Naik-Turun Ranjang Cinta Ku

Bau obat menusuk hidung.

Terdengar suara desahan tertahan di sudut ruang kamar rumah sakit.

Udara dengan pendingin tidak membuat sejuk bagi kedua pasangan yang sedang bercinta karena panasnya gelora permainan cinta mereka telah membuat salah satu ruangan kamar di rumah sakit menjadi membara.

Javiero menciptakan permainan cinta yang unik di ruangan kamar rumah sakit tanpa menghiraukan ruangan itu diawasi atau tidak.

Tubuh Javiero kembali menyatu bersama Joanna tepat di sudut ruangan kamar.

Tak banyak perlawanan yang dilakukan oleh Joanna karena desakan tubuh Javiero telah menguncinya hingga dia terpaksa menerima tubuh Javiero dalam dirinya.

Hentakan kuat terus dilakukan oleh Javiero hingga Joanna tak sanggup untuk mengelaknya.

Ciuman ganas dan panas terus menggelora diantara mereka hingga terdengar keras bunyi suara ciuman keduanya.

Seperti kerasukan mungkin tepatnya saat menggambarkan reaksi antara Javiero dan Joanna ketika mereka bercinta, yang sedang menyalurkan hasrat mereka dengan memberi dan menerima kenikmatan satu sama lain.

Entah ini cinta atau bukan tetapi permainan panas diantara Javiero dan Joanna seakan-akan mengisyaratkan bahwa mereka saling merindukan satu dengan lainnya.

Sehari tak bertemu telah membuat perasaan rindu di dalam hati keduanya timbul saat mereka bertemu kembali.

Namun, Joanna yang menyadari bahwa semua ini salah langsung tersadar tapi dia tak mampu menghindari luapan api cinta yang diledakkan oleh Javiero ke dalam tubuhnya.

"Ahk !?", jerit kecil Joanna tertahan seraya menggigit pundak Javiero.

Tubuh Joanna Hamilton menggelinjang kuat saat Javiero melepaskan hasrat cinta mereka.

Senyum membayang di raut wajah Javiero ketika menerima balasan cinta dari Joanna saat mereka bersatu.

Puas !

Mungkin kata itu mampu mewakili akan gambaran tentang hati Javiero saat ini.

Lega !

Tentu saja, hal itu lah yang kini dirasakan oleh Javiero setelah satu pelanggaran kecil yang dilakukan oleh Joanna yang tiba-tiba pergi sehari tanpa pemberitahuan.

Deru nafas mereka kembali beradu saat ciuman hangat dan dalam mendarat di bibir Joanna yang terbuka merekah.

Keduanya lalu tenggelam dalam permainan ciuman panas yang menggelora kuat.

Anehnya, Joanna membalas ciuman Javiero meski dia tahu perasaan yang tengah dia rasakan olehnya adalah hal yang salah. Karena dia tidak mengerti apakah perasaan yang dia alami kala bersatu dengan Javiero adalah benar-benar perasaan cinta.

Joanna masih larut dalam gairah cinta nya bersama Javiero yang penuh percikan api asmara.

DEG... !

DEG... !

DEG... !

Joanna hampir mendengar suara degup jantungnya yang berdetak kuat hingga terdengar keras di luar.

"Oh, Tuhan... ! Permainan cinta Javiero sangatlah hebat... Bagaimana aku dapat menghindari nya sedangkan aku sendiri seolah-olah telah terjerat "Benang Merah" yang kuat dengannya !"

Batin hati kecil Joanna ketika menyadari gairah dalam dirinya menggelora kuat saat Javiero menyatukan dirinya kembali dalam tubuh Joanna yang mulai kehilangan kendali atas dirinya.

Tanpa sadar Joanna mengikuti irama permainan cinta Javiero yang menenggelamkan dirinya.

"Uhf !?", desah Joanna saat Javiero mencium kuat bagian atas dadanya.

Keringat terus membanjiri tubuhnya yang memerah akibat serangan cinta Javiero pada dirinya.

Gesekan-gesekan kuat dalam tubuh Joanna antara dirinya dengan tubuh Javiero memercikkan panas yang menjalar naik hingga ke ujung kepala.

Terasa sampai ke sumsum tulang bahkan mungkin hingga lapisan nadi yang paling halus.

Nafsu telah menenggelamkan diri keduanya tanpa menghiraukan dimana mereka sedang berada saat ini, tak peduli jika sewaktu-waktu orang lain masuk ke dalam kamar atau Luvena tiba-tiba terbangun dan melihat mereka sedang bercinta.

