Dia terlahir kembali di Akademi Xiamen, dalam suatu pertandingan hidup dan mati dia berhasil menyatu dengan jiwa masa depannya.
Sejak saat itu ia berubah, dari seorang pemuda yang biasa menjadi orang luar biasa. Dia bangkit seperti Naga yang membelah langit, dari keluarga cabang hingga menjadi tokoh terkenal Klan terbesar di Alam Langit.
Dunia dimana ia hidup penuh dengan tantangan dan konflik, penuh intrik dan rencana licik. Tetapi ia tidak gentar, dari semua itu ia hadir dan bangkit dimana era ia menjadi penguasa langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Hutan Kabut Putih
Wang Qiuming menatap ke arah Long Tian dengan penuh minat, mengernyitkan dahinya saat merasakan kekuatan pemuda di depannya sudah berada di ranah Inti Emas tahap akhir. Wang Qiuming dapat merasakan energi murni di tubuh Long Tian bersumber dari energi bawaan tubuhnya, Ketua Akademi tersebut juga tidak merasakan kejanggalan atau aura iblis yang bisa menaikkan kultivasi seseorang dengan cepat.
“Siapa namamu?” tanya Wang Qiuming kemudian.
“Nama saya Long Tian..” jawab Long Tian dengan hormat.
“Seharusnya kau berada di bawah asuhan Long Liangming, apakah gurumu tidak memberitahumu akan hal itu?” Wang Qiuming bertanya secara langsung, menurutnya marga Long memiliki pengaruh yang cukup mendominasi di bawah asuhan Tetua Utama pelataran murid dalam.
Selain Long Liangming dan Fang Guo masih ada tiga orang Tetua lainnya yang memiliki pengaruh di Akademi Xiamen. Dari lima puluh orang Tetua yang tersebar, lima orang diantaranya adalah sosok yang memiliki kedudukan penting selain Ketua Akademi.
Long Tian bingung harus menjawab apa saat mendapat pertanyaan seperti itu dari Ketua Akademi, jelas ia mengetahui sosok yang dimaksud Wang Qiuming itu namun Long Tian tidak mungkin mengatakan jika hubungannya dengan keluarga Long tidak begitu bagus. Apalagi diantara kelompok Tetua Long Liangming terdapat Long Zhiwu yang sudah digariskan oleh Long Tian untuk menjadi musuh.
“Lupakan pertanyaanku jika kau kesulitan menjawabnya, namun aku meminta satu hal padamu untuk tidak mengecewakan gurumu” Wang Qiuming menyentuh bahu Long Tian dengan lembut seolah menanamkan kepercayaan di dalam dirinya.
“Baik senior, saya pastinya tidak akan mengecewakan guru” jawab Long Tian dengan tetap memanggil senior, Long Tian tahu jika identitas Ketua Akademi bukanlah sesuatu yang mudah ditemui secara langsung.
Bahkan di masa lalu pun Long Tian tidak banyak berinteraksi dengan Ketua Akademi Xiamen tersebut, jika tidak salah hanya dua kali Long Tian berjumpa dengan Wang Qiuming di saat dirinya sudah mulai berada di puncak kultivasi.
“Apakah kau tahu dengan kompetisi antar murid inti yang akan digelar tiga bulan lagi?” tanya Wang Qiuming dengan santai.
“Saya belum mengetahuinya, maafkan atas kebodohan saya..” jawab Long Tian karena ia tidak terlalu memperhatikan ajang bergengsi seperti ini yang sebelumnya pernah ia lewatkan.
Wang Qiuming menatap ke arah Long Tian dengan tajam, ia bisa melihat jika pemuda di depannya memang tidak sedang berbohong. Hanya saja bagi Wang Qiuming hal ini cukup aneh karena biasanya setiap murid inti sangat menantikan kegiatan yang hanya digelar lima tahun sekali tersebut. Wang Qiuming juga dapat merasakan jika Long Tian seperti tidak tertarik dan oleh karenanya Wang Qiuming sedikit kecewa.
“Mungkin gurumu terburu-buru hingga tidak sempat memperhatikan hal seperti ini, lebih baik kau tingkatkan latihanmu dengan lebih giat lagi. Dengan kekuatanmu seharusnya kau akan cukup bisa diandalkan, namun kompetisi antar murid inti selalu penuh dengan kejutan” ucap Wang Qiuming sambil mengelus janggutnya.
“Terimakasih senior atas nasihatnya” Long Tian menangkupkan tangannya dengan hormat.
