NovelToon NovelToon
Star Of Death Heavenly Destroyer

Star Of Death Heavenly Destroyer

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Light Novel
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Leluhur

Update Sebulan Sekali (Opsional)
*Author Sedang Melakukan Remake Pada Karya Ini

Local Galactic Group, dimensi yang menjadi ajang panggung pertarungan para dewa dalam siklus pengulangan abadi. Noah, Raja Iblis pertama harus menghadapi rivalitas abadinya, Arata, Dewa Kegilaan akan tetapi ia perlahan menemukan dirinya terjebak dalam kepingan-kepingan ingatan yang hilang bagaikan serpihan kaca.
The LN dewa pembangkang yang telah terusir dari hierarki dewa. Mendapatkan kekuatan [Exchange the Dead] setelah mengalahkan dewa Absurd, memperoleh kitab ilahi Geyna sebagai sumber kekuatan utama.'Exchange the Dead' kemampuan untuk menukar eksistensi dan mencabut jiwa sesuka hati, mampu menukar kematian ribuan kali, menjadikannya praktis tak terkalahkan menguasai kitab ilahi Dathlem sebagai sumber kekuatan tambahan menciptakan makhluk-makhluk rendah dengan satu bakat sihir sebagai perpanjangan kekuasaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Leluhur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Travel Order

Noah, dan Lera melintasi portal dimensional menuju - dunia Lifarhine tempat The Creator kedua kali memulai penciptaan sistem yang baru. Air laut yang berwarna keunguan berpendar lembut, menciptakan pemandangan yang menenangkan sekaligus misterius.

"Tempat ini..." Noah memandang sekelilingnya. Vianemur dalam genggamannya beresonansi dengan energi air di sekitarnya.

"Lifarhine," Lera menjelaskan. "Dunia kedua dibawah dimensi Sea Abyss yang diciptakan The Creator dalam sistem baru. Di sinilah semua berawal - dunia yang tersebar luas awalnya adalah struktur dari Dimensi Sea Abyss."

Mereka berjalan di atas permukaan air yang padat seperti kristal. Cahaya dari tubuh mereka menciptakan panorama yang memukau.

Dari kedalaman Sea Abyss, sebuah pilar cahaya keemasan muncul, menembus permukaan air. Sosok The Creator perlahan menampakkan diri - tidak dalam wujud fisik, tapi sebagai energi murni yang berpendar.

"Noah," suara The Creator bergema dalam pikiran mereka. "Kau telah menemukan Vianemur."

"Ya," Noah menggenggam pedang peraknya. "Tapi saya masih mencari Venuszirad."

"Venuszirad tidak hilang," The Creator menjawab. "Ia hanya tertidur, menunggu pemiliknya yang telah berubah."

"Apa yang harus saya lakukan untuk menemukannya kembali?"

Cahaya The Creator berpendar lebih terang. "Vianemur akan membimbingmu dalam perjalanan ini - kesadarannya terbagi dengan mahkluk Lehfilma panggil saja. Kunjungi setiap dunia dan dimensi yang telah kuciptakan. Di setiap tempat, ada pecahan jiwa Venuszirad yang harus kau temukan dan pahami."

"Pecahan jiwa?" Lera bertanya.

"Ya. Lakukan perjalanan dan bersabarlah, Venuszirad tidak hancur - ia bersemayam di suatu tempat."

Noah menatap Vianemur yang berkilau. "Dan pedang ini akan menunjukkan jalannya?"

"Vianemur adalah kompas spiritualmu," The Creator menjelaskan. "Tapi ingat, Noah - kekuatan sejati tidak terletak pada pedang, tapi pada pemahaman yang kau dapatkan dalam perjalanan mencarinya."

"Saya mengerti," Noah mengangguk. "Ke mana saya harus pergi pertama kali?"

"Mulailah dari dunia yang kau pijak itu, " The Creator menjawab.

Lehfilma dalam wujud Vianemur berbicara, "Kami akan menemaninya dalam perjalanan ini."

"Ya," The Creator setuju. "Tapi ingat, setiap ujian adalah milik Noah sendiri. Kalian hanya bisa membimbing, tidak bisa mengambil alih pertarungannya."

"Saya siap," Noah menggenggam Vianemur dengan mantap.

