Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Salma dan kedua orang tuanya serta Kenzie, sama sama menikmati makanan yang mereka pesan. Sesekali Heni menyuruh Kenzie untuk tambah lagi makanannya. Dan Kenzie pun mengangguk kecil merespon baik kedua orang tua Salma.
"Papa kamu dinas di luar kota Ken?"tanya Abimana.
"Iya om, mama juga ikut, jadi Kenzie di rumah sendiri"jawab Kenzie.
"Ya ampun, ikut kita pulang aja gimana daripada di rumah sendiri"usul Heni yang membuat Salma membelalakkan mata karena terkejut.
"Ehh, nggak usah Tante, nanti malah ngrepoti"tolak Kenzie secara halus.
"Nggak lah, daripada di rumah sendiri"ujar Heni.
"Nggak usah Tante, Kenzie udah biasa kok"tolak Kenzie yang membuat Heni mengerti.
"Oo iya, kok Nathan nggak ikut?"tanya Kenzie.
"Iya, Nathan nggak di rumah soalnya"jawab Heni polos.
Kenzie pun mengangguk saja. Kenzie berfikir jika Nathan tengah pergi keluar karena ada acara sendiri. Jadi tidak bisa ikut makan malam bersama.
.
Selesai makan, Salma dan orang tuanya berpamitan untuk pulang. Heni juga menyuruh Kenzie untuk segera pulang mengingat waktu sudah malam.
"Kita duluan ya Ken"ucap Heni.
"Iya Tante, om, hati hati di jalan"sahut Kenzie ramah. Heni dan Abimana pun mengangguk dengan senyum.
"Gue duluan ya Ken"pamit Salma yang di angguki oleh Kenzie.
Kenzie pun menatap mobil yang di kendarai Salma dan orang tuanya. Hingga mobil itu sudah tak terlihat, barulah Kenzie menjalankan motornya.
.
Di dalam mobil Salma kembali mengobrol dengan kedua orang tuanya.
"Kenzie anaknya sopan ya Sal"ujar Heni.
"Hah, ya selama Salma kenal sih kayak gitu ma"ambigu Salma.
"Lho, kalian kan satu kelas"bingung Heni.
"Iya, tapi jarang ngobrol ma kalau di kelas"jawab Salma yang di respon anggukan oleh Heni.
"Coba deh sesekali kamu belajar bareng sama dia, dia orangnya pinter juga lho Sal"saran Heni.
"Iya ma, Kenzie emang pinter, Salma juga pernah kok belajar bareng sama dia"jawab Salma.
"Kapan? kok mama nggak pernah liat Kenzie main?"tanya Heni.
"Baru sekali ma, waktu itu mama lagi keluar buat arisan, makanya mama nggak tau"jelas Salma.
"Kapan kapan ajak ke rumah Sal, mama suka deh sama Kenzie, sopan pinter lagi"ucap Heni tersenyum.
Salma hanya tersenyum kaku tanpa berkata apapun.
.
.
.
Di tempat lain, Kenzie melajukan motornya bukan untuk pulang ke rumah. Melainkan ke sebuah rumah kecil yang terlihat sederhana. Di depan rumah itu terlihat beberapa motor.
Kenzie pun segera masuk. Dan ternyata di dalam ada 3 anak seumuran Kenzie yang tengah bermain game disana.
"Wuihh,, Kenzie dateng"ujar salah satu dari mereka.
"Tumben lho kesini"sahut yang satunya.
"Pusing gue, di rumah nggak ada orang"ucap Kenzie seraya merebahkan diri di atas sofa yang ada di sana.
"Abis main sama orang mana lagi lho?"tanya temannya yang memang sudah hafal kelakuan Kenzie.
"Orang bayaran lah"sahut Kenzie dengan mata terpejam.
Ketiganya pun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Kenzie. Tiga orang itu adalah teman Kenzie di sekolah yang lama. Dan rumah yang mereka tempati adalah rumah kecil yang di beli Kenzie dan di jadikan markas untuk dirinya dan teman temannya berkumpul.
Kenzie memang anak yang pintar. Namun sisi gelap Kenzie, dia adalah anak yang suka clubing bahkan tak jarang pula dia bermain wanita.
Kenzie yang memiliki paras tampan memang menjadi incaran para wanita. Jadi tak heran jika Kenzie menjadi rebutan para wanita. Bahkan tak jarang wanita datang kepada Kenzie dengan suka cita menyerahkan tubuhnya.
Kenzie yang notabennya doyan main wanita tentu saja dengan senang hati menerimanya. Namun percayalah, Kenzie hanya senang bermain main saja.
"Gimana sekolah baru loe? ada mainan bagus nggak?"tanya salah satu temannya.
"Belum ada yang dengan suka cita datang ke gue"jawab Kenzie yang membuat ketiga temannya itu tertawa.
"Wah wahh,, apakah pesona Kenzie sudah luntur sampai sampai tidak ada yang mendatanginya"ledek salah seorang teman.
"B*ngsat loe"kesal Kenzie.
"Tenang aja, gue udah punya inceran"lanjut Kenzie tersenyum smrik.
"Wihh,, kalau yang kayak gini gue agak ngeri"sahut salah satu temannya.
"Boleh bagi kali"sahut teman yang lainnya.
"Sorry bro, kalau yang ini gue nggak bisa bagi bagi"sahut Kenzie tersenyum licik.
TBC
ngak bagussss