"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nota ?
Saat ini Rey tengah mengendarai mobil nya, setelah mengantar Aleta kembali ke butik nya.
Rey melajukan mobil nya untuk ke suatu tempat, dia sengaja tidak kembali ke kantor nya.
***Ciiit***
Mobil Rey berhenti di sebuah mall besar di jakarta, lalu dia turun dari dalam mobil nya.
Rey masuk ke dalam mall besar itu sendirian, dia melihat lihat letak toko emas berada.
Ya, Rey berencana untuk membelikan Aleta sebuah kalung. Setelah hubungan kedua nya mencair lagi.
Rey langsung menghampiri toko emas terbesar di dalam mall itu.
"Ada yang bisa di bantu pak ?" tanya karyawan toko itu.
Rey mengangguk, "tolong Carikan kalung berlian yang terbaik yang ada disini" ucap Rey membuat karyawan itu berbinar senang.
"Baikk pak sebentar" jawab karyawan itu sopan.
Rey melihat lihat sambil tersenyum, "Aleta pasti suka" gumam nya.
"Ini pak" ucap karyawan memberikan kalung berlian pada Rey.
Rey mengambil nya dan mengangguk, "saya ambil yang ini saja" ucap Rey tanpa menanyakan soal harga.
Karyawan itu buru buru membawa nya lagi untuk di bungkus.
Lalu tiba-tiba seorang wanita menghampiri Rey yang tengah menunggu pesanan nya.
"Hey" sapa seorang wanita menepuk pundak Rey.
Rey menoleh, "siapa ?" tanya Rey tanpa basa basi.
"Kamu pacar nya Aleta kan ?" tanya Aluna tersenyum.
Rey mengangguk, "iyaa, kamu tau ?" Tanya balik Rey.
"Aku Aluna, teman SMA nya Aleta dulu" ucap aluna memperkenal kan dirinya sambil menjulurkan tangan.
"Rey" jawab Rey singkat sambil menjabat uluran tangan Aluna.
"oh jadi ini yang di maksud Aleta waktu itu" batin Rey bergumam.
"Aleta nya nggak ikut ?" tanya aluna mencoba mengajak Rey berbicara.
"Nggakk" jawab Rey, "lagi di butik dia" tambah nya.
"Ohhh, kirain ikut" ucap Aluna santai, "B T W kita pernah ketemu loh waktu itu".
Rey mencoba mengingat nya, "kapan ? Gue gak inget" tanya nya.
"Yang waktu lagi beli sate di jalan panglima" jawab Aluna, "tapi emang gak sempet kenalan sih" tambah nya.
"Ohhh" jawab Rey singkat sambil mengangguk.
"Lagi beli apa emang ?" Tanya Aluna sambil melihat lihat perhiasan mewah di depan nya.
Rey tersenyum, "lagi beli hadiah aja" jawab Rey.
"Pasti buat Aleta kan ?" Tebak aluna terkekeh kecil.
"Iyaa" jawab Rey mengangguk.
"Seneng banget jadi dia, punya cowok sebaik kamu" puji aluna membuat senyum Rey mengembang.
"Gue sih yang beruntung dapetin Aleta" jawab Rey mengingat saat Aleta menerima cinta nya.
Aluna mengangguk anggukan kepala nya sambil tersenyum.
"Elo sendiri sama siapa ?" Tanya Rey.
"Sama cowok gue " jawab Aluna tersenyum sombong.
"Lunaa" panggil gara mendekati Aluna yang tengah mengobrol dengan Rey, "udah belum ?" tanya Rey.
Nagara dan Rey saling menatap, seolah merasa pernah saling bertemu.
"Sayang kenalin, ini pacar nya temen aku" ucap Aluna memeluk lengan gara.
Rey menjulurkan tangan nya membuat gara langsung menerima nya.
"Rey" ucap Rey memperkenalkan dirinya.
Nagara hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sayang banget Aleta nya gak ikut" ucap Aluna, "coba ajja kalau ikut, kita bisa double date kan" tambah nya.
