NovelToon NovelToon
Kaulah, Pilihan Hati

Kaulah, Pilihan Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:507.5k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."

" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?

Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama

" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.

" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 : Aretha yang galau

Satu hari sebelum acara.

Rumah mewah Brawijaya nampak sangat ramai, semua keluarga datang dari berbagai penjuru tidak terkecuali Izel dan Nadia.

Riuh tawa bahagia memenuhi salah satu ruangan besar di rumah mewah tersebut.

Pengajian baru saja selesai di laksanakan, santri santri ponpes Al Hidayah datang memenuhi panggilan umi. Doa di panjatkan agar acara esok berjalan dengan lancar.

Zayn keluar dari kerumunan keluarga besarnya. Melangkah menjauh dan memilih mendudukkan tubuhnya di kursi taman belakang rumahnya yang terlihat gemerlap di hiasi banyak lampu berwarna warni.

Umi Aza menghampiri Zayn dan membawakan segelas coklat hangat.

Umi Aza meletakkan segelas coklat hangat di atas meja bersamaan dengan ucapan terima kasih dari Zayn.

Umi Aza duduk di samping Zayn. Memperhatikan raut bahagia sang putra tercinta yang sebentar lagi akan melepas masa lajang.

Perlahan umi menarik bahu Zayn lalu memeluknya dengan erat.

" Waktu adikmu menikah, umi tidak sempat melakukan banyak hal untuknya, baju pengantin, acara yang mewah, umi tidak bisa mewujudkan semua itu. Umi menyesal ketika mengingatnya, namun adikmu dengan ikhlas menerima apapun keputusan abi dan umi."

Umi Aza melepas pelukannya. Dia menatap intens wajah Zayn. Sorot mata berbinar memancarkan cahaya kebahagiaan kemungkinan akan berubah esok hari. Entah kah sorot mata itu memperlihatkan kepura puraan, ataukah langsung menunjukkan kebencian, umi Aza belum bisa memprediksinya.

" Tapi mas Ezar sudah memberikan pernikahan mewah pada adikku umi. Jadi jangan merasa bersalah untuk hal hal yang sebenarnya di luar kendali umi."

Umi Aza tersenyum dari balik cadarnya. " Benar apa yang kamu katakan. Dulu, Ezar tidak menyukai adikmu, umi bisa membaca dari bahasa tubuhnya. Namun seiring berjalannya waktu, umi rasa, Ezar sangat mencintai Zara."

Zayn pun ikut tersenyum dan membenarkan perkataan umi Aza.

" Berbekal dari pengalaman Zara, umi harap kamu juga bisa mencintai dan menyayangi istrimu nak. Ingatlah, takdir Allah itu nyata. Kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untuk mu. Jadi baik dan buruknya wanita yang akan menemanimu mencapai surga Allah, terimalah dengan lapang dada. Wanita itu sudah di titipkan padamu. Anggaplah dia sebagai bagian dari hidupmu. Orangtuanya dengan sukarela memberikannya padamu jadi kamu berkewajiban melindunginya, memenuhi apapun permintaannya sama seperti saat dia masih tinggal bersama ayah dan ibunya. Kamu paham kan maksud umi?"

Zayn mengangguk pasti.

Umi Aza mengusap pundak Zayn. Ada rasa bersalah yang bergelayut di hati kecilnya.

Malam ini Zayn tersenyum simpul namun esok siapa yang tau.

*

*

Di tempat berbeda, gadis cantik yang baru saja menyelesaikan ibadahnya terduduk lesu di depan komputer.

Tatapannya nanar ke arah benda segi empat yang masih menyala terang.

" Selamat anda di terima di program studi anastesiologi untuk mengikuti program pendidikan dokter spesialis. Silahkan mendaftar ulang sesuai tanggal dan waktu yang sudah di tentukan."

Kalimat itu masih bisa terbaca dengan jelas oleh Aretha.

Beberapa bulan lalu, dia mendaftar untuk mengikuti PPDS. Awalnya Aretha sangat menggebu gebu, kesukaannya pada dunia pembiusan akhirnya akan terwujud. Tapi sekarang semua jadi berbeda. Jujur, Aretha ingin membatalkannya saja mengingat jika kemungkinan besar dia akan sering bertemu dengan Zayn. Tapi akan sangat di sayangkan karena dengan otak cerdasnya, Aretha mampu mendapatkan beasiswa untuk PPDS nya ini.

