NovelToon NovelToon
Istri Yang Dingin

Istri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat / Contest / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: desih nurani

Sweet Alexsandra, seorang gadis yang memiliki sifat dingin. Ia dipaksa untuk menikahi seorang lelaki kejam demi keuntungan bisnis orang tuanya. Perusahaan lelaki itu begitu sulit ditaklukkan. Sehingga gadis itu digunakan sebagai alat. Sweet harus rela melepaskan segala mimpinya. Menjadi seorang istri dari lelaki yang sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Lelaki yang selalu menganggapnya sebagai pecinta harta.

Hidup tanpa cinta sudah menjadi hal lumrah baginya. Mungkinkah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Daisy, di mana semua barangku?" tanya Sweet saat tak menemukan barang miliknya dalam lemari.

"Tuan yang membawanya, kamu tidak tahu?" balas Daisy bingung. Sweet yang mendengar itu tak kalah bingung. Lalu ia teringat akan perkataan Alex siang tadi. Sweet terduduk sambil memijat pelepisnya.

Aku lupa, jika lelaki tua itu tak punya hati dan selalu bersikap sesuka hati. Gerutu Sweet dalam hati dan bangkit dari duduknya.

"Terima kasih, Daisy." Sweet pun mulai meninggalkan rumah kecil menuju mansion utama dengan langkah cepat.

Saat memasuki mansion, Sweet berpapasan dengan Cherry. Wanita itu terlihat masih menyimpan dendam pada Sweet.

"Mau kemana kau?" tanyanya pada Sweet. Sweet terus melangkah tapa ingin melayani wanita itu.

"Hey, aku bicara denganmu. Seharusnya kau mendengar perkataanku," teriak Cherry kesal. Sweet yang mendengar itu hanya mengangkat tangannya, membuat wanita itu semakin kesal.

"Alex," panggil Sweet dengan kesal. Ia terus menggedor pintu kamar Alex. Padahal bisa saja ia menekan bel, karena rasa kesal, ia mengabaikan semua itu. Pintu kamar pun terbuka sedikit. Dengan ragu Sweet masuk ke dalam.

"Alex, aku--" perkataannya terpotong karena pintu kamar tertutup sendiri.

Mata indah Sweet bergerak hingga bertemu dengan sosok Alex yang saat ini tengah duduk santai di atas pembaringan, ditangannya terdapat sebuah buku bisnis. Alex pun mengalihkan pandangannya pada Sweet.

"Panggil aku suamiku," perintah Alex dengan begitu santai. Sweet yang mendengar itu merasa jijik.

"Kembalikan semua barang-barangku!" seru Sweet. Alex menutup bukunya dan bangkit dari tempat pembaringan. Perlahan ia berjalan mendekati Sweet. Dibelainya rambut indah milik gadis itu, sang pemilik pun langsung menghindar.

"Kembalikan barang milikku." Sweet mengulang kembali perkataannya. Membuat Alex tersenyum mendengarnya.

"Kau mengembalikan sesuatu yang aku berikan padamu, jadi aku tak akan mengembalikan barangmu. Aku sudah membuang dan membakar semuanya," ujar Alex menyelipkan anak rambut Sweet.

"Kau tahu, aku paling tidak suka saat orang lain mengabaikan apa yang sudah aku berikan. Tidak tahu berterima kasih, apa itu kebiasaan yang dimiliki keluargamu?" timpalnya. Sweet yang mendengar itu langsung mencengkram erat kemeja Alex.

"Aku tidak membutuhkan barang yang kau berikan, kembalikan semua barang milikku." Tegas Sweet memberikan tatapan penuh rasa benci.

"Tatapanmu begitu penuh cinta, sayang. Naiklah ke atas ranjangku, setelah itu kau akan mendapatkan apa yang kau mau." ujar Alex tersenyum samar. Sweet melepaskan cengkramannya.

"Jangan harap!" tungkas Sweet berbalik dan hendak membuka pintu. Tetapi pintu itu ternyata sudah terkunci secara otomatis. Alex tersenyum penuh kemenangan saat melihat Sweet mulai panik.

"Apa yang kau inginkan?" kaget Sweet saat Alex memeluknya secara tiba-tiba. Sweet terus memberontak agar terlepas dari dekapan lelaki tua itu.

"Jangan banyak bergerak, kita akan melewati malam yang panas jika kau tak mau diam. Kau ingin hal itu terjadi?" ujar Alex mencium aroma manis dari tubuh Sweet. Aroma yang membuat dirinya lebih rileks dan perasaan tenang.

"Lepas," pinta Sweet tanpa memberontak. Ia tahu betul apa maksud dari perkataan Alex. Jangan sampai hal itu terjadi, masa depannya akan benar-benar hancur. Kali ini Sweet terdiam, membiarkan Alex memeluknya.

