NovelToon NovelToon
Bahu Bakoh

Bahu Bakoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Sebuah cerita perjuangan hidup seorang ayah yang tinggal berdua dengan putrinya. Meski datang berbagai cobaan, selalu kekurangan, dan keadaan ekonomi yang jauh dari kata cukup, tapi keduanya saling menguatkan.

Mereka berusaha bangkit dari keadaan yang tidak baik-baik saja. Ejekan dan gunjingan kerap kali mereka dapatkan.

Apakah mereka bisa bertahan dengan semua ujian? Atau menyerah adalah kata terakhir yang akan diucapkan?
Temukan jawabannya di sini.

❤️ POKOKNYA JANGAN PLAGIAT GAESS, DOSA! MEMBAJAK KARYA ORANG LAIN ITU KRIMINAL LHO! SESUATU YANG DICIPTAKAN SENDIRI DAN DISUKAI ORANG MESKI BEBERAPA BIJI KEDELAI YANG MEMFAVORITKAN, ITU JAUH LEBIH BAIK DARI PADA KARYA JUTAAN FOLLOWER TAPI HASIL JIPLAKAN!❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Alamat Palsu?

"Jadi Vera mantan pacar mas yang mas tinggal merantau?" Tanya Nur gelisah.

"Iya dek. Aku jujur sama kamu bukan maksud mau pamer karena punya mantan. Aku hanya ingin terbuka. Maaf kalau keterbukaan ku malah menyakitimu." Kali ini Teguh menangkap gelayut kesedihan yang terpancar dari wajah ayu Nur.

"Mas.. Vera itu temanku. Dia sering cerita tentang pacarnya sama aku. Pacar yang sangat dia cintai. Vera bahkan mengaku mau melakukan apa saja asal bisa bersama dengan pacarnya." Nur menutup mulutnya.

"Itu artinya.. Mas orang yang sangat dia cintai itu.. Mas pacar yang dimaksud Vera? Ya Allah.. Kalau aku tahu-"

"Dek, aku putus sama dia itu sebelum kenal sama kamu. Dan aku juga enggak tahu kalau kamu dan Vera temenan. Jangan mikir macem-macem. Biarin aja dia mikir yang enggak-enggak tentang kita, kadang ada hal yang lebih baik tidak diketahui kebenarannya. Karena jika dijelaskan pun percuma dan mungkin akan menambah masalah baru." Kalimat panjang Teguh saat memotong ucapan Nur.

_____

Baru seminggu bekerja di toko roti Shela G n S, Teguh sudah hafal dengan apa yang harus dia kerjakan. Datang, absen, mencuci mobil, mengambil daftar pesanan, menaruh semua pesanan di mobil, melakukan pengecekan ulang, dan setelah itu berangkat mengantarkan pesanan. Terdengar mudah. Tapi, hal yang mudah juga harus dikerjakan dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaannya.

"Mas Teguh tahu enggak, aku kok bosen ngejomblo. Pengen nikah tapi masih takut membuat komitmen sama anak orang, mau pacaran tapi takut khilaf. Huuuft aku pusing mas. Kira-kira mas Teguh ada saran apa untuk masalah rumit ku ini?" Ervin menunduk murung. Teguh malah tersenyum simpul seolah curhatan Ervin adalah sesuatu yang lucu untuknya.

"Ah curhat sama mas Teguh malah bikin hatiku makin ninu-ninu rasanya.. Mana pake diketawain lagi." Protes Ervin yang mendengar tawa renyah Teguh mengudara.

"Aku jalan dulu." Teguh berjalan seraya menepuk ringan pundak Ervin.

"Suatu kesalahan curhat sama kamu mas. Mending tadi aku cerita sama rumput yang bergoyang aja." Kalimat Ervin masih bisa didengar oleh Teguh yang dibalas membunyikan klakson mobil olehnya.