Terjadi dilema besar yang terus membuatnya bingung, mengambil atau melepas kesempatan emas itu.

Aretha duduk menekuk kedua lututnya hingga menyentuh dagu, tatapannya masih seputaran laptop dengan ucapan selamat sebagai background nya.

Namun, suara dering ponsel mengalihkan perhatian Aretha.

" Assalamualaikum umi."

" Waalaikumsalam. Kapan kamu datang nak? Besok acara kakakmu."

Aretha menghela nafas." Insyaallah besok Tata pulang umi. "

" Memangnya dokter di sana hanya kamu saja. Apa tidak ada yang bisa menggantikan mu sampai kamu harus tinggal lebih lama?" Umi Nisa mulai terdengar kesal.

" Bukan tidak ada umi, kebetulan saja teman teman dokter Tata semuanya ada keperluan yang mendesak. Lagian besok pagi, Tata juga harus mendaftar ke kampus untuk sekolah spesialis Tata umi."

" Jam berapa kamu pulangnya? Akad nikah kakak mu jam sebelas. Umi tidak mau kamu terlambat sayang."

" Insyaallah secepatnya umi, kampusnya kan juga di dekat situ. Jadi sebelum ke hotel, Tata ke kampus dulu sebentar."

" Baiklah, umi akan tunggu. Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Aretha menjatuhkan ponselnya ke lantai. Dia membiarkan ponsel itu tergeletak di atas karpet bulu begitu saja.

Jam di dinding menunjukkan angka delapan, itu berarti dia harus segera bersiap untuk ke rumah sakit, menjalankan tugas kemanusiaan yang sudah menjadi sumpahnya.

Aretha tiba di rumah sakit tepat waktu, dan begitu membuka pintu IGD, dia sudah di sambut dengan pasien anak dengan kejang demam yang sementara dalam pengawasan teman dokter yang sedang bertugas. Belum lagi triase merah lainnya yang membuatnya segera mengenakan jas dokternya dan membantu teman teman yang sedang terlihat kesulitan di tengah kurangnya tenaga dengan banyaknya pasien yang harus segera mendapat kan penanganan.

Aretha berjibaku dengan waktu, dari pasien satu ke pasien yang lainnya. Beruntung perawat yang berjaga dengannya malam ini bisa bekerjasama dengan baik dan akhirnya semua selesai tepat jam dua dini hari.

Aretha terduduk lemas setelah menghabiskan sebotol air minum kemasan.

Peluhnya sudah sebiji jagung menetes dari dahi ke pelipisnya.

Seorang perawat laki laki memberikan selembar tisu pada Aretha.

" Makasih kak Juan." Ucap Aretha sembari tersenyum tipis.

" Oh,,,jangan tersenyum seperti itu dok." Kata Juan.

" Kenapa?"

" Itu sangat cantik." Kata Juan berterus terang.

" Kak Juan ini ada ada saja."

Juan duduk di samping Aretha dengan jarak yang cukup jauh.

" Saya pasti akan merindukan tawa ini dok."

" Hanya empat tahun kak Juan. Setelah itu aku akan kembali."

Juan menggeleng pelan." Hati saya mengatakan kalau dokter tidak akan kembali."

Aretha menatap perawat senior itu dengan tatapan dalam penuh makna. Perawat senior yang sudah menemani perjalanan karir nya selama bekerja di rumah sakit tersebut.

Aretha mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

" Ini, berikan pada anakmu. Aku mungkin tidak bisa menghadiri acara pembaptisan nya." Kata Aretha memberikan sebuah kado kepada Juan.

Juan terlihat ragu untuk mengambilnya.

Aretha tersenyum dengan sikap perawat yang selalu menjadi panutannya itu. Dia kemudian meletakkan kado berukuran sedang itu di atas meja.

" Terima kasih dok. Jujur kami sangat kehilangan, tapi mau bagaimana lagi.........Melanjutkan sekolah adalah keputusan yang sangat tepat."

" Kak Juan benar."

" Kami semua pasti akan sangat merindukanmu."

Mendadak Aretha jadi melow, netranya berembun. Begitu banyak kenangan manis yang dia dapatkan selama tiga tahun bekerja di sini. Dan bekerja bersama tim nya itu juga lah yang membuat nya sedikit banyak bisa mengalihkan pikiran Aretha dari Zayn.

