Catharine Briana Wilson dan Cathalina Andromeda Wilson adalah saudara kembar identik yang sengaja dipisahkan sejak bayi oleh sang ibu
Catharina yang tinggal bersama orang tuanya harus menghadapi kepahitan hidup setelah sang ibu meninggal dunia dan ayahnya menghadirkan ibu tiri untuknya
Memiliki ibu tiri yang jahat, adik tiri teratai putih dan ayah jenderal bajingan, Cathalina yang mengantikan posisi sang kakak yang dibunuh pada saat pernikahannya berniat membalas dendam
Menginjak-injak mereka dan menjadikan mainan! Mata dibalas dengan mata !
Memiliki suami yang lumpuh dan kejam,Cathalina akan membuatnya bertekuk lutut dan membayar semua penghinaan yang diberikan lelaki tersebut kepada sang kakak.
Putri yang luar biasa dengan berbagai macam keahlian yang akan menggemparkan kekaisaran Lunox.
Bahkan kaisar membutuhkannya untuk bertahan hidup dan mengamankan singhasananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GERAM
Selir Daysi kehilangan ketenangannya sejenak setelah dia mendengar jika Catharine keluar dari ruang kerja Raja Dexter dengan wajah gembira.
Ingin rasanya dia memanggil pengawal dan menyuruhnya menyeret Catharine keluar dari paviliun tempatnya tinggal dan menghukumnya dengan hukuman cambuk seperti perintah Raja Dexter sebelumnya.
Namun, melihat raja Dexter tak lagi mengeluarkan perintah maka selir Daysi hanya bisa terdiam dalam kecemasan dan tak lagi bertindak secara gegabah.
“Selir, pemandangan kolam teratai dimalam hari sangat indah. Apakah anda ingin menikmatinya? ”, tanya Selina sambil mengedip penuh makna.
Mendengar nama kolam teratai disebut, seketika kedua bola mata Selir Daysi berbinar ceria.
Selir Daysi langsung teringat dengan Raja Dexter yang memiliki kebiasaan untuk menatap kolam teratai yang tenang dan menghabiskan waktunya disana jika kondisi hatinya sedang gundah
Malam ini dia akan mencoba peruntungannya sehingga mengiyakan saran yang diberikan pelayan pribadinya tersebut dan segera berdandan.
“Jangan terlalu tebal, biarkan apa adanya”, perintahnya lembut.
Marry yang mulai paham akan pemikiran selir Daysi pun tersenyum penuh makna dan segera merapikan rambut hitam panjang majikanya tersebut dengan cekatan, meninggalkan polesan make up yang hendak diaplikasikan kewajah Selir Daysi.
Daysi membiarkan wajahnya yang bengkak dan kemerahan terlihat untuk menarik simpati Raja Dexter nanti.
Setelah dirasa penampilannya sempurna, dibantu oleh dua pelayan pribadinya Selir Daysi berjalan keluar paviliun menuju kolam teratai yang berada disamping kediaman utama.
Selir Daysi berjalan ditepi kolam teratai dengan tatapan kosong, seperti seorang wanita yang merasa putus asa dan tak memiiki harapan.
Raja Dexter yang kebetulan lewat, perlahan datang menghampiri ketika melihat siluet Selir Daysi ditepi kolam.
“Yang Mulia !”
Dengan berlinang air mata, Selir Daysi berjalan mendekat dan langsung berjongkok, memeluk lengan Raja Dexter dengan penuh kesedihan.
Melihat pipi Selir Daysi yang bengkak dan kemerahan dengan sidik jari Catharine tercetak jelas disana, Raja Dexter memiliki sedikit rasa bersalah dalam hatinya.
Tubuh Raja Dexter yang menegang sesaat membuat senyum tipis terbit diwajah Selir Daysi sekilas sebelum ekpresi wajahnya kembali seperti sebelumnya, sangat rapuh dan teraniaya.
Raja Dexter merasa sangat marah, Catharine sungguh berani memukul Daysi didepan matanya tadi dan diapun berniat untuk memberi kompensasi kepada selirnya itu serta memberi hukuman kepada istrinya sebagai pengingat agar tak lagi bertindak keterlaluan dimasa depan.
Namun, ketika Raja Dexter kembali mengingat penyelamatan yang dilakukan oleh Catharine terhadapa dirinya tadi pagi serta kesepakatan yang telah mereka buat, hatinya menjadi gundah.
Apakah dia termasuk orang picik yang akan membalas kebaikan dengan kejahatan?
Tentu saja tidak, dia adalah pahlawan yang selama ini selalu menegakkan keadilan dan dalam kasus ini dia juga akan melakukan hal yang sama meski rasa bersalah atas kondisi Daysi merongrong hatinya.
Melihat betapa rapuh dan lemahnya Daysi membuat Raja Dexter berniat memberi kompensasi yang cukup besar kepadanya atas kejadian hari ini.
“Jadilah patuh. Kembalilah kepavilun utama sekarang”, ucapnya penuh kelembutan.
