Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat kehidupan Jingga Aozora bahagia. Gadis arogan berparas cantik ini sedari kecil selalu dibanding-bandingkan dengan kedua saudara kembarnya Langit Saskara dan Senja Aurora. Akibat perundungan yang pernah dialaminya, Jingga yang dulunya gadis ceria kini berubah menjadi dingin.
Suatu hari dia dipertemukan kembali dengan cinta masa kecilnya Kaisar Sarfaraz Kawindra. Tanpa mereka ketahui keluarga nya telah menjodohkan Jingga dan Kaisar.
Apakah Jingga akan menerima perjodohan ini setelah dia tau bahwa Kaisar sudah memiliki kekasih?
"Aku akan merebut sesuatu yang dari awal memang milikku, namun jika kamu tetap memilihnya maka itu adalah kebodohan mu. Aku akan iklas merelakanmu untuk nya. Karena orang bodoh bukan tipeku" Jingga Aozora.
Novel ini sequel dari novel My Beloved Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penculikan
Setelah acara liburan dadakan waktu itu sekarang semuanya kembali pada aktivitas seperti biasanya. Jingga juga sudah di ijinkan mommy Queen untuk kembali bekerja lagi di Dirgantara hospital.
Walaupun mommy Queen mengijinkan nya namun tetap saja mommy Queen selalu memantau nya dari kejauhan dengan mengirimkan bodyguard bayangan untuk menjaga putri nya.
"Pagi... "
"Ciyee yang udah ceria lagi" kata Langit.
"Apasih sirik aja " kata Jingga.
"Tumben gak kesiangan?" kata Senja.
"Nggak dong mulai sekarang adek gak akan kesiangan lagi" kata Jingga.
"Halah palingan besok juga kesiangan lagi" cibir Senja.
"Kakak kenapa sih jutek banget? "
"Kenapa kamu bilang? kamu lupa kamu udah ngancurin surprise aku?" kesal Senja.
"Astaga masih aja di bahas , adek udah minta maaf loh lagian kak Bubu bilang it's okay"
"Jangan pernah panggil dia kak Bubu hanya aku yang boleh panggil dia begitu" sentak Senja.
"Pelit amat, makan tuh kak Bubu" Jingga memutar bola matanya.
"Sudah-sudah kalian kenapa sih belum kelar juga masalah kemarin?" kata daddy Arka.
"Adek udah minta maaf dad, tapi kakaknya gak mau maafin terus adek harus ngapain?"
"Kakak..... " daddy Arka menegur Senja.
"Kakak masih kesel sama adek , besok aja maafin nya" kata Senja.
"𝘌𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 ? " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢.
Sejak Jingga merusak moment lamaran Senja di Jerman kemarin, Senja tidak mau bicara dengan adik nya itu. Jingga sudah meminta maaf namun tetap saja Senja belum mau memaafkan nya.
...----------------...
"Bos target sudah memasuki rumah sakit" kata seseorang menelpon bos nya.
"Kalian pantau terus begitu ada kesempatan kalian culik dia dan bawa kesini"
Diseberang rumah sakit tepat nya di depan cafetaria terlihat mobil terparkir disana sejak pagi-pagi buta. Jingga yang melihat nya pun tidak merasa curiga sama sekali karena Jingga fikir itu pelanggan cafe walaupun terlihat sekali cafe masih sepi dan belum buka.
"Pagi dokter Jingga sepertinya anda sudah sehat?" kata dokter Angkasa.
"Tentu saja kalau saya belum sehat saya tidak akan masuk kerja" Jingga tersenyum menanggapi pertanyaan dokter Angkasa.
"Boleh bicara sebentar di ruangan mu? "
"Boleh, yuk"
Di ruangan Jingga
"Jingga maafkan aku, karena aku kamu harus mengalami kejadian buruk seperti kemarin" Angkasa menunduk merasa menyesal.
"Maksud kamu apa kak? itu bukan salah kamu"
"Tidak, itu salah ku . Kalau saja aku peka dengan perasaan Friska dan juga aku tidak memaksa mu untuk menerima cinta ku mungkin dia tidak akan melukaimu"
"Sudahlah kak Asa jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini semua salah Friska, dia yang jahat"
"Tetap saja aku merasa bersalah"
"Astaga kak kenapa kamu seperti ini, bukan kamu banget" cibir Jingga.
Angkasa dan Jingga sudah sepakat jika hanya sedang berdua mereka tidak akan bersikap formal. Angkasa juga sudah ikhlas menerima kenyataan kalau Jingga lebih memilih Kaisar di banding kan dirinya, mereka benar-benar berteman sekarang apalagi mungkin sebentar lagi Senja akan menikah dengan Bumi yang merupakan kakak kandung Angkasa, otomatis Jingga dan Angkasa pun akan menjadi keluarga.
