"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jakarta / bogor
"brengsek" umpat Rey melempar ponsel nya hingga pecah berantakan.
"Sekarang udah mau empat hari, tapi Aleta masih susah buat di hubungi" gumam Rey merasa frustasi.
Rey mengambil kunci mobil nya, dan langsung berjalan cepat keluar dari rumah nya.
Rey langsung menghampiri mobil nya dan langsung masuk ke dalam mobil nya.
Tanpa pikir panjang, Rey menyalakan mesin mobil nya dan langsung menginjak pedal gas nya meninggalkan kediaman nya.
Jakarta yang sore ini tengah di guyur hujan, membuat jalanan sangat licin. Namun tak mengendorkan kecepatan laju mobil Rey.
Rey membelokkan mobil nya dan langsung masuk ke perumahan elit di jakarta.
Rey mematikan mesin mobil nya, dan langsung turun dari mobil nya.
Tok tok tok
Rey mengetuk pintu rumah Aleta, berharap banyak wanita itu ada di rumah nya.
Ceklek
Pintu pun di buka dari dalam, membuat Rey langsung mendongkak.
"Rey" ucap Rena terkejut, "ngapain ?" tanya nya.
"Kok elo disini ?" tanya balik Rey, tanpa menjawab pertanyaan Rena.
"Iyaa gue tinggal di sini dulu buat sementara" jawab Rena.
Rey hanya mengangguk, "Aleta nya ada gak ?" tanya Rey sambil melihat ke dalam rumah.
Renata bingung harus memberi jawaban apa.
"Aleta lagi ada urusan keluarga" jawab Rena berdusta,
"jadi ikutan bohong kan gue" batin Renata merasa ikut bersalah.
"Kok gue gak tau ?" tanya Rey lagi, "biasa nya Aleta pasti ngabarin gue" tambah nya.
"Acara nya ngedadak" jawab Rena lagi.
"Elo gak lagi nyembunyiin sesuatu dari gue kan ?" tanya Rey menatap Rena.
"Ren, elo tau kan secinta apa gue sama leta" ucap Rey, membuat Rena mengangguk.
"Bisa tolong jangan sembunyiin apa pun dari gue, tentang leta" ucap Rey lagi.
Renata menghela nafas.
"Gue gak nyembunyiin apa apa" jawab Rena meyakinkan Rey.
"Coba elo telpon leta langsung" ucap Rena menyuruh Rey.
"Nomor nya dari kemarin gak bisa di hubungin" jawab Rey, "nggak tau kenapa" tambah nya.
"Ya udah nanti gue coba bantu hubungi leta nya" ucap Rena membuat Rey mengangguk.
"Gue pamit kalau gitu" ucap Rey menepuk pundak Rena membuat Rena mengangguk.
Rey pun melangkah pelan menghampiri mobil nya, entah ada apa sama Aleta, Rey tidak tau.
Rey langsung melajukan kembali mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata.
Renata yang melihat mobil Rey yang sudah menjauh pun langsung masuk kembali ke dalam rumah leta.
"Apa leta disana sama gara ya ?" gumam Rena bertanya, "maka nya dia ngelarang gue kesana" tambah nya sambil mengunci kembali pintu utama.
"Gue jadi ikutan bingung harus gimana" gumam Rena menghempaskan tubuh nya ke atas sopa.
Rey masuk lagi ke dalam mobil nya, namun dia tidak langsung pergi dari rumah Aleta. Rey menghela nafas kasar.
"Kemana sih ?" Erang Rey merasa frustasi, "apa mungkin Aleta masih marah sama gue ?" Gumam nya bertanya.
Rey melihat ke atas balkon kamar Aleta. berharap banyak wanita itu ada disana, dan hanya sedang tidak ingin menemui nya saja.
"Tapi kenapa filling gue kuat banget" gumam Rey, "kalau leta nyembunyiin sesuatu dari gue.
"Apa yang elo sembunyiin dari gue leta ?" Gumam Rey bertanya.
Pada Ahir nya Rey menyalakan kembali mesin mobil nya, dan langsung melajukan mobil nya meninggalkan rumah Aleta.
"gue berharap banyak elo gak pernah ngecewain gue" batin Rey penuh harap.
***
Bogor. Kota yang sering di sebut sebagai kota hujan. Karena memang kenyataan nya kota Bogor itu sangat sejuk, apa lagi di kawasan puncak nya.
di sebuah vila yang terletak di kota Bogor.
Aleta baru saja selesai dengan rutinitas mandi nya, setelah kembali dari danau kedua nya langsung memutuskan untuk mandi.
Aleta tengah mengeringkan rambut nya sambil duduk di tepian ranjang.
Lalu tiba-tiba gara masuk ke dalam kamar leta membuat leta menghela nafas lelah.
"Sini aku bantu keringin" ucap gara sambil duduk di samping leta.
Nagara pun mulai mengeringkan rambut leta yang basah, membuat leta tersenyum kecil.
"Laper gak ?" tanya leta menoleh sedikit.
"Laper" jawab gara, "maka nya aku bantu keringin biar kamu cepet masak" tambah nya.
Aleta tertawa mendengar jawaban dari nya.
"Kenapa ketawa ?" tanya gara, "ada yang lucu".
"Nggak" jawab Aleta menggeleng namun masih tertawa kecil.
"Kamu ngetawain aku ?" tanya gara sambil menggelitiki perut Aleta.
"Leoo diemm" ucap Aleta tertawa menahan geli.
"Makanya gak usah resee" ucap gara masih menggelitiki perut leta.
"Iyaa iyaa nggak, astagaa" ucap Aleta mohon ampun.
