NovelToon NovelToon
Our Magical Hearts

Our Magical Hearts

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Nikahmuda / Cintamanis / Healing / Slice of Life / Si Mujur
Popularitas:806
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Judul : Jantung kita yang ajaib

Kisah perjalanan hidup sepasang insan yang kehilangan keluarganya. Sang pria memiliki jantung lemah, sementara sang wanita mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya di tambah dia tidak memiliki kaki sejak lahir.

Keduanya menjalani operasi transplantasi jantung. Pendonor jantung mereka adalah sepasang suami istri yang misterius dan meninggalkan memori penyesalan suami istri itu di dalam nya, jantung mereka mendorong mereka untuk mencari satu sama lain kemudian menyatukan mereka.

Inilah kisah perjuangan dua insan yang menjadi yatim piatu karena keadaan, mereka hanya saling memiliki satu sama lain dan keajaiban jantung mereka yang terus menolong hidup mereka melewati suka dan duka bersama sama. Baik di dunia nyata maupun di dunia lain

Remake total dari karya teman saya code name the heart

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Sementara itu, “huf...huf,” Elsa terlihat ngos ngosan, dia duduk tepi ranjangnya sambil mengelap keringatnya menggunakan handuk,

“Jalan susah amat sih,” ujarnya sambil melihat kedua kakinya.

Dia berdiri lagi dan mencoba melangkah tapi kakinya langsung tersandung, “bleduk,” dia jatuh terjerembab ke depan. Wajah Elsa terlihat kesakitan karena jatuh,

“Huuu...sakit, ayo berjuang Elsa, demi bisa jalan,”

Dia merangkak menuju kursi rodanya dan memanjat sampai dia duduk, kemudian dia mencoba berdiri lagi, “tap,” dia bisa melangkah namun ketika kaki sebelahnya terangkat, “slip,” dia kembali terjengkang dan jatuh terlentang ke belakang. Tanpa putus asa, Elsa terus mencoba berdiri dan berjalan selangkah demi selangkah tanpa berpegangan.

Tiba tiba, “tok...tok,” dia mendengar pintu unitnya di ketuk, Elsa menoleh dan bangkit, tanpa sadar dia berjalan ke pintu menggunakan kakinya, dia membuka pintunya dan terlihat seorang pria berkalung name tag bertuliskan “building management” berdiri di balik pintu,

“Maaf mba, tadi saya dapat komplain dari unit tetangga di bawah mba, katanya dengar suara jatuh dan berisik di atas, mungkin senam nya bisa tanpa suara mba sebab mengganggu tetangga,” ujar sang pria yang melihat Elsa berkeringat, mengenakan pakaian olah raga berkalung handuk.

“Oh...maaf ya pak, saya berhenti sekarang,” balas Elsa.

“Baik, mohon maaf dan terima kasih ya mba, selamat siang,” ujar pria itu.

“Sama sama pak,” balas Elsa.

Elsa menutup pintunya dan tanpa sadar dia berjalan masuk sampai ke ruang tengah, tiba tiba dia melihat kakinya dan wajahnya langsung ceria.

“Yes aku bisa jalan,”

“Gedubrak,” Elsa langsung terjerembab jatuh lagi ketika sadar dia bisa berjalan menggunakan kakinya, “uuh,” Elsa berusaha bangkit dan terduduk di lantai ruang tengahnya,

“Hehe ga boleh sadar ya, susah dong ya hehe,” ujar Elsa sambil mengelus keningnya yang sakit.

Karena sudah di tegur, akhirnya Elsa melepaskan jam tangannya, dia merangkak ke sofa dan meletakkan jam tangannya di meja, dia termenung melihat jam tangan di depannya. Hatinya masih ingin belajar karena dia ingin cepat cepat bisa berjalan.

“Apa ke kolam renang aja ya, tapi ntar keliatan dong ya, aku datang naik kursi roda, di dalam air muncul kaki, kayak duyung hehe,” ujar Elsa dalam hati.

