Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 01
SEBUAH BUKU AGENDA
Richesse (kekayaan), Honneur (kehormatan), Beauté et belle apparence (kecantikan dan ketampanan). Semua itu tidak menjamin kebahagiaan, karena kebahagiaan di dapat dari diri kita masing-masing.
~Four~
...🖤🖤🖤...
(Sebuah kisah cinta. Dimana setiap harinya aku menunggu kabar baik dari Takdir dan Tuhan. Di setiap bulan, aku selalu memandang ke arah kalender, untuk menghitung perpisahan kita.)
~Cassea Laura Chadwick~
...***...
Desa Schengen - Paris.
01 April 2011.
Tap, tap, tap! Suara langkah kaki yang tengah berjalan, dimana jalanan tersebut tidak begitu ramai orang, karena tempat itu seperti desa di salah satu daerah yang bertepatan di kota Paris. Seorang wanita dengan pakaian berjas putih kini sudah berdiri di depan salah satu rumah yang ada disana, rumah itu tidak sunyi seperti rumah yang lainnya. Melainkan banyak orang yang tengah memasang wajah sedih.
Tiba-tiba dua orang pria menghampiri wanita berjas putih yang masih berdiam diri di depan rumah.
“Aami!!” sapa kedua pria yang kini berjalan ke arahnya. Mendengar namanya di panggil, Aami menoleh dengan senyuman tipis. Saat mereka saling berhadapan, mereka berjabat tangan dengan senyum lebar seolah teman lama yang kini bertemu kembali.
“Apa kabar Darrel!! Dan— ” Berhenti seketika sambil meneliti pria yang satunya. “Curtis!!” lanjut pria yang tadi dipandang nya. Seketika tawa kecil keluar dari mulut Aami.
“Ah, iya! Maaf, aku sedikit lupa.” Darrel dan Curtis tertawa kecil mencoba memaklumi nya.
“Ayo masuk!” ajak Darrel tersenyum.
Kini mereka bertiga masuk ke dalam rumah tersebut, saat itu juga sebuah foto yang menandakan seseorang itu sudah meninggal, berdiri tegak di hadapan Aami dan kawan-kawan. Air mata tidak terasa menetes membasahi pipi coklatnya. Melihat bahwa temannya menangis, perlahan Darrel memegang pundak Aami.
“Kau mau melihat isi kamarnya?” tanya Darrel lembut. Aami mengangguk pelan dan mengikuti langkah Darrel dari belakang hingga sampai di sebuah kamar yang sudah tidak asing baginya. Perlahan Aami masuk ke dalam sambil mengamati seisi ruangan di dalamnya.
“Kami akan menunggumu di luar.” Ucap Darrel mengajak Curtis pergi keluar meninggalkan Aami sendiri di dalam kamar. Ruangan menjadi hening dan dingin, Aami menghampiri sebuah kotak yang berukuran sedang. Kotak itu berada tepat di atas meja di depannya ia berdiri. Tangan Aami mengusap kotak itu yang ternyata terkunci. Dan dari belakang sebuah tangan menepuk pelan pundaknya, seketika Aami terkejut dan menoleh ke belakang.
“Bibi!” sapa Aami yang melihat bahwa itu adalah ibu dari temannya yang sudah meninggal. Kini mereka memilih duduk di atas tempat tidur berwarna abu-abu, dengan tatapan sendu.
“Aku tidak menyangka kalau dia akan pergi secepat ini.” Kata Aami yang mulai bersedih.
“Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput kita, tapi Bibi bangga kepada-nya! Dia meninggal karena menyelamatkan seorang anak!! Bibi sangat bangga padanya!” Melihat bibi itu juga mulai menangis, membuat Aami berdiri dan memeluknya. Mencoba untuk menenangkan wanita yang lebih tua darinya walaupun air mata tak bisa menipu.
“Dia sangat baik Bi. Dia sama seperti pahlawan!” ucap Aami dengan isak tangisnya.
Mata yang sudah penuh dengan air mata, kini melihat kotak yang terkunci dan membuat banyak tanda tanya yang sangat penasaran dengan isi nya. Seketika Aami berhenti menangis, dan bertanya kepada bibi tersebut.
“Bibi! Itu kotak apa?” tanya Aami menunjuk ke arah kotak tersebut yang mana wanita tua itu ikut menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Aami.
“Itu kotak rahasia milik nya, dia berpesan kepadaku untuk memberikan kotak itu kepada seseorang.” Jawab bibi itu. Aami semakin penasaran.
“Seseorang? Siapa?” tanya nya lagi, hingga bertambah rasa penasarannya.
“Cassea!”
Deg!
Mendengar jawaban dan nama yang di sebutkan oleh ibu dari temannya itu, membuat Aami terkejut. Saat diam melamun, tiba-tiba sebuah kunci mendarat di tangan nya dan membuat nya berhenti dari lamunan, seketika saat wanita tua itu menatapnya.
“Apa kau bisa mengabulkan permintaan terakhir temanmu? Bibi mohon padamu. Bibi tidak bisa memberikan nya karena sebuah alasan yang tidak bisa Bibi katakan padamu.” Ucap bibi itu. Aami tersenyum menerima dengan senang hati tanpa pikir panjang.
“Bibi tenang saja, aku berjanji akan memberikan kotak ini kepada Cassea!” Aami mencoba meyakinkan wanita yang sudah berkepala enam.
“Merci (Terima Kasih)!” Balas bibi seraya memeluk Aami.
