NovelToon NovelToon
Kekasih Misterius

Kekasih Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: suriyanti

Anstasya lausia adalah wanita cantik berumur 17 tahun dia hidup sendiri semenjak ayahnya meninggal dunia dua tahun yang lalu karena kecelakaan.

Tasya hidup sederhana di pinggiran kota dengan berandalan sebuah warung kecil. Walaupun hidup Tasya sendiri dia tetap menjalani hidupnya dengan rasa syukur.

Di suatu malam tasya tidak sengaja menemukan seorang pria sangat tampan yang tergeletak di pinggir jalan. Karena memiliki hati yang baik dan rasa tidak tega tasya akhirnya membawanya ke rumah dan merawatnya.

Tasya tidak tahu siapa pria itu tapi dia mengaku bernama alfred yang memiliki wajah tampan bak seperti dewa Yunani bahkan terlihat seperti tidak nyata.

" Siapa kamu Alfred? "

" Ternyata kamu memiliki darah yang istimewa. "

" Setelah aku kembali kamu adalah satu satunya ratu di dunia ku dan hatiku. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa kalian?

Tasya memijit pelipisnya yang tiba-tiba pusing, mata melirik mulut anggun yang masih komat Kamit.

" Ya tuhan kapan ini selesai. " Tasya bisa mengelak nafas.

Hampir satu jam anggun terus saja berbicara tentang Elsa. Tasya sangat berharap ada seseorang yang membantu untuk menjauh dari anggun yang mode cerewet. Bukan hanya kepalanya yang pusing, telinganya juga panas mendengar suara anggun. Kalau merdu seperti penyanyi oke lah, tapi ini? Persis kayak ibunya. Kalau udah merepet gak cukup lima menit.

" Berhenti dulu, itu seperti ada pelanggan. " Tasya langsung kabur kedepan. Dia menghela nafas saat berhasil kabur dari anggun.

" Mereka lagi ya. "

" Halo tuan tuan! Mau pesen apa pak. "

Pria tua dan pria dewasa itu tersenyum ramah pada Tasya. Dan mereka kembali' memesan menu yang sama, yaitu nasi goreng.

Tasya yang membuat nasi goreng tidak bisa kalau tidak bergumam. " Apa nasi goreng ku begitu enak? " Herannya. Mereka sudah yang ke dua kali datang kesini. Kalau untuk pertama mungkin bisa secara kebetulan lewat dan mampir kalau untuk ke dua kali Tasya menebak karena nasi gorengnya yang enak.

Di depan dua orang beda usia itu terlihat mengawasi sekitar. " Pa! Papa tidak salah kan kalau putra Liliana ada di sini? " Suaranya terdengar ragu.

" Sudah berapa kali kamu bertanya gibran. "

" mana tau kan itu bukan putranya tapi keturunan lain pria bajingan itu."

Pria dewasa itu meringis pelan. Dia hampir setiap bersama papanya ini dia akan bertanya. Bukan apa apa, dia hanya tidak percaya yang namanya ramalan atau hal hal yang mistis. Baginya itu hanya hal hal yang di gunakan orang orang untuk mendapatkan uang.

" Kalau bener ada tapi mana pa? Kita dua kali kesini tapi tidak ada sesuatu yang aneh. Herannya kenapa harus kita langsung turun tangan. Kenapa kita tidak memerintahkan anak buah saja. Aku banyak pekerjaan yang..." Ucapannya berhenti melihat tatapan tajam pria tua di depannya.

Glek!

" Ah sepertinya papa memang sayang pada ku, buktinya saat melakukan hal hal seperti ini aku lah yang di bawa. " Secepat mungkin mengalihkan ucapannya.

Pria tua itu menghela nafas. " Kalau kamu ingin melihat adik mu maka diam! "

Pria dewasa itu langsung mengunci mulutnya. Diam dan tidak lagi berbicara. Bertepatan dengan Tasya yang membawa pesanan mereka.

" Ini pak pesanannya semoga menikmati. " Tasya tersenyum ramah. Dia saat Tasya ingin kembali dia tiba-tiba di hentikan.

" Apa kamu berkerja di sini berdua saja? " Pria tua itu menuju pada Angga yang menyapu halaman. Sudah di pastikan beberapa jam lalu warung ini sangat rame.

Walaupun Tasya heran dengan pertanyaan tapi di tetap menjawab. " Hem tiga pak..oh tidak maksudnya empat. " Tasya kalau Alfred juga termaksud anggotanya. Bagaimana pun tanpa Alfred tidak akan memiliki pelanggan yang banyak.

