NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:508.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.

Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"

-

Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.

Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Empat

Tak terasa sudah satu minggu Kaisar kembali memimpin perusahaan. Semua pekerjaan dibantu Haura. Beruntung istrinya itu sangat pintar sehingga dengan cepat bisa mengerti dan mengerjakan semua.

"Mas, maaf. Apa aku boleh bicara sesuatu?" tanya Haura saat mereka istirahat di ruangan sambil makan siang.

"Bicara banyak pun tak apa, Ra."

"Mas, bukannya aku mau menuduh William atau orang tuanya. Tapi, setelah aku dan akuntan melakukan pemeriksaan, banyak kejanggalan pengeluaran perusahaan. Itu sangat tak sesuai dengan laporan. Apakah auditor perusahaan tak memeriksa selama ini? Atau memang semua atas perintah William untuk menutupi kecurangannya!" seru Haura hati-hati.

Kaisar tampak terkejut dengan pernyataan istrinya. Dia lalu meraih laporan keuangan itu. Perbedaan jelas tampak dan sangat signifikan.

"Jelas ini banyak kecurangan yang dilakukan William. Ra, aku mau bicara dengan William. Kamu nanti duduk di sofa ini aja."

"Atau sebaiknya aku keluar aja, Mas. Takut William tak nyaman karena ada aku. Pasti dia malu jika mau jujur."

"Tak apa, Ra. Kamu di sofa aja. Aku dan William bicara dekat meja kerja." Haura akhirnya setuju karena Kaisar juga membutuhkan dirinya untuk menjelaskan perbedaan dan indikasi kecurangannya dimana.

Kaisar lalu menghubungi William dan memintanya ke ruang kerja. Di ruangannya, pria itu menggerutu saat di minta menghadap.

"Mau apa lagi sih si bujang lapuk, eh dia udah nikah. Om gila, manggil aku untuk apa ya? Apa mau memperlihatkan kemesraannya lagi?" tanya William dalam hatinya.

William berjalan ke luar ruangan dan dengan malas menuju ruang kerja om nya. Saat akan masuk, dia bertemu Kayla.

"Apa surat-surat pernikahan kita sudah selesai. Aku dua hari lagi mau ambil cuti. Sabtu kita sudah menikah," ucap Kayla.

"Sudah di urus pengacaraku. Kamu tinggal beres aja," jawab William datar. Dalam hatinya berkata, jika saja Kayla tak sedang hamil anaknya, mana mau dia menikahi wanita itu. Salahnya sendiri melakukan hubungan tanpa pengaman.

"Aku tak mau malu. Semua telah siap, tak taunya penghulu tak datang karena tak kamu urus," ucap Kayla.

"Bacot ...!" seru William. Sebelum Kayla bicara lagi, dia telah berjalan menuju ruang kerja Om Kaisar.

Dengan ragu William mengetuk pintu. Terdengar suara sahutan dari Kaisar yang memintanya masuk.

Saat pintu terbuka pemandangan pertama yang dia lihat adalah sang mantan kekasih yang sedang dipeluk Om Kaisar.

'Kamu di sini saja. Aku mau bicara dengan William," ucap Kaisar dengan lembut.

William memandangi keduanya tanpa kedip. Dia tak menyangka jika Om Kaisar bisa langsung jatuh cinta pada mantan kekasihnya itu, begitu juga sebaliknya, Haura tampak mencintai oom-nya. Tak ada kecanggungan di antara keduanya.

Kaisar lalu berjalan menuju meja kerjanya. Dia meminta William duduk.

"Kamu tau kenapa aku memanggilmu ke sini?" tanya Kaisar membuka obrolan.

"Nggak tau, Om." William menjawab singkat.

"William, aku memanggilmu karena ingin bertanya tentang laporan keuangan yang kamu buat." Kaisar berkata, dengan suara yang tegas. "Aku melihat bahwa ada banyak selisih dalam laporan itu. Kenapa?"

William terkejut dan sedikit tidak nyaman. "Aku ... aku tidak tahu, Om," William berkata, dengan suara yang sedikit gugup. "Aku sudah memeriksa laporan itu beberapa kali, tapi aku tidak menemukan kesalahan apa pun."

Kaisar memandang William dengan mata yang tajam. "Aku tidak percaya kamu, William," Kaisar berkata, dengan suara yang tegas. "Aku tahu kamu pintar dan memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan. Tapi, aku juga tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam laporan itu."

William merasa sedikit kesal dan tidak nyaman. "Aku tidak tahu apa yang kamu maksud, Om," William berkata dengan suara sedikit gemetar. Terlihat sekali kalau dia salah. "Aku sudah melakukan yang terbaik untuk membuat laporan itu akurat dan lengkap. Selama ini aku memimpin sudah dengan sepenuh hati."

Kaisar memandang William sambil tersenyum miris. "Aku ingin tahu kemana perginya uang-uang itu, William," Kaisar berkata dengan suara yang penuh penekanan. "Aku ingin tahu apa yang kamu lakukan dengan uang-uang itu!"

