Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fara dan Toni
Pagi hari, diruang kerjanya kim.
"Toni, siapkan double date besok sore, Nala ingin nonton dan makan popcorn, Nala ingin mengajak dan mengenalkan temannya padamu" ucap Kim melirik Toni menggoda.
Kenapa tiba-tiba double date, pikir Toni. Tapi dia tetap menjawab,
" baik tuan" sambil menunduk.
"biar kamu segera menikah Toni, hahahaha"ledek Kim lagi.
Toni bergumam kesal, kenapa seenaknya menjodoh-jodohkan orang, aku merasa seperti kalah telak begini.
Kim mengingat kejadian semalam mereka ulang mimpi Nala, malam itu masih tuan Kim yang menang dalam segala hal rasanya.
******
Keesokan harinya, di apartemen Toni.
Kalau sesuai rencana, tuan muda akan pergi kencan, apa aku juga perlu membawa baju ganti ya, gumam Toni.
Walaupun pun bagi wanita yang melihat Toni, ketampanannya dan sikap dinginnya membuat para wanita berdebar-debar. Tapi entah kenapa Toni ingin terlihat berbeda, apa gadis itu pernah dilihat sebelumnya. Toni menjadi penasaran, dan menjadi tidak sabar. Karena ini kencannya tuan dan nyonya nya, berarti kebersamaannya dengan gadis itu untuk yang pertama kali bertemu, memikirkan nya saja, sekarang sudah menciptakan sesuatu yang menggelitik dihatinya. Maklum saja selama ini Toni tidak pernah dekat dengan seorang wanita, dia selalu mendahulukan kepentingan tuannya. Bentuk kesetiaan nya pada Kim tak perlu diragukan, sikap dingin dengan tatapan tajamnya selalu membuat orang lain segan dengan nya.
Setelah beberapa waktu tenggelam dalam pilihan, dia memutuskan baju mana yang akan dia bawa sebagai baju gantinya. Toni menenteng sebuah tas pada akhirnya saat turun dari lift, lalu memasukkan nya kedalam bagasi mobil, sambil menyibakkan rambutnya sebelum masuk kedalam mobil. Dalam sekejap dia sudah membawa mobilnya membelah keramaian menuju rumah yang selalu dia datangi setiap hari. Tempat dimana orang yang dia hormati dan setia kepadanya.
Rumah utama di pagi hari diisi dengan kesibukan, setiap orang menjalankan peran dengan tugasnya sesuai tanggung jawab yang mereka emban. Dari semenjak matahari belum terbit mereka sudah apel pagi, menerima instruksi dari pak Arnold. Kicau burung dan kupu-kupu yang menari diantar dedaunan di taman, menyambut sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan rendah dari arah gerbang utama. Para pekerja kebun menundukkan kepala ketika mobil yang mereka kenali siapa pengendaranya melintas, setelah mobil menghilang mereka melanjutkan pekerjaannya lagi.
Toni menghentikan mobil tidak jauh dari pintu utama, sekilas melihat jam yang melingkar ditangannya. Sepertinya ada yang mau dia lakukan diruang kerja Kim, membuatnya turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. Beberapa pelayan wanita yang berpapasan dengannya menundukkan kepala dan menghentikan langkah. Toni meneruskan langkah tanpa sedikit pun bereaksi dengan sapaan para pelayan. Diruang tv dia melihat seorang gadis yang sedang menikmati minumannya, dia menduga apa itu gadis yang akan dikenalkan kepadanya. Tapi untuk apa gadis itu pagi-pagi sudah ada dirumah ini, pikirnya menatap gadis itu tidak suka. Padahal hatinya tersenyum karena melihat gadis itu pagi ini, gadis itu yang merasa seperti ada yang memperhatikan nya pun menengok kearah mata itu. Fara merasa berdebar jantungnya saat melihat seorang laki-laki tampan seperti aktor cina menatapnya tajam, dengan gugup dis bangkit dari duduknya lalu berdiri. Fara memberikan salam dengan menundukkan kepala,
"perkenalkan saya Fara, saya teman Nala" ucap Fara dengan menatap Toni penuh pesona, sambil menebarkan senyuman.
"ooh ya" jawab Toni tertegun, manis sekali, batin Toni.