Saat Aami hendak keluar sambil membawa kotak tersebut, bibi tadi memanggil dan menghampiri Aami dengan membawa sebuah buku hitam yang tidak terlalu besar. Dan seketika ibu teman-nya tadi, memasukkan sebuah buku ke dalam tas Aami yang masih menggantung di lengan kanan nya.
“Bacalah saat di rumah.” Bisik ibu dari teman-nya itu. Aami mengerti dan pamit pergi keluar, saat dirinya sudah keluar dengan membawa sebuah kotak membuat dua temannya tadi ikut penasaran dengan isinya.
“Sepertinya berat, apa itu?” tanya Curtis hendak menyentuh kotak itu. Tapi Aami langsung berpaling dan melarang nya untuk memegang.
“Jangan sentuh ini, ini kotak milik teman ku!” Ketus Aami melarang.
“Kenapa tidak boleh, kami juga temannya.” Kata Curtis tidak terima.
“Iya, kenapa hanya kau saja yang boleh?” tambah Darrell.
“Karena aku istimewa!” jawab Aami tersenyum manis.
Tiba-tiba dari belakang sang pemilik rumah mencubit lengan Curtis sehingga membuatnya terpekik merasa kesakitan.
“Sudah jangan dengarkan mereka!” ucap ibu teman-nya dari belakang.
“Maaf Bibi, aku tidak bisa lama, karena sebentar lagi suamiku akan pulang dari kerjanya! Tapi lain kali aku akan mampir kesini lagi.” Ucap wanita berkulit coklat itu.
“Bibi mengerti! Pulanglah!” Balas bibi itu dengan senyuman.
Aami tersenyum. Sebelum pergi dia tidak lupa untuk berpamitan kepada kedua teman prianya, kini hanya mereka berdua yang tersisa. “Jaga dirimu!” Kata kedua teman konyolnya itu. “kalian juga jaga diri baik-baik!” Balas Aami tersenyum lebar.
Mereka kembali berpisah, Aami juga harus pulang tepat waktu sebelum suaminya datang lebih dulu.
...***...
Hari sudah menjelang malam, sementara Aami baru saja tiba di rumahnya, karena dia menempuh perjalanan sedikit jauh. Saat tiba di rumah, ternyata suaminya belum pulang, dengan segera dia menyiapkan makan malam. Menghabiskan waktu dua jam untuk membuat makan malam yang spesial.
Sampai, suaminya datang.
Aami menyambut dengan kecupan singkat dari suaminya. Sehingga mereka memulai makan malam bersama.
“Apa kau sudah bertemu teman mu?" tanya pria jakun berambut cokelat berkulit putih itu menatap istrinya.
“Sudah. Rasanya masih tidak menerima semua ini.” Dengan wajah murung yang masih tidak bisa melepas kepergian teman lamanya. Tentu saja, temannya itu sangat-sangat baik dan pemberani kau tahu.
“Jangan bilang seperti itu, itu hanya membuat temanmu tersiksa di sana! Doakan saja yang terbaik untuknya!” Balas suaminya sembari memegang tangan sang istri.
Aami tersenyum melihat suaminya, begitu juga suami Aami yang membalas senyuman istrinya itu. Mereka melanjutkan makan malam nya, seperti biasa. Hingga kegiatan lainnya seperti tidur malam dan lain sebagainya pun berlanjut.
.
.
.
Keesokan paginya, suami Aami yang baru saja berangkat kerja membuat Aami kembali sendirian di rumahnya.
“Hati-hati di jalan!” ucap istri tercinta.
“Iya, tunggu aku di rumah!!” Aami mendapat kecupan di kening nya yang diberikan oleh suami tercinta. Setelah melihat suaminya sudah pergi. Seketika dia teringat dengan buku yang masih ada di dalam Tas miliknya. Dengan berjalan sedikit cepat Aami mengambil tasnya dan mengeluarkan buku yang dimasukan oleh ibu teman-nya kemarin.
Kini wanita berkulit coklat itu tengah siap, duduk di sebuah sofa ruang tamu, sambil membawa sebuah buku yang tidak terlalu besar di tangan nya.
Dia mengamati buku yang terlihat tua dan berwarna hitam tersebut, dengan tulisan Perancis, Livre Agenda yang artinya adalah (Buku Agenda). Aami membuka halaman pertama, dalam buku tersebut, terdapat tulisan nama ZACH DAWSON nama pemilik buku. Halaman kedua perlahan dia buka seperti sebuah tulisan tentang cerita yang diawali dengan sebuah tanggal. Melihat itu seketika ekspresi wajah Aami berubah menjadi serius.
“Apa ini sebuah cerita?” gumam pelan Aami yang bertanya-tanya pada dirinya sendiri, yang juga sangat penasaran. Dia membaca barisan pertama dari tulisan yang tercantum di dalam buku tersebut. Buku yang ia juga tidak tahu, bahwa temannya menulis sebuah Diary.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Jangan salah paham dulu ya! Ini murni novel milikku ya dari apk orange aku pindah kemari dan iya, ini kisah cinta angst jadi siapkan hati kalian dan siapkan tisu sebelum membacanya 🤧
Cerita akan berfokus ke buku agenda yang dibaca yaa, semoga kalian faham dengan alurnya 😅 🙏
Ini juga masuk ke list aku Light Romance yaaaa di my profil walaupun sedikit ada adegan Action😁 Update setiap hari dan di malam hari 😌 Mohon bantuannya dan dukungan kalian yang sangat-sangat membantu para penulis huhuhu 🙂☺️🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!
LIKE ☑️
COMENT ☑️
VOTE ☑️
RATE ⭐ 5 ☑️
FAVORIT ☑️
Thanks and See Ya ^•^
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea