NovelToon NovelToon
Assalamualaikum Gus Faiz

Assalamualaikum Gus Faiz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Diumurnya yang ke 27 tahun, Afra belum terpikir untuk menikah apalagi dengan kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan. Hingga suatu hari disaat Afra mengikuti pengajian bersama sahabatnya tiba-tiba sebuah lamaran datang pada Afra dari seorang pria yang tidak ia kenal.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa Afra akan menolak atau mernerima lamaran pria tersebut?
Siapa pria yang melamar Afra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Faiz dan Afra sudah sampai di pondok, namun ketika mereka di depan pondok Faiz berhenti di penjual kacang lalu membelinya. "Kalian darimana?" tanya Kak Hira yang keluar dari warung depan pondok pesantren.

"Habis beli gamis buat Afra, Kakak habis darimana?" tanya Faiz.

"Ini Icha tadi pengen makan soto," ucap Kak Hira.

"Udah?" tanya Faiz dan diangguki Kak Hira.

"Oh ya, Afra. Ayo ikut Kakak, kita ke pulang ke rumahnya jalan aja biarin Faiz pulangnya sendirian," ucap Kak Hira.

Afra tidak langsung mengiyakan ajakan Kak Hira, Afra terlebih dahulu menatap Faiz dan Faiz pun tersenyum dengan menganggukkan kepalanya barulah Afra menjawab ajakan Kak Hira.

"Boleh, Kak," jawab Afra.

"Kakak pinjam Afra dulu ya, Gus," izin Kak Hira.

"Silahkan Kak," jawab Faiz.

Kak Hira pun menarik pelan lengan Afra dan masuk ke dalam pondok pesantren dengan berjalan kaki, Kedatangan Afra membuat para santriwati heboh dimana Afra sudah menjadi topik hangat dikalangan para santriwati.

Kak Hira dan Afra melewati bangunan pertama dengan tatapan penuh makna dari para santriwati, "Kalian ini kenapa melihat Ning Afra seperti itu?" tanya Kak Hira pada para santriwati yang berpapasan dengannya.

"Maaf, Ning Hira," jawab mereka lalu menunduk.

"Jangan dipikirkan tatapan mereka, nanti kalau mereka tay juga gak bakal Berni mereka melihat kamu kayak tadi," ucap Kak Hira.

"Iya, Kak. Aku juga gak mempermasalahkannya kok," ucap Afra.

Kak Hira sendiri memang dim dan tidak memperkenankan Afra karena rencananya nanti malam akan diadakan pengajian di masjid untuk menyambut kedatangan Afra sebagai anggota baru keluarga Abi Fauzan dan juga pondok pesantren Fathurrahman.

Setelah berjalan kaki, Afra dan Kak Hira pun sampai di depan rumah dan tentunya Faiz sudah ada disana. "Capek?" tanya Faiz.

"Astaghfirullah, Faiz. Jalan dari gerbang ke sini gak begitu jauh, yakali Afra capek," ucap Kak Hira.

"Kan bisa jadi Kak," ucap Faiz.

"Gak tau lagi Kakak Sam kamu, Kak yang capek ini udah mulai engap," ucap Kak Hira, meninggalkan Faiz dan Afra.

"Astaga Kak Hira, drama," ucap Faiz.

"Maklum Kak Hira lagi hamil, jadi gampang capek apalagi kalau jalan," ucap Afra.

"Iya juga sih, astaghfirullah. Aku justru menghakimi Kak Hira seenaknya," ucap Faiz.

Faiz dan Afra pun masuk ke kamarnya, Faiz yang membersihkan tubuhnya lalu Afra merapikan belanjaannya.

Tak lama setelah itu, Faiz keluar dengan segar dan pakaian rapi. "Aku mau lihat pembangunan taman ya, Abi udah disana soalnya," ucap Faiz.

"Iya, Mas," jawab Afra lalu Faiz pergi.