"saya Toni assisten tuan Kim" ucap Toni lagi, sambil memberikan tangan.
Fara menyambut tangan Toni, tangannya yang satu menyelipkan rambutnya yang terkuncir dengan rapi dibelakang kepalanya, sambil kakinya bergoyang.
"saya permisi" ucap Toni melengos, tapi tertangkap senyum yang sekelebat muncul. Dia senang bercampur berdebar-debar, karena baru kali ini dia berani berkenalan dengan seorang wanita, entah ada angin apa yang merubahnya.
Melihat kepergian Toni begitu saja, membuat ekspresi Fara berubah.
"cih sombong sekali" ucap Fara.
Pagi tadi Nala memberi taunya, bahwa dia akan mengajaknya jalan-jalan. Yang membuat Fara bertambah senang bahwa Nala akan mengenalkan dia seorang laki-laki, jadi seperti kencan bersama. Tapi setelah melihat Toni yang dingin, Fara merasa kesal. Sepertinya hanya dia yang antusias, laki-laki didepan nya biasa saja. Apa dia tidak menyukaiku ya, Fara menundukkan kepala melihat sepatu dan bajunya, sambil mulutnya merengut manyun.
Ehm dasar, ku kira cuma si Kim aja yang seperti Es ternyata assisten nya pun sama, pikir Fara. Apalagi saat sikap acuh tak acuh laki-laki didepannya, semakin jelas fakta itu. Biar bagaimanapun dia berterima kasih kepada Nala selain senang akan diajak jalan-jalan, status jomblo nya akan berakhir. Sebelum Fara kembali duduk, tiba-tiba asisten mister Kim berbalik.
"Fara... Sampai ketemu nanti sore" teriak Toni lalu tersenyum kearah Fara. Toni menundukkan kepalanya berlalu meninggalkan Fara.
Duarr, ada yang meledak di hati Fara, dia melihat punggung Toni yang berlalu dengan perasaan yang berbunga-bunga.
Ehm kenapa dia setampan dan sedingin itu, tapi aaaaa, aku suka! Gumam Fara. Sangking senangnya Fara memegang dadanya yang tidak berhenti berdebar, sambil menghentakkan kakinya saat duduk dengan kegirangan.
Sementara diruang kerja tuan Kim, Toni tersenyum melihat telapak tangannya. Hatinya tidak kalah berdebar, dari Fara. Dia membayangkan bagaimana manisnya wajah Nala, walaupun tubuhnya sedikit kecil, tapi itu membuat Fara menjadi semakin imut dimata Toni. Khayalan Toni jauh meninggi, membayangkan mereka menonton nanti duduk berdua. Jiwa kesepiannya kali ini seperti meronta-ronta, hatinya seperti dikelilingi kupu-kupu yang terbang ke sana kemari.
Selama ini dia hidup disamping Kim, tanpa memikirkan pasangan hidup. Kesetiaan nya pada Kim membuatnya mengesampingkan urusan pribadi nya. Toni sudah seperti pasangan Kim yang setia, tanpa pernah sedikitpun melirik seorang wanita. Apa ini akhir dari kejombloannya, karena selama ini wanita tidak ada yang membuatnya tertarik. Spa ini yang namanya jatuh cinta ya, batin Toni. Maklum saja pengalaman liar di kehidupan nya sudah pernah di lalui, tapi untuk jatuh cinta dia sama sekali tidak punya pengalaman itu.
Untuk pengalaman jatuh cinta sama sekali dia buta, tak pernah dia sedikitpun dia dekat dengan wanita. Selama bekerja dengan tuan Kim, sebenarnya banyak yang ingin mendekati Toni. Tapi laki-laki itu selalu bersikap dingin, membuat wanita segan mendekati. Dan seringnya Toni tidak tertarik, dan menghindari mereka. Terlalu sering wanita kecewa bila mulai mendekati Toni, karena dia pasti dapat penolakan dengan tatapan kejam Toni. Entah kenapa Fara yang baru pertama kali bertemu, Toni langsung begitu terpana. Sikapnya yang acuh seperti biasanya, menjadi sedikit manis terhadap Fara. Mungkin inilah kisah awal cinta Fara dan Toni.