Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN DI JALAN TOL
"Hahaha, Tentu saja aku akan bertanggung jawab! Jangan khawatir," seru Raditia, tidak bisa menahan tawa.
Dengan ini, Raditia menyadari satu hal bahwa selama dia bersama Claudia dan Amelia, dia tidak akan pernah kekurangan kebahagiaan.
"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan hari ini," ujar Raditia, segera menyeka lipstik merah bibirnya dengan jari telunjuknya.
"Istri pertama, Istri kedua, kemana kita akan pergi selanjutnya?" tanyanya.
"Hmph" dada Amelia naik turun, dia mengabaikan ucapan Raditia dan fokus melihat jalan diluar jendela.
"Amel maaf, Aku salah! Seharusnya aku tidak menggodamu," ucap Claudia sambil meraih lengan Amelia."Bukankah kita sahabat baik? Kenapa kamu begitu marah padaku hanya karena ciuman?"
"Aku tidak marah padamu!" tegas Amelia, berbalik dan memelototi Claudia.
"Astaga! Claudia, apa semua nutrisi pada otakmu telah di serap oleh dua gunung kembarmu? Kenapa kamu bisa begitu bodoh?! Kamu bilang hanya ciuman?! Ahh!!" batinnya sekali lagi menjerit.
Sambil menghela nafas, Amelia berkata kepada Raditia,"Pertama-tama bawa Claudia ke studio foto, lalu temani aku kembali ke perusahaan."
"Oke sayang," seru Raditia mengganguk, lalu menyalakan mobil.
Honda jazz merah perlahan melaju ke jalan.
Selama perjalanan ini, Raditia bersusah payah menghibur Amelia dengan berbagai lelucon dewasa.
Claudia sangat gembira mendengar ini.
Hanya saja Amelia tetap diam dan semaki mengerutkan kening.
Ketika mobil mereka memasuki jalan tol, Raditia tiba-tiba mengerutkan kening.
Karena dia menemukan beberapa kendaraan jenis Off-road yang berukuran besar, ada seorang pria yang berpakaian hitam, yang memegang kemudi dengan satu tangan, dan sedang menghubungi seseorang dengan Walkie-takie.
"Menarik!" Raditia tersenyum sedikit, menyalakan sebatang roko, lalu melaju perlahan.
"Jagan merokok di dalam mobil, Raditia!" bentak Amelia ketika melihat Raditia merokok di dalam mobilnya.
"Ya, Asap roko bisa merusak wajah cantik kami!" sahut Claudia mendukung Amelia.
Namun, Raditia mengabaikan ucapan Amelia dan Claudia, membuka jendela mobil dan melihat ke belakang melalui kaca spion.
Honda Jazz merah itu beraksi perlahan.
Mobil Off-road besar dibelakangnya menekah langkah demi langkah.
Di antara tiga mobil yang mengejar, dua dari mereka secara bertahap bergerak dari sisi dan kanan.
"Raditia!" Amelia akhirnya menyadari ada yang tidak beres, dia menjulurkan tangannya yang ramping dan mendorong Raditia dengan keras,"Kamu tidak salah jalan,kan?"
Raditia masih tidak menjawab, tetapi hanya manatap lurus ke depan sambil menghisap rokok dan kakinya tiba-tiba menginjak pedal gas hingga mentok.
Kecepatan Honda Jazz semakin cepat.
"Hei, kemana kamu akan membawa kami pergi? Cepat berhenti! Ini perintah, Raditia!" seru Amelia dengan nada dingin.
Sayangnya Raditia masih tidak peduli dan terus tancap gas, kecepatan mobil semakin cepat dan secara bertahap mendekati kecepatan 100 kilometer per jam.
Tidak hanya itu, Raditia tidak mengemudi ke arah perusahaan Artmaja Grup, tetapi terus melaju ke arah gerbang tol Cileunyi.
Selama periode ini Raditia terus menginjak pedal gas, memutar Stir dan memindahkan Persneling seperti aliran Air yang mengalir.
Honda Jazz seperti peluru yang di tembakkan, bergerak melewati mobil-mobil lain.
"Raditia--" teriak Amelia, awalnya dia ingin memerintahkan Raditia untuk berhenti.
Siapa sangka, Raditia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mendorong Amelia dengan gugup.
"Amel, coba lihat ke belakang!" seru Claudia.
Amelia tertegun sejenak, lalu berbalik dan melihat melalui kaca jendela belakang. Amelia melihat 3 mobil off-road mengikuti di belakangnya.
Pada saat ini, bahkan orang bodoh pun tahu bahwa dia sedang diikuti.
"Apa yang terjadi?!" tanya Amelia sambil melirik Claudia.
"Bagaimana aku tahu?" jawab Claudia, menggelengkan kepalanya.
Pada saat ini, Raditia tiba-tiba berseru,"Pasang sabuk pengaman kalian!"
"Ah, iya," sahut Claudia, buru-buru mengeluarkan sabuk pengaman dan memasangnya.
Ketika Amelia melihat ke samping, dia juga buru-buru memasang sabuk pengamannya.
Namun, pada saat Amelia dan Claudia memasang sabuk pengaman mereka, mereka berteriak pada saat yang bersamaan.
Ternyata dua mobil off-road lain tiba-tiba muncul di depan mobil mereka, dua mobil off-road ini persis sama dengan mobil-mobil yang mengikuti di belakang mereka.
Melihat ini Raditia segera melirik ke kiri dan ke kanan, lalu tancap gas lagi.
"Ahh!!"
Amelia dan Claudia berteriak pada saat yang sama. Mereka pikir akan mati karena tabrakan, tetapi Raditia memutar setir dengan tenang, menginjak Rem dan menarik Rem tangan.
Segera, Honda Jazz memutar dengan sudut 90 derajat di tempat yang sama, dan berbelok melalui jalan kecil yang biasa si gunakan oleh petugas jalan tol.
Mobil Raditia langsung putar Arah dan melesat kembali ke tempat Awal, sedangkan lima mobil off-road terus melaju di jalur yang sama.
...
Setelah Raditia banting setir, Honda Jazz terus melaju ke arah gerbang tol Pasteur, Raditia terus tancap gas tanpa peduli mobil-mobil di sekitarnya.
Bahkan kecepatannya mendekati 200 kilometer per jam, saat ini bisa dikatakan bahwa ini adalah kecepatan maksimum dari Honda Jazz.
Pemandangan di luar mobil sudah tidak bisa dilihat dengan jelas, wajah Amelia dan Claudia sangat pucat karena ketakutan, memegang kuat-kuat kursi di depan mereka dengan kedua tangannya.
Namun, tiba-tiba muncul lagi empat mobil off-road di belakang mereka.
"Brengsek! Tak ada habisnya," gerutu Raditia.
"Sial! Mana mobil ini masih setelan pabrik!" tambahnya.
Melalui kaca spion, Raditia bisa melihat pengemudi off-road sedang memerintahkan sesuatu dengan Walkie-takie.
Segera, dua mobil off-road muncul lagi di persimpangan jalan tol.
Tiba-tiba rute jalan tol langsung muncul di benak Raditia, Segera mengambil keputusan.
"Sial harus lawan arah!" seru Raditia.
Kalau hanya dia seorang bukan masalah jika di kejar oleh orang-orang ini, hanya saja kedua istrinya sedang ketakutan di belakang.
Dengan sedikit senyum, Raditia menyipitkan matanya.
"Kalian berani menyerang istriku! Kalian pikir aku akn takut?!" serunya.
Saat berikutnya, Raditia langsung membanting setir, Honda Jazz membuat putaran bentuk U 180 derajat, langsung memutar ke arah berlawanan, dan melaju ke arah yang salah.
Empat mobil off-road yang mengikuti di belakang jelas terkejut dengan trik yang dimainkan Raditia, Tak terduga mereka bahkan mengikutinya.
Selain itu, setelah mobil Honda Jazz lawan arah, Amelia dan Claudia yang duduk di kursi belakang bisa melihat arus besar mobil yang melaju dari arah yang berlawanan.
Honda Jazz tidak punya pilihan lain selain menerobos!
"Ahh!!!" teriak Amelia dan Claudia pada saat bersamaan.
Melihat Honda Jazz akan dihancurkan oleh mobil-mobilan di depannya, siapa yang dapat mengira bahwa Raditia dengan santai memutar setir, membuat mobil berbelok ke kiri dan ke kanan untuk menghindari beberapa mobil yang datang dari arah depan.
Namun, sangat disayangkan bahwa mobil off-road yang mengikuti dibelakang tidak selincah Honda Jazz.
Citt!!
Citt!!
Duar!!
Duar!!
Serangkaian tabrakan terjadi, empat kendaraan saling bertabrakan dalam arus lalu lintas cepat. Tidak ada satupun orang yang selamat dalam kecelakaan ini! Jalan tol juga si turup seketika.
Bersambung..
Terimakasih yang sudah membaca novel anthor jangan di lupa di like dan komenya ya,
Next bakal crazy up lagi temen-temen ayo bantu ramaikan dulu... Biar anthor tambah semangat untuk updatenya..