NovelToon NovelToon
Mata Super Hebat

Mata Super Hebat

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:963.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: Agus budianto

"apa ini mata ini bisa menembus segalanya" ucap seorang pria yang tersadar dari pingsannya.

"nona tahi lalat di punggungnya tampak begitu cantik".

"tuan di dalam tubuhmu terdapat gumpalan darah yang menumpuk dan sangat berbahaya".

"mata ini mampu melihat segalanya bahkan sampai menembus tubuh seseorang" ujar pria itu

novel ini menceritakan perjalanan seorang pria biasa yang berubah sejak mendapatkan sebuah mata yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26 KAMAR PENGINAPAN

"Hoek, hoek," Laura mulai muntah mengenai pakaian dari Samuel.

Muntahan Laura ini lumayan banyak sehingga mengotori baju mereka hingga basah.

"Aduh mengapa harus mengenai ku," teriak Samuel.

Dengan kondisi seperti ini, Samuel pun memutuskan untuk membawa Laura ke penginapan. Samuel tidak mungkin mengantarkan Laura ke rumahnya dalam kondisi mabuk seperti ini.

Di sebuah kamar penginapan, Samuel mulai keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dari muntahan Laura.

Samuel kini hanya menggunakan sebuah kaos singlet dan celana pendek saja. Samuel mulai berjalan menuju ke ranjang tempat tidur.

Di atas ranjang ada Laura yang terbaring masih dalam kondisi mabuk. Tubuh Laura terbungkus oleh sebuah selimut berwarna putih.

Samuel mulai melihat ke arah Laura, tapi tiba-tiba saja Laura langsung bergerak dan menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya.

Seketika Samuel melihat tubuh Laura yang hanya menggunakan sebuah tank top dan celana rok pendek. Bahkan Laura masih menggunakan sepatu heels di kakinya.

Sebelumnya Samuel melepaskan baju dari Laura yang basah akibat terkena muntahannya. Samuel melakukan itu karena tidak mau Laura sampai sakit karenanya.

"Cantik sekali," ujar Samuel tanpa sadar terpesona dengan kecantikan Laura.

"Apa malam ini keperjakaanku akan hilang?" pikir Samuel entah kemana-mana hingga membuatnya pipinya memerah.

Tapi tiba-tiba saja ponsel Laura yang berada di atas ranjang mulai berdering.

"Sudah larut malam, siapa yang menelepon?" Samuel mulai mendekati ponsel Laura.

Samuel melihat layar ponsel Laura yang bertuliskan ayah.

"Ternyata ayahnya yang menelpon," pikir Samuel.

"Mungkin karena tidak menemukan Laura, jadi dia panik, aku harus menjelaskan agar ayahnya tidak khawatir," pikir Samuel lagi.

Samuel mulai mengambil ponsel Laura dan menjawab panggilannya.

"Halo Paman Danar aku Samuel," ujar Samuel di telepon.

"Oh Samuel kebetulan sekali, aku memang ingin bertemu denganmu untuk membicarakan sesuatu," jawab Danar.

"Paman ingin membicarakan apa?"

"Tunggu kita bertemu saja, akan lebih mudah membicarakannya," ujar Danar.

"Eh tunggu, ini sudah larut malam, mengapa kamu memegang ponselnya, dimana orangnya?" Danar menyadari ada yang salah di sini.

"Paman tenang Laura sudah tidur,"

Tapi tiba-tiba terdengar suara begitu keras dari telepon.

"Apa sudah tidur?"

Mendengar itu Samuel langsung mengerti bahwa Danar pasti salah sangka kepadanya.

"Tidak, paman salah paham, aku dan Laura tidak melakukan apa-apa," Samuel mencoba menjelaskan.

"Sungguh," imbuh Samuel.

"Sudah itu urusan kalian, tapi setidaknya kamu harus mendapatkan restu dariku dahulu."

Mendengar Danar terlihat tidak marah, Samuel justru menjadi bingung.

"Sudah malam begini dulu," sambung Danar terus mengakhiri panggilannya.

"Apa maksudnya harus mendapatkan restu terlebih dahulu?" pikir Samuel sambil masih memegangi ponsel milik Laura.

Sementara Danar sendiri mulai menyukai Samuel, karena memiliki beberapa kemampuan yang luar biasa. Di tambah lagi selama ini Danar tidak pernah melihat putrinya begitu dekat dengan seorang pria.