William merasa sedikit ketakutan dan mulai tidak nyaman. "Aku ... aku tidak tahu apa yang kamu maksud, Om," William mengatakan itu sekali lagi karena memang tak tahu harus berkata apa. "Aku tidak pernah menggunakan uang perusahaan kecuali gajiku sendiri."

"Baiklah, jika kamu tak mau terus terang. Aku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan uang-uang itu."

William tampak menarik napas dalam. Dia sepertinya sedang menyusun kata-kata sebagai pembelaan.

"Apa Om memang tak percaya denganku? Hampir tiga tahun aku memimpin perusahaan, apa pernah terjadi kerugian? Om tanya saja sama Oma. Kenapa Om jadi menyalahkan aku, seharusnya Om berterima kasih karena tanggung jawab Om, aku yang mengerjakannya!"

William menarik napas lega setelah mengatakan itu. Akhirnya dia berani mengutarakan semuanya. Walau memang dia ada memakan uang perusahaan, tapi dia pikir itu wajar sebagai upah dari kerja kerasnya.

"Oma mana pernah memeriksa keuangan karena dia percaya denganmu. Seharusnya kau amanah, bukannya justru memanfaatkan semua ini!" seru Kaisar dengan nada tinggi mulai terbawa emosi.

"Om, kalau pun ada uang perusahaan yang terpakai sedikit aku rasa itu wajar sebagai upah kerja kerasku membesarkan perusahaan karena Om tinggalkan. Dari pada perusahaan bangkrut," ujar William tanpa rasa bersalah.

Emosi Kaisar rupanya sudah sampai di ujung kepala. Dia lalu menggebrak meja dengan keras. Karyawan yang berada di luar ruangan juga mendengar hingga mereka terkejut. Begitu juga dengan Kayla. Tanpa malu dia menguping obrolan mereka.

"Kau sudah digaji lebih dari cukup. Uang pun sering diberi Oma diluar gajimu. Masih saja kau berkata hal yang wajar jika menggunakan uang perusahaan tanpa izin. Jika kau memang butuh, kenapa harus mencuri?" tanya Kaisar dengan nada tinggi.

Mendengar tuduhan mencuri padanya, William juga tersulut emosi. Dia langsung berdiri dan menatap tajam ke arah Om Kaisar.

"Aku bukan pencuri. Ada hak aku di sini. Bukankah aku sudah bekerja keras. Seharusnya Om itu introspeksi diri. Jangan hanya bisa menyalahkan orang saja. Jika perusahaan ini bangkrut, itu kesalahan Om. Kenapa hanya bisa meratapi nasib di kamar tanpa melakukan sesuatu!" seru William.

Tangan Kaisar terangkat, hampir saja dia melayangkan tamparan ke wajah William jika saja Haura tak cepat mencegahnya. Wanita itu memeluk tubuh suaminya.

"Mas, kita bicarakan semua baik-baik. Jangan ada kekerasan."

Haura lalu memandang ke arah William dan berkata, "Keluarlah kau dulu! Kau pikirkan kemana saja selisih uang perusahaan ini. Setelah mendapatkan jawaban, kau bisa datang lagi!" usir Haura. Dia tak mau penyakit sang suami kambuh lagi jika terus terbawa emosi.

1
pecinta happy ending
Luar biasa
4U2C
dimana mau baca cerita nya ya???
Eka ELissa
pantesan ko GK ada TK cariin di profil mu Mak....😀😀GK...lah...suka kna PHP Mak....lgi seru2 eh ngadat ..🤣🤣🙏
Apriyanti
ok Thor
terimakasih 🙏
madinaputris
goblin Thor😆😅
Mama Reni: Dari pada gosipin orang mending mendrakor ya 🤣🤣
madinaputris: perdrakoran mah jgn di tanya Thor😅
total 3 replies
Andriyati
is ternyata anak angkat toch,, malah sok mw menguasai harta anak kandung,, Herman saya
Sri Gunarti
awal cerita sih oke
bagus
ken darsihk
Seperti nya bagus nanti aq mampir mam
Sugiharti Rusli
uda baca dan masih ongoing mam
faridah ida
bagus cerita nya .../Good//Good//Good/
Suparmin N
Luar biasa
Suparmin N
Biasa
Fitri Riyani
Luar biasa
Rubi Yanti
klau ni bru di bilang pelakor g tau malu dan muka tembok dan urat malu ny udh putus terlalu kepedean..
Angga Gati
bagus ceritanya
Sulis Tyawati
hadohhh aq yg deg2an thor, kalo sampe si mak Lampir nemuin Kaisar.
Sulis Tyawati
Kaisar hrs nya punya asisten, org kepercayaan yg bantu2 pekerjaannya kelak
Sulis Tyawati
aq suka karakter nya Haura, strong women. g mudah buat d tindas
Sulis Tyawati
hadohhhh,,, kenapa malah ketemu angel. tr ada bau2 pelakor pula
Sulis Tyawati
hadoohh tkt kalo sampe Yusuf dan Melli punya rencana jahat pd mama Kartini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!