NovelToon NovelToon
Nadaku

Nadaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Dewasa 🤎

Jika aku boleh memilih...
Aku lebih suka
mencintai seseorang yang tidak mencintaiku.
Setidaknya, disitu aku mengetahui
bahwa aku benar-benar mencintainya
dengan tulus tanpa mengharapkan apapun.
~anonim~

Quote diatas menggambarkan perasaan seorang Farel kepada Nada.
Awalnya Nada hanyalah adik dari temannya, seiring waktu perasaan itu berubah menjadi cinta.
Kisah ini menceritakan perjuangan Farel mendapatkan cinta Nada, juga perjuangan mereka untuk dapat saling mengerti dan menerima. Saat Farel berhasil menikahi Nada, mereka berusaha mengerti arti kata pernikahan yang sesungguhnya.

Full of love,
Author ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir dari Taruhan

POV Farel.

Aku datang ke salah satu toko perhiasan langganan mama, aku ingin memesan cincin untuk melamar Nada. Sebenarnya apapun hasil perlombaan animasi itu, aku akan tetap melamar Nada, kalaupun ia kalah, aku tetap mencoba peruntunganku.

Aku memesan cincin putih dengan berlian yang membentuk 4 daun semanggi, ya aku membutuhkan banyak keberuntungan saat ini dan nanti sampai Nada mau menerimaku.

...----------------...

POV Nada

Aku berhasil menyelesaikan materi animasiku, sebenarnya untuk kelulusan masih ada 1 materi lagi. Tapi menyelesaikan tahap ini saja cukup membuatku lebih berani untuk mencari pengalaman baru melalui perlombaan. Aku mendaftar 3 hari sebelum pendaftaran ditutup. Lomba akan diadakan 2 minggu lagi. Untuk sementara aku kembali fokus pada skripsiku lagi.

"Na aku sudah menyelesaikan skripsiku, sekarang tinggal menunggu revisi saja", cerita Arum saat kami makan siang bersama di kampus.

"Wow, akhirnya ya Rum, semoga lancar ya, ga terlalu banyak yang harus direvisi".

"Makasih Na, kamu juga bisa cepat selesai kalau ga terbagi sama animasi".

"Ya, demi Rum... demi mimpi", ucapku tertawa kecil.

"Bagaimana kak Farel?".

"Ya begitu aja, entahlah".

"Kamu tuh ya Na, setiap aku tanya kak Farel pasti ada kata entahlah, jangan-jangan sebenarnya kamu tuh mulai ada rasa, karena kamu ga bisa jawab yakin untuk menolak atau bilang ga suka".

"Aku ga suka kak Farel sebagai lawan jenis Arummmmm, kalau soal itu aku yakin".

"Masa sih, kali ini aku yang ga yakin sama jawaban kamu".

"Ahhh udahlah, bahas yang lain aja, lebih baik aku dengerin cerita pacaran kamu sama Rico, meski membosankan ditelingaku tapi sekarang aku lebih memilih itu".

"Sialan kamu Na", ucapnya sambil tertawa, dan akupun tertawa bersama Arum.

Selama 2 minggu ini, aku hanya bertemu kak Farel saat weekend, karena aku baru memulai les animasiku lagi setelah perlombaan. Selama weekend kami hanya makan siang bersama dan aku memintanya mengantarku pulang sebelum jam makan malam.

Lomba diadakan pada hari Sabtu pagi hingga sore. Pagi para peserta akan mengikuti technical meeting, lalu makan siang, baru setelah makan siang lomba dimulai. Aku bisa mengikuti lomba di tempat les ataupun secara online, karena peserta tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi dari seluruh cabang tempat lesku. Aku memilih secara online, dan tentu saja seperti biasa aku menggunakan apartemen kak Farel.

"Akhhh akhirnya selesai juga", ucapku sambil membuka pintu kamar dan melakukan peregangan.

"Ohya, boleh aku lihat hasilnya Na?".

