NovelToon NovelToon
Jalanan Sang Ratu

Jalanan Sang Ratu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Gangster
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Dia seorang wanita yang begitu dihormati dalam jalanan bebas harga diri. Dia bisa menjadi wanita yang begitu unik dengan tertawa gila nya. Ia juga Menjalankan tugas dengan berat.

Ini kisah dari Chandrea. Wanita licik dari tempat yang jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Mungkin itu bisa menjelaskan dengan apa yang dikatakan Polisi ini.

"Baiklah Nona Chandera, kau tahu apa kesalahanmu sehingga kamu ada di sini?"

"Aku benar-benar tidak tahu dan yang aku tahu hanyalah aku sengaja memukul pria itu yang bahkan hampir melecehkan ku, kenapa yang ditangkap aku?"

"Oh, oh baiklah, baiklah kamu mengerti itu dan aku akan membantumu bahkan akan melakukan apapun, mungkin sekarang aku mengerti kenapa pria tadi menggoda mu, benar bukan..." tatap Polisi itu tapi mendadak dia memegang dan mengelus tangan Chandrea membuat Candrea menjadi menatap hal itu, sepertinya Polisi itu mengambil kesempatan untuk menyentuh Chandrea di antara dia melaksanakan tugasnya, tentu saja itu membuat Chandrea kesal, bahkan tiba-tiba saja dia memegang tangan polisi itu dan langsung mendorong jarinya untuk mematahkannya.

"Akhhh!!!!" Polisi itu menjadi berteriak kesakitan apalagi Chandrea langsung mendorongnya jatuh kemudian memukulnya beberapa kali.

Tak sampai sana, Chandrea mengambil pistol dan menembak kepala Polisi itu membuat darah menyemprot kemana-mana membuat beberapa polisi yang melihat Itu tampak panik dan mencoba menenangkannya tapi terdengar Chandrea berteriak di antara dia yang berlumur berdarah sambil membuang pistolnya.

"Aku Chandrea sialan!!!"

Dia tentunya adalah Chandrea, ia memiliki emosi kejam bahkan dia mencoba untuk mengendalikan emosinya dengan ikut rehabilitasi yang dilakukan di sekitar tempatnya, tapi dia malah mendorong kepala orang dengan tidak jelas saat melakukan meditasi, dia juga menendang instruksi Yoga saat dia mempraktekkan gerakan dari belakang.

Semua orang yang mencoba melatih emosinya menjadi menyerah, mereka tidak mau lagi mengambil kesempatan banyak uang yang ditawarkan Chandrea, hanya karena emosinya yang gampang meluap-luap.

Karena merasa gagal menenangkan diri, dia lebih memilih untuk ikut karate, dan juga tinju, tapi sudah banyak pria dengan jumlah itu yang menerimanya, mereka malah bernasib sama dengan yang lain yakni tertendang dan terpukul oleh Chandrea, mereka awalnya ragu-ragu untuk memukul Chandrea hanya untuk latihan karena Chandrea seorang wanita, dan mereka tak boleh memperlakukan wanita sama seperti kekuatan mereka, tapi setelah mereka menerima pukulan yang sangat keras dari Chandrea, mereka menjadi berpikir bahwa Chandrea bukanlah wanita yang bisa untuk dikasihani, satu hal yang harus dianggap sangat fatal jika Chandrea melakukan sesuatu atau bertarung dengan sebuah senjata, yakni sebuah pistol, di mana dia selalu tepat sasaran sekali ketika membunuh orang dengan satu peluru saja, tanpa adanya peluru yang meleset sekalipun, dapat mengenai jantung lawan membuatnya menang telak.

 --

"Dia itu, adalah sosok yang tidak sabaran," kata si Black menatap Jangmi yang dari tadi mendengarkan ceritanya, tapi Jangmi tampak tak percaya. "Heleh, tapi Chandrea bilang, selama dia bersama kalian, dia tak pernah kehilangan kendali…" tatap Jangmi.

"Hm, itu memang benar, karena kami memintanya menjadi sosok yang tenang dan itu berhasil, sekarang dia pasti bisa mengendalikan emosinya," tambah si White.

"Aku tidak merasa begitu, dia selalu mengamuk…" si Black malah mengajak berdebat.

"Ah sudahlah, ngomong-ngomong, apa kita benar-benar akan memulainya malam ini?"

"Ya, sebaiknya kita tak perlu tahu kemampuan mu dulu, karena Chandrea tak pernah salah memilih ataupun mengirimkan orang, benarkan?" si White menatap dengan tajam membuat Jangmi langsung mengangguk cepat.