Sama sekali keduanya tidak memperdulikan lagi jika hal itu terjadi.

Hosh... ! Hosh... ! Hosh... !

Suara deru nafas mereka beradu kuat saat tubuh mereka bersatu dan semakin hebat dalam permainan cinta.

Sorot mata Joanna berubah teduh ketika dia menatap Javiero, pria tampan penuh pesona yang telah mengikatnya dalam jalinan tali pernikahan dan telah menjadi suami sahnya itu.

Tidak ! Tidak ! Tidak !

Jerit kecil hati Joanna Hamilton saat dia menyadari ada yang keliru dalam hubungan ini.

Bukan karena dia tidak menerima semuanya harus terjadi pada dirinya dan Javiero. Namun, ada kekeliruan di sini yaitu mengenai akan identitas Joanna sendiri.

Dia bukan Joanna Hamilton !

Bukan !

Pekiknya dalam hati kecilnya, setengah menolak, dan semua ini tercipta karena kesalahan telak yang telah dilakukan oleh organisasi padanya.

Memang nama dia adalah Joanna Hamilton tapi bukan orang yang sama.

Identitas mereka berbeda. Dan dia bukan Joanna Hamilton yang dimaksud oleh semua orang di rumah ini. Lantas kemana Joanna Hamilton yang asli.

Apakah sistem Organisasi pengendalian siluman telah mengorganisir hal yang berkenaan dengan Joanna Hamilton yang asli dihilangkan jejaknya.

Mungkinkah Joanna Hamilton yang asli identitas dirinya telah diubah menjadi orang lain oleh organisasi !?

Bagaimana jika Joanna Hamilton asli yang sebenarnya kembali ???

Tidak ! Tidak ! Tidak !

Ini semua keliru ! Dan harus dihentikan agar ke depannya tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungan Joanna dengan Javiero.

Joanna terus meronta, menolak tapi tetap dia tidak kuasa untuk memberontak.

Kembali berpikir tentang identitas Joanna Hamilton yang asli.

Ataukah Joanna Hamilton sebenarnya memang tidak pernah ada dan mungkinkah identitas Joanna telah dipatenkan oleh sistem hingga tercantum dalam kartu keluarga Hamilton.

Seakan-akan Joanna Hamilton memang benar-benar ada dalam konteks ruang kehidupan keluarga Hamilton dan dalam hidup Javiero.

Mendadak tubuh Joanna berubah dingin seperti es, dia langsung menggigil kuat hingga urat nadinya terasa akan lepas.

"Uhk ! Ohm... ! Javiero...", pekik Joanna kesemutan karena lama berdiri dan bersandar di dinding kamar rumah sakit.

Hanya berpijak pada kaki yang menjinjit tinggi saat dia sedang melampiaskan hasrat cintanya dengan Javiero Lincoln. Sedangkan tangannya berusaha memeluk erat ke arah leher pria maskulin itu agar dia dapat menyanggah tubuhnya yang mulai gemetaran akibat serangan tubuh Javiero dalam dirinya.

"Javiero !", jerit Joanna yang tak mampu menahan luapan hasrat cintanya.

Javiero mengguncang kuat tubuh Joanna Hamilton hingga perempuan cantik yang memiliki identitas tersembunyi itu tak kuasa lagi bertahan.

Tubuh Joanna mendadak lemas hingga dia hanya bisa bersandar tak berdaya seraya mendekap kuat tubuh Javiero.

Javiero yang menyadari Joanna telah menyerah justru semakin bertambah bersemangat dengan mengguncang kuat-kuat tubuh Joanna yang telah jatuh lemas dan hanya bersandar padanya.

Sudut bibir Javiero membentuk lengkungan senyuman yang sempurna ketika melihat ekspresi Joanna yang pasrah serta jatuh menyerah.

"Joanna...", bisik Javiero sembari menahan kuat-kuat tangannya ke arah dinding kamar.

Joanna tidak merespon ucapan Javiero karena dia terlalu lemas tak berdaya, hanya terdiam pasrah.

"Joanna...", bisik lembut Javiero seraya membelai lembut leher jenjang Joanna dengan usapan bibirnya.

Joanna hanya terdiam sambil bersandar lemah di dada Javiero.

Terlihat jika Joanna telah kehabisan tenaga serta kehilangan susunan kata-kata saat ini hingga hanya bisa pasrah menerima Javiero dalam dirinya.

Tiba-tiba terdengar suara pelan dari arah tempat tidur yang menyentakkan mereka berdua.

"Ayah..."