Tinggal beberapa dus lagi dan pekerjaannya hari ini selesai. Tapi, di alamat yang akan dia tuju berikutnya membuat Teguh sedikit kesulitan. Dia mengernyitkan dahinya. Membaca ulang alamat itu.

Setelah sampai di alamat tersebut, Teguh keluar dari mobil. Melihat rumah si pemesan terlihat sepi. Rumput tumbuh liar tak terawat. Teguh beberapa kali memanggil pemilik rumah menyampaikan jika pesanannya sudah sampai. Tapi tak ada seorangpun yang keluar dari rumah itu.

"Mas.. Mas nyari siapa?" Tanya seorang penjual gorengan keliling yang kebetulan lewat di jalan itu.

"Ini pak.. Saya mau mengantarkan pesanan atas nama Mulyani. Saya dari Shela G n S cake." Teguh memperlihatkan alamat yang tertulis di list catatan yang dia bawa.

Sesaat pedangan gorengan itu terdiam.

"Mas salah orang kali, atau salah alamat. Coba ditanya dulu ke atasannya mas." Ucap si bapak sedikit memelankan suaranya.

"Memangnya ada apa pak? Sebelum berangkat tadi saya sudah cek berkali-kali. Dan ini memang benar alamat serta nama pelanggan yang memesan kue di tempat saya bekerja." Penjual gorengan itu mengusap tengkuknya pelan. Melihat ke arah rumah yang nampak terbengkalai itu sesaat lalu menghembuskan nafas berat.

"Mas.. Di sini, yang namanya Mulyani itu sudah meninggal dua tahun lalu. Rumah ini tak ada yang merawat karena dia tak memiliki sanak saudara di sini. Suaminya pergi tak ada kabar. Itulah mengapa rumah itu nampak serem kayak gitu. Maaf mas, saya permisi dulu mau lanjut jualan."

Teguh mengangguk mengiyakan perkataan pedagang gorengan yang lantas meninggalkannya semakin menjauh dari tempatnya berdiri.

Teguh berjalan lagi ke mobil, harusnya ini adalah dus terakhir untuk hari ini. Dengan segala pertimbangan, Teguh kembali ke toko lagi pula hari sudah mulai sore. Dia sudah siap jika nanti harus mendengarkan dakwah panjang atasannya.

"Gimana sih Guh, kok malah di bawa pulang lagi? Gini nih jeleknya kalau kerja sama orang yang enggak punya alat komunikasi. Guh, kamu kan bisa hubungi aku dulu sebelum pulang? Kirim WA pinjem siapa gitu, di box ini kan ada nomerku! Kalau mbak Gendis tahu dia pasti marah. Siniin pesenannya!" Wanita paruh baya yang biasa dipanggil budhe Efa ini mengambil dus yang harusnya sampai di tangan pelanggan sore itu.

"Tuh kan.. Lihat Guh, yang pesen ngamuk ini. Bilang kalau delivery nya lelet. Piye kamu ini to Guh Guh.. Kan bisa di cek dulu alamatnya tadi. Siapa tahu kamu salah alamat!" Budhe Efa cemberut saat ponselnya terus berbunyi menandakan banyaknya chat yang masuk ke sana.

"Erviiiiiiiin.. Erviiiiiiiiiiiiiin!!!" Teriakan budhe Efa membuat Ervin menghampiri si empunya suara dengan muka bertanya-tanya.

"Iya. Apa sih budhe ini teriak-teriak gitu. Apa? Ada apa?" Ervin melihat ke arah Teguh yang auranya terlihat mendung.

"Ini. Beresin kekacauan yang dibuat Teguh hari ini. Pusing aku! Dia balik ke sini malah pesenan customer ikut dibawa pulang lagi! Dan kamu Guh, ikut Ervin temuin alamat yang tadi kamu lewatin! Inget ya.. Pantang pulang sebelum pesenan diterima pelanggan!"

"Anak muda sekarang males banget.. Nyari alamat gitu aja enggak becus!" Sindir budhe Efa sambil melirik Teguh setelah memberi penjelasan barusan.