Tapi setelah kemunculan Samuel, Laura selalu menceritakan kebaikan Samuel kepada dirinya. Hal itu membuat Danar curiga bahwa Laura memiliki perasaan kepada Samuel.

Jika Laura menyukai Samuel, Danar juga tidak bisa menghalanginya. Yang terpenting bagi Danar adalah kebahagiaan putrinya.

Pagi hari di kamar penginapan, terlihat Laura yang terbaring di kasur, sedangkan Samuel di lantai.

Semalam Samuel memutuskan untuk tidur di lantai karena takut tidak bisa mengendalikan dirinya, jika dia harus tidur di ranjang yang sama dengan Laura.

Laura begitu cantik dan mempesona, sehingga siapa saja yang melihatnya dalam kondisi seperti ini, pasti akan langsung tergoda.

"Laura ayo cium!" ujar Samuel mengigau.

Bahkan kejadian itu bisa sampai masuk ke dalam mimpi Samuel.

"Aaa," teriak Laura yang sudah bangun dan menyadari dirinya sedang berada di sebuah kamar penginapan.

Kerasnya suara Laura itu membuat Samuel terkejut dan terbangun dari tidurnya.

"Kenapa, ada apa, ada gempa atau kebakaran?" tanya Samuel yang kaget.

Namum tiba-tiba saja sebuah tamparan dari Laura langsung mendarat di wajah Samuel.

"Plak," tamparan itu membuat Samuel terkejut.

"Aku kenapa...?" Samuel mulai memegangi pipinya yang memerah.

Samuel yang bisa membaca gerakan seseorang dengan kehebatan matanya, tidak mampu berbuat apa-apa ketika Laura menyerangnya.

"Kamu brengsek, kenapa kamu seperti itu, aku sudah tidak mau untuk hidup lagi," Laura terlihat tertekan sambil memegangi selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya.

Samuel pun kembali mendekati Laura lalu berkata "Laura aku tidak melakukan apa-apa, hanya melepaskan baju kotormu saja."

"Huhu walaupun kamu tidak melakukan apa-apa, tapi pasti kamu melihat tubuhku dan menyentuhnya," Laura terlihat bersedih.

"Saat melepaskan bajumu, aku mematikan lampunya, aku benar-benar tidak melakukan apapun," jelas Samuel.

"Jika tidak sengaja tersenggol itu tidak termasuk bukan?" pikir Samuel untuk tidak memberitahukan nya kepada Laura.

"Benarkah, kamu tidak menipuku bukan?"

"Aku berbicara jujur, apa kamu menganggap ku sebagai orang yang seperti itu?"

"Aku bahkan bisa melihat pakaian dalam yang kamu gunakan sekarang dengan mataku ini," ucap Samuel dalam hati.

"Kamu pasti tidak melihatku, tidak sembarangan menyentuh dan tidak berbuat hal aneh,"

Laura mulai bangun dan berjalan di depan Samuel seolah percaya dengan yang Samuel katakan.

"Ya aku tidak mungkin melakukan hal memalukan seperti itu," Samuel terlihat tenang karena Laura tampaknya telah percaya kepadanya.

Tapi tiba-tiba saja ekspresi wajah dari Laura langsung berubah, sebuah tamparan kembali mendarat di wajah Samuel.

"Kesempatan begitu bagus di lepaskan, apa kamu pikir aku akan percaya?" teriak Laura sambil menampar Samuel.

Samuel pun mundur beberapa langkah dan memegangi pipinya yang panas.

"Memang wanita sangat sulit di tebak," pikir Samuel.

Kemudian Laura langsung mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.

"Halo aku ada di penginapan dengan nomor kamar 78, tolong antarkan baju ganti ke sini!" ujar Laura lewat telepon.

Melihat Laura sedang telepon, samuel hendak menggunakan kesempatan ini untuk bisa kabur.

Samuel mulai memegang gagang pintu dan hendak membukanya. Tapi Samuel langsung kaget melihat sebuah pisau terbang dan langsung menancap di sebelahnya.

"Ah hampir saja aku mati, wanita memang sangat menakutkan."

Samuel mulai merasakan bayangan hitam di belakangnya yang begitu mengerikan serta niat membunuh yang kuat.

"Kamu sudah melihatku telanjang masih ingin untuk pergi begitu saja," ucap Laura dengan niat membunuh.

"Itu... Bukan seperti yang kamu pikirkan," Samuel tampak ketakutan.

Kemudian tiba-tiba saja Laura mulai duduk kembali di atas ranjang. Niat membunuh yang sempat di keluarkan oleh Laura juga langsung menghilang.