Nagara tidak mendengarkan karna tengah bermain ponsel.
"Kapan kapan ajja" jawab Rey, membuat Aluna mengangguk setuju.
"Ayoo" ajak gara menarik lengan Aluna, "aku masih harus kembali ke kantor" ucap nya.
Aluna mengangguk.
"Duluan ya Rey" ucap aluna membuat Rey mengangguk.
Gara dan aluna pun berjalan meninggalkan Rey yang mengumpat.
"Cowok nya sok banget" dumel Rey tak suka, "untung ajja gue gak kaya gitu, maka nya Aleta mau".
"Ini pak" ucap karyawan tiba tiba membuat Rey menoleh.
Rey mengangguk, "terima kasih" ucap nya sambil melihat kotak kecil di tangan nya.
"Aleta pasti makin cinta sama gue" gumam nya tersenyum mengembang.
Lalu Rey berjalan pelan untuk kembali ke butik Aleta, untuk memberikan kalung nya.
"Kok gue kaya pernah ketemu sama cowok nya si Luna ya" gumam Rey sambil berjalan.
"Ohhhhh" ucap Rey saat mengingat nya, "waktu gue ke butik nya leta, tuh cowok juga ada disana" gumam nya sambil menghampiri mobil nya.
"Kaya nya tuh cowok langganan di butik leta juga, nanti deh coba gue tanyain sama leta".
Rey pun menyalakan mesin mobil nya, dan langsung melajukan mobil nya untuk ke butik Aleta lagi.
Senyum nya sedari tadi mengembang, mengingat hubungan nya yang sudah membaik kembali.
***
Nagara dan aluna sedang berada dalam mobil, untuk menuju kantor gara.
Setelah pulang dari kedai ramen tadi, Aluna merengek ingin mampir dulu ke mall. Gara dengan terpaksa menuruti nya.
"Mau ikut sama aku ke kantor ?" Tanya gara tanpa menoleh.
"Iyaa" jawab Aluna mengangguk, "aku lagi gak ada kesibukan" tambah nya.
Gara mengangguk, "ya udah, tapi jangan bawel" jawab gara membuat Aluna manyun.
"Iyaa iyaa" jawab Aluna, "oh ya, nanti kalau kita double date sama temen aku mau ya" ajak Aluna.
"Temen kamu yang mana ?" tanya gara menoleh sesaat.
"Yang barusan ketemu sama cowok nya" jawab Aluna memegang lengan gara.
Gara mengangguk, "boleh, kalau aku gak lagi sibuk" jawab nya membuat aluna tersenyum senang.
"Nanti aku coba chat anak nya lewat akun media sosial nya" ucap Aluna membuat gara menoleh bingung.
"Kamu gak punya kontak nya ?" tanya gara.
Aluna menggeleng, "nggak, soal nya baru ketemu lagi kemarin kemarin" jawab Aluna.
"Eh tapi aku kaya nya punya fhoto dia pas waktu SMA deh" ucap Aluna membuka galeri ponsel nya.
Aluna mencoba mencari fhoto fhoto saat dirinya masih SMA dulu.
"Kok gak ada ya ?" tanya Aluna bingung.
"Udah,Nanti juga ketemu kan" ucap gara membuat Aluna mengangguk.
Nagara menghentikan mobil nya, saat sudah sampai di depan kantor nya.
Kedua nya pun turun dari dalam mobil, dan langsung berjalan masuk ke dalam kantor gara.
Sedang kan berjauh jauh kilo meter nya, Aleta kini tengah mendumel kesal.
Aleta masih kesal jika mengingat Aluna yang memeluk lengan kekar gara.
"Emang dasar ganjen tuh anak, dari dulu gak pernah berubah" gumam aleta mendengus kesal.
"Andai ajja tadi gak ada Rey, udah gue labrak dia" dumel nya penuh dendam.
Tok tok tok
***Ceklek***
Sinta langsung membuka pintu ruangan Aleta.
