Hendry, pria dewasa berusia 32 tahun itu mulai merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya bersama sang istri yang sudah berjalan 5 tahun.
Di karuniai seorang putri cantik di usia pernikahan ke 4, tak membuat rumah tangganya dengan Julia lebih berwarna. Yang ada, Hendry di buat frustasi karna sang istri hanya fokus mengembalikan bentuk tubuhnya pasca melahirkan putri mereka 1 tahun yang lalu.
Julia seolah lupa jika dirinya masih memiliki tanggung jawab sebagai istri.
Wanita berusia 28 tahun itu juga mengabaikan putri kecil mereka. Alih-alih mengurus anak, Julia justru lebih senang menghabiskan waktu di salon dan tempat gym.
Tingkah Julia benar-benar membuat Hendry sangat muak. Kalau bukan karna cinta dan anak, mana mungkin dia masih bertahan dengan istri hanya mementingkan diri sendiri.
Sampai pada suatu ketika, Hendry tergoda dengan gadis yang mengasuh anaknya sejak 5 bulan terakhir. Gadis yang tak lain adalah adik tiri Julia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Hendry sudah pulang setelah sarapan. Dengan tipu muslihat dan jurus andalan Bella dalam merayu, dia berhasil membujuk Hendry sarapan bersama. Walaupun Hendry terkesan terpaksa, tapi itu tidak jadi masalah buat Bella. Setidaknya Hendry masih mau menuruti ajakannya dibanding langsung pulang menemui Julia. Dari sana saja Bella bisa merasakan, bahwa perasaan Hendry pada Julia perlahan mulai terkikis. Julia bukan lagi prioritas bagi Hendry.
Bella menutup pintu apartemen dengan senyum devil. Sebentar lagi, ya sebentar dia benar-benar akan merebut Hendry dari genggaman Julia. Niat balas dendamnya tiba-tiba berubah. Hendry terlalu baik, terlalu sempurna dari segala aspek. Sampai sulit mencari kekurangannya karna hanya ada kelebihan saja dalam diri Hendry. Rasanya sayang sekali kalau melepaskan Hendry, sedangkan pria itu juga tampak menaruh hati padanya.
Bella rasa, daripada dia hanya balas dendam saja untuk melihat kehancuran Julia, lebih baik sekalian merebut Hendry sekalian. Ibarat kata sambil menyelam minum air. Lagipula Bella juga sudah berkorban dengan memberikan kesuciannya demi menggoda Hendry.
Masuk ke dalam apartemen, Bella membereskan peralatan dan sisa makanan di atas meja. Hanya butuh waktu kurang dari 15 menit, meja makan dan dapur sudah bersih dan rapi kembali. Terbiasa melakukan apa-apa sendiri ketika masih tinggal bersama Ibunya, sekedar memasak dan membereskan dapur bukan hal yang sulit bagi Bella.
Wanita 22 tahun itu tiba-tiba terdiam, tepat setelah meletakkan piring terakhir yang dia cuci. Matanya seketika memanas, perih menahan tangis dan sesak di dada.
Hari ini adalah hari peringatan kematian Ibunya. Sejak tadi Bella menahan diri agar tidak sedih, berusaha melupakan sejenak karna masih ada Hendry di sana.
...*****...
pukul 11 siang, disaat sinar matahari sedang terik, Bella keluar dengan pakaian serba hitam. Dia pergi menggunakan taksi tanpa memberitahu Hendry.
Taksi yang di tumpangi Bella berhenti di depan pemakaman umum. Wanita dengan rambut panjang tergerai dan memakai kaca mata hitam itu turun dari mobil. Setelah membayar, Bella membuka payung yang dia bawa dan mulai berjalan memasuki area pemakaman.
Di tangan kirinya, Bella memegang buket bunga mawar dengan beberapa warna.
Jangan ditanya bagaimana perasaan Bella saat menginjakkan kaki di tempat peristirahatan terakhir sang Ibu. Dibalik kaca mata hitamnya, Bella menyembunyikan duka dan kesedihan yang mendalam. Sudah bertahun-tahun sejak kepergian Selena, Bella masih merasakan bagaimana hancurnya kehilangan seorang Ibu.
Sampai pada makam bertuliskan nama mendiang Ibunya, Bella langsung berjongkok di samping makam. Sambil memegangi payung, buket bunga yang dia bawa di letakkan perlahan di atas gundukan tanah berlapis rumput hijau terawat.
"Bu, maafkan Bella karna tidak bisa menjadi orang baik seperti yang Ibu minta." Suara Bella bergetar menahan tangis.
"Bella tau Ibu pasti kecewa dengan keputusan Bella, Bella minta maaf Bu." Buliran bening mulai menetes dari pelupuk mata dan membasahi pipi. Bella segera mengusapnya.