"Mending sekarang ikut aku ke dapur" ajak leta menarik tangan gara.
"Ngapain ?" tanya gara bingung.
"Ya bantuin masak lah" sewot Aleta menjawab, sambil berjalan ke dapur.
Aleta langsung mengambil telur dari dalam kulkas, juga sayuran yang masih sangat segar.
"Nih kamu potong potong sayur sama sosis nya" ucap Aleta menyuruh membuat gara mendelik.
"Kok aku ?" protes gara menunjuk dirinya sendiri.
"Kamu gak mau bantuin aku ?" ucap leta melotot sambil berkacak pinggang.
"Mau kok mau" jawab gara mengangguk cepat dan mulai mengambil pisau kecil.
Aleta terkekeh kecil melihat nya.
Pria itu mulai memotong motong kecil sayuran nya, juga sosis nya.
Sedang kan Aleta, dia mencuci beras untuk di masak.
"Kamu mau masak apa emang ?" tanya gara sambil memotong bawang.
"Mau bikin sayur SOP" jawab Aleta sambil mengeluarkan ayam dari lemari ice.
"Cocok banget sama cuaca yang lagi gerimis" ucap gara setuju.
Aleta mengangguk.
"Iyaa, makanya aku bikin yang anget anget berkuah" jawab Aleta mulai memotong motong kecil ayam nya.
"Mata aku perih banget" ucap gara sambil menggosok mata nya membuat Aleta langsung menoleh.
"Jangan di gosok" ucap Aleta menahan tangan gara, "sini coba aku lihat" tambah nya sambil menangkup pipi gara.
Aleta meniup niup kecil mata nya membuat gara memeluk pinggang Aleta.
"Gimana, masih perih ?" tanya leta mengusap sudut mata gara.
Nagara mengerjap kan mata nya.
"Udah nggak" jawab gara sambil membuka mata nya.
cup
cup
Aleta mengecup kedua mata gara satu persatu, membuat nya langsung tersenyum mengembang.
"Lanjutin" ucap leta menunjuk sayuran yang belum di potong.
"Siaappp laksanakan" ucap gara dengan tangan hormat nya.
Aleta tertawa kecil sambil meneruskan memasak nya.
Aleta mulai menyalakan api dan menyiapkan panci untuk membuat SOP nya.
"Udah segitu aja, cukup kok" ucap Aleta membuat gara menghentikan memotong sayuran nya.
"Nggak semua nya ?" tanya gara memastikan.
"Nggak" jawab leta, "kan cuman buat berdua" tambah leta membuat gara mengangguk.
Nagara pun langsung mencuci tangan nya, dan memasukan kembali sisa sayuran nya.
Aleta mulai merebus ayam nya terlebih dahulu, agar tidak bau anyir saat di bikin SOP nanti.
"Ada yang perlu aku bantu lagi ?" tawar gara sambil memeluk leta dari belakang.
"Nggak sih" jawab Aleta, membiar kan gara memeluk nya.
"Kanya nya nanti kalau kita udah nikah, aku bakalan betah di rumah" ucap gara tiba tiba membuat Aleta menoleh.
"Kenapa gitu ?" tanya Aleta.
"Soal nya istri nya pinter masak kaya kamu" jawab gara mencium pipi kanan leta.
"Emang siapa yang mau nikah sama kamu ?" tanya Aleta membuat gara menggeram.
"Kamu gak mau ?" tanya gara, "ya udah, aku nikah nya sama aluna aja".
Aleta langsung berbalik badan dan menatap gara.
"Siapa Aluna ?" tanya leta, membuat gara membelalak panik.
"kenapa mesti keceplosan sih" batin gara meruntuki dirinya sendiri.
"Jawab" sewot Aleta melotot.
"Manager keuangan di kantor aku" jawab gara ragu ragu.
"Ohhhh, jadi kamu Deket sama karyawan kamu juga" tuduh Aleta membuat gara menggeleng cepat.
"Nggak gitu juga" jawab gara mencari jawaban.
"Udah lah kamu sama" usir Aleta, "tunggu aja disitu" tambah nya.
"Jangan ngambek dong" ucap gara kembali memeluk leta dari belakang.
Aleta hanya diam tidak memperdulikan omongan nya.
"Aku cuman asal ngomong doang, beneran" ucap gara agi.
"Bodo amatt gara" ketus Aleta sambil berjalan .
"Wangii banget masakan nya" ucap gara mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Hm" jawab Aleta singkat, membuat nya kembali manyun.
"Ngambek beneran ?" tanya gara sambil menangkup pipi Aleta
cup
Nagara mengecup singkat bibir Aleta, membuat Aleta melotot dan menjambak rambut nya.
"Nih bawa nasi nya ke atas meja makan" ucap Aleta menyuruh gara, membuat gara langsung gerak cepat mematuhi nya.
Aleta geleng geleng kecil melihat nya.
Aleta pun mulai mengangkat sayur SOP yang sudah jadi, dan siang untuk di makan.
"Udah nggak marah kan ?" tanya gara.
"Nggakk" jawab leta,
"Kiss dulu" ucap gara mengetuk ngetuk bibir nya.
Cup
Aleta mengecup singkat bibir gara membuat gara langsung menghisap nya kuat.
Lalu kedua nya sama sama tersenyum, dengan mata yang memancar kan kasih sayang.
Untuk masalah Rey, Aleta pun akan mencoba memperbaiki hubungan nya dengan Rey.
Tidak mungkin jika Aleta tiba tiba meninggalkan nya begitu saja.
"semoga masih di perbaiki" batin Aleta memikirkan hubungan nya bersama Rey.