NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masakan Padang

Keesokan harinya, Dina ke kampus masih sendiri karena Azalea belum diperbolehkan untuk masuk oleh suaminya. Sampainya diparkiran dia memarkirkan mobilnya. Dia pun keluar dari mobil. Tiba-tiba ada 2 mobil datang parkir di samping mobil Dina. Ternyata itu mobil Aldo dan Alex.

"Pagi manis." Sapa Gery.

Dina membalasnya dengan senyum. Lalu mereka bertiga ikut jalan bareng Dina.

"Neng, kok sendirian, kemana Neng Zaazaa?" Tanya Gery pada Dina karena Dina hanya sendirian.

"Zaazaa, sedang sakit Bang." Ucap Dina.

"Loh, sakit apa? Pantes kamu sendirian, biasanya kan kaya sandal jepit gitu kalian berdua nih." Ucap Aldo.

"Di-" Baru juga Dina akan menjawab pertanyaan Aldo, tiba-tiba ucapannya dipotong oleh Gery.

"Woy, broo,, elu gak nengokin Zaazaa, bukannya lu naksir sama dia?" Ucap Gery pada Alex.

Alex yang sedari tadi diam saja mendadak gugup.

*Kampret nih anak, kenapa harus bilang begitu sih? Mana didepan Dina pula. Kalau begini kan dikira gue buaya kali. Awas lu.* Batin Alex.

"Eh, hah, apa?" Jawab Alex.

"Lu tuh diajak ngomong malah hah heh hah heh, itu Zaazaa sakit, elu gak nengokin dia?" Ucap Aldo yang gemes liat Alex seperti orang O'on.

"Eh, itu, kita sama-sama aja nanti." Jawab Alex sedikit gugup. Alex langsung melirik Dina.

Sedang Dina hanya menatapnya datar.

"Elu ini gimana sih, cewek pujaan kok gak langsung ditengok. Nanti kalau diembat oran lain baru tau rasa lu." Ucap Aldo.

*Jadi, kak Alex suka sama Zaazaa. Ya ampun Dina, kenapa kemarin kamu sempat berpikir kalau dia suka sama kamu? Bodoh.* Batin Dina.

"Hahh,, bukan, dia bukan pujaan hati, udah ada nama wanita lain dihati gue." Ucap Alex.

Dina semakin minder setelah mendengar ucapan Alex.

"Wohh,, siapa bro? Wah elu gak mainin perasaan anak orang kan?" Ucap Gery.

"Ya enggak lah, mana ada. Justru itu, gue mau nyatain perasaan gue sama itu cewek tapi, sepertinya susah buat didapetin." Ucap Alex menatap Dina.

*Ngapain kak Alex liatin aku? Plis deh, udah sakit hati nih malah bikin aku baper.* Batin Dina.

"Lu ngapain liatin Dina? Jangan-jangan lu sukanya sama Dina ya? Ngaku lu?" Ucap Aldo yang sadar dengan arah pandang tatapan Alex.

Dina hanya diam saja. Sementara Alex menanggapi pertanyaan Aldo dengan hanya menaikkan bahu.

Mereka berpisah didepan kelas Dina. Mereka janjian nanti ketemu di Kantin. Dina hanya mengangguk saja.

Dina pun mengikuti kelas. Sementara Azalea di rumah hanya menonton acara Televisi namun, kali ini dia ditemani suaminya. Tadinya Azalea menyuruh suaminya untuk bekerja namun, Damian menolak. Damian masih ingin menemani istrinya sebelum dia menyibukkan diri dengan pekerjaan yang dia selesaikan sebelum acara resepsi pernikahan mereka.

"Sayang, kamu gak bosan hanya menonton TV?" Ucap Damian.

"Mau ngapain lagi, Mas kalau gak cuma begini?" Jawab Azalea.

"Ternyata dirumah terus begini jenuh juga ya, gimana kalau kita keluar, sebatas cuci mata gitu." Ucap Damian, dia sebenarnya kasihan dengan istrinya karena hanya diam saja dirumah.

"Hallah, gayanya aja mau cuci mata, Mas. Mau Zaazaa timpuk pake remote? Gayaan kek abg aja sekarang." Ucap Azalea jengkel dengan gaya bicara suaminya.

