🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Bahagia Keluarga Long
Sementara itu Long Huan yang putus asa, kini sedang berjalan meninggalkan Klan Long menuju wilayah pegunungan hutan mati yang berbatasan dengan Sekte Lembah Racun.
Ia berjalan sambil sesekali berteriak melampiaskan kebenciannya pada Long Guan, dengan penuh murka ia menatap langit malam dan mengumpat.
"Sungguh tidak adil, langit tidak memihak padaku. Kenapa tidak dibunuh saja diriku daripada harus menahan kehinaan seperti ini. Sudah tidak ada gunanya aku hidup, kelak jika aku bangkit maka aku takkan mati hingga meminum darah Long Guan"
Ucapan Long Huan penuh dengan aura kebencian yang begitu pekat, tanpa ia sadari seberkas cahaya berwarna merah datang dari balik kegelapan malam dan menghisapnya dari tempat dimana ia berdiri.
Cahaya merah tersebut membawa Long Huan ke suatu tempat seperti sebuah pemakaman kuno, tubuhnya sudah pingsan dan tergeletak di atas batu hitam yang menyerupai peti mati.
Darah Long Huan yang sudah mengering mulai bereaksi saat bersentuhan dengan batu tersebut, tiba-tiba sebuah kekuatan menarik jiwanya secara paksa ke dalam peti mati yang terbuat dari batu berwarna gelap.
"Hahahaha..!!"
"Akhirnya segel ini terlepas, darah bocah itu mengandung esensi keturunan Qiu Long" ucap sesosok makhluk dengan mata merah dan wajah yang sangat menyeramkan.
"Tubuhnya terlalu lemah, aku butuh lebih banyak darah untuk memulihkan kekuatanku" ucap sosok tersebut yang merupakan perwujudan dari Kaisar Iblis Azazil.
Perlahan jiwa Kaisar Iblis memasuki tubuh Long Huan, bersatu dalam proses penyatuan yang tampak sangat menjijikkan. Setelah proses penyatuan itu selesai, kemudian ia berjalan ke sebuah kolam yang berada tidak jauh dari sana. Kaisar Iblis memasuki kolam tersebut dan berendam di dalamnya sambil memejamkan mata dengan posisi duduk bersila.
****
Di suatu tempat, dimana Kepala Biksu Shaolin sedang bermeditasi...
Biksu Tang seketika membuka matanya dan langsung bangkit berdiri. Perasaannya menjadi resah dan pikirannya menjadi tak tenang.
"Firasat apa ini? sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi" gumamnya dalam hati.
Keesokan harinya di kediaman keluarga Long, para anggota keluarga sudah melewati peristiwa semalam sebagai peristiwa yang akan selalu teringat dalam sejarah keluarga Long.
Pagi ini tampak Long Guan dan Jian Ling sedang berjalan mengitari kediaman keluarga Long. Mereka tiba di taman keluarga lalu duduk tidak jauh dari pohon peony dengan bunganya yang indah tampak mulai bermekaran. Selain pohon Peony, aroma wangi pohon meihua juga membuat perasaan mereka nyaman.
Long Guan memandang kekasihnya dengan penuh rasa cinta, saat ia bersama Jian Ling ia merasa beban berat di pundaknya seakan menghilang. Mereka asyik berbincang berdua tanpa sadar Patriak Long dan Raja Zu datang menghampiri.
"Guan'er, besok ulang tahun Kakek yang ke seratus tahun. Dalam acara tersebut kakek juga ingin mengadakan upacara pernikahan kalian"
Ucapan kakeknya yang tiba-tiba membuat Long Guan salah tingkah, ia bingung harus berkata apa.
"Pagi tadi aku sudah mengirimkan empat orang pamanmu menuju kediaman Tetua Jian membawa lamaran" tambah Patriark Long yang dibarengi anggukan dari Raja Zu yang merupakan kakek Long Guan juga.
Sementara Wajah Jian Ling memerah, pernikahan ini sangat mendadak namun ia tentu saja tidak akan menolak. Ayahnya beserta Patriark Long sudah saling dukung, sehingga acara yang seharusnya perayaan ulang tahun Patriark Long akan semakin semarak dengan ditambahnya pernikahan mereka berdua yang akan menghebohkan seluruh tamu undangan.
"Terimakasih kakek, maaf sudah merepotkan kalian berdua" ucap Long Guan dengan nada penuh hormat kepada Patriark Long dan juga Raja Zu Lian.
"Semua persiapan akan diatur oleh Kepala Pelayan, kalian bersiaplah. Selain itu siang ini juga Tetua Jian akan tiba di kediaman keluarga Long." ucap Patriak Long kembali menambahkan.
Jian Ling menatap hangat kedua kakek Long Guan, ia sangat bersyukur bisa bersama orang-orang yang baik dan bijaksana seperti ini, hingga ia berpikir bahwa sifat bijaksana Long Guan memang banyak menurun dari kedua orang Kakeknya tersebut.
Jian Ling mengetahui bahwa kedua sosok orang tersebut merupakan dua tokoh penting di Kekaisaran Qin, namun mereka tampak rendah hati dan jauh dari sikap arogan. Bahkan Jian Ling memperhatikan hubungan Patriark Long dengan Raja Zu benar-benar tulus tanpa ada tekanan politik di antara keduanya.
Keluarga Long memang keluarga besar yang tidak terpengaruh dengan hubungan kepentingan sepihak. Jika saja keluarga Long mau, dengan kekuatannya sudah mampu membangun kerajaan sendiri.
