Balas Dendam seorang istri yang tersakiti.
Mentari tidak menyangka jika suami yang di cintainya selama ini ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Perlahan rasa cinta itu mulai hilang dan berubah menjadi kebencian. Balas dendam adalah jalan satu-satunya untuk membalaskan rasa sakit yang di rasakan oleh Mentari selama ini.
Di sisi lain, Jhonatan Alfarizzy pria berusia 31 tahun, laki-laki masa lalu Mentari datang kembali dalam kehidupannya. Laki-laki yang begitu mencintainya dan laki-laki yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Mentari, perempuan yang sudah lima tahun pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Cerita ini tidak menarik, cerita yang membosankan dan bikin darah tinggi. Untuk yang penasaran, silahkan di baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan up ya
Hallo guys. Ini aku mau promosi novelku yang lama, sambil nunggu Mentari up, yuk mampir dulu ke cerita Elena dan Dav. Di jamin bikin baper deh.
Judul. Tawanan Cinta Sang Mafia
Author. Gadisti
Suara tembakan terdengar begitu jelas di telinga Elena gadis cantik yang berusia lima belas tahun. Tubuhnya gemetar, air matanya meluncur deras, ia menutup mulutnya agar tidak dapat mengeluarkan suara tangisnya ketika melihat kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.
Kaki Elena seakan-akan kaku di tempatnya. Ia menatap seorang laki-laki yang sedang berjalan ke tempat persembunyiannya dengan membawa sebuah pistol siap untuk menembak dirinya. Elena memejamkan kedua bola matanya, ia pasrah jika dirinya harus ketahuan dan nyawanya harus hilang detik itu juga.
Dooor.....
Suara tembakkan kembali terdengar di telinga Elena, Elena yakin tembakkan itu bukan mengarah pada dirinya, perlahan Elena membuka kedua bola matanya, Elena menangkap sosok laki-laki bertubuh tinggi, namun Elena tidak dapat melihat wajahnya karena lampu ruangan itu mati dan hanya cahaya dari luar yang dapat Elena lihat.
Laki-laki itu berjalan ke arah Elena. Elena kembali meringsut, ia sungguh tidak tahu jika laki-laki yang sudah menembak pelaku pembunuhan orangtuanya itu baik atau tidak. Elena merapalkan beberapa doa, supaya laki-laki itu tidak menemukan keberadaannya, namun sayang sekali, dalam sekejap laki-laki itu meraih penghalang yang menutupi tubuh Elena. "Jangan takut, ulurkan tanganmu ikutlah denganku." Suara bariton laki-laki tersebut terdengar di telinga Elena, namun Elena enggan untuk menerima uluran tangan laki-laki itu. Elena semakin ketakutan, mayat kedua orangtuanya begitu jelas terlihat oleh kedua bola matanya.
Nafasnya terasa sesak, jantungnya berdetak begitu cepat, ini adalah sebuah mimpi buruk bagi Elena. "Gadis kecil, ayo kita pergi dari sini."Suara laki-laki itu kembali terdengar di telinga Elena, Elena kembali memejamkan kedua bola matanya, kali ini ia bukan sengaja memejamkan kedua bola matanya, namun ia tidak sadarkan diri, tubuhnya seketika ambruk di lantai.
"Gadis kecil yang malang."Laki-laki itu bergumam, ia menatap Elena, lalu menggendongnya."Aku pasti akan menjagamu dan membalaskan dendam mu." Laki-laki itu berdiri, lalu berjalan melewati beberapa anak buahnya.
"Urus kedua mayat orangtua gadis kecil ini." Perintahnya dingin. "Kemungkinan, dalang di balik pembunuhan keluarga Sentra adalah keluarga Gerald. Mereka tahu bahwa keluarga Sentra memiliki rahasia keluarga Gerald, jadi mereka sengaja melenyapkan keluarga Sentra." Sambungnya tanpa merubah expresi di wajahnya. "Jika aku datang lebih awal, maka mereka pasti akan selamat."
