Gus Sayhan My Husband

...~ happy reading ~...

Hari ini Gus Sayhan telah mengungkap perasan pada sang istri, walaupun istrinya masih belum mencintainya. tapi itu tidak membuat dirinya kecewa dia paham betul kalau cinta itu tidak bisa di paksa.

Seperti yang pernah ia dengar : "Cinta memang tidak memiliki agama, tapi semua agama mengajarkan tentang cinta. " Maka dari itu Gus Sayhan akan menunggu, dan merayu sang pemilik hati yang sesungguhnya.

Pagi ini ia mengajak sang istri untuk melihat apartemen yang akan ia tempati. selesai sarapan mereka langsung menuju apartemen yang Gus Sayhan maksud.

Sesampainya di apartemen mereka langsung masuk dan meletakkan barang mereka. apartemen mereka memliki dua kamar dan dapur.

" Kapan kita bisa menempatinya"

" Hari ini juga bisa"

Melihat apartemen ini seperti sudah di persiapkan jauh jauh hari oleh Gus Sayhan. mengapa tidak apartemen ini sudah di lengkapi dengan selengkap lengkapnya.

Tapi satu yang kurang, isi kulkas.

" Isi kulkas kosong "

" Ya sekarang kita pergi untuk membeli isinya. "

" Apa tidak nanti sore saja ?"

" Nanti sore saya mau ke pondok tempat saya ngajar."

" Ah iya, baik lah sekarang "

Iya, Gus Sayhan telah mempersiapkan ini semua dari jauh jauh hari, mulai dari tempat tinggal yang akan mereka tempati dan apa saja yang akan ia lakukan selama menemani istri menuntut ilmu, semuanya sudah tersusun rapi.

sesampainya di pusat perbelanjaan mereka langsung turun, dan sekarang masuk. Zahra mengambil troli belanja tapi segera di ambil alih sama Gus Sayhan.

" Biar saya saja"

Zahra hanya menurut saja. Zahra mulai memilih sayur, dan keluarganya, (keluarga persayuran ) dan kebutuhan lainnya.

Beberapa lama kemudian.

" Hm sebelum kita balik, ke apartemen. bolehkah kita makan dulu di restoran x "

" Boleh, kebetulan ini juga sudah masuk Makan siang"

" Terimakasih"

...~0O0~...

Mereka sampai di restoran yang di maksud Zahra, sebelum masuk Gus Sayhan menyuruh Zahra menggunakan masker terlebih dahulu. Zahra hanya menurut saja.

Selesai makan, mereka langsung menuju apartemen mereka. Tapi ada yang manggung pikiran Zahra.

" Gus " panggil Zahra.

" Iya"

" Gus ngerasa gak pas tadi kita di restoran, Kanya ada memperhatikan kita "

" Gak ada "

" Mungkin cuma pikiran saya saja hehe "

Semenjak pagi Setelah Gus Sayhan mengungkap perasan, Zahra sudah berjanji pada Gus Sayhan untuk belajar mencintainya.

Walaupun sedikit canggung, tapi Zahra berusaha untuk menghilangkan rasa canggungnya itu, bagaimana pun Gus Sayhan itu adalah suaminya, dan sekarang sikap suaminya sangat hangat pada dirinya.

Tak terasa waktu cepat berlalu, sore ini Gus Sayhan akan berkunjung ke pesantren tempat ia mengajar. ia telah membahas ini semua pada Zahra.

" Alhamdulillah sudah sampai"

" Ini tempatnya gus "

" Iya, ayok kita sudah di tunggu"

Mereka berjalan ke arah ndalem. tenyata bener yang di katakan Gus Sayhan bahwa mereka sedang di tunggu buktinya mereka di sambut sama orang ndalem.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Gus Sayhan di ikuti oleh Zahra.

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Gus "

Mereka langsung masuk ke dalam ndalem. Setelah duduk di ruang tamu, kyai dan Gus sayhan melanjutkan perbincangan mereka.

" Bagaimana kabarnya Gus? "

" Alhamdulillah baik pak Kyai "

" Alhamdulillah, ini istri Gus Sayhan kan? "

" Nggih pak kyai "

Mereka melanjutkan perbincangan mereka. Setelah itu, pasangan halal itu di ajak keliling pesantren.

Baru beberapa saat disini, Zahra sudah mendapatkan banyak sekali ilmu, mulai dari cara menghormati guru, tentang kehidupan dan lainnya.

ilmu bisa kita dapatkan di mana saja, asal ada kemauan.

"Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!"

...🕊️🕊️...

Haii🖤

Happy reading guys 🖤

Jangan lupa like, vote and comment:V🖤

🍒 terimakasih sudah mampir 🤍