"Maaf buk, ini ada titipan buat ibuk" ucap Sinta sambil memberikan pada Aleta.
"Dari siapa ?" tanya leta menerima bingkisan itu.
"Gak tau buk" jawab Sinta, "barusan yang nganter nya ojol" tambah sinta.
"Ojol ?" gumam Aleta bertanya.
"Ya sudah, makasih ya sin" ucap leta membuat Sinta langsung mengangguk.
Aleta membuka bingkisan yang berisi makanan di dalam nya, "perasaan gue gak gofood deh" gumam nya.
"Ramen" ucap Aleta saat membuka wadah yang berisi ramen itu.
Lalu Aleta mengambil surat yang tertempel di sendok dan garpu nya.
"ramen khusus untuk nona Aleta" from Nagara.
Aleta terkekeh geli membaca isi surat yang rupanya dari gara.
"Gemesin banget sih" gumam Aleta tertawa kecil, lalu dia mengambil hp nya untuk menelpon gara.
***Nagara is calling***
Nagara : hallo.
Aleta : makasih ya ramen nya.
Nagara : sama sama.
Aleta : makasih juga surat cantik nya.
Nagara : iya, aku sengaja bungkusin buat kamu.
Aleta : bucin banget pak gara ini.
Nagara : sama kamu doang.
aleta : ya udah, kamu lanjutin aja kerja nya.
Nagara : iya, nanti aku telpon lagi.
Aleta : hm.
Tut
Aleta mematikan sambungan telpon nya.
Sebenar nya Aleta pengen bertanya lebih banyak tentang Aluna pada gara.tapi nanti gara bisa curiga kalau Aleta juga disana tadi.
"Tapi gue yakin, si Aluna nya aja yang keganjenan sama gara" gumam Aleta sambil memakan ramen nya.
"Jadi makan ramen lagi deh gue" gumam Aleta lagi sambil terkekeh, "tapi yang ini lebih terasa lebih enak sih" .
***Ceklek***
Tiba tiba saja pintu ruangan Aleta terbuka, membuat Aleta langsung mendongkak.
"Rey" ucap Aleta terkejut,
Rey tersenyum menghampiri Aleta, "loh kok kamu makan ramen lagi, beli dari mana ?" tanya Rey membuat Aleta mengunyah pelan ramen dalam mulut nya.
"Ohhhhh iniii" jawab Aleta berpikir untuk memberi jawaban.
"Ini barusan si Sinta yang ngasih" jawab Aleta, "dia sengaja beliin buat aku, ya udah aku ambil aja" tambah Aleta.
Rey mengangguk saja sebagai jawaban.
"Kamu kenapa kesini lagi ?" tanya leta mengalihkan pembicaraan.
Namun Rey menatap sebuah surat yang tergeletak di samping ramen.
"Itu surat apa ?" tanya Rey dengan tangan yang akan mengambil surat itu.
Aleta dengan cepat mengambil surat itu dan langsung di masukkan ke dalam tong sampah.
"Bukan surat" jawab Aleta, "itu Nota pembeli tadi" tambah nya.
Rey mengerut kan kening, seolah tidak puas dengan jawaban Aleta.
"nota ? Kok kaya surat ?" batin Rey bertanya.
Namun Rey mencoba untuk tetap berpikir positif. Dia tidak ingin membuat hubungan nya kembali renggang lagi.
Baru juga baikan, masa harus kembali berantem. Apa lagi cuman karna sebuah nota.
"elo harus percaya sama cewek Lo" batin Rey, dengan ekor mata yang melihat tong sampah di samping Aleta.
"Nanti malam jalan sama aku mau ?" tanya Rey sambil memeluk Aleta dari belakang.
"Boleehhh, kemana emang ?" Tanya Aleta.
"Pokok nya ada lah" jawab Rey membuat Aleta tertawa kecil.
Rey memeluk Aleta, tapi mata nya begitu fokus melihat kertas tadi.