Aray pemuda 18 tahun yang hanya tinggal dengan nenek nya sejak kecil selalu hidup dalam kemiskinan.
Setelah sang kake meninggal.Dan hanya meninggalkan sebuah kitab yang ber sampul warna emas sehari sebelum meninggal sang kake menitipkan ke sang nenek agar kelak setelah dia meninggal dunia buku tersebut di berikan ke arya.
Simak kelanjutan nya.dan mohon maaf apa bila dalam kata kata masih banyak kekurangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijo.lumut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebaikan Nenden
Sayang bangun sudah siang sayang!." Dengan lembut nya Nenden menyentuh pipi Arya dan membangun kan Arya yang masih lelap di alam mimpi nya.
Heemmmmh." Hooooammm." Wangi banget ini calon istri Arya yang satu ini!." Ucap Arya yang langsung memeluk Nenden dan mencium bibir indah Nenden."
Emmmmuach.
Iiiih kamu yah sayang ayo lekas mandi kita harus segera ke bandara sayang.!" Sambil berucap Nenden mendorong wajah Arya agar cepat bangun.
Iya sayang sebentar ya aku masih pengen peluk kamu pagi ini sayang.!" Ucap Arya yang enggan melepaskan pelukan nya pada tubuh Nenden Arya malah tambah mengeratkan pelukannya nya dan kembali memejamkan mata
Iiiiih sayang nati kan kita bisa lanjut lagi sayang aku takut nanti keburu siang sayang!." Ucap Nenden kembali mengingat kan sang kekasihnya itu untuk segera bangun."
Iya sayang ku.!"
"Dengan mengkrejap kan matanya Arya langsung duduk dengan masih memeluk nenden." Ayo biar aku siapkan kamu sarapan dulu ya!." Ucap Nenden dan melepaskan pelukan Arya pada diri nya.
Arya dengan malas nya berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar nenden langsung masuk tanpa menutup kembali pintu kamar mandi dia langsung mandi.
Bibi tolong buatkan sarapan ya bi!." Setelah keluar dari dalam kamar Nenden langsung menghampiri bi Inah dan meminta di buat kan sarapan pagi ini.
Non mau bibi buat kan sarapan apa non.!'
Mmmmh buat roti bakar saja bi biar aku mau buat teh manis dan kopi buat mas Arya ya bi!."
Mereka berdua pun langsung membuat apa yang tadi mereka bicarakan." Seperti nya non Nenden sangat mencintai Den Arya ya non?." Mmmmh iya bi aku baru kali ini begitu mencintai seorang lelaki ya itu Arya bi ," Dia beda dengan lelaki lelaki yang pernah dekat dengan aku bi!." Dengan wajah bersemu merah merona Nenden panjang lebar menjelaskan apa yang iya rasakan."
Semoga hubungan non Nenden dan Den Arya bisa langgeng sampai kalian berdua menikah dan hidup sampai maut memisahkan nya ya non!." Bi Inah sangat senang ketika melihat majikan muda nya menemukan tambatan hati nya dan bi Inah tidak lupa mendoakan hubungan mereka berdua.
Amiiiin terimakasih ya bi itu yang aku harapkan bi bisa hidup bersama orang yang aku cintai bi.!" Nenden mengaminkan apa yang di do'akan oleh ART nya itu.!"
Sayang ayo kita sarapan ini bi Inah sudah membuatkan roti bakar sayang.!" Nenden mengajak Arya agar sarapan bersama saat melihat Arya yang sudah rapih mendekati mereka berdua.
Iya sayang!." Bibi juga ayo sarapan bareng bi.!" Arya mengajak bi Inah agar sarapan bersama di satu meja makan bersama diri nya dan juga Nenden." Iya Den bibi nanti saja sarapan nya setelah Aden dan juga non sarapan nya selesai Den!." Ucap bi Inah dengan wajah merasa tak enak." Ngga bi bibi juga harus ikut sarapan sekarang bareng Arya juga ya bi.!" Arya tidak membiarkan bi Inah menolak nya dia memaksa bi Inah agar ikut sarapan dengan nya bi inah pun melihat ke arah nenden yang juga memandang nya dan menganggukkan kepala nya pelan.
Baik Den." Jawab bi Inah pun menuruti kemauan Arya dan duduk di sebrang Arya dan Nenden setelah dia meletakan roti bakar di piring Arya juga di piring Nenden." Nenden berbicara lagi saat setelah menghabiskan sarapan nya." Bi boleh saya bertanya sama bibi tapi maaf ya bi bukan niat Nenden merendahkan bibi sekeluarga bi.!" Apakah bibi masih menyewa rumah kontrakan itu bi.?"
