"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"
"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"
"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"
"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"
---
Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!
Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...
Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:
Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Strategi dan Ambisi Andi
Andi berdiri di geladak kapal, angin laut berhembus kencang, menerpa rambutnya, Matanya menatap cakrawala, tetapi pikirannya penuh dengan perhitungan yang lebih mendesak daripada sekadar menikmati keindahan laut.
Situasinya tidak baik.
Dengan cideranya Kuro yang memiliki potensi perunggu, adalah pukulan besar bagi Andi, Bukan hanya karena kekuatan bertarungnya, tetapi juga karena Kuro adalah sumber pengalaman harian yang berharga, Tanpa Kuro pertumbuhan kekuatan Andi menjadi lambat.
"Kapten Andi."
Suara berat Zango memecah lamunannya.
Kemudian Zango berdiri dengan ekspresi serius. " Kapten, Persediaan kita hanya cukup untuk lima hari, Makanan, air bersih, bahkan obat-obatan sudah hampir habis, Jika kita tidak menemukan solusi secepatnya kita tidak akan bisa sampai ke lautan Grand Line !!!
"Grand Line..." gumam Andi pada dirinya sendiri. "Jika kita ingin menuju kesana, kita harus lebih dari sekadar menjadi bajak laut biasa. Kita butuh Base camp dan Kita butuh reputasi."
Andi mengingat kembali para Tokoh -Tokoh legenda bajak laut yang benar-benar mendominasi seluruh Samudra lautan seperti Gol D. Roger dan Shanks.
Mereka tidak hanya kuat, tetapi juga cerdas dalam membangun kelompok Bajak Laut mereka dan Mereka tidak asal merekrut orang, tetapi mereka dapat menciptakan Kelompok Bajak Laut yang berisikan tim Super elit.
Kemudian Andi menatap peta laut di hadapannya.
"Aku sangat ingin seperti mereka yang dapat bebas melakukan apapun tapi dengan caraku sendiri" katanya pelan, namun penuh keyakinan.
Kuro, yang selama ini mendengar percakapan mereka, akhirnya tersenyum tipis, lalu berkata "Jadi kau ingin membangun Kelompok Bajak Laut yang berisikan Tim Super Elite ? Menarik sekali ...
Zango mengerutkan kening "Tapi Kapten, Bagaimana bisa kita menjadi legenda ? Kita bahkan hampir mati karena kehabisan makanan!"
Setelah mendengar ucapan Zango Andi kembali tersadar dari lamunannya Kemudian Andi lamgsung mengumpulkan beberapa Kader Utama Bajak Lautnya untuk mencari solusinya.
Di dalam ruang kapten, suasana kini terasa berat.
Andi duduk di kursinya, disekelilingnya, beberapa kader utama bajak lautnya berdiri, menunggu keputusan yang akan diambil oleh Andi.
Kuro akhirnya memecahkan keheningan dengan berbicara suaranya lebih tenang dibanding yang lain "Ada satu cara lain"
Semua mata tertuju pada Wakil Kapten Kuro.
"Pelabuhan Rav," lanjut Kuro.
"Dulu, kami sering mendapatkan suplai dari Toko milik Har, Tapi sekarang tokonya sudah diambil alih secara Paksa oleh Angkatan Laut."
Andi menatap Kuro dalam-dalam, lalu tersenyum tipis "Jadi kita bisa ambil alih secara paksa kembali dong..?"
Kuro mengangkat bahunya "Itukan yang biasanya dilakukan oleh bajak laut, bukan ?"
Zango menghela napas.
"Kedengarannya cukup gila."
"Tidak," kata Andi, kemudian Andi melanjutkan ucapanya dengan suaranya penuh keyakinan. "Kita tidak hanya akan mengambil alih, Kita akan mengendalikan seluruh Pelabuhan Rav dan menguasai wilayah tersebut."
Seketika, keheningan menyelimuti ruangan tersebut.
Beberapa Kader Bajak Laut saling berpandangan, sementara yang lain menggertakkan gigi, memahami risiko besar yang akan mereka ambil tersebut.
"Kita akan bergerak dalam dua kelompok," lanjut Andi. "Zango, kau dan Catman Bersaudara (Sam dan Jango) akan membawa saudara kita yang terluka kembali ke pangkalan yang ada di Pulau Pal serta Pastikan mereka tetap hidup, Aku tidak ingin kehilangan seorang pun lagi."
Zango mengangguk, meskipun jelas ada kekhawatiran di raut wajahnya.
"Lalu aku?" tanya Kuro, sambil melirik Andi dengan penuh minat.
"Kau ikut denganku," jawab Andi.
"Kita akan menyamar sebagai Angkatan Laut dan menyelinap ke Pelabuhan Rav, Kita buat mereka percaya bahwa kita bagian dari Angkatan Laut lalu kita hancurkan mereka dari dalam."
Kuro menyeringai, matanya berkilat dengan kecerdikan. "Aku suka cara berpikirmu, Kapten."
Di Sisi Lain.
Jauh dari kapal Bajak Laut Andi, dekat dengan Pelabuhan Rav, sebuah armada besar dengan jumlah 20 Kapal Bajak Laut berlabuh dengan tenang.
Di kapal utama, seorang pria dengan baju besi emas berdiri di geladak, angin laut mengibarkan rambut lavender pendeknya.
Kapten Bajak Laut Crik.
Dia mengangkat teleskopnya dan menatap ke arah Pelabuhan Rav dengan matanya yang penuh keserakahan.
"Pelabuhan ini..." gumam crik. "Jika kita menguasainya, kita akan mengendalikan perdagangan di sebagian besar perairan Luatan Timur."
Di sampingnya, seorang pria kurus dengan sorban bergaris bernama Ajin, ia merupakan Kapten Divisi Tempur Armada Bajak Laut Crik.
"Apa perintahmu, Kapten?" tanyanya dengan suara pelan namun menusuk.
Crik tersenyum tipis. "Sama seperti biasanya Ajin kau bawa sebagian Bajak Laut kita untuk menyamar sebagai Angkatan Laut dan menyelinap ke dalamnya kemudian hancurkan mereka dari dalam."
Ajin mengangguk dengan wajah tanpa ekspresi "Namun, butuh beberapa hari untuk menyiapkan kapal perang yang kita rampas sebelumnya, Tapi begitu siap, tidak ada yang bisa menghentikan kita, Kapten Crik."
Crik menyeringai, penuh percaya diri. "Bagus..Jangan buang waktu."
Dua Kelompok Bajak Laut bergerak menuju Pelabuhan Rav dengan rencana mereka masing-masing, akan tetapi memiliki tujuan yang sama.