Menurutku dia adalah wanita hebat, di lihat dari segi sudut yang tepat. Tapi tidak semua orang memandang dari segi yang sama. Karena keberadaannya yang di takdirkan lahir dari seorang ibu yang merupakan germo di sebuah club malam.
Membuat semua orang memandang remeh, dan rendah. Namun, atas kemampuannya dalam bermain billiard cue, ia aman dari keinginan laki-laki untuk meraup tubuhnya yang sexy. Bahkan mereka hanya mampu mengelap ludah melihat kecantikan Aneska.
Begitu pun dengan lelaki yang akan menjadi calon suaminya yang selalu memandang buruk tentangnya.
Lelaki yang kaya dan juga dingin, banyak wanita yang tergila-gila dengan ketampanannya. Tuan muda Arya Brasetyo, yang terlahir dari keluarga Kaya se- Asia harus bertemu dengan wanita serendah Aneska, menurutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Riskiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba jadi istri yang baik
Alarm yang telah di atur sebelumnya oleh Aneska berbunyi nyaring. Membuat ia yang masih tidak cukup tidur terbangun. Ia berniat akan menjalankan amanat sang ibu untuk menjadi istri yang baik. Ia harus bangun pagi untuk memasak.
Dengan lemas ia bangun dan terduduk di atas kasur, merentangkan kedua tangannya ke atas. Merilekskan otot-ototnya yang kaku. Ia berusaha membuka matanya dan turun dari ranjang menuju kamar mandi. Membersihkan diri dan turun menuju dapur.
" Apa yang harus aku masak? Aku tidak pernah memasak!" Aneska tercekat melihat dapur.
Bahkan dirinya tidak pernah ke arah dapur. Ia selalu membeli makan jika lapar. Dan saat ini dirinya menjadi seorang istri dan harus melayani suaminya dengan baik, yah walaupun suaminya tidak akan pernah menganggapnya istri. Paling tidak Aneska akan melakukan apa yang di katakan sang ibu.
"Aha, bukankah ada youtube!" Ucap Aneska menemukan jalan keluar. Akhirnya ia membuka youtube di ponselnya. dan melihat cara memasak.
" Oh jadi telurnya di campur dengan garam dan penyedap rasa! Baiklah... Lalu digoreng sampai warnanya keemasan! " Gumam Aneska memperhatikan youtube dengan fokus sambil mengaduk telur yang sudah ia campur dengan garam dan juga penyedap rasa.
" Kenapa gosong sih? Padahal sesuai di youtube goreng sampai lima menit. Ini mah bukan warna keemasan tapi hitam! Andai saja memasak semudah main billiard. " Gumam Aneska lagi melihat telurnya gosong.
...****************...
Disisi lain Arya terbangun karena suara yang begitu berisik.
" Jam berapa ini? Kenapa di luar begitu berisik?" Arya melihat ponselnya.
Masih menunjukkan pukul 6 pagi. Entah suara apa yang mengganggu tidurnya sepagi ini. Arya langsung bangun dan keluar kamar. Dengan hanya menggunakan boxer dan telanjang dada. Mencari sumber suara yang semakin terdengar saat dirinya mendekati dapur.
Arya terkejut, suasana di dapurnya seperti kapal pecah, begitu berantakan.
" Apa yang kamu lakukan sepagi ini? kamu sangat menggangu tidurku!" Ucap Arya dengan nyaring. Membuat Aneska terkejut dengan suara Arya dan menghadap ke arahnya.
" Maaf, aku akan menyiapkan sarapan pagi!" Ucap Aneska juga ikut terkejut, di tambah melihat dada kekar Arya.
" What? Tidak perlu repot-repot! Besok akan ada pelayan yang akan bekerja di rumah ini. Kamu menganggu tidurku saja. Jika kanu berisik lagi, aku akan membunuhmu!" Ucap Arya asal-asalan.
Dia benar-benar merasa terganggu. Tidurnya tentu tidak cukup karena kemarin seharian suntuk melayani tamu undangan.
Ting..tong..
ting..tong... Suara bel berbunyi.
" Sial... Siapa lagi yang datang sepagi ini!" Ucap Arya meraup wajahnya dengan kasar. Karena banyak hal yang menyebalkan terjadi pagi ini. Arya bergegas membukakan pintu.
" Apa? Menganggumu? Kamu tidak tau aku sedang berusaha membuatkanmu sarapan! Dasar pria dingin, kejam, angkuh!! Kamu tau, bahkan ini sesuatu pertama kali bagiku, apakah kamu tidak bisa menghargai usahaku? Bahkan dia akan membunuhku hanya gara-gara mengganggunya tidur. Suami kej*m! " Batin Aneska merutuki sikap Arya.