Sedangkan, Afra juga langsung keluar kamar dan pergi ke dapur dimana di dapur sedang membuat masakan untuk pengajian nanti malam. "Mari Mbak saya bantu," ucap Afra.

"Tidak perlu Ning, Ning Afra istirahat saja," ucap Wulan salah satu pekerja disana.

Umi Marwa, memang melarang santriwatinya untuk membantu Umi Marwa membersihkan rumahnya, Umi Marwa lebih memilih untuk mempekerjakan orang lain, kebanyakan yang dipekerjakan Umi Marwa adalah warga setempat yang memang membutuhkan uang untuk membiayai kehidupannya dan keluarganya.

"Dari kemarin saya sudah istirahat Mbak, saya bantunya yang ringan-ringan aja Mbak," ucap Afra.

"Jangan panggil Mbak, Ning. Saya baru 20 tahun Ning," ucap Wulan.

"Terus saya panggil apa?" tanya Afra.

"Panggil Wulan aja Ning," ucap Wulan.

"Kalau gitu, saya harus bantu apa Wulan?" yanta Afra.

"Ning Afra iris kentang gapapa?" tanya Wulan.

"Gapapa," jawab Afra lalu mulai mengiris kentang tersebut.

"Astaghfirullah, Ning kok ada disini?" tanya Bu Ida.

"Ning Afra yang maksa, Bu. Saya sudah melarangnya, tapi Ning Afra mau bantu," ucap Wulan.

"Iya, Bu. Saya mau bantu. saya bosan kalau di kamar terus," ucap Afra.

"Ning Afra bantunya yang gampang aja," ucap Bu Ida.

"Ini udah gampang kok, Bu," jawab Afra.

Afra pun akhirnya membantu menyiapkan semuanya meksipun hanya yang ringan-ringan, tapi Afra tetap senang karena bisa mengalahkan rasa bosannya, Afra pun melakukannya supaya ia lebih akrab dengan Mbak-mbak yang bekerja di rumah tersebut.

"Ning Afra suka masak ya?" tanya Bu Ida.

"Gak terlalu, Bu. Saya cuma bisa masak beberapa masakan saja yang lainnya masih harus belajar," ucap Afra.

"Tapi, cara Ning Afra pegang pisaunya kelihatan seperti orang yang emang bisa masak," ucap Bu Ida.

"Sama saja, Bu. Saya gak terlalu bisa masak, apalagi masakan yang membutuhkan rempah-rempah yang banyak gitu, saya kurang bisa," ucap Afra.

"Untung saja Ning, Gus Faiz orangnya juga bukan pemilih dalam makanan. Jadi, Ning Afra bisa belajar," ucap Bu Ida.

"Ning Afra cantik, wajar ya kalau Gus Faiz suka," puji Wulan secara tiba-tiba.

"Terimakasih, banyak yang lebih cantik dari saya," ucap Afra.

"Tapi, kalau lihat Ning Afra bawaannya adem gitu," ucap Wulan.

"Saya kayak pohon dong bawaannya adem," ucap Afra.

"Hahaha, Ning Afra ini bisa saja," ucap Wulan.

"Umi kemana, Bu?" tanya Afra.

"Bu Nyai ada di dapur kantin Ning. jadi selain disini. Masaknya juga di dapur kantin yang tempatnya lebih luas, kata Bu Nyai di dapur kantin lebih cepat masaknya," ucap Bu Ida dan diangguki Afra.

"Gus Faiz romantis gak Ning?" tanya Wulan.

"Kamu nih kalau tanya ada-ada saja, sudah jangan tanya itu lagi. Ayo lanjut masaknya biar cepat matang," ucap Bu Ida

"Namanya juga penasaran, Bu," ucap Wulan.

.

Sore harinya, Afra segera membersihkan tubuhnya setelah berjibaku di dapur, setelah itu Afra melaksanakan sholat ashar dan melanjutkannya dengan membaca alquran.

