NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Api

Pendekar Naga Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian sepasang pendekar

 " Hebat juga kau ternyata bocah " kata do Yo

" Terimakasih, berarti kamu yang tidak hebat " jawab bima .

 " Bangsa* ,mati kau !" do Yo kembali menyerang .

Bima kembali teringat ucapan Taka , agar memanfaat kan kelemahan lawan sebagai kekuatan nya ,ia ingin memanfaat kan emosi nya do Yo .

" Ayo serang terus kadal tua , masa sama bocah ingusan aja kalah " ejek Bima sambil trus menghindari serangan pedang dari Do Yo

 Do Yo tidak memperdulikan ucapan bima ,ia sudah siap mengeluarkan jurus berikut nya untuk membungkam mulut bima , tubuh laki laki pria paruh baya itu bergetar hebat dan mengeluarkan asap berwarna hijau dan berbau busuk .

 " Jurus ku ini akan membuat mu menjadi bangkai dalam. Sekejap " kata Do yo

Tanpa banyak kata Do yo langsung kembali menyerang bima dengan sangat cepat ,tubuh nya masih terus mengeluarkan asap berwarna hijau berwarna busuk , kecepatan Do yo juga meningkat ,bima hanya bisa bergerak menghindar berusaha menghindari lawan nya karena ia juga tidak tahan dengan bau busuk dari asap hijau itu .

 " Busuk sekali bau nya " batin bima .

 Semakin banyak ia menghisap asap tersebut kepala nya semakin berat ,ia juga jadi sempoyongan .

  " Hahahaha, terus saja kau hisap aja racun ini " ucap Do Yo .

" Sialan asap itu ternyata beracun " batin bima .

  Bima teringat akan tangan kanan nya yang bisa menyembuhkan racun ,sambil terus bergerak menghindari serangan Do Yo . bima menempel kan pergelangan tangan nya ke hidung nya ,sesaat kemudian pergelangan tangan nya mengeluarkan cahaya merah yang langsung terhisap melalui hidung nya dan memasuki paruh paru nya.

 Bima bisa merasakan ada gejolak di dalam tubuh nya seperti sebuah pertarungan. hingga akhir nya ia memuntahkan cairan berwarna hijau tua yang berbau busuk . seketika rasa pusing nya hilang dan tubuh nya terlihat segar kembali .

  " Sekarang aku yang akan menyerang mu ular busuk ,Rasakan sendiri racun mu "

 Do Yo tidak percaya racun terkuat nya bisa dengan mudah di kendalikan dengan mudah oleh pemuda di depan nya , timbul pertanyaan dalam hati nya siapa sebenarnya. Bima .

  Bima bergerak dengan tenaga dalam angin nya , dengan. Di padukan jurus Pedang naga Geni memberikan serangan yang membuat Do Yo langsung terdesak ,secepat apapun Do Yo bergerak bima masih bisa mengungguli nya .

 luka demi luka sayatan sudah memenuhi tubuh Do Yo , darah mulai membasahi pakaian nya .

" Sialan, kalau begini terus aku pasti kalah " batin DoYo .

 Do Yo mulai berfikir keras mencari strategi, untuk mengalahkan pemuda yang di luar dugaan nya bisa membuatnya terdesak bahkan terluka .

 Andai kata Rini masih hidup ,tentu nya ia bisa mengeluarkan formasi ular berbisa yang menjadi andalan mereka .

  Dia juga sempat merasa menyesal kenapa mereka harus berpisah saat mencari gadis kecil itu .padahal selama ini mereka selalu bersama.

   " Terpaksa aku harus menggunakannya formasi itu sendiri"

   Do Yo tidak bisa berfikir lebih jauh karena setiap jurus yang ia gunakan selalu bisa di patah kan , akhir nya ia memutuskan menggunakan formasi itu Sendirian walaupun ia tahu hasil nya pasti tidak akan maksimal .

 Gerakan pedang Do Yo kemudian bergerak meliuk liuk Bagaikan ular yang mengincar mangsa nya . Bima tersenyum dan ia menahan serangan Do Yo yang mengarah kepada nya , benturan Demi benturan dari dua pedang yang sama menimbul kan percikan api .

  Do Yo sadar ini adalah serangan terakhir nya ,ia memaksimalkan serangan nya dengan mengeluarkan tenaga dalam nya dengan penuh agar bisa mengalahkan lawan nya.

 Bima juga sudah kelihatan lelah , untung nya ia masih bisa menutupi kelemahan nya dengan tenaga. Dalam naga api milik nya agar bisa ia bergerak lebih lincah .

  terlintas di pikiran nya untuk menggunakan pukulan tanpa wujud dengan menggunakan pedang yang di pegang nya saat ini .

  " Aku harus mencoba nya "

Bima langsung melompat kebelakang ,dan ia bertumpu pada kaki kanan nya ia gunakan sebagai tolakan ,ia melesat memberikan serangan dengan jurus percobaan nya.