Dahi keriput pria itu semakin mengerut.

" Kemana dua lagi? "

" Ah itu pak!.." menunjuk anggun yang duduk santai di dapur, tapi kalau di lihat dari dekat di pasti sedang bergumam kesel. " Dan satu lagi ada di rumah pak! Dia lagi..."

" Tasya! Aku sudah membawanya."

Tatapan semua orang langsung menoleh pada Alfred. Tasya menatap Alfred biasa saja tapi reaksi dua pria itu sangat jelas berbeda. Gibran tidak dapat mengendalikan tingkahnya saat melihatnya jadi dia langsung menggebrak meja.

" Itu kau pria sialan!! " Berdiri dan ingin memukul Alfred.

Alfred tidak mengenal mereka tapi kenapa pria asing ini malah ingin memukulnya. Kejadian itu sangat cepat membuat Tasya hampir menjerit kalau tidak Alfred dengan muda menghindar.

Saat itu tasya langsung maju dan berdiri di depan Alfred. " Pak apa maksudnya ini. " Tegas tasya merentangkan tangannya. Tasya secara terang-terangan ingin melindungi Alfred walaupun tau Alfred sendiri bisa melindungi dirinya.

Pria tua itu berdecak kesel dengan tingkah putranya. Tangan keriputnya memegang tangan Gibran. Cengkraman di lengan Gibran membuat dirinya sadar papanya sedang memperingati dirinya. Jadi Gibran dengan emosi yang belum reda terpaksa terdiam namun matanya tidak lepas dari Alfred.

" Maaf maaf atas kesalahan putra Saya, umurnya saja tua tapi tidak punya otak. "

" Pa.."

Gibran kembali bungkam dengan kekesalan yang semakin meningkat. Bisa bisanya dia seorang penguasa sukses di bilang tidak punya otak. Harga dirinya kalau di depan papanya memang tidak ada arti.

" Tapi putra tuan sungguh keterlaluan. "

Tasya tetap masih marah. Mana terima dia anggotanya ingin di pukuli di depan matanya.

Pri tua itu menyenggol lengan Gibran. " Minta maaf. " Dari tatapan seorang mengatakan itu.

Dengan dada yang masih panas, Gibran dengan tidak ikhlas meminta maaf. " Saya hanya melihat wajah yang berwajah persis dengan pemuda ini. Dia bajingan yang telah menculik adik saya. "

Setelah mengatakan itu dia pria beda usia itu pamit pergi. Tanpa makan apapun tapi tetap membayarnya bahkan lebih karena membuat keributan.

" Kamu takut? "

Alfred yang tadinya tenggelam dalam pikirannya kini tersadar kembali saat melihat Tasya bertanya dengan ekspresi khawatir. Tadi tau kenapa tapi ada rasa senang melihat ekspresi itu. Jadi tanpa sadar dia berkata lembut.

" Aku tidak papa. "

Tasya menghela nafasnya lega. " Syukur lah. "

.......

Di sebuah rumah mewah terdengar suara pukulan. Sesekali terdengar decakan tidak puas.

" Bodoh Bodoh. Sudah pernah ku katakan bila kita berhasil menemukannya jangan pernah membuat curiga dengan tingkah kita. "

" Di sini kita belum tau dia pria bajingan itu atau jangan Jangan dia keturunan pria itu. "

Tongkat pria tua itu kembali memukul kaki Gibran yang meringis. Memang kekuatan papanya ini sangat lah kuat. Padahal sudah tua.

" Aku kelepasan pa. Tapi sepertinya dia bukan pria bajingan yang membawa Liliana pak! Atau mungkin dia putra Liliana pa. "

Pria tua itu yang sudah merasa capek memukuli putra jadi dia langsung duduk dengan salah satu tangan yang mengelus janggutnya.

" Satu satunya cara yaitu menculiknya. "

" Untuk apa menculik ku? "

Alfred tiba-tiba duduk di salah satu sofa dengan tersenyum.

" Ya tentu memastikan kamu itu pria bajingan atau putra dari putri ku. Eh..."

Baik pria tua itu maupun Gibran langsung tersadar, " kau.."

Alfred tersenyum dengan santai di melipat kakinya. " Wajah kalian kenapa sangat terkejut. "

Kedua pria beda usia itu terlihat syok. Bahkan sampai tidak dapat berkata-kata. Sejak kapan ada yang bisa masuk ke rumah mereka? Penjagaan ini ketat tapi kenapa?...

" Pria bajingan atau putra dari putri ku, maksudnya apa ? " Setelah mengatakan itu Alfred langsung meloncat untuk menghindari tendang Gibran.