Aneska memilih melanjutkan aktivitasnya. Sedangkan Arya membukakan pintu.
" Selamat pagi sayang! Apakah aku menggangumu?" Ternyata Viona yang datang dengan tersenyum manis kepada Arya. Membuat kekesalan Arya melebur melihat Viona sepagi ini. Lalu berlanjut memeluk Arya dengan hangat.
" Vio, aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu baru datang hari ini!" Lanjut Arya membalas pelukan Viona di ambang pintu. Mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.
" Aku takut mengganggu malam pertamamu! " Ucap Viona mengejek Arya.
" Apa sih, tidak ada malam pertama! " Ucap Arya mendadak kesal.
" Ternyata istrimu memasak!" Ucap Viona melihat Aneska menyajikan makanan di atas meja.
Sedangkan Aneska, melihat kedatangan Viona.
" Akhirnya aku melihat wanita ini lagi! Baiklah, aku akan berbaik hati. Kita akan makan bersama. Aku, suamiku dan wanita penggoda. Ah, malangnya aku..membiarkan wanita penggoda ini mencoba masakanku..Hahaha...sudahlah...aku tidak sabar mencoba masakanku. " Batin Aneska.
" Sudah siap, mari kita sarapan bersama!" Ucap Aneska menawarkan Arya dan juga Viona yang sedang bergandengan tangan.
" Lebih baik aku order makanan di luar daripada makan masakanmu!" Ucap Arya melihat tampilan masakan Aneska tidak meyakinkan.
" Apa yang kamu bicarakan. Aku sangat lapar, mari kita makan!" Ucap Viona menarik tangan Arya untuk duduk di kursi makan.
" Ayo, silahkan makan!" Ucap Aneska mempersilahkan Arya dan juga Viona makan.
" Coba, lihat..aku tidak yakin jika masakannya enak! Biarkan Arya dulu yang makan." Batin Viona yang melihat tampilan nasi goreng yang di buat oleh Aneka. Campuradul, bahkan telurnya sudah tidak berupa.
" Baiklah.." Ucap Viona berpura-pura akrab dengan Aneska.
Akhirnya Arya terpaksa sarapan dengan masakan Aneska. Arya mengangkat sendoknya dan memasukan makanan kemulutnya. Dan...
Uhuk..uhuk..uhuk...
Arya terbatuk-batuk karena rasa yang teramat asin berada di dalam mulutnya. Viona segera memberikan tisue kepada Arya. Sedangkan Aneska heran mengapa Arya sampai tersedak.
" Why?" Tanya Viona sengaja, sambil memberikan tisue kepada Arya.
" Apakah kamu ingin meracuniku? Masakan apa ini? selain kamu wanita jal*ng ternyata kamu juga wanita tidak berguna. Aku heran mengapa kakek menyukaimu. Kelebihan satu pun tiada yang kamu miliki. Benar-benar wanita parasit!!!" Ucap Arya menggeprak meja marah.
" Kan benar yang aku duga! Masakannya tidak enak! Haha, untung Arya yang makan. Kalau sampai aku ikut makan, aku pasti ikut tersedak juga. Lihat dari tampilannya saja sudah tidak menggiurkan bahkan menjijikkan, ini tidak layak di makan. Aku hanya ingin membuat Arya marah kepada wanita jal*ng ini! " Batin Viona tertawa di dalam hatinya melihat Arya memarahi wanita sangat di benci oleh Viona.
Aneska langsung membulatkan mata melihat sikap Arya dan bicara Arya yang kasar. Aneska langsung berdiri dari tempat duduknya.
" Wajar, jika masakanku tidak enak! Ini pertama kali aku memasak! Bisakah kamu lebih halus mengatakannya! Tidak perlu marah-marah! Kamu sungguh kejam!" Ucap Aneska dengan air mata yang menggenang.
Sebelum menumpahkan air matanya ia memilih lari dari hadapan Viona dan juga Arya. Sungguh perkataan Arya menyakitkan bagi Aneska. Usahanya tidak di hargai sedikitpun oleh Arya.
" Sabar sayang, biarkan aku yang memasak untukmu!"Jelas Viona sambil mengelus dada bidang Arya.
" Tidak, dapurnya sudah dia hancurkan. Kamu tidak mungkin memasak dengan dapur seperti habis di bom. Kita makan di luar saja. Aku bosan berada di rumah. Apalagi yang di lihat hanya wanita jal*ng itu saja!" Jelas Arya dengan amarah menggebu-gebu.
" Ah, tontonan yang menarik! Aku rasa dia akan segera angkat kaki dari sini. Mana tahan dia menghadapi Arya. Aku tidak perlu repot-repot menyingkirkan wanita jal**ng itu!! " Batin Viona tertawa jahat dalam hati.
