Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
Elvano terbangun karena perutnya terasa lapar, tangannya meraba kening karena ada sesuatu yang dingin dia rasakan, membuka matanya mengumpulkan kesadarannya.
Elvano tersenyum melihat Kiara terlelap di sampingnya dalam posisi memeluk.
"Apa dia menjagaku sampai kelelahan seperti ini" gumamnya lirih, jarinya membelai pipi Kiara yang menjadi rutinitasnya saat Kiara terlelap, karena tidak mungkin Elvano memegang bagian tubuh gadis itu saat sadar, habis dia di makan singa 🤭
Elvano memejamkan mata pura-pura tidur saat melihat Kiara menggeliat.
Kiara menguap bangun dari tidurnya, setelah membuka mata dia baru tersadar.
"Kenapa aku bisa ketiduran" bergegas mengecek kondisi Elvano.
"Syukurlah panasnya sudah turun" Kiara mengambil kain yang menempel di kening Elvano, memandang intens wajah pria yang masih setia memejamkan mata. jarinya berselancar dari kening hidung terakhir di bibir pria itu.
jantung Elvano berdetak tak beraturan walaupun mata terpejam tapi dia bisa merasakan hembusan nafas Kiara di wajahnya, sentuhan jari Kiara mampu membangkitkan sesuatu di bawah.
"Kruucuuk.. kriuuuck.."
Kiara terlonjak saat mendengar suara dari dalam perut Elvano.
"Kau sudah bangun" Kiara beranjak dari ranjang dia malu ternyata pria itu sudah terbangun dari tadi, mau di taruh di mana tuh muka.
"Aku lapar" ucap Elvano memelas.
Kiara melihat jam di dinding waktu sudah menunjukkan jam 9 malam jelas saja lapar mereka sudah melewatkan waktu makan malam.
"Sebaiknya aku lihat didapur apakah masih ada yang bisa dimakan" Kiara bergegas keluar kamar.
"Aku harus memastikan hatiku dan aku harus segera mengambil keputusan" Elvano mengambil ponsel dan sudah banyak notifikasi dari mommy Anna, Johan dan juga Belva.
Elvano menghubungi wanita cantik yang merupakan cinta pertamanya
"Hallo sayang, dari mana saja mommy telpon dari tadi, sesibuk apapun jangan lupa hubungi mommy nak" walaupun anak-anaknya sudah dewasa dan mandiri tapi Anna masih menganggap mereka adalah bayi-bayi kecilnya.
"Maaf mom vano tadi terlalu lelah dan ketiduran"
"Apa anak mommy baik-baik saja sayang?" ikatan batin seorang ibu sangat kuat dan nalurinya berkata anaknya yang satu ini tidak sedang baik-baik saja.
"im ok mom, dont worry!!"
"Baiklah sayang, mommy harap kau tidak menyembunyikan apapun pada kami"
"Oke mom, i love you" Elvano mematikan sambungannya dan segera menghubungi Johan
"Hallo tuan" jawab Johan
"Apa ada masalah di perusahan?" melihat panggilan tak terjawab sampai puluhan kali dari Johan Elvano berharap tidak ada masalah genting.
"Klien kita dari Jepang tuan Takeshi ingin bertemu langsung dengan tuan sebelum menandatangani kontrak kerjasama kita" Jawab Johan
"Kau jadwalkan minggu depan saja Jo, aku akan meminta ijin kakek" setelah mendapat jawaban Elvano mematikan sambungannya dan membalas pesan Belva
"Maaf sayang tadi aku sibuk" jawabnya singkat dan meletakkan ponsel nya di atas nakas, Elvano keluar kamar karena cacing dalam perut sudah mulai berdemo.
"Apa kakek dan nenek sudah tidur" tanya Elvano karena suasana rumah sudah gelap dan sepi hanya dapur dan ruang makan saja yang masih menyala.
"hem! harusnya sudah, duduklah aku akan siapkan makanannya tinggal menghangatkan saja" selesai menghangatkan makanan Kiara menyiapkan di meja makan.
Mereka duduk di meja makan menikmati makan malam yang tertunda tanpa ada suara hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.