Setelah membaca alquran, Afra pun merapikannya. Namun. kegiatannya harus terhenti lantaran Afra terkejut melihat Faiz yang sudah duduk di sofa bahkan karena terlalu terkejut Afra sampai menginjak mukenanya dan kepalanya terbentur pada laci di hadapannya.

Sontak safa Afra merintih kesakitan karena kepalanya yang terbentur, bahkan matanya sampai berkaca-kaca, sedangkan Faiz yang melihat pun langsung berdiri dan menghampiri Afra.

"Astaghfirullah," gumam Faiz dan melihat kening Afra yang terbentur.

"Kamu lebih hati-hati lagi," ucap Faiz dan mengusap lembut kening Afra lalu meniupnya.

"Afra kaget lihat Mas Faiz udah duduk di sofa. Afra kirain tadi hantu Mas dan pas juga Afra nginjak mukenah makanya sampai kebentur," ucap Afra.

"Masih sakit?" tanya Faiz.

"Sudah mendingan Mas, tapi bekas?" tanya Afra.

"Lumayan sih," ucap Faiz.

"Untung disitu Mas, jadi masih bisa ditutupi kerudung," ucap Afra.

"Aku ambil air dingin dulu," ucap Faiz.

"Gak usah mas, udah mendingan kok. Mas Faiz bersih-bersih aja dulu, aku mau bantu Mbak-mbak nyiapin buat di masjid," ucap Afra.

"Kamu disini saja, kamu jangan ke masjid," ucap Faiz.

"Kenapa memang?" tanya Afra.

"Aku tidak rela pria lain melihatmu," ucap Faiz.

.

.

.

Bersambung.....

1
Herman Lim
bgs senang nya py KK ipar yg BS bela kita
Naufal Affiq
lanjut thor
muna aprilia
bagus
Naufal Affiq
makanya mulut itu di jada,dan jangan suka membanding bandingkan orang siapa yang lebih pantas untuk gus faiz
muna aprilia
lanjut kak suka dengan ketegasan keluarga nya faiz
Nurminah
suka novel nya tidak ribet dan berbelit-belit
rhani bhelLo💕
tegas bgd Ning Hira
mantaaaabh
lanjut ka elaaaa 👍🏻🌹🌹
semangaaaaaaats 💪🏻💪🏻🌹🌹
rhani bhelLo💕
kn kn kn ketahuan tindak tegas Abi Fauzan, kasih sanksi
dasar cocote Ra pada ada akhlaknya
lanjut ka elaaaaa 👍🏻🌹🌹🌹
semangaaaaaats 💪🏻💪🏻
Naufal Affiq
sabar faiz,datangin istrimu ke kamar temui dia,buat dia tidak terlalu memikirkan apa omongan orang
Naufal Affiq
jangan baper arfa,faiz itu gak mandang status keluarga mu gimana,jadi faiz itu memang suka sama kamuarfa
muna aprilia
lanjut
Mira Hastati
bagus
elaretaa: Terimakasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
Naufal Affiq
senang banget lihat perhatian gus faiz,jadi buat semua santri jadi iri melihatnya
Naufal Affiq
Romantis banget gus faiz,sampai aku bacanya senyum-senyum sendiri
Herman Lim
kyk Masi byk lagi cew yg modus masuk pesantren 🤣🤣
Herman Lim
ahh sweet bgt sih mereka
Naufal Affiq
gak jelas kamu tika,gus fais itu gak suka sama kamu,jadi jangan mimpi ya
rhani bhelLo💕
waaaah dasar perempuan sundel, belaga kaya yg punya Faiz Bae
senewen q jadinya
lanjut ka elaaaaaaa
semangaaaaaats 💪🏻💪🏻
Naufal Affiq
kak bisa pesan satu seperti gus fais,karena dikampung ku gak ada yang seperi itu,
Herman Lim
wahhh baru juga jadi istri 1 hari dah bucin bgt Faiz....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!