NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Ketegasan

Tsaqib tercengang seraya mengerutkan keningnya.

"Apa maksud ucapanmu itu ? Kenapa kamu berkata demikian terhadap Sulaiman ?" tanya Tsaqib.

"Yah, kamu jelas-jelas tahu bahwa Sulaiman menginginkan pernikahan aliansi dengan Alishba hanya sekedar menyelamatkan perusahaan Rayaz yang berutang besar pada perusahaan milik Harmam", sahut Mizan.

Tsaqib menggeleng pelan seraya menunduk.

"Tidak, Mizan", sahut Tsaqib.

Tsaqib menatap sendu ke arah adik laki-lakinya itu.

"Tidak, aku tidak tahu menahu soal utang piutang itu bahkan ayah tidak pernah menyebutkan masalah itu pada ku mau pun pada siapa pun", kata Tsaqib.

Tsaqib menghela nafas pelan seraya menggeleng kembali.

"Yang aku tahu bahwa perusahaan kita sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan milik Harmam bahkan masalah aliansi pernikahan aku juga baru tahu mengenai itu dari mu sekarang ini", kata Tsaqib.

"Kau berbohong", sahut Mizan.

"Berbohong ?" kata Tsaqib tertegun.

"Ya, kau berbohong jika kamu tidak tahu masalah aliansi pernikahan ini bahkan kamu berkata bahwa Sulaiman dan Alishba sama-sama suka, pada kenyataannya itu tidak lah benar", sahut Mizan.

"Maksudmu ?" kata Tsaqib semakin bingung.

"Kenyataannya bahwa Sulaiman hanya memanfaatkan Alishba dengan berdalih aliansi pernikahan padahal dia sendiri tidak tahu mengenai aliansi itu atau pun hutang ayah pada Harmam", sahut Mizan.

Mizan memandang tajam ke arah Tsaqib dengan penuh emosi.

"Aku juga tidak tahu, Mizan", jawab Tsaqib.

"Jika kamu tidak tahu mengenai aliansi pernikahan itu, kenapa Sulaiman bersikukuh bahwa Alishba menikah dengannya karena faktor aliansi padahal Alishba tidak tahu tentang masalah perusahaan Rayaz", kata Mizan.

"Aku benar-benar tidak tahu persoalan ini bahkan aku tidak mengerti dengan yang kamu ucapkan itu", sahut Tsaqib.

"Kau pandai bersilat lidah, kak ! Bahkan kamu tidak pernah tahu bagaimana perasaan Alishba setelah menikah dengan Sulaiman, dia hancur dan dia tidak perawan lagi karena ulah keluarga ini", kata Mizan bersungut-sungut.

"Wajar jika Alishba tidak perawan lagi karena dia telah menikah dengan Sulaiman yang menjadi suaminya sekarang", sahut Tsaqib.

"Wajar katamu ???" kata Mizan semakin marah. "Dia adikmu, kak ! Seharusnya Alishba memperoleh kebahagiaan terbaiknya setelah menikah, tapi dia tidak mendapatkan kebahagiaan itu dari pernikahannya dengan Sulaiman !" sambungnya.

"Dan kau menyalahkanku tentang ini ?" sahut Tsaqib. "Sedangkan aku tidak tahu menahu persoalan ini, aku bahkan tidak tahu tentang adanya aliansi pernikahan dalam hubungan Alishba dan Sulaiman, Mizan !"

Tsaqib benar-benar tidak mengerti dengan yang diucapkan oleh Mizan mengenai aliansi pernikahan yang terjadi dalam hubungan Sulaiman dan Alishba saat ini.

"Jika memang benar adanya aliansi pernikahan dalam hubungan antara Sulaiman dan Alishba maka aku ingin tahu apa yang diinginkan oleh mereka dari aliansi ini sedangkan aku tidak tahu masalah ini", kata Tsaqib.

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan kerja.

Mizan dan Tsaqib sama-sama menolehkan pandangan mereka ke arah suara itu.

"Apa yang kalian lakukan disini, tidakkah banyak pekerjaan yang mestinya kalian selesaikan ?" kata seorang wanita saat dia melangkah masuk ke dalam ruangan kerja milik Tsaqib.

Wanita itu lalu duduk di salah satu sofa berwarna merah yang ada di ruangan kerja milik Tsaqib.

Semua orang yang ada di ruangan itu langsung memberi hormat kepada wanita itu.

Tsaqib melepaskan dirinya dari dekapan orang-orang berpakaian hitam itu kemudian berjalan ke arah wanita yang duduk di sofa merah.

"Kami hanya ingin melepas kangen karena sudah lama Mizan tidak pulang ke rumah", kata Tsaqib.

Tsaqib menjabat tangan wanita itu dengan penuh rasa hormat.

"Dia baru saja kembali dari luar negeri tapi kita tidak tahu hal ini, apa ini sudah keterlaluan namanya", kata wanita itu seraya melirik ke arah Mizan.

"Aku juga baru tahu jika Mizan baru kembali dari luar negeri, ibu", sahut Tsaqib.