"Kau tahu, aku sangat menyukai wanita penurut seperti ini. Tidak memberontak mendengar apa yang aku katakan," ujar Alex menyandarkan dagunya di pundak Sweet. Kembali menghirup aroma manis dari rambut istrinya.

"Kau bisa mencari wanita penurut, lalu lepaskan aku."

"Bagaimana jika aku tidak menemukannya?" tanya Alex tersenyum senang.

"Kau... Kau bisa menikahi Cherry."

"Apa kau senang aku menikahi wanita lain, bukankah itu hal yang menarik? Aku memiliki banyak istri," ujar Alex. Sweet yang mendengar itu mendadak kesal.

"Itu hakmu," ucap Sweet mencoba untuk melepas dekapan Alex. Namun Alex semakin erat memeluknya.

"Bagaimana jika aku hanya menginginkanmu, sayang?" bisik Alex tepat ditelinga Sweet. Hembusan napasnya membuat Sweet merinding.

"Tolong, lepaskan aku. Kau sudah gila," ujar Sweet kembali memberontak.

"Gila? Itu artinya kau harus mencintaiku walau aku ini gila, sayang. Aku suamimu dan memiliki hak atas dirimu," bisik Alex kembali. Sweet berdecak kesal.

"Lepas, aku... aku ingin salat magrib. Ini sudah hampir waktunya," elak Sweet terus berusaha lepas dari genggaman Alex.

"Baik, aku beri waktu lima belas menit. Jika kau tidak kembali, aku akan benar-benar memakanmu malam ini, Nyonya Digantara." Alex melerai pelukannya, seulas senyuman terbit dari bibirnya. Sedangkan Sweet, ia langsung bergegas untuk membuka pintu. Akan tetapi, pintu itu masih terkunci.

"Buka," pinta Sweet pada Alex.

"Memohonlah padaku," sahutnya. Sweet menarik napas panjang, menahan gejolak amarah dalam hatinya.

"Tuan Digantara yang terhormat, tolong buka pintunya," ucap Sweet penuh penekanan. Alex tertawa renyah, lalu ia menjentikkan jarinya dan pintu pun langsung terbuka. Dengan langkah seribu, Sweet langsung beranjak dari kamar.

"Hah, sepertinya akan lebih menarik jika kau mencintaiku, Ana. Aku akan dengan mudah mempermainkanmu. Jangan salahkan aku, tapi salahkan keluarga angkatmu." Alex tersenyum puas. Kakinya melangkah pasti menuju ruang kerjanya.

Lima belas menit berlalu, Sweet benar-benar kembali ke kamar Alex. Di sana Alex sudah duduk di atas pembaringan sebagaimana Sweet masuk pertama kali. Sweet berjalan ragu mendekatinya, menatap Alex penuh intimidasi. Lelaki itu tersenyum begitu lebar, dan menepuk-nepuk pembaringan disebelahnya.

"Berbaringlah," perintahnya. Sweet menahan langkahnya, kali ini ia benar-benar ragu untuk mendekati Alex. Bagaimana jika lelaki itu secara tiba-tiba menerkam dirinya?

"Biarkan aku tidur di tempat lain," pinta Sweet meneliti seluruh ruangan. Hingga pandangannya tertuju pada sofa. Ia memeluk erat mukena yang sengaja ia bawa, tak akan mudah baginya untuk keluar dari sarang serigala.

"Mencoba tawar menawar denganku?" tanya Alex menyilangkan kedua tangannya, menatap Sweet dengan mata yang berubah kelam.

"Bukankah aku sudah bilang, kita tidak akan tidur bersama sebelum--"

"Jangan banyak bicara, kau tetap istriku dimata hukum. Sudah bagus aku menjadikanmu seorang istri, masih tidak berterima kasih? Apa semua keluarga Santonio memang tidak punya rasa malu, ingin hidup mewah tapi tidak ingin bekerja keras. Apa kau pikir hutang Ayahmu sebanding dengan dirimu yang tidak ada apa-apanya?" potong Alex panjang lebar.

"Aku--"

"Berbaring disampingku atau aku akan benar-benar menyeretmu kemari," timpal Alex yang lagi-lagi memotong perkataan Sweet. Dengan perasaan kesal, Sweet mengelilingi ranjang, meletakkan mukena di atas nakas dan langsung naik keatas ranjang. Sweet meletakkan bantal sebagai pembatas, lalu berbaring membelakangi Alex.

"Aku memintamu untuk berbaring, bukan membelakangiku. Berbalik dan kau dilarang membelakangiku," ujar Alex menarik kembali bantal yang Sweet letakkan sebagai pembatas.

Sweet terdengar menghela napas berat, perlahan ia menggerakkan tubuhnya untuk berbalik. Sweet terhenyak, kini wajah Alex begitu dekat dengan wajahnya. Hembusan napas lelaki itu menyapu hangat setiap inci wajahnya. Mata indah itu berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan keadaan.

"Mulai saat ini, hanya aku yang boleh menatapmu seperti ini. Hanya aku yang boleh menyentuhmu, dan hanya aku yang ada dalam hatimu." Bisikkan itu berhasil membuat Sweet merinding. Alex menyentuh helaian demi helaian rambut Sweet, menyelipkannya dibalik telinga. Sweet langsung menutup matanya saat Alex semakin mendekat.

"Apa yang kau pikirkan?" bisik Alex tepat ditelinga Sweet. Sontak gadis itu langsung membuka matanya, menatap Alex kesal. Lelaki itu kembali mengerjainya.

"Kau berharap kejadian tadi siang terulang kembali?" lanjut Alex tersenyum sinis.

"Menjijikan," ucap Sweet mendorong dada bidang Alex. Sweet bangkit dan berjalan pasti menuju kamar mandi. Menjauh dari lelaki itu adalah cara yang terbaik. Jika tidak, ia akan terus terjebak dalam permainannya.

Alex tersenyum senang, ia membenarkan posisi duduknya dan kembali melanjutkan membaca buku.

Sweet menatap dirinya dibalik cermin. Memperhatikan dirinya dengan seksama. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Sweet terdiam cukup lama di kamar mandi. Setelah perasaannya kembali tenang, Sweet memilih untuk langsung mengambil wudu untuk melaksanakan salat Isya. Sweet keluar dari kamar mandi, pandangannya langsung tertuju pada Alex yang masih berdiam di tempatnya.

"Apa kamar mandi lebih nyaman untukmu?" tanya Alex tanpa melihat lawan bicaranya.

Sweet yang mendengar itu memilih untuk menutup mulut. Kedua tangannya bergerak untuk mengambil mukena dan langsung memakainya. Mengabaikan Alex yang terus mengajaknya bicara. Alex terdiam saat melihat Sweet terduduk di atas sajadah, menunggu waktu Isya tiba. Alex menutup bukunya, membuka laci nakas dan mengambil sebuah amplop berwarna coklat. Lalu menunggu Sweet menyelesaikan salatnya.

Bersambung....

...~@~@~@~@~@~@...

Maaf semuanya, aku baru update dua hari kemudian dan hanya sedikit. Aku tahu banyak banget yang kecewa. Tapi aku sudah berusaha untuk terus menulis walau dalam kondisi sakit. Melawan kantuk karena efek obat. Aku harap kalian memaklumi jika terlalu banyak tulisan kacau. Semoga kalian menikmati cerintanya... Terima kasih readers atas pengertiannya. Mohon doanya supaya aku cepat sembuh dan kembali menemani kalian semua. Love you all ❤️

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Karmin Vikar
Kecewa
sharvik
kumpulan orang2 munafik trnyata . .hati dg mulut sllu brbeda .
Widi Nuhgraeni
extra part Thor
ajiu jiu
rasa ny ngk mau tamat 😌😌😌
Siti Nurjanah
seru
Ainie Mahryan Jaya
Luar biasa
Jasmine Mine
alurnya keren susah ditebak, ada saja kejutan di setiap partnya
Rin Rs
Aku rasa smpai kegenarasi ke7 jg semua krekter laki2 suka pemaksa suka ikut kehendak sendiri tanpa memikirkan perasaan lawan mereka ini yg kadang aku kurang suka dgn krekter laki2 seperti ini
Rani Mahrani
Kecewa
Rani Mahrani
Buruk
Rin Rs
Arez bodoh d ksi mulut itu d guna arez apa susahny bilang iya entar kmu yesal arez bikin sabrina salah fhm entar endingny kaya kejadia yg dulu terulang
Rin Rs
Arez sedikit pon tidk punya rasa bersalah kesian yg jdi krekter wanitany tertindas terus
Rin Rs
Harus ny dia ngak usah sok cemburu kn yg d suka istriny itu jg org yg sma heran sma arez mental
Rin Rs
Heran semua krekter laki2 sma suka maksa mau menang sendri sekali2 jg buat mereka kapok dgn keteguhan krekter pasangan mereka
Rin Rs
Knpa semua lelaki ny suka memaksa sok berkuasa mauny nasib thor ngak bikin peran wanitany stres ndk nekt bunuh diri dpt cowok sok maksa benar mulu kn biar kapok mereka maunya d turutin mulu
meilanyokey
semakin seru dan semakin puanasss permasalahan,..... Alex kamu benar2 BODOH..... sweet semangat kau kuat..... pergi jauh dari Alex biar dia kapok dan nyesel..... good job thorrrr
meilanyokey
bagus semangat sweat janganlemah
meilanyokey
sy mulaitertari thor
lili Permatasari
/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!