Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa yang salah
Hana mendongak, menatap Dante diiringi dengan senyuman lembut, kedua tanganya ia letakkan di kedua sisi pundak Dante yang lebar.
Dante membalas senyuman Hana, kedua tangannya tidak mau kalah, merangkum pinggang Hana hingga tubuh mereka tidak berjarak sama sekali.
Dante dan Hana berdansa mengikuti alunan lagu romantis itu.
I found a love for me
(Ku temukan cintaku)
Darling, just dive right in and follow my lead.
(Kasih, cukup selami dan ikuti aku)
Well, I found a girl, beautiful and sweet
(Ya, ku temukan seorang gadis, cantik dan manis)
Lirik lagu yang terdengar, seolah pas dengan yang Dante alami saat ini.
"Kamu cantik Hana," ucap Dante mengulas senyum dan manik biru itu menatap Hana denga dalam.
"Jangan terlalu memujiku, Dad," jawab Hana.
Mereka masih berdansa sembari mengobrol.
"Aku tidak memujimu. Aku mengatakan yang sebenarnya," jawab Dante.
Hana mendongak menatap Dante yang juga tengah menatapnya dengan dalam.
Manik biru itu terlihat tajam, namun menyalurkan keteduhan yang selalu membuat Hana tersihir dengan pesonanya.
Hana menghentikan gerakannya, otomatis Dante pun ikut berhenti. Dansa berakhir dengan kebisuan di antara mereka berdua.
"Hana."
"Dad, jangan terlalu membuatku merasa nyaman," lirih Hana, seraya menelan ludahnya dengan kasar.
"Kenapa berbicara seperti itu?" Dante mengelus salah satu lengan Hana dengan lembut. Mereka masih berdiri berhadapan. Lagu pun masih terus berputar.
"Aku tahu ini salah. Tapi, saat aku berdekatan dengan Daddy, ada sebuah rasa yang tidak sepatutnya bersarang di dalam dada ini," jawab Hana.
Mungkin dirinya sudah gila karena ingin mengungkapkan perasaannya kepada Dante. Perasaan terlarang antara Ayah mertua dan Menantu.
"Apa yang kamu rasakan?" pancing Dante, namun ia berkata dengan tenang, berbeda dengan Hana yang merasakan dada bergemuruh dan merasa gugup luar biasa.
"Ah ... Ehm ... lupakan saja," jawab Hana, ia mengurungkan niatnya untuk mengungkapkan semuanya. Melangkah mundur, menjauhi Dante.
GREB
Dengan cepat Dante menarik Hana ke dalam pelukannya.
"Dad." Hana membeku di tempat saat dirinya di paksa untuk mendengarkan detak jantung Dante.
"Apa yang kamu dengar Hana?" tanya Dante.
"Dia berdetak dengan cepat," jawab Hana, yang masih menempelkan telinganya di dada bidang Dante.
"Iya, aku juga merasa heran entah kenapa dia berdetak dengan cepat saat berdekatan denganmu," ucap Dante.
Hana mendongak dan menatap Dante dengan alis yang berkerut bingung. Hana tidak mau menebak yang di rasakan Dante saat ini, takut salah, dan tidak ingin patah hati.
"Hana, rasa ini tidak salah. Tidak ada yang salah sama sekali. Kamu seorang gadis yang beranjak dewasa, sedangkan aku pria tua dan berstatus duda. Tidak ada yang salah dalam hal ini, kita berhak memiliki perasaan ini," ucap Dante.
"Maksud Daddy apa?" Hana tidak mengerti dengan penjelasan Dante yang menurutnya sedikit berkelit.
Dante tidak menjawab pertanyaan Hana. Namun pria itu malah menundukkan wajahnya, dan melabuhkan kecupan sekilas di permukaan bibir mungil Hana.
DEG
Jantung Hana berdetak dengan cepat. Dan tubuhnya berdesir hebat. Ia mengerjapkan mata berulang kali, terkejut saat mendapat kecupan manis dari Ayah mertuanya sendiri.
Dante memperhatikan Hana yang terlihat tegang, wajah gadis itu memerah entah karena malu atau marah. Namun yang jelas, ini aneh, seharusnya jika sudah pernah berumah tangga, Hana tidak perlu setegang itu walau hanya dengan sebuah ciuman saja. pikir Dante.
"Jangan-jangan ..."
siap2 diceraikan istrimu dan diperistri daddymu nanti mantan istrimu