NovelToon NovelToon
Anindirra

Anindirra

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: non esee

Warning.!!! 21+


Anindirra seorang single parent. Terikat perjanjian dengan seorang pria yang membelinya. Anin harus melayaninya di tempat tidur sebagai imbalan uang yang telah di terimanya.

Dirgantara Damar Wijaya pria beristri. Pemilik perusahaan ternama. Pria kesepian yang membutuhkan wanita sebagai pelampiasannya menyalurkan hasratnya.

Hubungan yang di awali saling membutuhkan akankah berakhir dengan cinta??

Baca terus kisah Anindirra dan Dirgantara yaa 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Dirga memutuskan untuk kembali ke kantor setelah mendapat telfon dari Bayu Asisstennya bahwa ada meeting dengan para investor yang tidak bisa di tunda jadwalnya. Dan sebelum makan siang Dirga harus sudah berada di gedung perusahaan.

Keinginan untuk menghabiskan waktu berdua bersama Anin hari ini terpaksa di tunda. Dengan berat hati Dirga melepaskan tubuh kurus itu dari pelukannya. Tangannya meraih telfon di atas nakas di samping sofa. Menghubungi pihak hotel dan memesan makanan untuk sarapan pagi yang sudah kesiangan.

Ia segera masuk kamar mandi untuk membersihkan diri setelah pergumulan panasnya di atas sofa. Jika tidak mengingat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Ia sudah pasti akan membawa masuk Anin ke kamar mandi dan memangsanya lagi. Ia tersenyum melihatnya masih tergolek lemah setelah aksi yang dilakukannya. Seakan tidak ada puasnya ia memangsanya lagi pagi ini. Melakukannya lagi dan mengulangnya kembali.

Anin terpaku ketika melihat Dirga keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut basah yang masih menetes. Hanya menggunakan handuk kecil berwarna putih melilit di pinggangnya. Ia berjalan santai sambil mengusak rambutnya.

Tubuh tegap, bahu lebar, dada bidang dengan perut rata membentuk kotak. Anin menatap tubuh Dirga dengan takjub. Pikirannya mendadak liar dengan fantasinya. pria matang itu nampak seperti umur tiga puluh tahunan.

"Aahh… kenapa pikiranku seliar ini?"

Anin bicara pelan. Semburat merah mewarnai pipinya. Saat teringat ganasnya Dirga saat menyetubuhinya. Kepalanya tiba-tiba terasa pusing.

"Kenapa memandangku seperti itu? Apa kamu menginginkannya lagi?" Suara Dirga membuyarkan pikirannya.

"Eemm… aku.." Anin gugup dan malu di buatnya.

"Ishhh, aku kan hanya memikirkan pekerjaan." ia mencari alasan. "Karna aku bolos hari ini."

"Benarkah?" Dirga terkekeh melihat tingkah Anin yang menggemaskan. Pipinya memerah karena ketahuan sedang memperhatikannya.

Menggoda wanita itu menjadi salah satu kesenangannya sekarang.

"Ayoo... Bantu Pria tampan ini berpakaian. Kamu harus mulai terbiasa mengerjakannya, Sayang." Dirga terus menggoda wanita itu.

Dengan melilitkan tubuhnya dengan selimut. Anin berdiri beranjak dari sofa. Melakukan apa yang di minta Dirga.

Dirga tersenyum jahil. Saat matanya melihat banyak tanda merah di dada wanita yang sedang membantunya. Memakaikan kemeja.

"Mahakaryaku di tubuhmu sangat indah Sayang, membuatmu berkali-kali lipat cantiknya." mengangkat alis matanya mengarah ke dada Anin.

"Ckk, gombal." Anin bedecak sebal.

"Anda benar-benar keterlaluan."

Anin menggerutu saat Dirga menambahkan lagi stempel pagi ini. Dirga tersenyum puas menanggapi Anin tengah menggerutu karna ulahnya.

Wanita itu mulai memasangkan satu persatu kancing kemeja putih yang di kenakannya. Lengan kekarnya terus merangkul pinggang wanita itu. Terkadang sedikit meremat bokongnya. Dirga sungguh sangat menikmati wajah polos yang selalu terlihat menggoda di hadapannya.

"Tuan!! Bagaimana aku bisa mengancingkan kemejamu? kalau tanganmu tidak bisa diam!" protesnya sambil melototkan matanya.

"Aku tidak bisa berhenti menyentuhmu, Sayang... Bahkan aku sudah merindukanmu sebelum meninggalkanmu disini." Dirga memeluk Wanita itu dengan posesif.

"Aku tidak rela meninggalkanmu." seraya mengecup keningnya.

"Haah! Selain berubah menjadi mesum ternyata pemilik perusahaan terbesar ini sudah mulai pintar menggombal ya?" cibir Anin sambil memanyunkan bibirnya.

"Ooh... Ayolah, bibir mu tolong di kondisikan, Sayang... Jangan seperti itu, atau aku akan melahapnya lagi." Dengan reflex Anin menutup mulutnya dengan tangan sambil menggelengkan kepala.

Dirga tertawa lepas. Sungguh wanita itu telah mengembalikan gairah hidupnya lagi yang sudah lama mati. Rona kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajahnya.

Setelah memasangkan dasi.

"Selesai." tangannya menepuk pelan dada bidang Dirga. "Sudah, sudah rapih dan anda semakin tampan." Anin berkata sambil tersenyum manis.

"Apa tidak ada kecupan untukku? Aku butuh vitamin untuk aktivitasku hari ini."

"Vitamin?" Anin masih belum bisa mencerna apa yang di inginkan Dirga.

Matanya membulat saat Dirga memajukan bibirnya. Dengan malu-malu Anin mengecup bibirnya. Dengan cepat Dirga menahan tengkuknya saat Anin ingin segera melepasnya. Ia langsung mel*mat bibir merah yang tampak menggoda.

"Emm.. Mas, sudah..." Anin melepaskannya.

Hingga suara bel menghentikan Dirga untuk terus menciumnya. Jika tidak, mungkin akan berlanjut semakin jauh lagi.

Seorang Pria dengan seragam hitam putih berdasi kupu-kupu masuk mendorong troly yang berisikan makanan.

"Selamat siang Tuan." saya membawakan makanan yang anda pesan.

"Makanlah dulu... Jangan terburu-buru. Setelah itu baru kembali ke rumah sakit. Pak Dadang yang akan mengantarkan mu." Dirga meminta Anin untuk menikmati makanannya.

"Setelah sampai jangan lupa mengabariku. Jangan kemana-mana tanpa seijinku. Jangan nakal. Jangan..."

Banyak pesan berisikan perintah yang di ucapkan Dirga sebelum ia meninggalkan Anin untuk pergi ke kantor.

*

*

Setelah siap, Anin keluar dari Suiteroom mewah itu. Melangkahkan kaki menuju lift. Ia masuk seteh pintu lift terbuka. Ia memencet angka satu yang akan membawanya ke lantai dasar.

Keluar dari lift Anin mencari keberadan Pak Dadang yang akan mengantarnya pulang. Berjalan menuju lobi di lihatnya Pak Dadang sedang menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok. Pak Dadang menunggunya di ruangan bebas rokok yang masih berada di area lobi hotel.

"Pak Dadang,"... Panggil Anin.

"Eh, Nona Anin sudah siap?" Pak Dadang langsung mematikan rokoknya dan meminum habis kopinya.

"Sudah Pak." Anin berkata sambil tersenyum.

"Mari Nona." Pak Dadang mempersilahkan Anin berjalan di depan.

"Nona tunggu sebentar, saya ambil mobil dulu." Anin menganguk mengiyakan.

Sambil menunggu mobil di teras lobi, Anin teringat kalau ia belum mengaktifkan ponselnya dari kemarin sore.

"Oh, ya ampun!" Anin segera mengeluarkan ponsel pintarnya dari dalam tasnya. Sesaat setelah ponselnya telah aktif.

Dreet... Dreet... Dreet...

Ponsel itu terus bergetar tanda banyaknya pemberitahuan yang masuk. Beberapa panggilan dan pesan singkat dari aplikasi berjejer rapih meminta sang pemilik agar segera membukanya.

****

Bersambung❤️

1
Princes Family
kereeeen ceritanga
Umi Badriah
mampir thor
Neng Tuti
pak dirga cemburunya uuhh so hot🔥🔥🔥🔥
Neng Tuti
uuuhhh mantap bayu n stee
Bunda
nyimak
Sandisalbiah
Dirga yg ngidam.. hem.. 🤔🤔
Sandisalbiah
makanya jd manusia tau rasa bersyukur biar nikmatnya di tambah.. bukannya malah keblinger dan lupa diri.. bahkan uang 1M itu masih terlalu banyak utk seorang penghianat kek kamu itu, Ratna..
Sandisalbiah
semoga Dirga belajar dr pengalaman lebih mengutamakan akal dr pada rasa cemburu dan emosinya..
Sandisalbiah
definisi perempuan tdk tau diri dan tdk sadar diri ya si Ratna ini... pengen di buang dlm kondisi miskin baru padam muka dia.. manusia kok gak tau bersyukur dan berterima kasih sekali...
Sandisalbiah
apa pun makanannya minumnya teh botol sosro.. apapun maslahnya, ranjang adalah solusinya 🤭🤭😅
Sandisalbiah
nyari sekutu tuh si Ratna, pas pula ketemu Andre si mantan yg gagal move on..
Sandisalbiah
hah.. Anin yg dilamar.. awak yg baper.. 😅
Sandisalbiah
kalau di Medan itu pake gila merah plus es batu dan namanya es campur...
Sandisalbiah
Ratna itu tdk cinta, dia hanya terobsesi pd Dirga, juga ketakutannya akan kehilangan tambang emasnya
Sandisalbiah
hadeh... kenapa si Dirga harus menyimpan kotoran di rumahnya... itu si Ratna harusnya segera di buang ke selokan biar gak nyebar penyakit
Sandisalbiah
nah lho... ngereog itu si Dirga.. kapokmu kapan Nin... bakal di hukum kamu
SemestaBernyanyi
congenital heart disease
Ning Tyaz
stella pengharum ruangan tp hatinya tdk sesuai dngn harumx mngkin bs dibilang bau bangkai..wuah musuh dirra nambah 1 ni pst ntik istrix andre jg jd musuhx dirra (3 cwek iblia brsatu jdx kyk gimana y serux)
Ning Tyaz
kirain michelle morone 🫣
Ning Tyaz
lg nunggu kapan ratna kena adzab..mati trpanggang hidup2 di dlm mobil sm selingkuhanx pst seru tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!