" Kau pasti pria bajingan itu Kan!! Pura pura hilang ingatan? Cepat kembali adik ku. " Gibran mengamuk dan terus menghajar Alfred yang terlihat santai menghindar.

" Balas aku..."

Bugh!

" Aduh! Sakittt!" Ejek Alfred membuat Gibran semakin emosi, dia sudah ingin menghajar Alfred lagi namun suara peringatan papanya terdengar penuh penekanan. Jadi Gibran mau tidak mau harus menahan kekesalan kembali.

" Katakan yang sejujurnya. Kau baltazar atau anak dari pria itu. " Pria tua itu atau mari kita sebut tuan Bisma.

Tatapan Alfred terlihat tidak dapat di artikan. " Dari mana kalau mengenal ayah ku? "

" Jadi..."

" Benarkan pa dia anak dari pria bajingan itu. Pa jangan pernah mengira dia putra Liliana pa! Mungkin bisa saja di putra dari selir selir pria vampir itu. "

Perkataan itu sukses membuat aura besar Alfred keluar membuat mereka tertekan. " Siapa kalian? Mengapa kalian tau ? " Dingin Alfred. Matanya sudah mulai menggelap.

Perubahan itu sungguh membuat Gibran yang tadi berani langsung menciut. Tuan bisma menenangkan Alfred.

" Kami akan menjelaskannya tapi to..uhuk! Uhuk.."

" Papa!! " Gibran sontak berteriak melihat papanya batuk darah.

Melihat manusia manusia lemah ini tidak mampu menahan auranya membuat Alfred langsung menarik kembali. Lalu dia duduk tanpa di persilahkan.

Perilakunya membuat Gibran menggeram kesal. Tapi tidak bisa berbuat apapun selain membantu papanya duduk.

" Siapa kalian? " Tanpa melihat mereka, dia memilih melihat sekitar. Tanpa sengaja melihat sebuah foto. Alfred bergerak cepat tanpa di lihat oleh mata manusia tiba-tiba dia sudah duduk dengan membawa figuran itu.

" Jangan sentuh foto itu. " Teriak Gibran sangat geram dengan ingin merampasnya, tapi hanya gerakan tangan Alfred dia sudah terpelanting ke belakang.

Apa apaan ini? Gibran linglung untuk beberapa saat. Dia merasa Tubuhnya melayang dan akhirnya menghantam lantai. Remuk! Seolah merasakan tulangnya berpindah tempat.

" Kenapa foto ibunda ada pada kalian? Siapa kalian? "

" Apa!! "

1
Tiara Bella
semangat ya up nya Thor....
Tiara Bella
lanjut
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
msh gak ngerti kenapa Alfred umurnya dh ratusan tahun tp kan Liliana enggak kl iya Liliana dah berumur ratusan tahun pasti ayah dan kakak"nya sudah tiada donk 🤔🤔
Tiara Bella
lanjut ...
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jadi mereka berdua adalah keluarga dr ibunda nya Alfred yaitu manusia 🤔🤔
Tiara Bella
wkwkwkkw....kasian Alfred tinggal pke kacamata hitam aja ya
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ambyar kan jadinya 🤭🤭🤭
Tiara Bella
jangan disedot trs darahnya Tasya Alfred nnti hbs lagi
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒓𝒖𝒔 𝑬𝒍𝒔𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 😌😌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒈𝒆𝒓𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝑬𝒍𝒔𝒂 𝒑𝒔𝒊𝒌𝒐𝒑𝒂𝒕 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑬𝒍𝒔𝒂
Tiara Bella
lanjut....
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒍𝒇𝒓𝒆𝒅 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂 😊😊
Tiara Bella
Bu ya bukan buk.....
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒉 𝑨𝒍𝒇𝒓𝒆𝒅 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒌𝒆 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒄𝒖𝒓𝒊𝒈𝒂 𝒌𝒍 𝑬𝒍𝒔𝒂 𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒚𝒂 😏😏
Tiara Bella
lanjut....
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒔𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉 𝒂𝒍𝒖𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒎𝒔𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂, 𝑨𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒍𝒇𝒓𝒆𝒅 𝒚𝒈 𝒊𝒕𝒖" 𝒂𝒋𝒂
Tiara Bella
lanjut thor
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒅 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒍𝒇𝒓𝒆𝒅 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂 𝒃𝒖𝒏𝒖𝒉 𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒅 𝒃𝒖𝒄𝒊𝒏 𝑨𝒍𝒇𝒓𝒆𝒅 𝒌𝒆 𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒔𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒏𝒊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!