" Ah..sepertinya aku sudah mengantuk." Kata Aretha mengedip kan mata agar cairan bening yang sudah berada di ujung tidak mengalir keluar.

Juan tersenyum simpul.

" Iya dok, mata anda sudah terlihat seperti ikan tuna yang menderita konjungtivitis." Tukasnya sembari terkekeh pelan.

Lelucon Juan berhasil membuat Aretha tertawa. Tangisannya sengaja di gagalkan oleh Juan yang mengetahui jika Aretha sedang dalam susana hati yang sedang kacau.

Tiga tahun bekerja bersama, Juan bisa membaca karakter Aretha. Aretha adalah wanita yang supel dan gampang bergaul, Aretha juga selalu menyebarkan positif vibes di sekitar lingkup kerjanya, itulah kenapa banyak yang menyukai dan nyaman bekerja bersama Aretha. Namun Aretha juga terkadang terlihat melankolis. Ada saat di mana dia terlihat murung dan lebih banyak diam. Dan itulah yang di temukan Juan malam ini.

Andai dia seorang wanita, sedikit pelukan akan Juan berikan untuk Aretha walau hanya sebatas penyemangat saja. Karena itulah yang sebenarnya sangat dia butuhkan. Support dari orang orang terdekat akan membantu menenangkan hati dan pikiran yang sedang kalut.

...****************...

1
Lilik Juhariah
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, mbak up lagi ya, hehe suka banget semua karyamu dan selalu aku tunggu, up lagi ya , sedekah menyenangkan reader
Dyah kartiningrum
𝙈𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙧𝙪 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖, 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙠...
Meylan Basiru
laris manis rejekinya mbak, semoga kue nastarnya laris manis, tapi jgn lp juga kami ya menunggu kisah zayn dan Aretha selanjutnya.. 😘😘😘😘
Juny Rafani Farzana
ke PDan kmu kanaya.. ktahuan zina masih aja membela diri.. plying victim
sherly
MasyaAllah... semangat..... nanti buat nastarnya yg banyak Thor... lebaran aku mau datang bertamu... hehheheh
sherly
astaga umi... panggil Sardi minta rekaman cctv apartemen Rafael... dah selesaikan...
sherly
terbongkar dengan sendirinya nih
sherly
tu kan bener apa aku bilang... harta Zayn ngk akan habis apalgi dia anak laki satu2 nya.... THR ku jgn lupa di transfer ya Zayn...heheheh
sherly
ternyata hanya karna harta... astaga Naya kalo kamu bicarakan Ama Aretha pasti dia ngk akan mau ambil tu harta keluargamu... karna harta Zayn Sdh lebih dari cukup buat dia...
sherly
kena jebakan Zayn dia... hahahhahah kapoklah situ .. tobat Kanaya.. tobat...
sherly
bagus Zayn cekik aja sampai mati
sherly
ternyata istri Sholeha Abi Adam....emang dah jahat banget kamu Naya sampai org sabar seperti aza aja bisa sampai menamparmu.... rasain
Bak Mis
kan lagi repot ya gak apa "malah syukur banget lho masih bisa update
Budi sasmito
lanjut ya hor .. jangan lama2 .. ya Allah penasaran banget .. mohon maaf lahir bathin juga .. sehat bahagia selalu/Wilt//Wilt//Wilt/
Lia Kiftia Usman
masyaallah... disamping hari kemenangsn tiba dsn segala kesibukannya dan berharap segala ampunan dan rahmatnya didapat serta bertemu lagi di Ramadhan selanjutnya... masyaallah dikau thor masih tetap berkarya... 👍
Nurhayati Nia
dan untukmu Kanaya bersiaf lah menerima kehancuran atas dosa yang telah kau lakukan pada aretha ku ayo umi bongkar semua kejahatan si Kanaya dasar ratu iblis kau kanayaa
Nurhayati Nia
alhamdulillah akhirnya uv juga sehat selalu ya untuk mbk lala dan ttp semangat karena aku selalu setia menanti kan hadirmu
SasSya
dunia pernastaran menyita waktu 😁🤭
sehat selalu kak authornya 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
sebentar lagi lebaran semoga di lancarkan dan dimudahkan semua urusannya 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
3 dhi: iya kak, author sampai encok 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
SasSya
sangat mewakili,
pertanyaan yang sama
selama ini ngapain umi Nisa?
SasSya
umi 🥰👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!