"Tentu saja, temanya adalah talent show", ucapku.

Kak Farel menonton videoku yang berdurasi 2 menit. Videoku bercerita sekelompok anak anak kecil yang menari, ada yang menari sambil tersenyum ada yang diam saja menengok kanan dan kiri, ada yang menangis sambil memegang tangan gurunya, ada pula yang menari tetapi dengan kreasinya sendiri, lalu saat musik selesai mereka berpegangan tangan bersama dan menunduk memberi hormat kepada penonton, anak yang menari dengan kreasinya sendiri itu, terjatuh saat hendak keluar panggung, kemudian berlari mengejar teman-temannya, kemudian tirai panggung ditutup.

"Wah ini sih keren banget Na", puji Farel.

"Yah lumayan".

"Menurutmu, apa kamu bisa menang?".

"Ga lah, pemenang peserta tahun lalu memberikan efek khusus saat karakternya berkelahi".

"Sungguh? Padahal aku sudah mempersiapkan cincin untuk melamarmu".

"Jangan bercanda kak".

"Taruhan tetaplah taruhan, kamu harus bersedia menikahiku jika kamu menang".

"Kakak serius?".

"Sejak kapan aku ga serius, kamunya aja yang ga percayaan sama aku".

"Ya mana ada orang menikah gara-gara taruhan".

"Aku kan ngajak nikah bukan karena taruhan, ini hanya salah satu cara lain setelah penolakan yang kemarin", ucapnya tak mau kalah.

Aku diam mendengarnya entah harus berkata apa.

"Apa seburuk itu di bayanganmu jika menikah denganku?".

Sebenarnya aku sudah memikirkan tentang ini berulang kali, dan jawabannya adalah tidak buruk, tapi aku hanya mengatakannya dalam hatiku.

"Mari kita lihat hasil lomba nanti ya kak", akhirnya aku menjawabnya seperti itu.

Seminggu kemudian, tepatnya di hari Sabtu, pemenang lomba akan diumumkan melalui instagram. Belum sempat aku membaca pengumumannya, teleponku berdering...

Drrttt... drrttt..., kulihat nomor yang tertera adalah nomor administrasi tempat les.

"Siang kak Nada".

"Siang mba Wiwi, ada apa mba?".

"Kak Nada, selamat ya kak, kakak mendapat peringkat harapan 1. Kakak bisa mengambil sertifikat penghargaan dan hadiah uangnya mulai besok jam kerja kak".

"Wahhh terima kasih banyak mba Wiwi".

"Sekali lagi selamat ya kak Nada".

"Iya mba Wiwi".

Hmmm harapan 1, itu bukan termasuk juara kan ya. Apa Farel juga mengikuti akun IG tempat lesku? Kalaupun iya tidak mungkin itu termasuk juara kan ya?. Kataku berbicara pada diri sendiri.

Drrttt... drrttt...

Kulihat nomor Farel tertera di layar hanphoneku. Kenapa dia menelepon? Mau membicarakan makan siang, atau soal lomba?.

Untuk sesaat aku membiarkannya telepon itu terus berbunyi tanpa mengangkatnya, hingga akhirnya panggilan itu berhenti. Aku berjalan mondar mandiri, berpikir tentang taruhanku dengan Farel, juara harapan bukan termasuk juara kan ya, pertanyaan berulangku pada diri sendiri lagi. 10 Menit kemudian Farel meneleponku lagi, drrttt... drrttt..., ayolah Nada kamu tidak perlu segugup itu, mungkin apa yang kamu bayangkan tidak akan terjadi, jangan berlebihan kataku pelan.

Tunggu kenapa aku gugup dan membayangkan ini semua? Kenapa Nada?

Akhhhhh Farelll sialannnn!!.

1
Hera
👍🏻
Dedek Imutz
Luar biasa
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
ceritanya suka gk bertele-tele
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
pinter nada ngerayu suami marah kudu di servis dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!