Tok tok tok
"Kalian sedang apa? jangan bilang adek selingkuh dari bang Kai? "
Senja datang ke rumah sakit untuk menemui Jingga. Setelah difikir-fikir Senja merasa sudah keterlaluan karena tidak memaafkan Jingga, karena itulah Senja datang ke rumah sakit untuk menemui Jingga dan bilang kalau dia sudah memaafkan nya.
"Apasih kak kamu datang-datang main nuduh aja, kakak gak lihat adek sama kak Asa cuma duduk di sofa dan gak ngapa-ngapain" kata Jingga.
"Oh kan bisa aja kalau..... "
"Stop mikir yang nggak-nggak, sekarang katakan kenapa kakak kesini?"
"Oh iya hampir saja lupa, kakak mau bilang kalau kakak udah maafin adek tapi ada syaratnya"
"𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘶𝘯𝘺𝘢 " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢.
"Apa syarat nya?" Jingga tetep mengikuti kemauan kakak nya.
"Acara pertunangan kakak nanti kakak mau adek yang desain gaun kakak dan kak Bubu"
Jingga menarik panjang nafasnya. "Kenapa gak minta tolong mommy aja? " kakaknya yang satu ini memang agak lain selalu ada aja kelakuannya.
"Oh jadi adek gak mau nih? " Senja pura-pura merajuk. Kalau sudah begini Jingga tidak bisa lagi untuk menolak.
"Baik lah akan adek usahakan" pasrah Jingga yang membuat Senja tersenyum senang.
"Kalau begitu kakak mau kabarin kak Bubu dulu, bye" Senja berlalu begitu saja.
"Astaga kenapa aku punya kakak gak ada akhlak kaya begitu" gumam Jingga namun bisa di dengar Angkasa yang masih berada di ruangan Jingga.
Angkasa tertawa mendengar gerutuan Jingga itu.
"Kalian berdua lucu tau nggak?"
"Lucu apanya?"
"Kamu sama Senja kayanya berantem terus gak pernah akur"
"Kak Nja tuh suka nyari gara-gara duluan" kata Jingga membuat Angkasa semakin tertawa.
...----------------...
"Bos sepertinya wanita itu keluar dari rumah sakit" laporan seseorang pada bos nya.
"Lakukan tugas kalian, ingat jangan sampai meninggalkan jejak" kata bos nya di seberang telpon.
"Siap bos"
Mobil yang terparkir di depan cafe pun akhirnya mengikuti mobil yang mereka kira adalah target mereka.
Begitu melewati tempat sepi, mobil itu kemudian menghadang mobil yang mereka kira adalah targetnya, tanpa mereka sadari itu adalah Senja yang mereka fikir adalah Jingga sasaran target yang akan mereka culik.
Tok tok tok
Keluarlah dua orang dari dalam mobil yang menghadang mobil Senja kemudian mengetuk kaca jendela mobil yang Senja bawa.
Senja merasa shock dan ketakutan, dia tidak tau harus berbuat apa. Senja tidak seperti Jingga yang pandai ilmu beladiri, Senja tidak suka perkelahian karena itu dia tidak pernah ikut belajar ilmu beladiri seperti Langit dan Jingga.
"Siapa mereka, kenapa mereka menghadang ku? apa mereka perampok? " gumam Senja.
"Aku harus apa ? "
"Aku harus menelpon adek, ini kan belum jauh dari rumah sakit"
Senja pun mencoba menelpon Jingga namun tidak di angkat, sampai percobaan ketiga pun tetap tidak di angkat juga.
"Kamu kemana dek kenapa disaat seperti ini kamu malah tidak mengangkat panggilan kakak?" Senja panik sampai tangannya gemetaran apalagi orang-orang itu sudah berhasil memecahkan kaca mobilnya.
"Keluarlah nona sebelum kami memaksa mu dan menyakitimu!" Senja pun terpaksa keluar dari dalam mobilnya.
Begitu keluar dari dalam mobilnya orang-orang itu kemudian membekap Senja menggunakan sapu tangan sampai Senja pingsan.Dan akhirnya mereka pun berhasil membawa Senja ke markas mereka.
Sampai di markas
Senja di dudukan di sebuah kursi kayu dengan tangan terikat. Kemudian datanglah seorang wanita sexy menghampiri Senja sambil membawa botol air mineral. Di guyurlah Senja sampai dia terbangun dari pingsannya.
"Siapa kamu? tanya Senja.
"Apa penusukan yang aku lakukan kemarin itu membuatmu hilang ingatan? "
"𝘗𝘦𝘯𝘶𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯? 𝘢𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘍𝘳𝘪𝘴𝘬𝘢? " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢.
Next
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣
Like dan komen. Jangan lupa bintang 5 nya . Terima kasih.
Follow juga instagram aku ya 'Kikan dwi'