NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TWENTY THREE

Rasa kantuk perlahan merayap ke mata ku yang dengan sigap merebahkan diri ke atas tempat tidur bersiap untuk larut dalam lelap sebelum dering panggilan masuk menahan ku yang segera mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Hallo?"

Mata ku memberat, tangan ku tak kuasa lagi menahan handphone di telinga dan membiarkannya jatuh ke bawah dengan sayup-sayup ku dengar risau suara seseorang yang ku kenal juga masuknya mamah ke dalam kamar menjawab.

_

Hawa dingin entah dari mana muncul membuat aku yang tengah terlelap dalam tidur bergerak risau menarik selimut yang terjuntai ke bawah guna lebih merasa hangat.

Tapi rasa sulit dan berat membuat ku kesal dan menatap ke bawah samping tempat tidur yang terdapat seorang pria tengah duduk dengan kedua lengan yang ditekuk dibawah dada dan mata yang memejam. Menelisik lebih tajam aku mengangguk kala ku tahu itu Mas Fahmi, setelahnya dengan seulas senyum aku berbalik dan kembali memejamkan mata melupakan perkara selimut yang semula mengusik ku.

Jarum jam yang menunjuk angka 2 menyambut ku yang membuka mata, menatap sekeliling ruangan hanya lenggang yang ada, membuat ku tersenyum masam, mimpi hanya ada saat terlelap memang. Aku mengangguk, membenarkan pemikiran ku. Hingga datangnya seseorang tepat kala aku mendudukan diri, mematahkan hal itu.

"Udah bangun Mi? " aku mengerjap tanpa sadar mengangguk.

Mas Fahmi mendekat duduk tepat di depan ku dengan pelukan hangat yang pria itu ulurkan sebagai bentuk eksistensinya. Aku meyakini ini nyata.

"Saya khawatir banget saat kamu cuma bilang 'hallo' dengan suara lemah, dan gak mikirin apa-apa lagi selain dateng ke sini setelah ibu kamu bilang kamu sakit. Maafin saya ya" dalam usapan dan pelukanya aku dapati rasa khawatir dari nada juga degub jantungnya yang entah kenapa membuatku merasa bersalah.

"Ami yang minta maaf Mas, karena bikin Mas Fahmi khawatir sampe dateng jauh-jauh ke sini" dia menggeleng, melepaskan pelukannya dengan usapan lembut di wajahku membuat nyaman.

"Saya seneng liat kamu baik-baik aja" aku mengagguk dengan seulas senyum, membiarkan kembali pelukan tercipta diantara kami.

"Mas haus" aku mencicit, membiarkan tawa yang sebulan lamanya tak ku dengar mengalun mengurangi rasa sesak di dada.

Tangannya terulur, mengambil segelas air putih yang berada di nakas ku dan membantu ku minum perlahan.

"Pelan-pelan" ucapnya lembut. Aku mengangguk dengan bibir yang menjauh dari bibir gelas. Membiarkan Mas Fahmi kembali meletakan benda kaca itu ke tempat semula.

Aku menatapnya masih sedikit tak menyangka akan kehadirnya yang tiba-tiba.

"Tau gitu saya sakit lebih awal" gumam ku pelan tanpa sadar.

"Kenapa Mi? " aku menggeleng menatapnya dengan senyum kecil, sebelum kemudian disusul tanya akan kebingungan ku perihal kabarnya.

"Mas kenapa baru nge-hubungin Ami sekarang? Satu bulan loh Mas gak ada kabar" aku benci sifat manja yang timbul kala aku sakit. Juga merutuk ucapan ku barusan. Padahal aku sudah sekuat mungkin memberi segala stigma dan batas agar hati ku tidak ngelunjak namun tetap saja aku melewati batas.

Dia mengulas senyum masih dengan usapan lembutnya di tangan juga pipi ku.

"Maaf-ni Mas ya Mi. Pas jalan ke kantor handphone Mas ilang gak tau kemana jadi butuh waktu buat mulihin semua data dan kontak" walau ingin beransumsi dengan segala ego ku, aku lebih memilih mengangguk, bagaimana pun Handphone Mas Fahmi memiliki banyak data penting yang ku yakini seputar pekerjaanya. Tutur hati ku mendamaikan akal.

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!