Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kita tak berjodoh
Mas, aku tau kamu pasti sangat kecewa, tapi apa boleh buat, aku udah ga pantas untuk kamu " kata Maudy dengan air mata yang belum reda
" Maudy... kamu wanita baik, takdir lah yang ga berpihak sama kamu, tapi apa pria itu baik sama kamu? " tanya Hilman
" dia baik mas, dia memperlakukan aku dengan baik " kata maudy
" syukurlah... kalau gitu aku tenang melepaskan kamu untuk dia " kata Hilman
" menikahlah... mungkin kita memang bukan jodoh " kata Hilman lagi
" mas... maafin aku " ucap maudy
" bukan kamu yang salah, ga ada orang yang bisa melawan takdir mod, aku rela, aku ikhlas, Mudah-mudahan pria itu bisa mencintai kamu lebih dari aku " kata Hilman
hati Maudy terasa di iris, semakin Hilman mengalah hati Maudy justru semakin sakit
" kamu ga usah merasa bersalah, ini semua bukan salah kamu, aku faham situasi dan kondisinya, jalani apa yang memang harus di jalani " kata Hilman
" kamu pasti kecewa sama aku " kata Maudy
Hilman tersenyum sebelum berkata " bohong kalau aku ga kecewa dan sakit, tapi aku akan belajar menerima takdir, kalau bukan jodohnya kita ga bisa paksa, percaya saja takdir Tuhan itu yang terbaik "
lama meraka saling diam, sama-sama mencerna apa yang terjadi
" kalau gitu aku pamit ya, aku pulang dulu sekalian aku juga pamit untuk kembali ke papua " kata hilman
" kapan kamu berangkat? " tanya Maudy
" lusa " jawab Hilman
" Hati-hati disana ya mas, kalau aku ga bisa jadi istri kamu, kamu masih mau kan anggap aku sebagai adik kamu " kata Maudy
Hilman mengangguk dan tersenyum " pasti... " kata Hilman
" boleh peluk dulu? " pinta Maudy
lalu Hilman merentangkan tangan nya dan Maudy masuk ke dalam pelukan Hilman
cukup lama mereka saling mendekap, mungkin ini dekapan terakhir untuk mereka
" kamu tetap akan jadi pria terbaik dalam hidup aku " kata Maudy
" ga boleh gitu, tetap suami kamu nanti yang terbaik " kata Hilman
" aku do'ain semoga kamu dapat wanita yang lebih baik dari aku, mencintai kamu dengan tulus " kata Maudy
" amiin.... " ucap Hilman
" ya udah aku pamit ya, kamu mau aku anterin pulang atau mau disini dulu? " tanya Hilman
" aku disini dulu aja mas " kata Maudy
" ya udah, aku pulang ya, lusa aku mau ke Papua lagi, do'ain aku semoga selamat disana " ucap Hilman
" aku selalu do'ain kamu mas " kata Maudy
Hilman menatap Maudy " see you calon istri yang sekarang jadi adik aku " kata Hilman sambil tersenyum
" see you too mas " balas Maudy membalas senyuman Hilman
Hilman mengacak rambut Maudy lalu pergi meninggalkan taman
selepas kepergian Hilman Maudy masih duduk sendiri di taman meresapi jalan hidupnya
" mas Hilman pria baik, tapi Tuhan Menghadirkan mas Virza dalam hidupku, semoga ini keputusan yang paling baik untuk ku ya Tuhan " batin Maudy
" papa... Mama... Maudy kangen " gumam Maudy sambil meneteskan air mata
melepas Hilman dan menerima kehadiran Virza dalam waktu singkat bukan lah hal yang mudah, bagaimana pun Hilman sejak lama menguasai hati Maudy sedangkan Virza baru saja hadir di kehidupan Maudy akhir-akhir ini
Maudy hanya bisa berharap segala yang terjadi adalah yang terbaik untuk dirinya yang sebatang kara
Setelah puas menikmati suasana hati nya yang sedang tak karuan Maudy pulang ke kostan nya