Di tengah perbincangannya, Long Guan berkata,
"Kakek, di hutan mati aku bisa selamat dan bertahan hidup karena perawatan leluhur Long Tian" ucap Long Guan di depan kedua kakeknya dan juga Jian Ling.
Long Guan tidak menutupi rahasia dari mereka, apalagi Jian Ling yang merupakan wanita belahan jiwanya.
"Leluhur Long Tian??"
Patriark Long kaget dan hampir tersedak. Ia tidak menyangka bahwa leluhur Long masih hidup dan bahkan menyelamatkan cucunya.
"Sungguh pertemuan takdir yang sangat kebetulan" ucapnya pelan.
Lalu Long Guan menceritakan banyak hal yang terjadi, kecuali tentang warisan Mustika Naga Qiu Long saja yang tidak ia ceritakan.
Kemudian Long Guan mengeluarkan beberapa benda dari cincin peninggalan leluhur Long Tian yang berkaitan dengan Klan Long untuk diserahkan kepada Patriark Long.
Bahkan Long Guan memberikan dua buah teknik yang sudah ia salin ke dalam dua buah gulungan, yaitu Teknik Pukulan Sembilan Naga dan Teknik Langkah Seribu Bayangan.
Dua teknik tersebut merupakan jurus rahasia Klan Long yang sudah lama menghilang. Dari sekian banyak harta yang diberikan Long Guan, dua gulungan tersebut membuat mata Patriark terbelalak menahan kegembiraan.
"Ini adalah harta warisan sejati Klan Long, apakah kamu sudah menguasai kedua jurus ini?" tanya Patriak Long kepada Long Guan.
"Ya, aku sudah menguasainya" jawab Long Guan sambil mengangguk.
"Kamu adalah Patriark Long yang selanjutnya, dalam sejarah keluarga kita orang yang menguasai kedua jurus ini akan menjadi pemimpin keluarga dan membawa kejayaan keluarga Long" ungkap Patriark Long dengan berapi-api.
"Aku tidak tertarik kakek, biarkan kakek yang melanjutkan. Terkait jurus tersebut dapat menyimpan dan mempelajarinya. Leluhur Long Tian sudah memberikan tugas yang lain terkait dengan kebangkitan Kaisar Iblis" Ucap Long Guan apa adanya.
"Guan'er, tugasmu amat mulia, terus tingkatkan potensi dirimu. Jika butuh bantuan jangan sungkan" ucap Raja Zu Lian sambil mengusap lembut pundak cucu kebanggaannya tersebut.
Raja Zu Lian kembali teringat akan putrinya, Zu Xuan. Dalam hati Raja Zu Lian sangat bangga memiliki putri yang melahirkan seorang pahlawan.
Perbincangan mereka tak terasa hampir melewati waktu siang, Long Guan dan Jian Ling kemudian izin undur diri untuk melakukan beberapa persiapan terkait rencana pernikahan mereka.
Dari Gerbang Klan Long nampak rombongan ke empat paman Long Guan beserta Tetua Jian tiba. Tetua Jian langsung dibawa menuju kediaman Jian Ling, sementara ke empat paman Long Guan segera menemui Patriark Long untuk melaporkan tentang perjalanan mereka ke Sekte Pedang Angin.
Long Chu kali ini sangat antusias menceritakan apa yang terjadi di sekte Pedang angin, telah terjadi pembangunan besar-besaran di sekte tersebut, ada lima paviliun besar yang sedang dipersiapkan untuk di bangun.
Nampaknya apa yang diungkapkan oleh Long Guan bukanlah isapan jempol, "Sekte Pedang Angin nampak sangat berbeda" ucap Long Chu dengan penuh semangat.
"Kelak kita akan mengirimkan anak-anak muda perwakilan anggota keluarga kita untuk belajar di Sekte Pedang Angin" ucap Patriark Long mendukung langkah cucunya.
Lalu Patriak Long mengeluarkan dua buah gulungan, ia bercerita tentang asal usul kedua gulungan tersebut. Patriark juga menyampaikan bahwa keempat putranya harus berlatih dua teknik tersebut untuk melindungi Klan Long dari serangan pasukan iblis di masa depan.
Mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh ayah mereka membuat keempatnya lebih terkejut lagi, Long Guan benar-benar luar biasa, ia tidak mementingkan dirinya pribadi tetapi peduli pada kita semua.
Di tempat Jian Ling, kedatangan ayahnya membuatnya sangat bahagia. Ayahnya juga menceritakan tentang lamaran dari keluarga Long dan menanyakan secara pribadi kepada putrinya, Jian Ling menyetujuinya dengan sangat gembira. Sebagai wanita, ia sudah cukup dewasa untuk menikah.
Kemudian Jian Ling berkata kepada ayahnya, "Terimakasih atas segala kasih sayang yang telah ayah berikan, ketika aku sudah menikah tidak ada lagi yang membantu mengurus ayah di Sekte. Oleh sebab itu maka aku tidak keberatan jika bibi Yang Guifei merawat ayah di kemudian hari"
Ucapan Jian Ling membuat Tetua Jian sedikit tersedak, ia tampak malu-malu saat putrinya menyebut nama Yang Guifei.
"Jadilah istri yang baik, Long Guan adalah orang besar. Selain ketua sekte tentu masa depannya tidak terbatas. Jangan batasi ia hanya demi kepentingan pribadi"
Pesan Tetua Jian kepada putrinya, lalu mereka berpelukan tanda kasih sayang ayah yang akan melepas putrinya untuk menikah.