Bella masih ingat akan semua nasehat baik dari Ibunya. Bagi Bella, Ibunya adalah malaikat tanpa sayap dengan segala kerendahan dan kebaikan hatinya. Bella terkadang merasa heran, entah terbuat dari apa hati sang Ibu sampai tidak pernah menaruh dendam ataupun marah dengan perlakuan buruk Natalie serta Julia selama ini.
Bahkan Bella selalu diperingatkan Selena agar tidak membenci, ataupun membalas perlakuan jahat mereka.
Masih jelas di ingatan Bella saat Natalie datang ke rumah dan berbuat kasar pada Selena, Bella melihat sendiri Ibunya tidak melawan meski di caci maki dan di dorong berulang kali. Bella yang saat itu baru pulang sekolah, dia langsung melindungi Ibunya dari kemarahan Natalie.
Namun saat Bella akan balik mendorong Natalie, Ibunya malah melarang dan menyuruh Bella agar menghormati Natalie yang merupakan Ibunya juga. Tapi sampai detik ini, Bella tidak pernah menganggap Natalie sebagai Ibunya.
"Keputusan Bella sudah bulat, hati Bella tidak seputih hati Ibu. Bella manusia biasa Bu," Tangis Bella pecah. Dia sebenarnya harus perang batin saat akan memutuskan untuk membalas kejahatan Julia, karna pada dasarnya didikan Selena membuat Bella memiliki hati yang lembut dan tulus. Jadi melakukan balas dendam ini adalah hal tersulit yang pernah Bella lakukan dalam hidupnya.
"Bella harap Ibu tidak sedih dan selalu bahagia dengan semua keputusan Bella." Ucapnya dengan suara tercekat.
Bella mengusap bayu nisan dengan ukiran nama mendiang Ibunya, air matanya tidak berhenti mengalir, menatap nanar makam sang Ibu. Kepergian Ibunya terlalu mendadak, Bella merasa belum siap saat itu. Terlalu cepat Ibunya pergi meninggalkannya seorang diri.
...******...
Di sebuah kamar hotel, seorang pria paruh baya tengah duduk bersama pengacara dan orang kepercayaannya. Pria yang masih tampak gagah dan sehat itu tidak seperti yang orang lain lihat.
Selama ini orang-orang melihatnya awet muda, sehat dan baik-baik saja, padahal dia sesuatu yang besar sedang dia sembunyikan dari semua orang, terutama keluarganya.
"Semua properti dan tanah yang tidak tercantum, alihkan atas nama putri kandung saya.!" Tegas pria paruh baya itu pada orang kepercayaannya.
Harta yang dia maksud itu adalah harta tersembunyi yang tidak diketahui oleh keluarga ataupun istrinya.
"Baik Tuan, di mengerti." Jawabnya. Dia langsung menulis poin pentingnya dan akan segera mengurusnya sesuai perintah.
"Untuk perusahaan, dan semua aset serta properti yang diketahui orang lain, saya akan membaginya pada mereka bertiga. Dengan catatan putri kandung saya mendapat bagian 60 persen, sisanya untuk mereka berdua.! Kamu atur saja bagaimana baiknya." Jelasnya tanpa keraguan sedikitpun.
Sang pengacara mengangguk paham, tapi dia tidak habis pikir kenapa kliennya masih berbaik hati setelah di bohongi dan dikhianati puluhan tahun lamanya. Jika itu orang lain, mungkin tidak akan sudi membagi hartanya pada seorang pengkhianat.
"Baik Tuan Baskoro, sesuai perintah Anda."
"Saya sarankan jangan membagi aset perusahaan, lebih baik diberikan pada putri Anda agar ke depan tidak ada campur tangan dari orang lain. Kita bisa mengganti semua properti dan aset lainnya untuk istri Anda dan putrinya." Tutur sang pengacara.
Baskoro mengangguk setuju. Lebih baik memang seperti itu, jadi urusan perusahaan hanya akan di handle oleh putri kandungnya.
"Ya, begitu lebih baik." Jawab Baskoro setuju.
"Jika salah satu mereka tidak terima, kalian bisa menjebloskan mereka ke penjara atas tuduhan penipuan." Tegas Baskoro dengan kilat amarah dari sorot matanya.
Entah terlalu dibutakan oleh cinta atau memang dia sangat bodoh sampai bisa di tipu puluhan tahun. Jika saja malam itu tidak terbangun dan menguping pembicaraan Natalie di balkon kamar, mungkin kebohongan itu tidak akan terbongkar sampai dia tutup usia. Lalu putri kandungnya yang akan menjadi korban ketidak adilan.
Tapi dibalik fakta mengejutkan itu, Baskoro masih merasa bersyukur karna bisa menerima kelahiran Bella meski awalnya tidak di harapkan. Untung saja saat itu tidak berfikir menyuruh Selena menggugurkan kandungan. Kalau sampai itu terjadi, mungkin Baskoro tidak akan memiliki keturunan.
Karna rahim Natalie bermasalah setelah melahirkan Julia, jadi sudah tidak bisa hamil lagi.
padahal dia jahat, udah ngebunuh emaknya bella juga...
situ sehat julia 🙄