Mayra begitu bahagia dijodohkan dengan pria pilihannya, akan tetapi harapannya dicintai harus pupus dan kandas. Rayyan Atmadja sangat membenci Mayra namun dirinya enggan untuk melepaskan.
Apakah Mayra mampu mempertahankan dan membuat Rayyan mencintainya atau Mayra lama-lama menjadi bosan lalu meninggalkan pria pilihannya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Dalang Dibalik Hilangnya Mayra
Seluruh pengawal Oma Salsa dikerahkan mencari Mayra dan keluarganya. Hanya dalam waktu 24 jam, akhirnya mereka menemukannya. Oma Salsa dan Rayyan begitu senang mendengar kabar tersebut.
Keduanya berangkat ke salah satu kota dengan perjalanan memakan waktu 3 jam menggunakan jalur cepat tanpa hambatan. Sesampainya di sana, Mayra terkejut melihat kehadiran Oma Salsa dan Rayyan.
"Oma..Mas Rayyan!" ucap Mayra terbata.
"Mayra, kenapa kamu pindah tanpa sepengetahuan kami, hah?" marah Oma Salsa.
"Maafkan aku, Oma!" Mayra menundukkan kepalanya.
"Papa!" Rama yang berada di kamar mendengar suara orang dari teras rumah berlari menghampiri Rayyan.
Rayyan pun menyambutnya dan menggendongnya, ia mengecup pipi bocah laki-laki itu berulang kali.
"Papa, aku sangat rindu. Ke mana saja selama ini?" tanya Rama.
"Papa mencari kalian, kenapa pergi tidak memberitahu Papa?" Rayyan menatap putranya.
"Aku ingin memberitahu Papa, tapi aku tidak tahu nomor telepon Papa," ucap Rama.
"Kenapa tiba-tiba kalian pindah?" tanya Oma Salsa.
"Waktu itu ada orang yang marah-marah kepada Mama dan Nenek, Oma Buyut," jawab Rama jujur.
"Rama!" tegur Mayra.
"Siapa yang berani marah-marah kepada kalian?" Rayyan mengarahkan pandangannya kepada istrinya.
"Tidak ada, Mas." Mayra berusaha menutupi sesuatu.
"Jangan membohongi kami, Mayra! Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari kami?" kesal Oma Salsa.
"Waktu sewa sudah habis, Oma!" Mayra beralasan.
"Mayra, katakan siapa yang berani memarahi kalian?" tanya Rayyan.
"Rama, apa kamu mengenal orang yang sudah memarahi Mama dan Nenek kamu?" Oma Salsa bertanya dengan lembut kepada bocah yang masih berada dalam gendongan Rayyan.
Rama menggelengkan kepalanya.
"Ciri-ciri orangnya seperti apa?" Rayyan bergantian bertanya kepada putranya.
"Mereka laki-laki dengan tubuh besar dan perempuan seperti Nenek Ratih, mereka turun dari mobil mewah," jelas Rama.
Rayyan dan Oma Salsa saling pandang setelah mendengar penjelasan dari Rama.
"Mayra, siapa mereka?" tanya Rayyan.
Mayra masih diam.
"Di mana ibumu?" tanya Oma Salsa sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Ratih.
"Ibu lagi ke pasar," jawab Mayra.
"Apa mereka mengancam kalian?" tanya Oma Salsa lagi.
"Mayra, apa kamu bisa menjawabnya?" Rayyan tampak tidak sabar mendengarnya karena Mayra selalu diam.
"Mama, katakan kepada Papa dan Oma Buyut siapa yang sudah memarahi kita. Biar kita balas perbuatan mereka!" desak Rama.
Mayra masih bergeming, ia bingung menjelaskannya.
Selang 15 menit setelah kedatangan Rayyan dan Oma Salsa, Ratih pun pulang dari pasar. Ia begitu senang melihat kedua orang tersebut.
"Syukurlah kalau Oma dan Nak Rayyan ke sini menemui kami!" ucap Ratih.
"Apa yang terjadi, Bu?" tanya Rayyan.
"Mama kamu yang menyuruh kami pindah," jawab Ratih.
"Apa!" Oma Salsa dan Rayyan terkejut.
"Dia mengancam Mayra, jika masih berharap dengan kamu maka dia akan mengambil Rama lalu memberikan kepada orang lain yang berada di luar negeri," jelas Ratih.
"Dia berani mengancam kalian seperti itu?" Oma Salsa mulai tersulut emosi.
"Karena kami tidak ingin berpisah dari Rama, maka kami turuti keinginannya," ujar Ratih.
"Memang Citra selalu saja membuat masalah!" geram Oma Salsa.
"Oma, tolong jangan marahi Mama Citra!" mohon Mayra. "Dia melakukan itu demi kebaikan anaknya!" lanjutnya.
"Kebaikan apa? Dia itu nenek kandungnya Rama, tapi begitu tega memiliki niat membuang cucunya!" kesal Oma Salsa.
"Kami benar-benar takut, aku tidak ingin hal buruk menimpa Mayra dan Rama," kata Ratih.
"Aku akan menegur Citra, sekarang kalian ikut kami kembali ke sana," ucap Oma Salsa.
"Kami tinggal di mana, Oma?" tanya Mayra.
"Kamu masih istri sahnya Rayyan, jadi kamu tinggal bersama dia dan ibumu akan kembali ke kampung," jawab Oma Salsa.
"Ibu setuju dengan usul Oma, Nak. Kamu dan Rama memang lebih baik tinggal bersama," sahut Ratih tentunya membuat Rayyan senang mendengarnya.
Salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