NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 24

"Mama kok gak Salim sama ayah? Ayah juga kok gak cium kening Mama?." Tanya Mia dengan polosnya.

"Mama tadi udah Salim sama ayah di dalam, yaudah.. sana Mia berangkat gih ntar telat lagi!." Delia, bukan maksud Ingin berbohong hanya saja ia marah dengan suaminya.

Bahkan sebelum Husni masuk mobilnya Delia sudah pergi masuk ke dalam rumah, tanpa ingin lambai-lambaikan dan dadah-dadah seperti biasanya. Hal itu tentu membuat Husni kesal, namun harus ia tahan di depan sang anak, yang sudah duduk di dalam mobilnya. Husni menghela nafasnya beratnya, Husni berusaha mengabaikan kemarahan istrinya, hingga ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobil meninggalkan pekarangan rumahnya.

Elisa senang mendengar kabar sahabatnya tengah berbadan dua, kini ia dan sahabatnya tengah duduk di sofa, sambil berbincang di ruang kerja mereka.

"Selamat ya, Del. Akhirnya apa yang kamu impikan selama ini terwujud." Elisa senyum tulusnya.

"Makasih ya, El. Doain semoga kehamilan aku lancar sampai lahiran nanti!." Delia berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Aamiin.. pasti aku doain, anak kamu juga kan. Ponakan aku juga, aku seneng banget dengernya." Elisa tak henti menebar senyumnya.

Delia tersenyum miris, sungguh.. di saat sahabatnya bahagia mendengar kehamilannya, justru sang suami bahkan menyalahkan kehamilannya. Elisa menyadari raut wajah sahabatnya sedang menyembunyikan sesuatu, yaitu kesedihan.

"Del, ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu?." Elisa menatap sahabatnya dalam-dalam.

"Ternyata apa yang aku pikirkan selama ini terjadi, El. Mas Husni gak seneng denger kalo aku hamil. Dia bilang bukan saatnya aku hamil di saat hubungan kita ada masalah." Delia memberitahu masalahnya.

"Astaghfirullah... Aku gak nyangka, kalau mas Husni seperti itu, justru menurut aku dengan kehadiran bayi kalian itu akan menyatukan kembali hubungan kalian berdua." Elisa menggelengkan kepalanya.

"Entahlah, El. Aku juga gak tahu kenapa mas Husni tidak menerima bayi yang sedang aku kandung, hiks.." Delia dengan Isak tangisnya.

Elisa prihatin dengan nasib sahabat baiknya, bahkan Elisa ikut merasakan sakit melihat Delia menangis.

"Aku juga sudah bicara dengannya, kalau dia tidak menerima anak ini, aku yang akan mengurus sendiri anak ini." Delia dengan mengelus perutnya yang masih rata.

Elisa memeluk Delia erat.

"Kamu gak sendiri, Del. Aku akan selalu ada untuk kamu." Elisa mengelus-elus punggungnya memberi kekuatan.

"Makasih, ya. El. Kamu emang sahabat terbaik aku." Delia setelah melepas pelukannya.

"Jangan sedih lagi, ya! Ingat ada jabang di dalam sini." Elisa hiburnya, Delia pun terkekeh sambil menganggukkan kepalanya setuju.

"Btw.. kapan nih? perut kamu di USG? Aku jadi gak sabar pengen tahu jenis kelaminnya." Elisa memegang perut sahabatnya.

"Sabar Bu! Masih beberapa bulan lagi." Delia yang sudah mulai tenang.

"Nanti kalau kamu periksa kandungan, ajak aku ya! Biar aku temenin." Elisa pintanya.

"Siap, Bu boss." Delia dengan tangan memberi hormat.

Mereka pun tertawa bersama, seolah melupakan masalah Delia.

Delia pulang ke rumah, nampaknya Husni belum pulang. Hanya ada Mia yang sedang menonton kartun anak-anak di televisi ruang tengah.

"Mama udah pulang?." Seru Mia, yang langsung bangkit dari berdiri lalu mendekati mamanya. Walaupun Delia marah pada suaminya, tapi bukan berarti ia juga harus ikutan marah dengan Mia anaknya Husni, kan? Apalagi Delia tulus menyayangi anak kecil itu, yang sudah di rawatnya hampir dua tahun setengah itu.