"Anda sudah menyelamatkan putrinya, bos. Mereka pasti sangat berterima kasih kepada, anda."
"Ya, kau benar. Dan aku pasti akan menjaga putrinya dengan baik." Laki-laki itu masuk ke dalan mobilnya."Sekarang kau antarkan aku ke Mansion."
"Baik, bos."
***
Dav Jonathan Wiliam, seorang bos mafia di kota L. Ia memiliki wajah yang tampan namun sangat menakutkan. Memiliki tinggi badan seratus delapan puluh tujuh centi meter. Dav juga seorang pengusaha sukses di kotanya, ia sangat di kenali oleh banyak orang bukan karena ketampanan dan kekayaannya, melainkan kekejamannya di dunia hitam.
Dav yang berusia tiga puluh lima tahun tinggal bersama gadis bernama Elena Melodi Sentra. Elena adalah gadis cantik yang kini berusia dua puluh tahun. Ia tinggal bersama Dav pada saat usianya lima belas tahun ketika dirinya kehilangan kedua orangtuanya yang di bunuh tepat di depan kedua bola matanya sendiri.
Dav yang pada saat itu merasa kasihan dan juga memiliki hutang budi kepada keluarga Sentra, memutuskan untuk merawat Elena sebagai bentuk hutang budinya terhadap kedua orangtua Elena yang dulu pernah menyelamatkan dirinya dari kelompok pembunuh dari dunia hitam.
Dav merawat Elena dengan sangat baik, bahkan Dav memberikan beberapa pengawal untuk mengawal Elena kemanapun Elena pergi.
Sudah lima tahun ia menjaga Elena, gadis itu nampak sudah bisa melupakan kejadian mengerikan yang menimpa kedua orangtuanya lima tahun lalu. Gadis kecil itu tumbuh dengan sangat cantik, bahkan ia menjadi primadona di kampus tempatnya menuntut ilmu. Banyak laki-laki yang mengejarnya, namun Dav sebagai ganti orangtua gadis itu, selalu membuat setiap laki-laki yang ingin mengejar gadis itu mundur secara perlahan. Mereka sangat takut jika berhadapan langsung dengan Dav, Dav memiliki aura yang begitu kuat dan mendominasi siapapun yang ia anggap sebagai musuhnya.
"Uncle, aku mau keluar dulu. Kemungkinan aku tidak makan malam di rumah."Pamit Elena yang kini tengah berdiri tepat di hadapan Dav.
Gadis itu terlihat sangat cantik, ia mengenakan dress mini berwarna hitam, dengan rambut sengaja ia urai. Wajahnya yang sudah cantik sedari lahir, ia padukan dengan polesan make up natural yang semakin menambah kecantikannya.
"Pergi kemana?" Tanya Dav sambil menatap lekat wajah cantik Elena. "Apa kamu ingin pergi kencan? Mengapa kamu berpakaian seperti ini? Angin malam itu tidak baik. Kamu ganti bajumu, pakailah pakaian yang tertutup, agar kamu tidak masuk angin."Sambungnya sambil menelisik seluruh bagian tubuh Elena. Ia tidak suka jika Elena tampil cantik hanya untuk pergi keluar. Ia juga tidak suka jika Elena memakai pakaian mini yang hanya akan membuat laki_laki hidung belang menatapnya lapar.
"Ayolah, uncel. Jangan berlebihan. Ini tidak terbuka sama sekali. Aku hanya menghadiri pesta ulang tahun temanku, uncle. Masa aku harus memakai pakaian yang tertutup."Elena mengercutkan bibirnya tak suka. Selama lima tahun ia hidup di bawah aturan Dav yang ia anggap sebagai unclenya sendiri.
"Elen! Kamu sudah berani membantah perintahku, hmm." Dav berucap dingin. Ia tidak suka jika ucapannya di bantah, bahkan sekalipun itu Elena. "Aku bilang ganti bajumu, atau kamu tidak pergi sama sekali." Ancamnya membuat Elena harus menggertakkan giginya menahan rasa kesal terhadap unclenya itu.