"Hehe, canda sayang. Ya udah yuk kita keluar jalan-jalan. Nanti kita cari makan diluar sekalian. Mau kan?" Ucap Damian membujuk ketika melihat istrinya sedikit kesal dengannya.

"Tapi, jaga itu matanya, apalagi hati. Awas aja kalau macem-macem." Ucap Azalea mengancam.

"Waduh, istri Mas sekarang galak begini. Jangan begitu dong sayang, nanti cepet tua loh. Mau ya kalau nanti wajahnya cepat keriput?" Ucap Damian meledek Azalea.

"Apaan sih, Mas. Tauk ah, gak usah ngajak kalau cuma mau ngledek doang." Ucap Azalea kesal.

"Etz etz etz, maaf sayang. Istrinya Mas yang cantik, yang mungil, yang manis. Jangan marah-marah lagi ya. Ini mata dan hati hanya untuk Azalea tersayang kok. Udah jangan cemberut begini ya, kalau manyun nanti mas nyosor nih." Ucap Damian menenangkan istrinya.

"Hmm, iya iya, aku ganti dulu mas. Sebentar." Ucap Azalea lalu pergi ke kamar untuk berganti baju.

Singkat cerita mereka berdua kini sudah berada di perjalanan. Damian mengajak istrinya jalan-jalan keliling Kota.

Di Kampus, kini Alex dan dua sahabatnya sudah berada di Kantin. Sedang Dina masih belum juga datang.

"Kalian ini, kalau ada Dina, jangan bahas Zaazaa atau cewek lain napa sih? Gue kan gak enak jadinya." Ucap Alex pada kedua temannya.

"Loh, kenapa? Kan kita tanya soal Azalea yang sakit. Nah, elu kan naksir sama dia. Salah kita dimana weee?" Jawab Aldo.

"Aduh, ini hanya salah paham, gue gak ada naksir sama Azalea. Suer." Jawab Alex dengan menunjukkan salam dua jari.

"Bentar-bentar, elu gak naksir sama Azalea?" Tanya Gery.

"Hmmm, gak." Jawab Alex singkat.

"Terus, lu kemarin ngapain merhatiin dia?" Tanya Aldo.

"Gak tau." Jawab Alex.

"Wah, fix nih orang, elu mau mainin perasaan anak orang? Is is is, gak baik lu bro." Ucap Gery.

"Bukan gitu, tapi, gue-" Ucapan Alex terpotong.

"Hai kak, udah lama ya?" Ucap Dina tiba-tiba datang.

"Ah, enggak kok, elu baru keluar ya?" Tanya Aldo.

"Iya nih kak, kok belum pada makan, aku pesenin sekalian ya?" Ucap Dina yang melihat meja yang mereka tempati masih kosong.

"Boleh, samain aja ya." Ucap Gery.

Dina pun gegas pergi memesan makanan. Alex sedari tadi memperhatikan Dina. Dan semua itu disadari oleh Aldo.

"Nah kan, dari tadi pagi elu merhatiin Dina. Elu suka sama Dina, Lex?" Ucap Aldo.

"Mungkin. Mustahil juga bisa dapetin dia. Cuek banget." Jawab Alex jujur.

"Sejak kapan anak yang punya Kampus mundur sebelum perang? Payah. Elu kalau beneran suka sama dia kejarlah. Jangan jadi pecundang gini." Ucap Aldo.

"Elu ngatain gue." Ucap Alex sedikit gak terima.

"Udah-udah. Kalau bener mah, apa yang dibilang Aldo bener broo. Gue sama Aldo mah hanya bisa dukung." Ucap Gery.

Tak lama Dina pun datang membawa makanan dengan dibantu pelayan warung kantin.

"Wih, sudah datang nih makanannya, makasih Neng." Ucap Gery.

"Baek banget deh lu." Ucap Aldo.

"Nah, udah jangan ngomong terus kak, hayuk makan." Ucap Dina.

Mereka berempat pun makan dalam hening.

Balik lagi ke Azalea.

Setelah lamanya mereka berkeliling Kota, rasa lapar pun menghampiri mereka. Mereka pun memutuskan untuk mencari makan terlebih dahulu.

"Mas, laper nih." Ucap Azalea.

