Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Hari ini jadwal Sandra untuk belanja bulanan, memang sejak menikah ia tetap menjalankan tugas nya seperti dulu yaitu berbelanja bulanan untuk keperluan rumah. Sandra tidak keberatan sama sekali justru ia senang melakukannya.
Sandra baru saja selesai mandi, ia membuka lemari dimana pakaian dari satu toko pindah semua ke dalam lemarinya. Siapa lagi pelakunya jika bukan Harun.
"Ini saja deh," gumam Sandra memilih gaun putih berlengan panjang dengan batasan selutut.
Setelah selesai memakai baju dan memakai makeup tipis, Sandra menghubungi Harun untuk meminta izin pergi. Sudah biasa ia lakukan sebelum pergi kemanapun harus izin dengan sang suami.
"Halo, Sayang."
"Halo, Mas. Aku izin mau ke supermarket ya, mau belanja bulanan."
"Iya sayang, hati hati ya."
"Iya, Mas."
Setelah selesai meminta izin Sandra bergegas keluar dari kamar, meraih nota belanjaan yang harus ia beli dan kebetulan ia bertemu dengan Ana yang mau pergi ke kampus.
"Lho, kamu masih ngampus An?" tanya Sandra, pasalnya gadis itu sudah menyelesaikan sidang skripsinya sejak bulan lalu.
"Eum iya kak, aku hanya main main saja disana sekalian cari cari referensi kerja." Jawab Ana kemudian menggandeng tangan Sandra untuk keluar rumah.
Ana mengantar Sandra sampai depan lobby supermarket setelah nya gadis itu melesat pergi setelah pamit pada Sandra sebelumnya.
Sandra sendiri segera mengambil troli belanjaan dan mulai memasukkan barang sesuai kebutuhan, mulai dari perlengkapan dapur sampai kebutuhan untuk mencuci.
Karena terlalu serius dengan kertas ditangannya tanpa sengaja Sandra menabrak troli orang lain.
"Oh ya ampun, maaf maaf." Ucap Sandra pada pria di depannya ini.
"Tidak apa apa, Mba." Balas nya ramah.
"Lho, Nyonya Sandra?" tanya pria itu menunjuk Sandra yang juga seperti tidak asing dengan orang ini.
"Oh Tuan Aji," balas Sandra ingat.
"Sendirian aja Nyonya? memang tidak ada asisten yang melakukan ini sampai anda sendiri harus berbelanja?" tanya Aji.
"Ada, hanya saya ingin melakukannya." Jawab Sandra. "Kalo begitu saya permisi, Tuan. Sekali lagi saya minta maaf," ucap Sandra pamit dan kembali melanjutkan berbelanja.
Setelah cukup lama berbelanja, akhirnya Sandra selesai membayar. Ia memesan taksi online untuk pulang dan lagi lagi kebetulan sekali ia bertemu dengan Aji, rekan kerja suaminya.
"Nyonya Sandra, mau saya antar?" tanya Aji sopan.
"Tidak perlu, Tuan. Saya sudah menunggu taksi pesanan saya," tolak Sandra merasa asing jika harus naik 1 mobil orang yang baru ia kenal.
"Baiklah," ucap Aji kemudian segera pergi.
***
Sandra meletakkan belanjaanya di meja dapur yang mana langsung dirapikan oleh Bu Nur dan juga pelayan yang lain, Sandra sendiri sudah masuk ke dalam kamar untuk berganti baju karena bagaimanapun daster tetap pakaiannya kebanggaan nya.
"Ahh nyaman sekali," gumam Sandra duduk di sofa dengan sudah berganti pakaian.
Sandra perlahan-lahan memejamkan matanya, mungkin ia sangat mengantuk setelah berbelanja tadi sampai sampai ketiduran seperti ini di sofa.
Jam baru menunjukkan pukul 15.00 tetapi Harun sudah pulang dari kantor, ia tidak menemukan sang istri bersama orangtuanya dibawah sehingga langsung saja masuk kedalam kamar.