"Kalau begitu, pergilah," The Creator memberi restu. "Temukan Venuszirad dan tunjukkan padaku jangan ulangi kesalahanmu dulu akan ada aturan baru yang harus kau patuhi."

Cahaya The Creator mulai meredup, kembali ke kedalaman Sea Abyss. Namun sebelum menghilang sepenuhnya, suaranya terdengar sekali lagi:

"Dan Noah... kali ini, gunakan kekuatanmu dengan bijak. Karena dalam sistem yang baru ini, setiap pilihan memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar dari sebelumnya."

Dengan itu, Noah, Lera, bersama pedang Vianemur memulai perjalanan mereka menuju dunia Liferhaine, langkah pertama dalam pencarian.

Saat mereka melintasi portal menuju dunia Liferhaine, pemandangan berubah drastis. Tidak ada lagi air berkilau, digantikan oleh padang rumput luas dengan pohon-pohon raksasa yang menjulang hingga menembus awan. Daun-daun keemasan berkilau ditimpa cahaya dua matahari yang menggantung di langit berwarna merah muda.

"Liferhaine," Lera memandang takjub. "Dunia kehidupan abadi."

"Tempat ini..." Noah menggenggam Vianemur lebih erat saat merasakan getaran aneh dari pedangnya. "Ada sesuatu yang familiar."

"Tentu saja," suara Lehfilma terdengar dari Vianemur. "Liferhaine adalah tempat di mana The Creator pertama kali menciptakan konsep kehidupan dan kematian. Di sini, batas antara keduanya sangat tipis."

Mereka berjalan menyusuri padang rumput, mengikuti arah getaran Vianemur yang semakin menguat. Bunga-bunga berwarna perak bermekaran di sekitar langkah mereka, mengeluarkan aroma manis yang menenangkan.

"Lihat itu," Lera menunjuk ke arah sebuah pohon raksasa yang berbeda dari yang lain. Batangnya berwarna putih mengkilap, dengan sulur-sulur energi keemasan yang melilit ke atas.

Noah melangkah mendekat. Vianemur bergetar semakin kuat dalam genggamannya.

"Pohon Kehidupan," Lehfilma menjelaskan. "Salah satu manifestasi kekuatan The Creator yang tertua."

Saat Noah semakin mendekat, sesuatu mulai muncul dari dalam batang pohon - sosok seorang wanita yang terbuat dari energi murni.

"Selamat datang, Noah," suara wanita itu terdengar seperti gemerisik daun. "Aku adalah Elhaine, penjaga Pohon Kehidupan."

"Apa yang harus kulakukan di sini?" tanya Noah.

"The Creator mengirimmu untuk belajar," Elhaine tersenyum. "Dan pelajaran pertamamu adalah tentang nilai sebuah kehidupan. Dulu kau menggunakan Venuszirad untuk menghancurkan. Kali ini, kau harus memahami bagaimana melindungi."

Tiba-tiba, langit berubah gelap. Dari kejauhan, terdengar raungan mengerikan.

"Para hewan Devourer," Elhaine menatap ke kejauhan. "Mereka datang untuk memakan energi kehidupan dari Liferhaine. Tunjukkan padaku, Noah - apakah kau akan menggunakan Vianemur seperti kau menggunakan Venuszirad dulu?"

Noah menatap pedang di tangannya, kemudian memandang ke arah monster-monster kegelapan yang mendekat. Kali ini, dia harus membuat pilihan yang berbeda.

Ujian pertamanya di Liferhaine telah dimulai.

Para hewan Devourer mendekat dengan cepat - makhluk-makhluk kegelapan berbentuk naga, dengan sayap hitam dan mata merah menyala. Energi kehidupan di sekitar mereka tersedot, membuat bunga-bunga perak layu dan rumput menghitam.

Noah menggenggam Vianemur erat, tapi tidak langsung menyerang. Dia teringat kata-kata The Creator tentang konsekuensi yang lebih besar dalam sistem yang baru.

"Lehfilma," Noah berbisik pada pedangnya. "Apa yang kau ketahui tentang para Devourer ini?"

"Mereka adalah makhluk keseimbangan," suara Lehfilma menjawab. "Diciptakan untuk mengontrol energi kehidupan agar tidak berlebihan. Tapi sekarang mereka kehilangan kendali."