Selir Daysi membulatkan kedua matanya sedikit terkejut atas respon yang Raja Dexter berikan kepadanya, tapi itu hanya beberapa detik saja sebelum dia kembali menampilkan sisi gadis polos yang rapuh.
“Yang Mulia...”, ucapan mengantung yang diberikan oleh Selir Daysi mampu membuat rasa bersalah dalam hati Raja Dexter semakin dalam.
“Panggil dokter kekaisaran untuk memeriksa Selir Daysi dan kirim seribu dollar sebagai kompensasi”, perintahnya penuh ketegasan.
Meski tak senang namun Selir Daysi tak bisa membantah dan hanya mengucapkan “Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia. Selir mohon undur diri”, ucap Daysi sambil melakukan crusty ala bangsawan.
Bersama Marry dan Selina yang berjalan mengekor dibelakangnya, Selir Daysi kembali kehalaman tempat tinggalnya.
Raja Dexter pun segera berlalu pergi begitu bayangan Selir Daysi menghilang dibalik tembok pembatas halaman.
“Ck, hanya segini saja. Sama sekali tidak seru!”, guman Catharine sambil memakan sepotong apel ditangannya dengan kecewa.
Karena sudah tak ada lagi hal yang perlu dia tonton, dengan cepat Catharine pun melesat keluar menuju kediaman keluarga Wilson untuk mengamati ibu tiri dan kedua saudara yang selama ini belum pernah dia temui.
Catharine bergerak mengelilingi kediaman untuk menggambar peta agar memudahkannya untuk bertindak dimasa depan dengan kemampuan fotografi yang dimilikinya.
Sebuah keahlian dalam mengingat apapun yang dilihatnya dalam satu kali pandang yang gadis itu miliki membuatnya tak kesulitan membuat peta yang akan dia gunakan untuk menyusun rencana besarnya nanti.
Kembali lagi ke istana Benedict, didalam raung kerja Raja Dexter, sebagai praktisi bela diri dengan ilmu tinggi, Raja Dexter dan Derreck mengetahui keberadaan Catharine diatas pohon menyaksikan semuanya, namun keduanya berpura-pura seolah tak menyadari hanya untuk melihat niat wanita tersebut.
“Bagaimana ?”, tanyanya penasaran begitu keduanya sudah berada di dalam kamar Raja Dexter.
“Nyonya pergi kekediaman keluarga Wilson, hanya mengamati sejenak lalu kembali lagi kehalaman paviliunnya”, ujar Derreck melapor.
Raja Dexter tampak mengetuk kaki kursi rodanya beberapa kali sambil berpikir.“Dan mengenai penyerangan tadi pagi, apa sudah tahu dalangnya”, tanyanya dengan tatapan dingin.
Derreck menggelengkan kepala “Masih belum jelas”.
Mendengar jawaban mengantung seperti itu membuat raja Dexter merasa tak tenang dan wajahnya menjadi gelap seketika.
Pasukan kematian, akan sangat sulit menemukan petunjuk jika mereka yang mengeksekusinya.
Di kekaisaran Lunox hanya keluarga kerajaan yang mampu membayar pasukan kematian karena mahalnya tarif yang mereka berikan jadi kecurigaannya mengarah kepada sang kakak dan ibunda Selir Hermin yang merupakan ibu kandung kaisar.
Dia sama sekali tak menyangka jika anggota keluarganya itu masih saja takut kepadanya dan terus saja memiliki niat untuk membunuhnya setiap ada kesempatan padahal saat ini dia sudah lumpuh dan tak bisa melakukan apapun seperti sebelumnya.
Sambil menunduk, Derreck yang menyadari kegelisahan Raja Dexter berkata “Yang Mulia, hamba akan kirim orang untuk menyelidiki lebih lanjut”.
“Tidak perlu!”, Raja Dexter menggelengkan kepalanya, “Berhati-hatilah dan perketat penjagaan agar tak ada satupun lalat yang bisa masuk kedalam kediaman!”.
Kejadian pagi tadi tak boleh terulang kembali dimasa depan agar istana Benedict tak diremehkan di permukaan.
Sementara itu didalam istana Naga, Kaisar yang mendengar kabar jika pasukan kematian yang dikirimnya kembali gagal menjalankan tugas merasa geram.
“Kenapa sulit sekali membunuh si cacat itu. Jika begini terus maka lambat laun kekuasaanku akan goyah”, batinnya penuh kekesalan.
Kaisar sama sekali tak menyangka, meski telah lumpuh namun adik tirinya itu masih memiliki kemampuan sehingga berbagai upaya yang dilakukan untuk membunuh Raja Dexter terus mengalami kegagalan.
“Kurasa sudah waktunya aku menggunakan wanita itu, kebetulan dia sudah masuk kedalam istana Benedict jadi memudahkan langkahnya untuk bergerak”, ujar kaisar dalam hati.
Diapun segera memanggil penjaga bayangan miliknya untuk menyampaikan pesan kepada pionnya tersebut agar segera bertindak.