“Baiklah jika begitu, aku akan menunggu kejutan darimu” Wang Qiuming cukup penasaran dengan pemuda yang menjadi murid Fang Guo, ia menyadari jika tingkah Long Tian sangat tenang saat berbincang dengannya barusan.
Long Tian mengangguk, di dalam hatinya ia juga sangat penasaran dengan kompetisi yang tidak pernah ia ikuti tersebut di masa lalu. Selain karena cedera berkepanjangan yang dialaminya ia juga memiliki batasan usia saat kekuatannya mulai menanjak dengan pesat.
Sekitar tiga jam keduanya lalu melanjutkan obrolan, sikap Long Tian yang tidak canggung pada seorang kultivator ranah alam dewa membuat Wang Qiuming merasa nyaman dan melewati malam sambil mengobrol. Perbedaan usia keduanya tidak membuat Wang Qiuming tinggi hati, bahkan dalam beberapa hal Ketua Akademi Xiamen tersebut tidak pelit memberikan petunjuk tentang beladiri yang didalami Akademi Xiamen.
Meski wawasan Long Tian cukup banyak tentang Akademi, namun ia mendengarkan dengan seksama saat Wang Qiuming berbicara. Pengetahuan Wang Qiuming tidak sederhana, beberapa hal baru pun didapatkan Long Tian selama pembicaraan tersebut.
“Sebentar lagi akan pagi, sebaiknya aku pamit” Wang Qiuming memandang langit yang sudah menandakan akan pagi.
Long Tian kembali mengangguk dengan hormat, obrolannya dengan Ketua Akademi Xiamen benar-benar berada di luar dugaannya. Namun ia selalu bersikap tenang dan menganggap Wang Qiuming sebagai senior yang bermaksud mengunjungi gurunya.
Wang Qiuming sendiri tidak ingin situasi seperti ini cepat berakhir, dalam benaknya ia sangat mengagumi ketenangan dan cara berpikir Long Tian dalam menyampaikan ide atau gagasan. Bisa dikatakan jika saat ini sebenarnya dirinya sedang berhadapan dengan rubah tua yang sedang menyamar, memikirkan hal itu membuat Wang Qiuming menggelengkan kepala dengan pelan sebelum dia berpamitan.
Setelah memastikan kepergian Ketua Akademi tersebut, Long Tian tidak melanjutkan kultivasinya dan memilih untuk kembali ke dalam kamarnya. Meski ia terbiasa melalui hari dengan berkultivasi, namun ia juga ingin istirahat sebentar selama beberapa jam menunggu siang hari tiba. Long Tian berencana akan ke tempat perbelanjaan untuk membeli pakaian serta melanjutkan perjalanan ke hutan kabut putih tempat murid Akademi Xiamen menempa diri.
Jarak antara pusat keramaian dengan hutan kabut putih sebenarnya cukup jauh berkisar antara satu hingga dua hari, namun bagi seorang kultivator yang berada di ranah Inti Emas seperti Long Tian jarak tersebut cukup lah dekat.
Dalam ingatannya Long Tian menemukan beberapa tanaman langka yang berada di dalam gua saat ia sedang berlatih di hutan kabut putih, kala itu Long Tian mengabaikannya karena ia tidak tertarik dengan hal seperti itu. Perburuan yang ia lakukan adalah mencari batu roh atau disebut juga batu spiritual untuk meningkatkan kekuatannya.
Tetapi kini Long Tian bukan hanya reinkarnasi Jenderal Naga Langit yang agung, ia juga memiliki warisan gurunya yang bernama Zhang Fei yang sebenarnya juga berasal dari Akademi Xiamen yang sama. Hanya saja Zhang Fei merupakan murid senior dan juga murid yang jenius dalam hal pemahamannya terkait obat-obatan. Menyadari kemampuannya sendiri, Long Tian hanya menghela napas pelan dan ikut menikmati perjalanan takdir yang membuatnya hidup hingga saat ini.
Meski Long Tian sudah menyelidiki identitas Zhang Fei diam-diam, namun Long Tian tidak menemuinya untuk mengenalnya lebih dekat. Kini Long Tian lebih bersikap hati-hati karena apa yang ia lakukan akan mengubah sejarah, ia juga menyadari jika dirinyalah kini yang menjadi pusat perhatian pergulatan takdir.
“Mulai sekarang aku harus lebih berhati-hati, meskipun Ketua Akademi adalah orang yang baik namun aku tidak dapat terus bertahan pada situasi ini. Aku harus segera membangun kekuatan fisikku sebelum guru pulang…” gumam Long Tian di dalam hatinya.