"Iya, sayang! Maaf ya lagi-lagi mama gak jemput Mia?." Delia memeluk putrinya.

"Iya, Ma! Gak apa-apa. Mama pasti lagi sibuk di butik, kan?." Tanya Mia.

Mata Delia berkaca-kaca,terharu anaknya begitu perhatian dengannya.

"Iya, sayang. Makasih ya, udah ngertiin Mama!." Delia.

"Delia, kan. Sayang sama Mama! Kata Mama kita harus ngertiin orang yang kita sayangi." Mia tuturnya.

"Masha Allah... Pinter banget sih, anak Mama ini!." Puji Delia.

Delia mendengar handphone di dalam tasnya yang di sampirkan di bahunya berdering, Delia membuka tas bawaannya. Diambilnya handphone di dalam tas, tertera no asing di layar handphone Delia. Delia mengangkat panggilan no asing itu, takut ada yang penting.

"Hallo..!" Sapa Delia pada orang sebrang sana.

"Delia maaf, aku mengganggu kamu! Aku gak tau no handphone mas Husni, gak tau kenapa nomor aku di blokir sama dia? Aku cuma mau bilang kalau Dita sakit! Demam tinggi aku bingung ibu sedang pergi ke rumah saudaranya di Bogor." Suara seseorang yang sudah pasti tak familiar bagi Delia, ya dia adalah Rindu yang menelponnya.

"Baiklah.. nanti aku sampaikan sama dia sebentar lagi dia juga sudah pulang." Delia ungkapnya.

"Terima kasih.. Del. Ya sudah aku tutup telponnya." Rindu.

Entah bagaimana Rindu lupa atau sengaja tak mematikan handphonenya. Delia mendengar Rindu berbicara dengan Bu Susi dan Dita.

"Pokoknya nanti begitu ayah kamu sudah datang kesini kamu pura-pura sakit ya, Dit! Seperti rencana mama yang sudah mama kasih tau tadi. Kamu mengerti, kan. Sayang?." Rindu mengatakan rencananya.

"Ya, Ma! Dita ngerti." Ucap Dita.

Darah Delia mendidih bisa-bisanya Rindu memanfaatkan anaknya untuk berbohong.

Delia terperanjat kaget ketika mendengar klakson mobil, milik suaminya membuyarkan lamunannya.

"Mas, kamu sudah pulang?." Delia tanyanya mengesampingkan emosi yang masih di pendamnya.

"Hmm.." Gumam Husni singkat.

"Mas, mau di mandi atau makan biar aku siapkan? Delia tanyanya lagi.

Terdengar helaan nafas Husni.

"Aku mau mandi saja!." Husni ucapnya dan langsung meninggalkan istrinya dan pergi ke kamarnya. Delia tertegun dengan sikap suaminya yang cuek.

"Ya Allah, Mas. Apa aku sudah gak gak ada artinya di mata kamu? Kenapa sikap kamu belakangan ini berubah?." Delia dalam hati. Ada yang sakit di dadanya.

Seusai sholat Maghrib, Husni pulang ke rumahnya setelah menjalankan ibadah tiga raka'at di masjid. Husni mendengar handphone Delia berdering yang tergeletak di atas meja ruang makan.

Dahi Husni berkerut ketika memegang handphone itu tertera no asing, ia penasaran siapa yang sedang menelpon istrinya. Husni mengangkat panggilan yang terus berbunyi.

"Halo.." Husni sapanya.

"Ya Allah, mas. Syukurlah akhirnya. Apa Delia tidak menyampaikan sama kamu? Kenapa kamu gak datang-datang. Dita mas, Dita! Dia sedang sakit demam tinggi banget! Aku bingung mesti gimana? gak ada ibu dia sedang ke rumah saudara di Bogor." Suara itu suara Rindu dalam hati Husni.

"Baiklah.. aku segera kesana!." Ucap Husni panik.

Gigi Husni bergemelatuk geram, ia menggenggam erat handphone milik Delia, ia tak menyangka hal segenting ini Delia tidak mengatakan apapun padanya.

JANGAN lUPA DUKUNGANNYA..

Jika suka like dan komen.. Makasih buat yang sudah like dan komen..

1
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!