Noah memperhatikan gerakan para Devourer dengan seksama. Di tengah kegelapan yang mereka pancarkan, dia melihat sesuatu - titik-titik cahaya kecil yang berpendar di dada mereka.

"Inti kehidupan," Elhaine menjelaskan, seolah membaca pikiran Noah. "Bahkan makhluk penghancur memiliki cahaya kehidupan dalam diri mereka."

Noah mengangguk paham. Dia mengangkat Vianemur, tapi bukan untuk menyerang. Pedang itu mulai bercahaya dengan energi keperakan yang hangat.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Lera.

"Mencoba cara yang berbeda," Noah menjawab. Dia mengarahkan Vianemur ke Pohon Kehidupan, membiarkan energi pedang itu mengalir ke sulur-sulur keemasan.

Seketika, sulur-sulur itu bercahaya lebih terang. Energi kehidupan murni memancar ke segala arah, membentuk kubah pelindung yang mengelilingi area itu.

Para Devourer menabrak kubah itu, tapi tidak bisa menembusnya. Lebih dari itu, cahaya dari kubah mulai mempengaruhi mereka. Titik-titik cahaya di dada mereka berpendar semakin terang.

"Mereka tidak perlu dihancurkan," Noah berkata pelan. "Yang mereka butuhkan adalah keseimbangan."

Perlahan, para Devourer mulai berubah. Kegelapan yang menyelimuti mereka memudar, digantikan oleh sisik keperakan. Mata merah mereka melembut menjadi keemasan.

"Kau memahami esensi sejati dari kekuatan," Elhaine tersenyum. "Bukan untuk menghancurkan, tapi untuk mentransformasi. Untuk menyembuhkan."

Dari tubuh para Devourer yang telah berubah, serpihan energi keemasan mulai berkumpul. Mereka melayang ke arah Noah, bersatu membentuk sebuah kristal kecil yang bercahaya.

"Pecahan itu, simpanlah pasti ada sesuatu dibalik nya," Elhaine menjelaskan. "Aspek Penyembuhan. Simpan dan pahami maknanya."Noah menerima kristal itu.

"Ke mana selanjutnya?" tanya Lera.

"Dunia Rabigerion ," suara Lehfilma menjawab dari Vianemur. "Di sana, bergegas."

"Semoga keberuntungan ada padamu Noah." Doa Elhaine.

Noah mengangguk, menggenggam kristal pertama dengan hati-hati. Satu langkah telah dilalui, namun perjalanan masih panjang. Dan kali ini, dia akan menempuhnya dengan pemahaman baru tentang arti sejati dari kekuatan.

1
IamEsthe
Maaf. aku enggak paham alur ceritanya sama sekali, atau emang genre nya di luar biasa aku kuasai/mengerti.
IamEsthe
bla bla bla terpana akan kecantikan rupaku (wujudku) sendiri.
Legenda: jatuh cinta saat memandang rupa malaikat
total 1 replies
IamEsthe
ribet kalimatnya, susah dimengerti.


apa maksudnya begini,

Mengapa Dia hanya memikirkan hiburan untuk dirinya hingga membuat kita mati mempertahankan sebuah 'nyawa'.
Legenda: iya mungkin. Membangkang banget sama Tuhan/author dia punya kemauan sendiri ga dikendalikan sama The Creator
IamEsthe: Dewa Azura, kisah dewa Azura.
total 5 replies
IamEsthe
Untuk siapa aku diciptakan, Tuhan? Di ambang kekalahan kenapa aku masih mempersalahkan persoalan konyol ini.


mungkin bagus jika kalimatnya begitu. coba dipertimbangkan.
IamEsthe
alangkah baiknya mendeskripsikan kondisi tubuh pake makna kias. mungkin bagus
IamEsthe: dicoba dikit2 gitu, kias2an.
Legenda: aku kurang soal kias makna.
total 2 replies
IamEsthe
dibuang, bukan di buang
IamEsthe
jangan angka 1 ribu, tp satu ribu. ini ada aturannya, aku lupa yg mana penjelasannya
IamEsthe
narasi ini kayaknya jangan dalam satu kalimat panjang begini. kembangkan lagi beberapa kalimat biar penjelasannya tidak rumit dan berbelit
IamEsthe
typo dialog
Protocetus
okiro
Legenda: hah! lawak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!