Kiara menyelesaikan makannya dan membawa piring kotor ke dapur, Elvano menghampiri Kiara yang sedang mencuci piring, Kiara terkejut saat tangan kekar Elvano melingkar di perutnya memeluknya dari belakang, mencium pundak Kiara menelusuri leher jenjang Kiara, seketika Kiara meremang meremas spon, Elvano membalikkan tubuh Kiara, nafas keduanya memburu tidak ada penolakan dari Kiara dia mengalungkan tangannya di leher Elvano, entah siapa yang memulai bibir mereka saling memagut, ciuman lembut berubah semakin menuntut.
ting.. ting.. tiiing
"Halloo tuan are you here" Kiara memukul gelas menggunakan sendok menyadarkan Elvano dari lamunannya.
"Hah!" Elvano tersadar dan melihat Kiara yang mengangkat tangan dan bahunya memberi isyarat kalau dia sedang bertanya.
"Hah!Aku..!"
"Hah.. heh.. hoh saja dari tadi di tanya, tuan masih demam? belum sadar? apa kekenyangan?" ucap Kiara jengkel sampai menggoyang-goyang pundak Elvano tapi belum juga ada respon.
"Apa gara-gara demam bule ini jadi oneng" gumam Kiara dalam hati. Kiara mengambil piring bekas Elvano yang sudah kosong dan mencuci semua peralatan makannya.
Elvano mengusap wajahnya, dari mana datangnya pikiran mesum itu, sungguh Elvano tidak mengetahui hatinya saat ini.
"Sebaiknya anda istirahat lagi tuan, sepertinya anda belum benar-benar pulih" Kiara melenggang pergi meninggalkan Elvano masuk ke kamarnya.
"ini semua gara-gara aku melihatnya telanjang, hati oh hati tidak bisakah dikondisikan, kesetiaanku benar-benar teruji" Elvano memukul mukul dadanya menghela nafas dan menyusul Kiara ke kamar.
***
Sedang di belahan dunia yang lain pasangan yang tak lagi muda baru selesai dengan pergulatan panasnya saling berpeluk di ranjang.
"Sayang! kenapa kita tidak menyuruh anak buahmu menjadi mata-mata untuk anak-anak, setidaknya aku bisa tahu keadaan mereka, entah kenapa aku merasa ada sesuatu" mom Anna yang masih dalam pelukan suaminya masih saja merasa khawatir dengan anak-anaknya.
"Aku tidak ingin mereka marah honey, kita hanya bisa berdoa dan percaya pada anak-anak, mereka sudah dewasa" ucap George sambil mengeratkan pelukannya
"Dari pada kita memikirkan anak-anak lebih baik kau memikirkan juniorku di bawah ini sudah mulai berontak lagi mencari sarangnya" George tersenyum nakal tanpa mendengar ocehan istrinya dia mulai bergerilya dan membuat Anna tidak bisa menolaknya dan terjadilah pergulatan panas season 2.
***
"Ekhem! kau belum tidur" tanya Elvano basa basi. Kiara duduk diatas ranjang sedang asyik berselancar menggunakan laptopnya hanya melirik sekilas dan kembali lagi berselancar.
"Kau sedang apa?" Elvano duduk di samping memperhatikan Kiara yang sedang memasukkan cv nya. Kiara terlihat lucu dengan kaca mata bulatnya. seperti gadis culun.
"Hanya mencoba-coba saja mendaftar di universitas di kota" tangannya dengan lincah mengoperasikan laptopnya.
"Kau baru lulus SMA?" tanya Elvano terkejut ternyata dia menikahi bocah.
Kiara menghentikan aktivitasnya dan menghela nafas
"Baru sadar kalau anda sudah jadi pedofil" Kiara tersenyum smirk dan kembali dengan gawainya.
"Aku kan belum menyentuhmu, apa kau memberi kode" Elvano tersenyum menggoda tapi tak digubris Kiara masih fokus dengan formulir yang harus diisi.
Elvano merebahkan tubuhnya mencari posisi ternyaman,
" Jangan lupa minum obatnya" ucap Kiara sudah seperti alarm pengingat. Elvano meminum obat yang sudah siapkan diatas nakas dan kembali memposisikan tidurnya. tak lama terdengar dengkuran halus di samping Kiara.
Akhirnya selesai juga pendaftarannya tinggal menunggu pengumuman, Kiara mematikan laptopnya dan meletakkannya di meja belajar.
Kiara merebahkan badannya membelakangi Elvano melanjutkan tidur yang terpenggal gara perut lapar.