"Ya udah, kita cari makan dahulu ya sayang. Kamu mau makan apa?" Ucap Damian.

"Aku sih apa aja mau, Mas. Asal enak dan gak beracun." Jawab Azalea.

Damian tersenyum mendengar ucapan Azalea.

"Hm, kamu ini. Mas juga gak mungkin membawamu atau memberimu makanan yang beracun sayang. Bararti ini apa aja oke ya kan?" Ucap Damian.

"Iya, Mas." Jawab Azalea singkat.

"Oke siap ratuku. Kita meluncur." Ucap Damian dengan gayanya yang lebay.

Azalea tersenyum konyol.

Damian bukan mengajak istrinya ke Restoran melainkan ke warung masakan padang.

Azalea yang menyadari tempat yang suaminya pilih untuk makan menaikkan sebelah alisnya. Damian mengajak istrinya masuk. Mereka langsung mengambil makanannya sendiri dan memilih tempat duduk.

"Mas, kok Mas ngajak aku kesini?" Ucap Azalea.

"Kenapa sayang? Kamu gak suka ya? Maaf ya." Ucap Damian yang merasa bersalah dengan istrinya karena mengajaknya ke rumah masakan padang.

"Enggak, ini, aku suka banget Mas, apalagi sama nih sambal ijonya. Makanya aku ambil agak banyakan. hihi. Makasih ya, Mas." Ucap Azalea dengan jawaban berbanding terbalik dengan pikiran Damian. Seketika Damian pun merasa lega.

Mereka pun menikmati makanan tersebut. Sesekali Damian menyuapi istrinya begitupun dengan Azalea.

Setelah selesai makan, Azalea dan suami memutuskan untuk langsung pulang saja. Karena Azalea makan terlalu kekenyangan, Azalea pun tertidur di dalam mobil. Damian yang mengetahui istrinya tertidur membelai kepala istrinya dan tersenyum. Dia melajukan mobilnya dengan pelan agar tidur istrinya tidak terganggu. Sesampainya di rumah. Damian yang tak tega membangunkan istrinya karena terlihat begitu pulas pun menggendongnya dan membaringkannya di tempat tidur kamar. Setelah itu Damian pun turun ke bawah bertepatan dengan Dina yang pulang dari Kampus.

"Papa" Sapa Dina.

"Ucap salam dulu sayang," Tegur Damian.

"Eh iya, Assalamu'alaikum, papa lagi apa?" Ucap Dina memberikan salam.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah, Papa lagi mau ambil minum nih ke dapur." Ucap Damian.

"Oh, mama kemana?" Tanya Dina.

"Mamamu sedang tidur, kekenyangan jadi tidurnya pulas."

"Weiihh,, kebiasaan dia mah, haha." Jawab Dina sambil ketawa.

"Ya udah Dina ke atas dulu ya, Pa. Lelah nih." Ucap Dina lalu berlalu pergi.

Damian geleng-geleng dengan anaknya itu. Benar-benar 11 12 dengan istrinya.

1
nana supriyatna
Luar biasa
Ani
tidak Zahra.. karena Itu adalah sudah bagian mu..

kecuali kamu meminta yang bukan menjadi hak mu
Ani: bener itu kak

karena saudara saudaranya yang lain juga udah ada bagiannya masing masing
AgviRa: Jadi, bener ya, Kak.
total 2 replies
Ani
tunggu kehancuranmu Dewi dan Arkan 😠😠😠😠
AgviRa: Iya, ditunggu ya, Kak.
total 1 replies
Ani
aku baru ngeh ternyata Riko ini adiknya Azalea 😣😣😣😣.. bener bener faktor U ini
Ani: heemmm
AgviRa: sebentar lagi tamat, Kak.😅
total 4 replies
Ani
cih sombong amat kita lihat dan saksikan siapa yang bakal ngemis ngemis nantinya...
Ani: harus itu udah geregetan pengen nimpuk kepala mereka berdua
AgviRa: Iya, kita lihat nanti ya, Kak.😅🙏
total 2 replies
Ani
loh babnya kok diulang kak??
Ani: pantesan
AgviRa: kemarin gagal, ternyata dobel..🙏
total 4 replies
Ani
ceritanya menarik
peran pria dan wanitanya juga tegas
AgviRa: Terima kasih, Kak.😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!