Kini Maudy sudah berganti pakaian karena ia berencana mengunjungi makam papa dan mama nya
Maudy menggunakan taksi online menuju makan orang tua nya, tiba di pemakaman Maudy berdiri di depan pusara kedua orang tua nya
" assalamualaikum pah... Mah... Maudy datang " kata Maudy bersimpuh di samping makam orang tua nya tepatnya di samping makam papa nya
" pah... Mah... Apa kabar? Maudy kangen... " tangis Maudy tumpah
Maudy menangis terisak-isak hingga tak sanggup berkata-kata lagi, hanya tangisnya yang terdengar begitu menyayat
" entah sesakit apa hati kamu saat ini sayang, tapi mendengar tangisan mu saja aku udah bisa merasakan sedihnya " gumam Virza yang berada tak jauh dari Maudy
Virza mengikuti Maudy diam-diam sejak pagi tadi, dari mulai saat Maudy ngobrol berdua dengan Hilman hingga saat ini Virza tau dan mendengar apa yang Maudy katakan dengan Hilman
" Pah... Mah... Sebentar lagi Maudy akan menikah, bukan dengan mas Hilman seperti keinginan papa, tapi dengan pria lain, tapi papa dan mama ga usah khawatir calon suami Maudy ga kalah baik sama mas Hilman, restui Maudy ya pah.. Mah.. " kata Maudy
" dan saya janji akan mencintai dan membahagiakan anak papa dan mama semampu saya " kata Virza mengagetkan Maudy
" mas Virza " seru Maudy
" sejak kapan kamu disini " tanya Maudy sambil mengelap air mata nya
" baru aja, aku cari kamu ke kostan tapi kamu ga ada " Kata Virza
" pah... Mah... Ini calon suami Maudy, semoga papa dan mama suka, mas Virza ini sangat baik sama Maudy, papi dan maminya juga baik banget, Maudy harap papa dan mama bisa tenang disana karena Maudy menikah dan memiliki mertua yang sayang dengan Maudy " kata Maudy
" ya udah kalau gitu Maudy pamit ya pah mah.. Lain kali Maudy datang lagi " kata Maudy
sebelum pergi maudy menutup mata nya dan membacakan Al-fatihah untuk kedua orang tua nya
" yu mas kita pulang " ajak Maudy
" ayo " lalu mereka pun pulang ke kostan Maudy
tiba di depan kost Maudy
" kamu kemasi baju dan perlengkapan kamu aku tunggu disini " kata Virza
" loh... Emang aku mau kemana? " tanya Maudy
" sayang, aku kan udah bilang besok aku mau ke Hongkong dan kamu harus nginep di rumah nya mami, aku juga udah bilang sama mami dan mami seneng banget tuh, dia udah nungguin kamu dari tadi " kata Virza
" duh mas... Kenapa harus di rumah mami sih.. Aku kan ga enak " kata Maudy
" kenapa ga enak? daripada kamu disini sendirian, aku yang ga tenang disana nanti nya " kata Virza
" tapi... " Maudy mencoba menolak
" udah ga usah tapi tapian, ayo cepetan aku tunggu disini " kata Virza
" berapa hari? " tanya Maudy sambil cemberut
" 5hari sampai satu Minggu " jawab Virza
lalu Maudy keluar dari mobil dan masuk ke kamar kost nya untuk packing
Hampir 30 menit Maudy baru kembali ke mobil Virza
" mas buka bagasinya " kata Maudy
lalu Maudy memasukan koper nya ke dalam bagasi mobil Virza
" udah? " tanya Virza
" udah... " jawab Maudy lalu mobil kembali melaju meninggalkan kostan
" sayang kamu tau ga bukit yang ada di daerah Cibubur, yang lagi viral itu? " tanya Virza
" belum, nanti sore kita kesana ya, sekalian kamu coba bawa mobil ini biar nanti selama aku di Hongkong kamu bisa pakai untuk ke kantor " kata Virza
" boleh... " Maudy tersenyum