"Ok, aku ganti baju. Puas."Ucap Elena sembari melangkahkan kakinya menaiki anak tangga."Dasar uncle rese. Selalu saja mengaturku. Nyebelin banget sih."Gerutu Elena mempercepat langkah kakinya.
"Hapus juga make up mu, Elen."Teriak Dav lantang membuat Elena semakin kesal. Bahkan soal make up pun, Dav mengaturnya benar-benar keterlaluan. Batin Elena tanpa menghentikan langkah kakinya.
"Menggemaskan, kalau dia sedang kesal."Ucap Dav pelan sambil menatap kepergian Elena. Lima tahun ini, Dav merasa hidupnya sangat berwarna. Kehadiran Elena mampu merubah hidupnya yang jauh dari kata bahagia.
Dav sebenarnya memiliki seorang kekasih bernama Alisha, namun setahun yang lalu kekasihnya itu pergi keluar negeri untuk meraih cita-citanya. Dav tidak dapat melarangnya, karena bagi Dav Alisha bukanlah satu_satunya perempuan yang harus ia pertahankan. Apalagi semenjak kehadiran Elena di kehidupannya, membuat Dav perlahan melupakan Alisha.
Tingkah Elena yang menurutnya sangat menggemaskan membuat Dav merasakan kehangatan dan juga kebahagiaan yang sudah dua puluh tahun tidak ia rasakan.
Saat usia Dav menginjak lima belas tahun, orangtuanya meninggal karena kecelakaan, saat itu Dav baru saja pulang dari sekolahnya. Ia mendapat kabar bahwa kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas, ketika kedua orangtuanya hendak pergi melakukan perjalanan bisnis ke kota S.
Hancur, itulah yang di rasakan Dav saat itu. Di usianya yang baru saja menginjak lima belas tahun, ia harus kehilangan kedua orangtuanya. Beruntunglah Dav memiliki seorang paman dan juga bibi yang sangat menyayanginya, mereka merawat Dav dan membesarkan Dav seperti anak kandung mereka sendiri. Perusahaan orangtua Dav pun di kelola oleh pamannya hingga Dav berusia dua puluh lima tahun, barulah sang paman menyerahkan perusahaan orangtua Dav kepadanya.
Namun belum genap setahun Dav mengelola perusahaan sang papa, paman dan juga bibinya di kabarkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Dav tidak dapat menerimanya begitu saja, ia memutuskan untuk mencari detektif hebat dan meminta mereka melakukan penyelidikan tentang kematian paman dan juga bibinya.
Dugaan Dav ternyata benar, kematian paman dan juga bibinya bukanlah kecelakaan biasa, tetapi kecelakaan mereka sudah di rencanakan oleh beberapa pihak yang memang ingin melenyapkan nyawa keluarga William.
Setelah mengetahui siapa dalang di balik pembunuhan paman dan bibinya, Dav pun sangat yakin jika kematian kedua orangtuanya bukanlah kecelakaan biasa. Dav sangat yakin jika kedua orangtuanya pun di bunuh oleh orang_orang yang ingin melenyapkan keluarga William.
Pada saat usia dua puluh tujuh tahun, Dav memutuskan untuk bergabung dengan organisasi Hitam, ia masuk dalam anggota Strongest Demon, geng mafia nomor tiga di negaranya.
Pada saat usia tiga puluh tahun, Dav yang memiliki ilmu bela diri dan juga kecerdasan serta kecerdikkan dalam menghadapi musuh-musuhnya di tunjuk sebagai pemimpin baru. Ia di nobatkan sebagai pemimpin terkuat dan terkejam di dunia hitam. Bahkan geng Strongest Demon menjadi geng mafia nomor satu di negaranya dan di takuti hampir di seluruh dunia. Semakin Dav kuat, maka semakin banyak musuh yang ingin melenyapkannya.
Ayo klik profilku untuk cerita selanjutnya. Terima kasih 😘😘😘😘