Elsa mengambil jam tangannya, dia memegangnya dan bersandar ke sofa, dia menyalakan televisinya dan menonton. Matanya terus menatap jam tangannya dan tersenyum,

“Semenjak operasi transplantasi jantung dan tante Irene ada di dalam diriku, banyak yang terjadi dan menyenangkan, padahal waktu nenek meninggal di depan ku, aku sempat menyerah dan ingin rasanya menyusul ikut bersama sama mereka, untung aja aku ketemu Lia di taman, ngomong ngomong anak itu gimana kabarnya ya ?” tanya Elsa dalam hati.

Pikirannya mulai melayang layang, dia menempelkan kepalanya di sofa dan menatap ke langit langit, dia teringat perkataan dokter Kelvin di rumah sakit, tante Irene di mimpinya dan kepala sekolah ketika dia minta surat pindah yang menaruh harapan pada dirinya. Elsa tersenyum, tangannya naik ke arah langit langit dan dia merentangkan jarinya,

“Semoga di sma aku punya banyak teman dan bertemu jodoh ku hehe, dua hari lagi ya, bisa ga ya dalam dua hari aku belajar jalan jadi ke sekolah pakai kaki, tapi jangan deh, temen smp ku juga ada kan, ntar pada bingung lagi, tiba tiba aku numbuh kaki hehe,” ujar Elsa dalam hati.

Elsa kembali duduk tegak, dia mengambil jam tangannya dan memakainya, kemudian setelah kakinya muncul, dia menaikkan kakinya ke atas sofa dan memeluknya,

“Makasih ya tante Irene, tante kasih aku kaki dan jantung, aku jadi seneng, aku pasti cari om buat tante, tapi dimana ya ? apa di sebelah ya, kalau di pikir pikir aneh juga, ranjang ku bisa muter ke sebelah, trus ada ruangan tersembunyi yang sama lagi, walau di tempat ku lebih ke wardrobe ya, banyak baju cosplay hehe,” ujar Elsa sambil memeluk kakinya yang dingin.

Pikirannya mulai melayang mengingat ketika dia masuk ke unit sebelah, dia mengingat posisi ranjang, meja, meja rias dan lemari. Dia melihat jam tangannya dan tiba tiba terpikir sesuatu,

“Di sebelah...juga ada jam tangan kan, jam tangan laki laki, trus aku nemu album di sana juga, mungkin ga sih kalau suami tante juga udah ga ada, karena ga mungkin dia ninggalin jam tangan berharga begitu saja kan kalau masih hidup, trus jantung nya juga di donor kan katanya, mungkin ga orang yang tinggal di sebelah penerima donor nya ?” tanya Elsa dalam hati.

Tanpa menunda lagi, Elsa mengambil smartphone di meja dan jari jarinya langsung menari mengirim pesan kepada Kelvin, dia bertanya apa ada yang menerima donor jantung yang ajaib seperti dirinya atau tidak. Elsa santai saja menunggu jawaban tanpa berharap apa apa, tapi “dling,” sebuah pesan masuk dan Elsa langsung membukanya, jawaban Kelvin hanya tiga kata, “ya, ada, kenapa ?” Elsa langsung menelpon Kelvin,

“Halo Elsa ?” tanya Kelvin.

“Beneran dok, ada juga yang terima donor kayak saya ?” tanya Elsa.

“Hmm ada, kenapa ?” tanya Kelvin.

“Donor dari pendonor yang ajaib sama seperti saya gini ?” tanya Elsa sekali lagi.

“Ya, malah dia lebih ajaib, jantung nya harusnya sudah mati tapi ketika kita paksakan untuk operasi, entah kenapa jantung itu hidup lagi dan operasinya berhasil, kenapa ya ? tadi dia juga tanya hal yang sama sama saya,” jawab Kelvin.