Setelah masuk, Harun menggelengkan kepalanya melihat Sandra yang tidur sambil duduk dengan tangan yang menopang kepalanya.
"Untung istri," gumam Harun segera menggendong Sandra dan memindahkan nya ke ranjang.
Harun menatap wajah Sandra yang terlihat begitu tenang, wajah cantik dengan kulit putih dan mulus serta bibir sedikit tebal yang selalu membuat Harun candu setiap kali merasakannya.
Masih betah dekat dengan Sandra, kini Harun meraih tangan Sandra dan mencium nya pelan kemudian berlanjut mencium kening istrinya dalam.
"Tidur yang nyenyak, Sayang," bisik Harun kemudian segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sandra terbangun ketika mendengar suara gemericik air, ia mengerutkan keningnya berpikir siapa yang mandi di kamarnya sementara ini belum jam Harun pulang kerja.
Berniat untuk mengetuk pintu kamar mandi ia urungkan setelah melihat tas kerja suaminya di sofa, tiba tiba terlintas di pikirannya untuk mengerjai Harun.
Mendengar suara shower yang mati buru buru Sandra berjongkok agar bisa mengejutkan suaminya, dan saat pintu terbuka langsung saja...,
"DOR!!!!" teriak Sandra berhasil membuat jantung Harun ingin melompat keluar.
"Astaga!" pekik Harun memegangi dadanya dengan mata terpejam karena saking terkejutnya.
"Hahahahaha, kaget ya mas?" tanya Sandra masih dengan tertawa lepas.
"Oh sengaja kamu mau ngerjain ya? sini kamu," cicit Harun menggendong Sandra dan membawanya ke ranjang.
Sandra tertawa ketika Harun menggelitik perutnya, ia paling tidak tahan jika dilakukan seperti itu. Bahkan karena terlalu tertawa sudut matanya sampai mengeluarkan air mata.
"Hahaha mas udah mas, ampun hahahaha!" pinta Sandra namun Harun tetap asik menggoda istrinya.
"Biarin siapa suruh ngerjain suami sendiri," balas Harun semakin gencar untuk menggelitik perut Sandra.
Sandra menendang acak dan tanpa sengaja kakinya menarik handuk yang Harun gunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya, dan pada saat terlepas langsung saja Sandra berhenti tertawa dengan mulut yang terbuka lebar.
"Kenapa? mau?" tanya Harun menggoda Sandra yang terlihat terkejut dengan bagian bawah Harun.
"Mas!!!! tutupin itunya!!" pekik Sandra setelah sadar buru buru menutup matanya dengan telapak tangan.
"Hahahaha ngapain ditutupin orang kamu suka ngeliatinnya tadi," balas Harun tertawa terbahak-bahak sambil mengikat kembali handuknya.
Sandra menggerutu pada dirinya sendiri, bisa bisanya ia terpaku tadi ketika melihat milik suaminya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Sementara Harun tertawa lepas melihat ekspresi terkejut istrinya sampai sekarang.
"Kenapa sih, Sayang. Wajar kalo ngeliat," ucap Harun mengusap kepala Sandra.
"Tapi kan ah sudahlah mas," balas Sandra menutupi wajahnya dengan bantal.
Harun tersenyum kemudian mengambil bantal yang menutupi wajah Sandra, ditangkup nya wajah Sandra kemudian ia ciumi dengan lembut.
"Suatu hari kamu harus terbiasa dengan hal seperti ini, Sayang. Jika hari ini kamu masih malu itu wajar tapi apa selamanya akan seperti ini hmm?" tanya Harun menatap Sandra yang juga menatapnya.
"Iya mas, maaf." Jawab Sandra memejamkan matanya, melihat Harun yang bicara begitu dewasa membuat Sandra mengerti dengan ucapan sang suami.
"Uhh cantiknya istriku," bisik Harun menciumi pipi Sandra dengan gemas.
LANJUT YA??
BERSAMBUNG............
cwe yg ngejar2 cwo sangat gak elok dan tak tahu malu juga kaya ga punya marwah krn yg hrsnya mengejar tu cwo..