NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:618.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

...Jika dia bukan tujuan bagimu, maka dia adalah ujian untukmu....

...>Zella <...

.......

...✨✨✨...

Lucifer university, kampus elit yang sangat di gandrungi banyak remaja. Bukan hanya namanya yang unik, namun para mahasiswanya juga tak kalah unik.

Kebanyakan yang menempuh pendidikan di sana adalah laki-laki yang memiliki keahlian beladiri, hanya ada beberapa perempuan yang berani berkuliah di dalam kampus yang memiliki julukan Rantipole atau biasa di kenal dengan Kelompok yang liar.

Bahkan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang lulus dari sekolah tersebut, bekerja sebagai bodyguard dan mata-mata bagi orang-orang kalangan atas.

Zella memarkirkan mobilnya di area parkiran kampus, di dalam mobil Zella mengamati kampus barunya. Terlihat bangunan itu sangat besar dan terkesan seram karena di dominasi warna gelap, terlebih lambang burung yang terpajang di pintu masuk nampak sangat mengintimidasi.

"Ish, ini kampus apa tempat sekte sesat sih horor banget suasananya." Gerutu Zella di dalam mobil.

Dia mengambil kacamata hitam yang ada di dalam ransel lalu memakainya, dia mulai membuka pintu mobil begitu dia menunjukan wajahnya dia langsung mendapat sorakan dari beberapa mahasiswa yang berada di halaman parkiran.

Zella menurunkan sedikit kacamatanya, dapat dia lihat tatapan mengejek mengarah padanya.

"Cih dasar bocah, titel gelarnya doang yang tinggi tapi attitude nggak di pakai." Dengus Zella seraya meninggalkan parkiran.

Baru saja dia sampai di lorong, sebuah tepung menghantam punggungnya. Sontak tubuh Zella membeku di tempat, dia menunduk melihat butiran putih berjatuhan dari belakang tubuhnya.

Zella membalikan badannya, dia penasaran seperti apa orang yang berani melakukan hal itu di pagi hari.

Begitu Zella berbalik, dia melihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi sedang tertawa terbahak-bahak di hadapannya.

"Ada yang lucu?" ujar Zella setelah beberapa saat mengamati suasana.

"Ada! Lo lucu mirip badut hahaha." Sahut salah satu gadis yang belum Zella ketahui namanya.

Para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sekitar sana, semakin mengencangkan tawa mereka seolah Zella adalah tontonan yang sudah lama mereka nantikan.

Zella mendecakan lidahnya cukup keras, hingga membuat tawa mereka seketika berhenti berganti dengan tatapan mencemooh seperti melihat kotoran di depannya.

"Berani lo sekarang heh? Mentang-mentang Ziven selalu belain lo, makanya lo jadi besar kepala!" tukas gadis di depan Zella.

Zella mengamati gadis itu dari bawah sampai atas, lalu dia menjawab ucapan gadis itu dengan santai.

"Lo iri? Kalo iri saingi dong jangan ngajak tawuran satu kampung. Eh lupa, lo kan pecundang mana berani lawan gue sendirian." Ejek Zella.

Perkataan provokatif barusan di sambut sorakan para orang-orang yang ada di sana, mereka semakin antusias menyaksikan Zella dan gadis itu beradu argumen.

"Woah, Zella mulai berani."

"Gila, duo cecan makin ganas."

"Sasha, jangan mau kalah woi."

Seperti itulah ocehan para mahasiswa yang berada di sana, Zella jadi mengetahui siapa gadis yang sejak tadi mengajak ribut terus dengannya.

Diam-diam Zella menarik salah satu sudut bibirnya ke atas, kini dia paham alasan mengapa gadis itu mengganggunya. Sasha adalah mantan pacar Ziven, itu yang dia dapat dari ingatan Zella Alyshon.

Zella mendekat, dia mengikis jarak di antara mereka berdua. Tanpa sadar Sasha melangkah mundur setiap kali Zella mendekat.

"Sasha Halley, nama lo bagus tapi sayang..."

