Aku Bukan Wanita Malam
Sorot lampu yang berputar-putar bahkan suara musik yang teramat nyaring. Membuat semua orang yang mendengarnya terlihat berjoget-joget menikmati alunan musik. Bartender yang merupakan wanita seksi dengan baju ketat dan terbuka juga begitu sibuk menyediakan minuman bagi para tamu. Tempat ramai dan juga begitu sesak oleh para hawa dan juga kaum adam.
Lalu di lantai atas terlihat wanita seksi dengan baju ketat selutut sedang memegang cue billiard. Potongan baju sedada berwarna merah tanpa lengan begitu sempurna melekat di tubuhnya. Bahkan ia memopang gundukan sintal dengan baik hingga lipatan dadanya begitu menggoda.
Badannya membungkuk, mata bermanik coklat tersebut sedang fokus pada ujung cue yang searah dengan bola cue. Ia mencoba membidik bola yang hanya tersisa satu di atas meja. Bola terakhir, yang menentukan nasib dirinya.
Membuat semua pria meleleh melihat Aneska dengan posisi tersebut. Posisi yang membuat kejant*nan kaum adam tergoncang. Akhirnya satu bidikan berhasil mengenai bola hingga masuk ke lubang, seperti biasanya Aneska menang dalam permainan tersebut.
Namanya adalah Aneska Clarentta Diandara, yang bisa di panggil Aneska dan sering di puji cantik oleh kaum kalangan adam. Bahkan semua wanita juga ikut iri memandang Aneska yang cantik sempurna. Bak dewi yang turun dari kayangan.
Bukan hanya iri soal kecantikan yang sempurna, tubuh yang ideal. Melainkan juga kepintaran Aneska bermain billiard. Selain itu juga karena sikap peduli dan baik hatinya.
Tidak bisa di pungkiri jika dirinya memang benar-benar ahli. Sampai saat ini pun tidak ada yang bisa menandingi keahliannya bermain billiard cue, keahliannya tersebut sudah diturunkan oleh sang ayah yang juga sangat mahir. Tapi sayang, ayahnya telah meninggalkan dirinya sejak Aneska masih usia belasan tahun.
" Arghh bagaimana bisa. Ah, aku kalah lagi!" Ucap Pria tua yang merupakan lawan Aneska. Pria tua tersebut memegang kepalanya dan menggeram kesal lalu mengeluarkan uang dari dompet tebalnya.
" Nes, semalam saja. Aku ingin menikmati tub*hmu yang seksi ini! Om, janji akan memberikan apapun yang kamu inginkan." Ucap pria tersebut melirik dengan tatapan penuh hasrat kepada Aneska dan memaksanya.
" Tidak bisa om, jika om bisa mengalahkanku. Om bisa bermalam denganku!" Ucap Aneska sambil mengira uang yang baru saja di terimanya dari lawan dengan trampil dan santai.
" Ah, baiklah. Aku akan kembali besok! Aku pasti bisa menjadi orang pertama yang tidur denganmu!" Ucap pria tersebut tidak menyerah dengan tatapan tergoda dengan tubuh dan kecantikan Aneska.
"Mimpi! Aku akan menggosok habis uangmu! Dan kamu tidak bisa berbuat-buat apa-apa! Kamu sungguh akan menyesal bertarung denganku! Bahkan, mungkin istrimu akan berterima kasih kepadaku karena menyadarkanmu! " Batin Aneska merutuki pria hidung bel*ng yang baru saja kalah main billiard bersama Aneska.
Sedangkan wanita yang sudah tidak terlalu muda tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap Aneska yang merupakan putrinya.
" Anes! jangan sampai kamu membuat tamu kita kecewa. Jika tidak, mamy tidak akan memaafkanmu!" Ucap wanita itu yang bernama mamy Berta. Berta sangat takut kehilangan pelanggannya, karena para tamunya adalah sumber kehidupannya. Sedangkan Aneska selalu mempermainkan para tamunya.
" Tidak akan my, buktinya om itu sudah tiga kali ngajak Anes tanding. Percaya dengan Anes. Besok dia akan datang!" Ucap Aneska penuh percaya diri dan yakin.
Karena bagi seorang pria, wanita yang menarik sulit di dapat. Siapa sih yang tidak tertarik dan juga tidak penasaran kepada Aneska? Tentu semua yang melihatnya untuk pertama kali akan tergoda, semakin lama semakin tergoda dan menggila karena Aneska sulit di dapat dan begitu penasaran.
