NovelToon NovelToon
Kesayangan Sang CASANOVA

Kesayangan Sang CASANOVA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Romansa
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rifani

Apa jadinya ketika seorang mantan Casanova jatuh cinta pada seorang gadis yang polosnya tingkat dewa?

"Kau tahu tidak apa artinya cinta?"

"Tahu,"

"Apa?"

"Kasih sayang dari orangtua pada anak mereka."

Jleebb

Akan bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Mampukah seorang CIO MORIGAN STOLLER menaklukkan hati sang pujaan hati yang terlalu lambat menyadari perasaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~ 7

Bruukkk

"Awww,"

Elil meringis setelah tubuhnya terpelanting akibat ditabrak seseorang dari arah samping. Dia yang bertubuh kecil, dengan mudah jatuh terjerembab ke tanah dengan posisi pantat mendarat lebih dulu.

"Oh, jatuh ya?" ejek Juwita sinis. Sama sekali tak berniat ingin menolong gadis yang dengan sengaja ditabraknya.

"Nona, kau bodoh ya?"

" .... "

"Gunungmu begitu besar. Dengan tubuh sekecil ini aku mana mampu menahan seranganmu," ucap Elil sambil melotot menatap gundukan daging kenyal yang seperti mau meletus di dada wanita yang telah menabraknya. Elil kira gunung kembar milik dua wanita yang saat itu dia lihat di apartemen Cio sudah yang paling besar, rupanya ada yang jauh lebih besar lagi. Luar biasa.

"Yakk, hati-hati dengan ucapanmu ya!"

"Iya aku akan hati-hati,"

"Kau .... "

Juwita mendadak kehabisan kata-kata menghadapi gadis ingusan yang konon menjalin hubungan tak biasa dengan pewaris keluarga Stoller. Begitu mendapatkan informasi tentang gadis ini, Juwita bergegas datang menghampiri. Niat hati sih ingin melabrak dan memberi peringatan. Tetapi begitu melihat bentukannya, Juwita jadi sangsi apakah Cio benar menjalin hubungan dengan gadis ini atau tidak.

(Dari tampangnya sama sekali tak ada yang terlihat istimewa. Mana mungkin Cio tertarik pada wanita dengan bentuk seperti ini? Tapi informasi itu ... ah sudahlah, lebih baik aku pastikan saja dulu. Siapa tahu wanita ini adalah ular yang sengaja memasang topeng polos agar bisa mengelabui pandangan orang lain. Aku harus teliti)

"Uhhh bokongku sakit sekali," pelan-pelan Elil berdiri. Setelah itu dia menepuk bokongnya yang terasa pegal. "Tapi rasanya tak terlalu buruk. Masih seram saat batang kayu itu ketinggalan di milikku."

"Ada hubungan apa antara kau dengan Cio?"

Bibir Juwita mengerucut saat pertanyaannya diabaikan oleh gadis bernama Elil. Elil? Cih, nama yang sangat buruk. "Kau tuli ya? Aku tanya ada hubungan apa diantara kalian berdua. Cepat jawab!"

"Oh, kau sedang bertanya padaku ya?" ucap Elil dengan polosnya.

"Ya Tuhan, kau ini bodoh apa idiot sih. Memangnya ada orang lain selain kita di sini?"

"Tidak ada,"

"Ya sudah, itu tandanya aku sedang bicara denganmu. Bagaimana sih,"

Melihat wanita yang entah siapa namanya mengomel, Elil berinsiatif mengajaknya untuk duduk. Tak apalah jika harus terlambat bekerja. Dia tak tega meninggalkan wanita ini sendirian.

"Jauh-jauh datang kemari kemudian menabrakku. Apa aku punya hutang padamu?" tanya Elil seraya memasang ekspresi yang sangat serius.

"A-apa kau bilang? Jadi kau menganggapku sebagai penagih hutang?!" syok Juwita. Otaknya seketika blank.

"Memangnya kalau bukan menagih hutang kau mau apa? Kitakan tidak saling kenal. Atau kau ingin kita kenalan lebih dulu. Baiklah. Kalau begitu ayo kita berjabat tangan. Namaku Elil. Kau siapa?"