Iya non kami masih tinggal di rumah sewaan itu non.!"
Jawab bi Inah dengan menunjukkan senyum di bibirnya." Begini bi bibi tau kan di samping rumah ini ada rumah kecil dua kamar itu kan sudah lama tak di tempati bi.!" Nenden mulai mengutarakan maksud hati nya itu pada bi Inah.
Iya non memang sudah lama sekali itu non."
Ucap bii Inah membenarkan apa yang di ucapkan oleh majikan nya." Maksud saya bi daripada bibi harus terus membayar sewaan tiap bulan alangkah baik nya bibi juga suami bibi dan si ani tinggal di rumah itu bi biar bibi tidak harus pulang pergi bi.!" Nenden menjelaskan apa yang selama ini iya rencanakan supaya bi Inah tinggal di dekat mereka tidak harus pulang pergi.
Iya non biar bibi bicarakan dulu masalah ini sama suami dan juga anak bibi ya non.!" Bi Inah menjawab dengan wajah bimbang nya karena mendadak dia di minta Nenden untuk tinggal di rumah itu sekeluarga.!" Iya bi sebaik nya secepat nya bibi bicara sama suami bibi dan juga anak bibi ya.!" Sekalian juga nanti suami bibi yang akan menggantikan mang dasim di sini bi.!"
Nenden menambahkan lagi ucapan nya agar suami nya bi Inah juga kerja di rumah nya." Kalau bibi tak keberatan bagai mana kalau sebaik nya aku saja yang bicara sama suami bibi biar lebih enak bagai mana bi.?" Saran Nenden pada bi inah.
Ngga usah non biar bibi saja yang bicara sama suami dan juga anak bibi non.!" Tutur bi Inah wajah nya terlihat merasa tak enak hati pada majikan muda nya itu." Ngga apa-apa bibi tidak usah sungkan sama saya ya bi.!" Ucap Nenden dengan senyum mengembang di bibirnya.
Arya yang melihat interaksi antara majikan dan pembantu nya itu hanya diam menyimak tanpa mengeluarkan suara atau pendapat nya Arya melihat ketulusan Nenden dan sikap Nenden yang baik itu membuat Arya mengagumi wanita nya itu.
Tidak menunggu waktu lama setelah Nenden dan juga Arya sampai di bandara dan menunggu di peron kedatangan penumpang akhir nya kedua orang tua Nenden pun terlihat dari kejauhan dan melambaikan tangan nya ke arah Nenden.
Arya mencoba bersikap santai walau hati nya merasa sangat gugup karena ini pertama kali nya dia bertemu orang tua Nenden.
"Mamah papah.!"
Nenden berteriak dan melambaikan kedua tangan nya saat melihat kedua orang tua nya sedang mengantri guna mengambil koper bawaan mereka.
Mamah Ihik Ihik Ihik.!" Kenapa mamah sama papah lama sekali kembali nya Nenden sudah sangat kangen mah.!" Isak tangis bahagia Nenden pecah saat memeluk tubuh sang mamah tercinta nya.
Maaf kan mamah dan papah kamu yah sayang meninggalkan kamu begitu lama mamah janji akan sering pulang nanti sayang.!" Sang mamah membelai rambut anak perempuan nya yang telah lama mereka tinggalkan sendiri.
Ehhhhemmm.
Masa hanya mamah saja yang dapat sambutan nya nih.?" Sang papah berdehem pada mereka berdua saat telah berdiri di samping mereka.
Sedangkan Arya hanya berdiri menyaksikan sebuah keluarga yang lama terpisah kini sedang bertemu dan saling berpelukan melepaskan rasa rindu yang begitu dalam sudut mata nya mulai mengembun hati nya di selimuti rasa haru.
"Mah pah kenalin ini kekasih nenden mah pah.!"
Setelah melepas kan pelukan nya Nenden pun memperkenalkan Arya pada kedua orang tuanya.
Saya Arya," Om, Tante." Lalu Arya mengulurkan tangan nya menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tua nya Nenden.
Iya Arya bagai mana kabar kamu nak.?" Ucap mamah Nenden setelah bersalaman menanyakan kabar arya." Alhamdulillah baik tante bagaimana kabar tante sama om.?" Yah begini lah seperti yang kamu lihat Arya tante dan juga om sehat ko.!"
Mereka berempat pun perlahan mulai meninggalkan bandara untuk segera ke rumah yang selama ini di tinggalkan cukup lama," Dalam perjalanan pulang Arya terus berbincang dengan pak Hartono dan juga ibu yulia yaitu ayah dan ibunda Nenden.
.