" Mamy tidak mau kehilangan pelanggan sekaya dia. Ingat, jangan lupa jika kita bisa hidup karena mereka!" Ucap Berta dengan tatapan tajam mengingatkan Aneska.
Sebenarnya yang lebih di takutkan oleh Bertha adalah keselamatan putrinya sendiri. Bertha berpikir, bagaimana jika sampai ada yang mengalahkannya. Bertha sendiri tidak bisa membantu lebih jauh lagi jika membahas tentang kekuasaan. Bertha hanya memiliki club yang tidak terlalu besar ini. Bertha takut tidak bisa membelanya.
Dimana yang datang serta menjadi lawan Aneska adalah orang berada, Bertha pun juga sering cekcok dengan para tamunya jika menyangkut putrinya tersebut.
" Dan Anes tidak akan pernah mengikuti jejak mamy! Tidak akan pernah!" Ucap Aneska berdecak marah dan bergegas meninggalkan ibunya yang juga marah.
Walaupun ia begitu kuat menghadapi para lelaki hidung belang, namun hatinya juga rapuh. Dia seorang wanita, dia juga ingin menjadi wanita yang sukses dan mempunyai pekerjaan lain.
Namun apa daya, dia hanya wanita lulusan SMA. Masa yang begitu pahit, sepahit sekarang. Di sekolah dulu Aneska sering di bully, di hujat karena ibunya yang merupakan seorang germo. Walaupun begitu Aneska sangat menyayangi ibunya, bagaimana pun ibunya telah membesarkannya sekaligus melahirkannya.
" Ada apa Nes?" Ucap Klarin yang merupakan Psk di tempat tersebut melihat wajah Aneska yang murung.
" Tidak apa-apa Kla! Hanya saja soflenku terasa perih!" Ucap Aneska beralasan. Padahal hatinya begitu banyak menyimpan beban, namun Aneska pintar menutupinya.
Yah, begitulah Aneska. Tidak ingin orang lain mengetahui isi hatinya. Tidak ingin merasa dikasihi, ia sangat pintar memasang topeng kebahagian di wajahnya.
" Lebih baik kamu segera menggantinya. Bukankan itu sudah lama!" Ucap Klarin sambil menuangkan botol minuman beralkohol ke dalam gelas.
Dimana Klarin mengetahui isi hati Aneska walaupun tidak banyak. Dimana ia sudah menjadi teman lama mengobrol Aneska. Jadi Klarin mengetahui gerak gerik Aneska yang sedang sedih. Tapi Klarin juga tidak ingin menanyakannya takut membuat Aneska malah bertambah sedih.
" Ya benar, tapi aku sangat menyukai warna ini!" Ucap Aneska mengusap air matanya yang menggenang di pelupuk matanya.
Aneska selalu menyimpan rasa kesalnya, kecewanya, sakitnya di dalam hati yang sangat dalam. Bahkan ia sendiri tidak ingin membagi bebannya kepada orang lain walaupun hanya sedikit. Aneska tidak suka menerima uluran tangan orang lain. Ya itulah Aneska, wanita kuat dari dunia malam.
Dunia yang telah membesarkannya, dunia yang menyesakkan, Dunia yang penuh lika liku kehidupan, dimana banyak pecahan kaca yang harus ia lewati. Dimana banyak pasang mata yang memandang begitu buruk seburuknya.
" Aku akan pergi dulu, ingin menghirup udara malam! " Jelas Aneska melangkah bergerak keluar dari club yang ramai dan sesak tersebut.
Dimana banyak pasang mata tetap memandangnya dengan penuh hasrat. Dimana kaki jenjangnya yang putih berlenggak lenggok bak model. Dimana wajahnya sedikit murung namun indah. Dimana air matanya enggan untuk keluar agar tetap enak di pandang oleh mata penuh nafsu.
" Baiklah! " Ucap Klarin melihat kepergian wanita cantik tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Uthie
coba mampir 👍♥️
2024-09-19
2
Aidah Djafar
mampir Thor🙏
nyimak 🙏
2024-09-17
2
Dwi Winarni Wina
Mampir dan nyimak aku suka novelnya bagus...
2024-09-16
3