Sungguh, ini terlalu jauh dari perkiraan. Juwita sama sekali tak menyangka akan menghadapi gadis gila seperti Elil. Padahal, dia sudah menyiapkan banyak makian sekiranya gadis ini menolak untuk menjauh dari Cio. Tetapi apa yang terjadi sekarang? Mereka bukannya bertengkar memperebutkan pria itu, Elil malah menganggap dirinya sebagai penagih hutang dan mengajaknya untuk berkenalan. Adakah masalah yang jauh lebih menjengkelkan daripada ini?

(Nona ini kenapa tidak mau kenalan denganku ya? Apa karena dia takut tanganku kotor?)

Niat baik Elil yang tak mendapat respon, membuatnya jadi bingung sendiri. Dia lalu menciumi tangannya sendiri, memeriksa apakah ada bau menyengat di sana atau tidak.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Juwita terheran-heran melihat kelakuan Elil. Apalagi sekarang?

"Tanganku tidak bau kok, tapi kenapa kau tidak menyambut perkenalan dariku?" sahut Elil balik bertanya.

"Idiot." Juwita mend*sah panjang. Enggan berlama-lama dengan gadis ini, dia kembali mempertanyakan soal kedekatannya dengan Cio. "Sekarang pasang telingamu baik-baik. Aku tanya, ada hubungan apa antara kau dengan Cio. Ada gosip yang mengatakan kalau kalian menjalin hubungan dekat. Apakah itu benar?"

"Hubungan dekat itu yang bagaimana ya? Duduk bersebelahan bukan?"

Kriik krriikk krriikk

Tiba-tiba Juwita seperti berpindah ke alam lain. Kemurkaannya tak berarti apa-apa di hadapan Elil.

"Kalau cuma duduk bersebelahan sih kami sering melakukan. Cio itukan temanku,"

"Teman?"

"Iya. Aku juga pernah tidur di rumahnya. Lama,"

"A-apa?"

"Dan itu terjadi gara-gara aku kesulitan berjalan. Katanya saat sahabatku menikah aku tidak sengaja meminum air surga. Setelah itu aku jatuh dan ada batang kayu yang tertinggal di dalam milikku. Rasanya benar-benar sangat sakit. Tubuhku sampai dipenuhi banyak luka keunguan. Terutama dibagian dada dan bahu."

(Dia ini sebenarnya sedang menceritakan soal apa sih. Dan kenapa juga ceritanya terdengar ambigu. Aneh,)

"Aduh, aku terlambat. Maaf, Nona. Aku harus segera pergi. Kau tidak apa-apakan kalau ku tinggal sendiri?" panik Elil saat tak sengaja melihat ke arah jam di pergelangan tangan. Ini adalah hari pertama dia bekerja setelah seminggu absen tak masuk kantor. Tidak boleh terlambat.

"Memangnya kau mau ke mana?" tanya Juwita tiba-tiba penasaran.

"Bekerjalah. Aku inikan bukan pengganguran."

"Kerja apa kau?"

"Menjadi cleaning servis di Group Ma."

"Oh jadi kau ini tukang kebersihan ya?"

Seulas senyum penuh ejek muncul menghiasi bibir Juwita begitu mengetahui pekerjaan yang dilakoni oleh Elil. Fakta ini semakin meyakinkannya bahwa tidak mungkin Cio menyukai wanita dengan profesi yang begitu rendah.

"Bibirmu berkedut. Kau sedang menahan tawa atau cacingan?" tanya Elil aneh sendiri melihat cara tersenyum wanita di hadapannya. Mirip orang yang sedang meringis menahan gatal.

"Semakin lama ucapanmu semakin tidak karuan saja ya. Bisa tidak jangan mengucapkan kalimat yang membuat orang lain tersinggung?" kesal Juwita tak terima dianggap cacingan. Yang benar saja.