"Sementara ini aku belum terpikir," ujar Laura dengan menyilangkan tangannya di dada.

"Tunggu sampai aku pikirkan baru bicara lagi, selanjutnya datang saja setiap aku panggil dan jangan terlambat," sambungnya.

Melihat Laura yang sudah tenang dan terlihat tidak mempermasalahkan nya lagi, Samuel menjadi lebih tenang.

"Baik kalo begitu aku pergi dulu, ada masalah apa telepon saja aku," Samuel dengan segera pergi meninggalkan kamar itu.

"Samuel," ujar Laura melihat Samuel pergi.

Laura sendiri memang tidak pandai dalam minum, tapi dirinya tidak akan mabuk hanya dengan segelas bir saja.

Samuel kini sedang berjalan kaki di jalan sambil masih merasa tidak enak ketika Laura.

"Lain kali harus menjelaskannya kembali," pikir Samuel.

Namum Samuel kemudian melihat sebuah cahaya berwarna merah mengarah ke tubuhnya.

"Sialan ini penembak jitu."

Samuel segera melompat ke samping dan peluru itu tidak dapat mengenainya. Samuel mulai bersembunyi di balik mobil yang terparkir di jalan.

Samuel tidak bisa sembarangan bergerak karena dirinya tidak mengetahui di mana penembakan jitu berada.

Jika salah dalam bertindak, mungkin dirinya justru bisa celaka.

"Ah tolong ada orang yang menembak," teriak orang-orang yang berada di sana.

"Cepat lari dari sini," teriak Samuel kepada orang-orang.

Di atas sebuah gedung terlihat seorang pria yang sedang membidik Samuel dengan senjata api laras panjang.

"Cih," ujar pria itu melihat Samuel yang telah bersembunyi, sehingga dirinya tidak dapat membidiknya.

Kemudian pria itu terlihat mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

"Target bersembunyi di balik mobil yang tidak bisa aku lihat, sekarang giliranmu untuk muncul!" ucap pria itu di telepon.

"Serahkan padaku," jawab seseorang.

Tiba-tiba sebuah mobil menuju ke arah Samuel dengan cepat. Mobil itu langsung berhenti tepat di samping Samuel yang sedang bersembunyi.

Seketika dari jendela mobil keluar seorang pria dengan bekas luka di pipinya yang langsung mengarahkan sebuah pistol ke Samuel. Melihat itu Samuel tampak terkejut.

"Matilah!" teriak pria itu hendak menembak Samuel.

"Ingin aku mati, itu tidak akan mudah," Samuel segera mengambil ancang-ancang.

"Kamu ingin melawan ku, mimpi saja," pria itu langsung menarik pelatuknya.

"Dor," sebuah peluru langsung melesat menuju Samuel.

1
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
ya atu ngontrak aja klo dah banyak baru bli rumah
gempi
k
Gktau Aku
lumayu
Gktau Aku
memexs
Novel Hunter
Smit atau Smith..
Agus Poernomo
Luar biasa
Dedes harianta Sembiring
cukup bagus... saya suka...lanjutkan ke cerita yg lain..selamat berkarya...
Budi Hermawan
lupa dia...mang kuduna tilu puluh
Budi Hermawan
di mata si Samuel semua cewek cantik
Budi Hermawan
knp cerita genre beginian satria bergitarnya slalu pakaiannya lusuh jelek dan murahan, hobinya dibuly dihina dan bukannya sakit hati malah cengengesan sambil nyanyi balonku ada lima
Budi Hermawan
harusnya kaLah di suruh sujud sambil nyanyi pok ame2 belalang kupu2../Facepalm//Grin//Joyful/
kutu
Luar biasa
Subeng Agus
hallo selamat malam
jack
karakter cewek nya lebay
Anonymous
k
Giantini
makin kesini sikap Laura makin nyebelin
Giantini
dasar bodoh..cma gara"Laura jdi lupa segalanya..
Giantini
smua batu berharga dikasihkan Laura....dasar goblok samoel...ktanya mau jdi orang' kaya..cari duit banyak"gimna mau dpt duit banyak dikasih cium Laura jdi lemah hhhhh...MC kok bodoh
swek lord: MCnya bucin jadi agak oon,,harap dimaklumi
NuclearDog: bang udah bang biar autornya yang urus bang😭😅
total 2 replies
Giantini
mcnya klo udah Deket cewek letoy payah"
Giantini
bener"bodoh samoel..gara"cewek. .MC terlalu lebay ,tolol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!