Hei!!! Gadis Berkacamata

Sedangkan Adnan, pria itu langsung pergi keluar untuk berlari menghilangkan amarah dalam dirinya, perdebatan dengan Clara membuat suasana hatinya buruk.

Sehingga untuk menghindari main tangan, ia lebih baik keluar dan menjauh, setelah beberapa putaran ia berisitirahat dibawa pohon dekat taman yang sedang dihampiri beberapa orang dan pasangan.

Saat menghilangkan dahaga nya, matanya tiba tiba menangkap pasangan yang sedang tertawa bahagia sambil bersepeda. Pikiran nya langsung tertuju pada Eisha, gadis itu pernah mencoba menaiki sepeda nya.

Saat itu ia baru saja bangun, namun tiba-tiba ia mendengar seseorang yang sedang menggerutu, sehingga ia segera melihat keluar dan disana terdapat gadis itu dengan kebingungan membuka sepeda nya yang terkunci.

Adnan terus melihat gadis itu yang terlihat lucu dengan mulutnya yang komat kamit, beberapa kali gadis itu mencoba membuka kunci itu, namun tak berhasil ia seperti mengingat sandi nya.

"Aish, apa sandinya??, aku rasa ini sudah benar" ucap Eisha sambil memutar angka angka itu agar terbuka.

"Tidak mungkin aku membangunkan nya kan??, pasti nanti ia akan menceramahi ku dengan materi baru" gerutu Eisha.

"Tapi aku sangat ingin bersepeda, hiks hiks" ucap Eisha sendu memandangi sepeda itu yang tak bisa berjalan.

"Sepertinya besok aku harus melihat lagi Adnan menguncinya agar aku tau dan bisa bersepeda" ucap Eisha optimis.

Tanpa ia sadari, Adnan mendengar nya dan tersenyum tipis melihat gadis itu.

"Dasar kelinci nakal" ucap Adnan.

Tak lama Eisha segera masuk kembali dan menuju dapur, sepertinya gadis itu tau kalau ia akan segera bangun dan tidak ingin ketahuan.

Dan benar saja, keesokan harinya Adnan tidak mengunci sepeda itu dan pagi harinya ia melihat Eisha tertawa senang mengira Adnan lupa untuk mengunci sepedanya.

Eisha tampak menikmati waktu nya dengan sepeda itu dipagi hari, sebelum ia terbangun tapi Adnan sengaja bangun pagi untuk melihat nya.

Lamunan nya hilang, saat ia terkena lemparan bola anak kecil yang sedang bermain disana, dengan senyuman ia memberikannya terlihat anak itu takut padanya. Namun akhirnya ia mengambilnya dan pergi berlari meninggalkan Adnan dengan senyuman nya.

Setelah itu, ia kembali kerumahnya dan saat akan membuat bubur, ia melihat ada bungkusan susu yang terselip di antara rak persediaan makanan.

Karena penasaran, ia mengambil nya dan seketika matanya membulat melihat dan membaca bungkusan itu.

"Ini???" Ucapnya dengan tangan mengepal ia segera menuju kamar yang tengah ditempati Clara.

Clara yang telah mempunyai rencana agar Adnan memaafkan nya langsung terkejut karena mendengar pintu dibuka dengan keras dan terlihat pria itu dengan nafas memburu seperti akan memakan nya.

"Adnan?" panggilnya pada pria itu

"Apa maksudmu!!!!" ucap Adnan mencengkeram erat bahunya hingga ia meringis.

"Adnan" ucapnya sambil meringis

"Kau bicara apa??" tanyanya dengan lembut

"Apa maksudmu menjebak dan menuduh Eisha meracunimu!!!!"

"Kau sengaja!!!" Adnan berteriak padanya dan membuat nya gemetaran melihat pria itu.

"Adnan aku tidak melakukan nya!" ia membela dirinya dan mengendalikan ekspresinya yang tengah ketakutan.

Adnan dengan segera memperlihatkan bungkusan susu itu ke arah mata biru itu dan membuat nya terbelalak.

"Bodoh!, bagaimana ini??" pikirnya.

"Kau bisa melihat kan!!, apa maksudmu!!!, kau berbohong dan ku tidak suka!!!!" Adnan berteriak padanya.

"Adnan maafkan aku, aku hanya tidak ingin gadis itu dekat denganmu, aku cemburu!!!" ucapnya, tak ada lagi gunanya ia berbohong saat ini.

"Aku tidak menyangka, karena kau aku menuduh nya dan menyakiti nya, apa yang kau lakukan Clara!!!"Wajah pria itu memerah menahan amarahnya.

"Maaf" ucapnya

"Bukan padaku, tapi pada Eisha, aku benar benar tidak menduga, aku pikir kau jujur tapi ternyata kau seorang pembohong!!!" Adnan menunjuk wanita pirang itu.

"Mulai sekarang hubungan kita berakhir!!!!, aku tidak suka kebohongan!!" Clara langsung membulatkan matanya karena perkataan pria itu.

Tidak, ia tidak ingin seperti ini, Adnan harus tetap bersamanya dan menjadi miliknya, dengan segera ia membujuk pria itu agar tak memutuskan hubungan mereka.

"Adnan..." namun belum selesai ia bicara Adnan memperingati nya

"Jika sampai aku kembali, kau belum juga pergi!, maka kau tau akibatnya!!!" setelah itu Adnan membanting pintu dan segera mengambil kunci kendaraan nya.

Sedangkan Clara mengamuk dan menghancurkan semuanya, ia tidak terima dengan hal ini, ia harus melakukan sesuatu.

Saat ia akan beranjak pergi, matanya menangkap surat yang terbalik karena amukannya, dan dengan segera ia mengambil nya.

Mata yang penuh air mata itu dan tampang yang menyedihkan seketika tersenyum jahat karena tulisan itu.

"Tidak semudah itu, aku akan membuat ledakan besar dan kau akan kembali padaku, dengan bantuan surat ini!" Clara tertawa seperti orang gila memegang surat itu.

Bersambung.....

Jangan lupa beri dukungan ya, supaya author makin semangat.

Sambil menunggu episode berikutnya, mampir yuk ke cerita teman author, mengisahkan pembalasan dendam seorang gadis yang dikhianati. Bagaimanakah kelanjutan nya? daripada penasaran yuk baca 🤭

Judul: Dendam

Penulis: Nazwa Talita

Setelah disiksa, dikhianati dan dibuang di suatu tempat dalam keadaan hampir tak bernyawa, Gendis bertekad Mengubah takdir demi membalas dendam pada Arga Demian, pria tampan berhati iblis yang pernah menjadi kekasih rahasianya.

Akankah Gendis berhasil membalaskan dendam dan sakit hati pada pria yang selama ini terus bersemayam di hatinya? Ataukah dia justru kembali terjebak dan terjerat pada pesona Arga Demian dan kembali menjatuhkan hatinya pada pria itu.