"Kami akan memberikan mu bayaran sekarang," si Black menambah memberikan segepok karton berisi uang pada Jangmi yang terkejut, tapi mendadak wajahnya berwajah licik membuatnya menyilang tangan.

"Gandakan…" tatapnya, seketika si Black terdiam, tapi ia menghela napas panjang dan memberikan uang lagi membuat Jangmi mengulur tangan. "Setujuh!!"

"Baiklah, sebelum kau membantu kami, kau harus tahu apa yang akan kami lakukan, jadi di jalan nomor 28 ada sebuah tempat dimana gangster maupun mafia yang tak mau bekerja sama dengan Chandrea bermangkal di sana, rencananya kita datang sebagai rekan mereka, tapi kemudian kita mencuri beberapa uang dan banyak yang mereka punya agar mereka tak bisa menyogok para gangster di bawah Chandrea untuk ikut mereka, tepat di jam 9, kau harus berada parkir di jalan dekat sana dan jangan lupa, kau harus cepat…"

"Hm… Baiklah, jangan khawatir meskipun itu merepotkan, lagipula kenapa kalian tidak meminta pada Chandrea saja untuk menghajar mereka agar mereka langsung tunduk..?" Jangmi menatap.

"Kau tidak mengerti, jika Chandrea melakukan itu, mereka akan semakin memperburuk keadaan, intinya, ada beberapa alasan kenapa kita melakukan ini," kata si Black.

"Apakah itu termasuk, kegilaan kalian pada uang?" Jangmi langsung menyindir membuat mereka berdua langsung terkejut.

Hingga pada malam hari, terlihat Jangmi mengendarai sebuah mobil hitam, dia tampak senang. "Mobil ini sangat bagus…" padahal ia hanya menaiki mobil biasa, tapi jika sudah berada di tanganya, pasti mobilnya bisa lebih dari sederhana.

Kemudian dia memarkirkan mobilnya di seberang jalan dan dia bisa melihat sebuah gang gelap di seberang jalan. "Apakah itu tempatnya? Mereka sudah sampai sana kah?" pikirnya, tapi ia mencoba santai dengan meminum milktea yang baru saja ia beli tadi untuk bersantai menunggu mereka.

Tak lama kemudian, terlihat dua orang berlari membawa banyak tas yang pastinya berisi uang, mereka berlari ke arah mobil Jangmi dan yang pastinya itu adalah si Black dan si White.

Mereka menuju ke mobil Jangmi, tapi ketika akan membuka bangku tengah, rupanya pintu terkunci membuat mereka panik mengetuk kaca Jangmi.

"Hei buka!"

Jangmi menjadi tersenyum kecil kemudian menekan tombol buka otomatis yang mendadak membuat pintu yang di depan si Black menjadi terbuka dan dia malah terpental karena pintu itu terbuka. "Adu..."

"Tidak ada waktu, ayo..." si White menarik si Black masuk.

"Cepat jalankan mobilnya!" kata mereka dengan panik.

"Pakai sabuk pengaman dulu," Jangmi menatap.

"Kita sudah pakai! Lihat," si Black menunjukan sabuk pengaman yang sudah mereka pakai.

Lalu Jangmi kembali tersenyum kecil dan langsung memajukan gigi, bahkan dia malah mundur membuat kedua pria yang duduk di bangku tengah menjadi terkejut dengan badan hampir ke depan.

Rupanya Jangmi mundur untuk memutar mobilnya, karena ada satu mobil mengejar nya sekarang. Putaran yang tiba-tiba itu membuat si Black dan White tampak teroleng.

Namun tak hanya satu, melainkan banyak sekali mobil yang mengejar mereka, kebetulan Jangmi melihat sebuah belokan memutar balik arah jalan, tapi di sana ada banyak sekali kerucut oren yang menandakan tak boleh lewat, tapi itu hanyalah kerucut plastik yang membuat Jangmi langsung memutar kemudinya, bahkan dengan sempurna berputar tanpa berhenti, akhirnya dia bisa memutar arah jalan.

Dia bahkan bisa melihat beberapa mobil itu yang mencoba berputar sama dengan nya malah bertabrakan dengan mobil di arah lain. Seharusnya itu menghambat mereka tapi rupanya ada satu sisa dari mereka yang berhasil menyusulnya.

Jangmi yang mencoba santai dengan meminum milktea nya menjadi langsung memutar kemudi masuk ke sebuah gang, tepatnya dia keluar dari jalan besar itu, di gang itu masih bisa dikatakan terang karena ada banyak apartemen maupun kos kosan, di sana juga banyak mobil parkir berjejer.