"Aku cuma merasa aneh saja, Nona. Ya maaf kalau ucapanku membuatmu kesal,"

"Maaf saja bisamu. Kau pikir semua masalah bisa selesai hanya dengan kalimat maaf saja? Enak sekali kau."

"Lalu apa yang harus ku lakukan? Meniru gayamu yang aneh itu?"

"YAKKKK!!"

Geram, Juwita tanpa ragu mengayunkan tangan hendak menampar bibir Elil. Emosinya meluap karena tersinggung mendengar ucapannya yang terkesan dibuat-buat.

Tap

"Siapa kau berani mengayunkan tangan kepada gadis bodoh ini?"

Suara yang sarat akan nada intimidasi dan ancaman, membuat siapa pun yang mendengar menjadi bergidik takut. Kecuali Elil. Gadis ini malah menatap tak berkedip pada laki-laki yang telah menyelamatkannya dari tindak kekerasan.

"C-Cio, ka-kapan kau datang?" tanya Juwita terbata-bata. Mendadak tenggorokannya jadi terasa kering sekali saat beradu pandang dengan pria ini.

"Aku tanya siapa kau sehingga berani ingin berbuat kasar pada Elil!" bentak Cio naik pitam. Untung saja dia datang di waktu yang tepat. Jika tidak, entah apa yang akan wanita ini lakukan.

"Aku ... aku Juwita. Apa kau sudah lupa?"

(Juwita?)

"Jadi kalian saling kenal ya? Berarti kalian adalah teman dekat ya," celetuk Elil sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Cio menarik napas dalam-dalam. Sesak melihat Elil yang malah menganggap mereka sebagai teman dekat.

(Harusnya ku biarkan saja wanita ini menamparnya. Siapa tahu bisa membuat otaknya sadar kalau aku begini karena ingin menolongnya. Ya Tuhan, ujian macam apa ini?)

***

1
Fahmi Ardiansyah
ya Alloh ellil org polosnya kok kebangetan.
Ilfa Yarni
aduh elii km itu ya bikin aku gregetan pengen getok Palamu itu loadingnya lama banget huh
Aldirasyid Mputra
lanjut Thor
Aldirasyid Mputra
sudah percaya rupanya elil
cio bukan pengangguran 😀
Riski Inden
ko cuma satu kak...tambah lagi dong buat isi hri libur yg stay di rmh sja
hl
kadang otak elil omes juga
Aminah
karya nya selalu bagi, dan tidak membosankan
tapi sayang banyak cerita yg belum selesai
Namun meski begitu aku selalu setia dgn karya2 nya....
Fahmi Ardiansyah
dasar Juwita gitu kok menginginkan cio bisa bisa kmu mati di bikin manekin
Fahmi Ardiansyah
jgn yg ini terus yg up Mak lanjutannya karl n Ilona mana kok lama gak up.
Ilfa Yarni
dasar Juwita jalang
Diana
Lanjut thor
Fahmi Ardiansyah
yaaa lanjut Mak tpi jgn lupa yg ovel karl n Ilona Mak ya.
Fahmi Ardiansyah
pasti org suruhannya papanya Juwita tu org
Eko Purnomo
lah kan mudah kecolangan si cio ....barus nya ...lemah si cio
Eko Purnomo
masak cio gak ada penjaga khusus buat gadisnya ....terlalu lemah kalau kayak gini ...
Ilfa Yarni
aduh eliiKu tuh ketawa sekaligus kesal liat kebodohanmu tp syukurnya cio suka bangat sama km
Aldirasyid Mputra
kejam sekali
Aldirasyid Mputra
Elil terluka 😭
muhammad ibnuarfan
lanjuuuuttt....Thor...makin hobbaaahhh...seru...keren....yang lain nya tolong di lanjut dong...kenapa berhenti di tengah jalan semuanya....
Riska sari azzahra: lanjut thor
Riska sari azzahra: wah, aku juga sampai blank melihat kelakuan elil😂😂😂😂
total 2 replies
Laili Dwi Agustina
ceritanya rekomended banget /Heart//Rose/siapa ya orang gila yang berani bermain-main api dengan keluarga ma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!