"Sayang apaan tuh~" sahut para mahasiswa yang ada di sana.

"Lo nggak punya attitude, hanya karena orang tua lo kaya lo pikir bisa seenaknya sendiri? di sini lo cuma mahasiswi biasa sama seperti gue! Selagi gue masih bicara baik-baik sama lo, mending lo jangan ganggu gue sebelum lo menyesal nantinya." Lanjut Zella penuh penekanan.

Tubuh Sasha bergetar menahan amarah yang hampir meluap, kedua tangannya mengepal erat hal itu tak luput dari penglihatan Zella.

'Gue kira cuma di dunia nyata aja kekuasaan jadi bahan kesombongan, ternyata di sini juga sama.' Batin Zella prihatin.

Sasha merasa terhina karena dia baru pertama kali mendapat tekanan seperti itu dan itu pun dari Zella, karena biasanya setiap kali mereka bertemu Zella selalu diam saja jika dia ganggu.

Zella tersenyum remeh, dia menepuk kedua pundak Sasha hingga membuat Sasha terlonjak kaget.

"Karena lo yang mulai, maka gue juga nggak bakal tinggal diam." Ujar Zella santai.

"M-maksud lo apa?"

Tanpa menjawab, Zella melepas kemeja milik Sasha yang membalut dress mininya. Semua orang yang menyaksikan hal itu ternganga tak percaya, Zella lalu melepas bajunya sendiri yang terkena tepung dan hanya meninggalkan tank top berwarna gelap.

Para pemuda yang melihat tubuh Zella dan Sasha hanya bisa meneguk ludahnya dengan kasar, kulit putih mulus seperti susu sangat menggoda di mata para pemuda tersebut.

Sasha mengepalkan kedua tangannya, "Lo gila hah? kenapa lo lepas baju gue sialan."

"Baju gue kotor karena ulah lo, nggak mungkin juga gue masuk kelas pake baju kaya gini, kan." Sahut Zella acuh.

"Tapi itu keterlaluan, Zel! Lo mempermalukan gue di depan umum," teriak Sasha.

"Gue kira lo udah nggak punya malu, soalnya lo cuma bisa mempermalukan orang doang. Anggap aja kejadian ini sebagai awal guncangan harga diri lo yang tinggi itu."

Perkataan Zella mampu membungkam mulut Sasha, namun saat Zella hendak memakai kemeja milik Sasha tiba-tiba kemeja itu di rebut dan di lepar ke tanah.

Zella menoleh, dia melihat Ziven sudah berdiri di sampingnya tanpa tau kapan pemuda itu datang.

"Ven, kapan lo-"

"Pake punya gue aja, jangan pake baju punya comberan kaya dia." Ujar Ziven sambil memakaikan hoodie berwarna putih pada Zella tanpa permisi.

"Terus lo gimana?" sahut Zella.

Dia melihat Ziven hanya mengenakan kaos oblong berwarna hitam, semua orang yang menyaksikan adegan tersebut bersiul menggoda Ziven dan juga Zella.

Berbeda dengan Sasha yang semakin marah melihat interaksi Ziven dan Zella, Sasha meraih pergelangan tangan Ziven yang sedang membenarkan rambut Zella.

"Ziven, kamu apa-apaan sih? Kenapa kamu nolongin dia?" protes Sasha.

"Emang kenapa? Dia cewek gue udah sepatutnya gue nolongin cewek gue, kan." Sahut Ziven dingin.

"Tapi aku juga pacar kamu, Ven!" sentak Sasha.

Ziven berdecih sinis, "Lo bukan pacar gue lagi, jangan halu! Sejak lo selingkuh sama cecunguk itu lo bukan siapa-siapa lagi buat gue, ingat itu Sasha!"

Perseteruan Ziven dan Sasha membuat Zella merasa terhibur, dia mengeluarkan satu permen dari saku celananya dan mulai memakan permen tersebut, dia ingin merokok namun itu tidak mungkin dia lakukan saat ini.