"Adikmu memang tidak tahu sopan santun bahkan setelah dia datang dari luar negeri pun, dia tidak mengunjungi ku padahal aku ibunya", kata wanita itu.

Mizan hanya terdiam seraya menundukkan kepalanya ke bawah.

"Mizan, apa yang kau ributkan ini dengan Tsaqib, bukankah dia kakak tertua mu, seharusnya kamu lebih menghormatinya sebagai seorang adik terhadap kakaknya, nak", kata ibu.

"Masalahnya dia berbohong ibu", sahut Mizan bersikeras pada pendapatnya.

"Berbohong apa ???" tanya ibu seraya menaikkan kedua alisnya ke atas.

"Apakah ibu tahu masalah aliansi pernikahan yang terjadi pada Alishba dan Sulaiman ?" sahut Mizan seraya menatap serius ke arah ibunya.

"Aliansi pernikahan ? Apa maksud ucapanmu itu ?" tanya ibu.

"Apa ibu juga tidak tahu menahu masalah aliansi pernikahan antara Alishba dan Sulaiman ?" sahut Mizan bertanya.

"Ya, benar, ibu tidak tahu menahu masalah aliansi pernikahan ini, dan apa yang terjadi pada pernikahan Allishba dan Sulaiman pun, ibu tidak mengerti yang sedang terjadi disana, Mizan", kata ibu.

Wanita cantik itu beranjak berdiri dari atas sofa merah lalu berjalan mendekat ke arah Mizan Rayaz, putranya.

"Ibu tidak pernah meminta adanya aliansi pernikahan dalam pernikahan Alishba dan Sulaiman", kata ibu seraya menatap lekat-lekat wajah Mizan.

"Tapi Sulaiman menuduhkan hal itu pada Alishba bahwa dia menikah dengan Sulaiman karena keluarga kita meminta adanya aliansi pernikahan dalam hubungan Alishba dan Sulaiman", sahut Mizan.

"Itu fitnah !" kata ibu menatap tajam.

"Tapi kenyataannya Sulaiman menuduhkan hal itu bahwa kita menikahkan Alishba karena faktor aliansi pernikahan", lanjut Mizan.

"Lantas tuntutan apa yang kami kehendaki dari aliansi pernikahan ini, kami tidak meminta aliansi pernikahan ini terjadi diantara Alishba dan Sulaiman, kami menikahkan putri kami dengan putra Harmam karena lamaran mereka pada kami", kata ibu.

"Tapi Sulaiman menuduhkan hal seperti itu pada Alishba bahwa dia menikah dengan Sulaiman karena adanya aliansi pernikahan", sahut Mizan.

"Tuntutan apa yang kami minta dari aliansi pernikahan jika memang itu benar adanya ???" kata ibu.

"Apa karena kita berutang uang kepada keluarga Harmam maka aliansi pernikahan terjadi dalam hubungan Alishba dan Sulaiman ???" sahut Mizan.

Ibu terdiam sesaat seraya memandang lurus ke arah Mizan tanpa bergerak dari tempatnya berdiri saat ini.

"Hutang ?" kata ibu.

"Ya, benar, kita berutang banyak uang kepada keluarga Harmam, dan aliansi terjadi karena keluarga kita menginginkan perdamaian", sahut Mizan.

"Aku akan bertanya hal ini kepada ayah kalian, dan akan aku sampaikan setelah aku berbicara dengannya tentang masalah ini", kata ibu.

Ibu berbalik cepat menuju ke arah pintu keluar sembari menatap serius ke arah depan.

Wanita yang masih cantik diusianya itu terlihat melangkah tergesa-gesa menuju luar ruangan kerja milik Tsaqib.

Tap... ! Tap... ! Tap... !

Terdengar langkah kakinya berderap cepat saat melangkah pergi.

Tsaqib menoleh ke arah Mizan lalu berkata pada adik laki-lakinya itu.

"Kau puas dengan penjelasan ibu ?" tanyanya.

"Tidak !" sahut Mizan seraya membalas tatapan kakak tertuanya padanya dengan sorot mata tajam.

"Tidak ?! Bukankah ibu sudah menjelaskan bahwa kita tidak tahu menahu tentang persoalan aliansi pernikahan ini, dan kenapa kamu tidak percaya juga dengan masalah ini, Mizan ???" kata Tsaqib.

"Masalahnya belum sepenuhnya selesai, ibu masih akan menanyakan hal ini kepada ayah, sebaiknya tunggu saja sampai semuanya jelas", sahut Mizan.

"Dan kau bersikeras akan mempertahankan pendapatmu itu bahwa kami memang menginginkan aliansi pernikahan terjadi pada Alishba dan Sulaiman", kata Tsaqib.

"Benar, sampai masalah ini terang dan jelas, kita tidak akan membahas apa pun selain aliansi pernikahan ini", sahut Mizan.

Mizan menepiskan pegangan tangan milik orang-orang berbaju hitam di dekatnya seraya merapikan setelan jas yang dia kenakan itu lalu berjalan cepat menuju keluar ruangan kerja milik Tsaqib dengan langkah tegap.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!