Ketika melihat satu celah mobil di antara banyaknya mobil yang terparkir, Jangmi menjadi tersenyum kecil, dia langsung memutar mobilnya bahkan langsung memasukan tepat di parkiran itu secara horizontal kemudian langsung mematikan mobilnya, dia juga menunduk untuk menyembunyikan dirinya dari kaca tapi si Black dan si White masih ngelag. Mobil itu tersembunyi dengan sempurna membuat mobil yang mengejar tadi tidak tahu dan melewatinya begitu saja.

Kemudian ketika sudah melewati, Jangmi langsung menyalakan mobilnya bahkan langsung pergi dari sana, tapi rupanya ada satu mobil lain yang sudah menemukan nya bahkan mengejar dari banyaknya jalan gang itu.

Mobil lawan itu mengejar hingga di belokan karena dia tadi melihat mobil Jangmi berbelok ke arah yang sama, tapi ia terdiam bingung karena tak ada tanda-tanda mobil Jangmi yang membuatnya keluar dari mobilnya.

Tapi siapa sangka, dengan suara yang sangat sunyi, mobil Jangmi menuruni jalanan turun dengan arah berbalik, arah itu adalah jalan di balakang mobil tadi ketika sebelum berbelok, Jangmi bahkan dengan sangat santai memegang tongkat gigi nya.

Tapi ketika jalan turun sudah habis, rupanya dari arah lain, ada cahaya mobil lawan membuat Jangmi langsung berbelok dan menjalankan mobilnya dengan cepat, bahkan sangat cepat sehingga ketika jalan menjadi agak turun, mobil itu terangkat.

"Aaaaaa...!!" kedua pria itu panik tapi Jangmi hanya tenang hingga mobil mendarat dengan bagian depan yang terkena jalan sedikit, hal itu membuat mereka masih tampak terdiam dengan napas cepat.

"Sepertinya dia terlalu bar-bar," tatap si Black pada si White, tapi si White terkejut melihat depan. "Astaga!!"

Rupanya di depan hanyalah gang sempit, jalanan yang begitu kecil, tak memungkinkan mobil masuk, tapi dengan keterampilan Jangmi, dia masuk begitu saja, meskipun banyak yang tergores, tapi mobilnya masuk dengan baik.

Hal itu membuat mobil lawan itu terkejut masuk ke jalanan sempit hingga akhirnya dia terjebak di sana dan berhenti mengejar Jangmi.

Hingga akhirnya Jangmi keluar dari jalanan kecil itu, tapi dari jalanan lain, satu mobil tersisa masih mengejar, Jangmi terpaksa melanjutkan gasnya, tapi di depan ada jalan kereta yang sekarang tertutup menandakan akan ada kereta lewat.

Hal itu membuat Jangmi langsung berhenti dengan memutar kemudi, tapi ia sadar, mobil tadi semakin dekat membuatnya harus kembali menginjak gas dengan kecepatan sama dengan kereta itu, mengejar pagar kereta selanjutnya yang juga sudah tertutup tapi Jangmi memutar kemudinya, bahkan membuat mobilnya langsung berputar seperti melewati kereta itu, seharusnya kereta dan mobil itu akan berciuman menabrak membuat si Black dan si White terkejut dengan efek slowmo.

Hingga akhirnya mobil Jangmi benar-benar melewati kereta itu, karena kereta itu juga, mobil lawan menjadi berhenti dan dia kehilangan Jangmi. Akhirnya mereka benar-benar terlepas dari kejaran itu membuat si Black dan si White memegang dada mereka. "Aku hampir jantungan..."

"Tapi keterampilan nya luar biasa..." tambah White. Jangmi yang mendengar itu menjadi tersenyum kecil sombong.

"Akhh, bagaimana kalian bisa tidak berguna?!! Mengapa membiarkan mereka lolos!" teriak seorang pria yang sangat mengamuk pada beberapa orang yang berkumpul di jalanan kecil.

Mereka pun juga tampak ketakutan menghadapinya.

"Sekarang aku tak tahu, apa yang harus aku lakukan untuk melawan Chandrea!!"

"Bos, kami tahu apartemen nya, apakah kita harus ke sana?" kata salah satu dari mereka langsung membuat pria itu menoleh dan tersenyum kecil. "Baiklah, lakukan lah, bunuh saja dia, jangan sampai gagal."

"Tapi Bos, bagaimana jika kita gagal, atau dengan kata lain kita tak bisa membunuhnya?"

"Jika tak bisa, keluar saja sana, jadilah gelandangan dan jangan bergabung dengan ku, berikan satu orang hebat untuk membunuhnya, malam ini juga!!"

1
Tara
smoga sampai tamat ya kak🤔👍
Khara-Chikara: makasih ya kak 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!