  " Pedang tanpa wujud " Teriak bima sambil menyabet kan pedang nya .

 Do Yo sampai bingung karena melihat bima hanya menyerang ruang kosong .ya g bahkan berjarak beberapa langkah dari nya .

 Bima tersenyum kecut karena percobaan nya tidak berhasil tidak ada dampak apa pun dari percobaan jurus yang ia keluar kan

  " Untung Geni tidak ikut ,habis aku pasti di ketawain nya " pikir nya.

 Kali ini bima mencoba mengalirkan. tenaga dalam pada pedang Rini " pedang tanpa wujud "

 Do Yo menganggap Bima sudah gila ,membiarkan saja bima menebas ruang kosong lagi. namun sesaat kemudian do Yo merasakan sebuah hujaman energi yang mengenai punggung nya hingga tembus ke dada .

  " jurus yang aneh " seketika do Yo langsung muntah darah dan ambruk kelantai dengan mata terbelalak , nyawa nya sudah melayang , tewas sudah sepasang pendekar yang berjuluk sepasang iblis ular beracun .

 Setelah mengalah kan lawan nya bima langsung melompat tinggi sambil mengepal kan tangan nya .

 " yeh ,berhasil !" teriak nya ,Bima berhasil memodifikasi jurus tanpa wujud nya dengan menggunakan pedang . Bima mengalihkan pandangan nya pada jasad dua pendekar aliran hitam itu " Kalau kalian tidak memilih jalan yang salah,pasti kalian masih hidup saat ini " ucap bima pelan .

 Bima kemudian melangkah sambil menatap tajam sekitar nya takut ada pendekar Aliran hitam yang lain , ia merasa badan nya sudah lelah jika harus bertarung lagi ,ia ingin kembali penginapan untuk beristirahat.

 Bima. Teringat ia harus membelikan makanan untuk wi Nara dan Dewi, dan juga untuk diri nya sendiri ia sudah merasa lapar juga .

  Bima masuk kembali kedalam desa ,dan singgah pada sebuah kedai makan ,ia membungkus tiga porsi makanan ,bima duduk sambil menunggu pesanan nya ,ia sengaja mengambil posisi duduk yang menghadap kejalan agar bisa dengan mudah mengamati jalan .takut nya ada pendekar Aliran hitam lain yang lewat .

" Ini makanan nya sudah selesai nak " kata pemilik kedai ,yang membuat Bima sedikit kaget .

Bima langsung merogoh kantong nya untuk membayar .

" Terimakasih paman " ucap bima ,ia mengambil tiga kantong makanan yang ia pesan dan keluar dari warung makan itu . Bima langsung lari sekencang kencang nya menuju penginapan kembali .

 Sesampai nya di penginapan Bima langsung masuk kedalam kamar nya , Bima memberikan makanan yang ia beli tadi pada wi Nara dan Dewi, mereka bertiga makan dengan lahap .

" Kakek aku tadi bertemu dengan sepasang iblis ular beracun di desa , dan aku sudah membereskan mereka berdua , ternyata mereka berada di sini . Sebaik nya kita tunggu sampai besok saja kalau mau keluar dari desa ini "

" Benar bima kita harus menjaga Dewi ,jangan sampai tertangkap oleh mereka " sahut Wi Nara .

" Baik lah aku mau istirahat dulu ,badan ku sangat lelah sehabis bertarung tadi " ucap Bima ,ia langsung merebahkan tubuh nya .

Tak lama kemudian ia bangun lagi dan menggapai pedang yang tidak jauh dari nya . Ia mengingat pertarungan tadi , jika tadi pakai pedang naga Geni pasti efek nya akan sangat luar biasa sekali, pikir bima .

Tak lama kemudian Bima pun tertidur. Sambil tetap memegang pedang nya hingga pagi hari .

Pagi hari nya bima sudah bersiap untuk membawa Dewi menuju gunung Arjuna ,sebelum nya ia melihat keluar keadaan dulu , setelah di lihat nya aman ia kembali ke penginapan dan menggendong Dewi di punggung nya .

" Kakek kita pisah disini ,setelah mengantar Dewi ,aku akan melanjutkan perjalanan ku mencari tiga pusaka " pamit bima .

" Hati hati bima , jaga Dewi dengan nyawa mu , anak ini bisa menjadi sumber kebaikan dan keburukan di muka bumi ini " kata wi Nara .

Bima mengangguk kan kepala nya dan ia berjalan keluar dari penginapan dan berlari untuk keluar dari desa . Wi Nara menatap kepergian bima dengan harapan tinggi ,bahwa bima akan menjadi seorang pendekar besar yang berbudi luhur .

Setelah bayangan bima sudah tidak lagi terlihat, wi Nara baru melangkah kan kaki nya mengikuti kata hati yang bakal menuntun nya entah kemana

1
إندر فرتما
ceritgak menarik nama MC dari Nusantara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!