"Pasang tuh telinga baik-baik, Nona Sasha! Kalo lo segitu cintanya sama Ziven, harusnya lo bisa menjaga kepercayaan dia kalo udah kaya gini lo juga yang nyesel, kan." Imbuh Zella.

Tiba-tiba Zella meraih tangan Ziven lalu menggenggamnya, hal itu membuat Ziven terkejut terlebih saat ini mereka sedang berada di depan umum, Ziven sangat ingat dengan jelas bahwa Zella selalu menolak jika dia ingin menggenggam tangannya meski itu hanya untuk mengusir Sasha.

Ziven menunduk, perlahan jari-jarinya menyusup ke dalam jemari Zella. Tanpa dia sadari dia sudah menarik sudut bibirnya sedikit ke atas, ada rasa geli yang menjalar dalam hatinya.

'Tangannya sangat mungil di bandingkan denganku,' batin Ziven setelah mengamati telapak tangan Zella.

Namun kesenangannya segera sirna saat dia mendengar suara tamparan yang sangat keras tepat di depannya, Ziven mendongak seketika kedua pupil matanya melebar.

"Zella!" panik Ziven.

Belum sempat dia bertanya, dia melihat Zella melayangkan tendangan ke arah perut Sasha hingga membuatnya terpental dan muntah darah.

"Z-Zel, tung-"

Perkataan Ziven terpotong begitu saja, ketika Zella melepas genggaman tangannya. Dia memperhatikan Zella berjalan ke arah Sasha yang masih terduduk lemah di halaman kampus.

Semua orang menjadi panik saat mereka melihat raut wajah Zella berubah merah padam, baru saja Ziven akan berlari ke arah Zella sesuatu sudah lebih dulu terjadi, semua orang yang ada di sana berteriak histeris.

"ZELLA! JANGAN-"

1
Zakina Inar
cakep amat yg jadi Arsen.
siti hartinah
/Smile/
Oi Min
latar nya Amerika, tp namanya klo aq lbh cocok ke Eropa.
Oi Min
wah..... agak susah ini mah....... anaknya dah gedhe 15 taon umur nya
Oi Min
mati......??? py nasibe penggemar rahasia ne zella
Dbz Mar
apakah ziven juga penggemar rahasia di khidupan zella sblumnya ya..
Erlin Sylviana
aku loncatin aja, pilih yang bagus chapters nya baru aku baca.
Raina Feronika
karya nya bagus banget, suka banget sama alur ceritanya. Semangat author nya 🙌
Phoobe Pudji
Luar biasa
Erlina Ibrik
🤣🤣🤣🤣 kata kata mutiara yang mak jleb🤣🤣🤣🤣
Erha Print
Luar biasa
Erha Print
kok jd lucu yh.. padahal ceritanya lg sedih..
Santy Susanti
Luar biasa
In,ad.
kebiasaan baca koment dlu sebelum baca cerita ny,tp banyak komen yg bilang cerita ny sad ending, terpaksa harus mundur dari CS ini
Zakina Inar: apa iya? kalau sad ending ya sedih dong. Awalx mau baca sampai tamat, tapi gk jadi deh, nanti malah kepikiran endingx yg gk bahagia. Bisa marah2 gk jelas aku jika sad ending😂😂😂
total 1 replies
Anonymous
k
Fhatiimah
Luar biasa
Nur
aku baca novelnya Thor,ko kebanyakkan akhirnya sad ending ya. bikin novel yg happy ending donk Thor.
Zee✨: hehe ada kok itu si zoya jg happy ending kak, yg lainnya kebawa perasaan jadi sad ending😁
total 1 replies
Raisanero
sungguh kematian yang membagongkan padahal kan udah nolongin orang yah,aturan kan rada elit dikit lah kematiannya tapi terserah author dah
Putudina Nurhayanti
Luar biasa
Teresia reres
knp harus ending nya ,,menguras air mata ,knp knp ,,AQ selalu berharap Ahir dr ceritanya ad kebahagiaan ,,tp nyatanya GK ad ,sungguh ikut menangis jg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!