“Hah dia tanya apa ?” tanya Elsa.

“Dia tanya, apa yang terima donor seperti dirinya tinggal di sebelah dia atau tidak,” jawab Kelvin.

“Trus dokter jawab apa ?” tanya Elsa.

“Ya ku jawab iya, karena memang benar iya, kalian berdua terima apartemen dari pendo....ah,” ujar Kelvin keceplosan.

“Tenang aja dok, saya udah tau sejak lama kalau dokter bohong bilang semua ini dari nenek, ngomong aja terus terang,” balas Elsa.

“Oh kamu sudah tahu ya haha, maaf bukan maksud ku membohongi kamu, sebab waktu itu kamu sedang mengalami duka beruntun dan rasanya lucu kalau aku mengabari kamu dapat rejeki dari pendonor mu, seakan akan aku seperti mengatakan karena semua orang di sekitar mu meninggal, kamu jadi dapat rejeki,” ujar Kelvin.

“Iya, aku mengerti maksud dokter, tidak apa apa kok, tapi beneran orang di sebelah ku yang terima donor nya ?” tanya Elsa.

“Iya bener, dia juga dapat hibah sama seperti kamu, makanya dia tinggal di sebelah mu kan, kamu udah ketemu belom ?” tanya Kelvin.

“Justru belom, aku mau mastiin dulu dok, memang kapan dia di operasi dok,” jawab Elsa.

“Hmm sekitar 6 bulan lalu, dia juga sama kayak kamu, dua bulan sebelum dia di operasi, ayah, ibu dan adiknya meninggal dalam kecelakaan pesawat,” ujar Kelvin.

“Oh benarkah ? dia juga sendirian ?” tanya Elsa.

“Ya, dia sendirian dan tidak punya apa apa kalau dia tidak dapat keberuntungan,” jawab Kelvin.

“Ok dok kalau gitu, makasih ya,” balas Elsa.

“Iya, sama sama,” balas Kelvin.

Elsa menutup telepon nya, hatinya menjadi gembira dan lega, dia menaruh smartphone nya kemudian melepas jam tangan nya,

“Berarti dugaan ku bener, suami tante juga sudah meninggal dan orang yang menerima donor jantungnya ada di sebelah,” gumam Elsa.

Dia naik ke kursi roda dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Di dalam kamar mandi, ketika dia sedang berendam selesai membilas tubuhnya,

“Ok habis ini ke sebelah, sapa tetangga sekaligus kenalan (berpikir) eh...dia cowo kan ya, ntar kalau di bilang jantung ku adalah istri pendonor jantung yang ada di dalam dia, ntar malah dia naksir aku, mending kalo naksir, kalo ga naksir dan nganggep aku orang aneh gimana, atau coba bilang aja gini, hai aku di titipi pesan nih sama istri jantung mu (mengingat pesan nya) mana mungkin aku bilang minta maaf karena rahim ku bermasalah sehingga tidak punya anak sampai menelantarkan dia selama 3 tahun dan tidak mau bercerai....huuuuh...kok malah lebih sulit ketika udah ketemu sih,” ujar Elsa dalam hati dengan wajah mulai memerah.

1
miilieaa
uh suka suka /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Kiss/
DEE GUNZ: makasih ya kak dukungan nya
total 1 replies
miilieaa
baru baca beberapa bab sudah suka/Drool//Drool//Drool/
DEE GUNZ: makasih kaka
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
DEE GUNZ: Makasih kak
total 1 replies
siskaa putri
ttp semangat thor .jgn lupa utk mampir yahh
DEE GUNZ: makasih kak, sudah mampir ya
total 1 replies
Jihan Hwang
hai thor aku mampir...jangan lupa mampir dikarya ku jika berkenan/Smile//Pray/
Jihan Hwang: terimaksih/Smile/
DEE GUNZ: makasih kak, aku juga sudah mampir ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!