"Piye to mas.. Kok bisa oleng gini? Perasaan tadi yang galau aku kok yang oleng mas Teguh hahaha." Ervin memang seperti itu. Dia tak ambil pusing dengan rentetan ocehan yang keluar dari mulut budhe Efa karena sudah tahu wataknya.

"Tapi emang alamat yang tak tuju tadi udah bener Vin. Udah beberapa kali aku tanya orang sana dan mereka bilang kalau nama Mulyani emang udah enggak ada, udah meninggal. Masa aku tinggalin gitu aja kuenya. Terus yang bayar siapa? Aku aja belum genep sebulan kerja di sini masa udah harus potong gaji gara-gara orang yang namanya Mulyani itu." Terang Teguh yang disambut gelak tawa Ervin.

"Kamu enggak percaya sama aku, kok ketawa gitu?" Pandangan kesal Teguh tunjukkan untuk Ervin.

"Iya pasti enggak percaya mas! Aku belum pernah nemu pengalaman kayak mas Teguh kok. Nganterin kue buat makhluk tak kasat mata. Ya kali mas, wewe gombel atau kuntilanak sekarang doyan kue dari toko kita." Ervin masih ngakak. Dia berpikir jika Teguh mungkin kecapean dan sedikit ngeblur matanya waktu baca alamat rumah Mulyani tadi.

"Tapi Vin.. Ini udah sore banget, anakku di rumah sendirian.. Gimana ya?"

"Oiya ya.. Mas Teguh pasti ditunggu kepulangannya sama anaknya. Ya udah gini aja, aku anterin mas Teguh pulang. Abis itu aku yang beresin kuenya mbak Mulyani ini. Gampang kan?"

Teguh benar-benar berterimakasih pada kebaikan hati Ervin. Akhirnya setelah mengantar Teguh pulang sampai rumahnya, Ervin bergegas menuju alamat mbak Mulyani untuk mengantarkan pesanannya.

1
Nik momRiz&Ga
nyebelin nyuyok,,, 😁😁😁
Nik momRiz&Ga
thor km bener2 the best,,,
Nik momRiz&Ga
thor,,, cerita apa sih ini? knp bawang nya banyak bget,,, 😭
Nik momRiz&Ga
🥺🥺
Nik momRiz&Ga
😢🥺😢🥺,, ayu,,,
Irma Minul
Luar biasa
Diana Puji Astuti
sediihhh
Diana Puji Astuti
wkwkwk... othor
Diana Puji Astuti
wkwkwk...othor
Diana Puji Astuti
ceritanya bagus banget Thor...
Diana Puji Astuti
keren
Diana Puji Astuti: bagus banget ceritanya Thor..Dr awal mewek bacanya...mesem baca Komen othor..mewek lg...
total 1 replies
Dy
Luar biasa
Arista Putri
Luar biasa
Basriaty Ny Syahril Ginting
😭😭😭😭😭
Sativa Kyu
👍👍👍
Phoenix
mau mencet 5 bintang..tapi pas jari nggak sengaja nyentuh di tengah yang kuning bs 2 atau 3 atau 4 dan tidak bisa dikoreksi lagi jd 5..
mgkn noveltoon bs memperbaiki ini..
Dfe: Sudah saya hapus. Silahkan lanjutkan membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak di karya saya. Terimakasih 🙏
total 1 replies
Awin Sandika
Wah cukuplah 5 tahun 6 bulan tapi itu disertai sangsi sosial bukan hnya dikurung biasa
Awin Sandika
jadi teringat almarhum istriku
Zha Fian
cerita nya bagus banget... gaya penulisan nya juga rapi daan bener² enak dibaca...
Zha Fian
setuju ga sih kalo pelaku pembullyan di hukum seumur hiduo ato hukuman mati?? krna efek dari perbuatan nya itu dialami korban seumur hidup lho... bahkan ada yg sampe bunuh diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!