"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadilah Bayangan Rara
"Seperti semula? Kau saja tidak bisa mengembalikan seperti semula. Dengan gampangnya kau mengatakannya? Heh," ejek Elmer. Ia tidak percaya dengan keadaan semula. Semuanya sudah hancur, kekasihnya pergi dan tidak tau kemana.
"Sekalipun kau membalikkan cinta mu, kau tidak akan mengembalikannya."
Gege mencengkram kuat selimut yang menyelimuti sebatas kakinya. "Setelah Kakak kembali, mari kita bercerai. Hubungan kita di mulai dari kesalahan, aku ingin memperbaikinya."
Elmer tertawa, hatinya berdenyut nyeri. "Bercerai? Setelah menghancurkan semuanya kau ingin bercerai." Elmer mendekat, ia menarik dagu Gege tapi tidak mencengkramnya. Menatap kedua manik indahnya dengan begitu dalam. "Semuanya tak akan kembali seperti semula, sekalipun kau mengorbankan cinta mu."
Gege akui, saat ini belum bisa melupakan pria di depannya, tapi ia yakin seiringnya waktu ia bisa melupakan. Tiga Bulan, selama tiga bulan ia harus pergi. Sekalipun Elmer tau, pria itu tidak akan mengejarnya. Karena yang di butuhkan bukan anak darinya, melainkan anak dari kakaknya, Rara.
"Menjijikkan! Kau hebat, aku harus bertepuk tangan pada mu. Setelah membuat kakak mu pergi, kau malah ingin bercerai." Elmer bertepuk tangan, bagaikan menonton sebuah film yang amat seru. Ia mengagumkan plot twist yang di buat oleh Gege.
"Sampai mati pun aku tidak akan menceraikan mu, jadilah Rara. Kau harus menjadi Rara menyukai apa yang dia sukai dan tidak menyukai apa yang tidak dia sukai, setelah Rara kembali, kau boleh menjadi dirimu."
"Sekalipun Kakak datang? Kau akan tetap mempertahankan pernikahan ini? kau gila."
"Anggap saja aku gila, karena aku memang gila." Elmer melanggang pergi, dia membanting pintu kamar Gege dengan kasar.
"Satu-satunya jalan adalah kabur dari sini," ucap Gege. Ia harus pergi dari mansion ini secepat mungkin.
....
"Elmer," sapa seorang wanita. Dia tersenyum pada menantunya itu, sebagai seorang ibu yang mencintai menantunya. "Kenapa dengan wajah mu?" tanya Mommy Becca. Dia menatap wajah kesal menantunya itu. "Mommy dan Daddy akan berusaha membawa Rara pulang," ucapnya tersenyum. Ia begitu sedih melihat kepergian putrinya hanya karena kegoisan putri satunya yang rela melakukan demi apa pun.
Padahal Elmer dan Rara saling mencintai, namun hancur karena Gege menjebak Elmer.
"Ada titik temu, Rara pasti pulang."
Elmer tersenyum, ia mencoba menanangkan hatinya di saat gejolak amarahnya. "Iya Mom, aku akan berusaha menemuinya."
"Mommy," Gege tersenyum. Meskipun ibunya membencinya, tapi sebagai seorang anak ia tak pernah membenci ibunya dan ayahnya. Semua terjadi karena sebuah kesalahpahaman dan akan berakhir dengan seiringnya waktu.
Mommy Becca langsung mengubah ekspresi wajahnya, yang tersenyum kemudian berubah dengan wajah datar. Ia memalingkan wajahnya, ia malu memiliki anak seperti wanita di depannya yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keinginannya.
"Elmer, Mommy nanti ke sini lagi setelah mendapatkan kabar Rara. Mommy malas berada di sini," ucapnya mengabaikan Gege.
Wanita yang masih terlihat muda itu walaupun umurnya sudah tak lagi muda tapi masih memancarkan aura kecantikan melanggang pergi.
Elmer pun mengekori wanita itu dan mengabaikan Gege. Beberapa kali Gege menarik nafas sesaknya. Ia memegang dadanya yang terasa sesak.
"Sampai kapan? Sampai kapan kesalah pahaman ini selesai. Aku tidak mengingat apa pun yang terjadi di pesta pertunangan kakak. Sebenarnya Elmer tau dari siapa kalau aku menyukainya?"
"Hah,"
"Nyonya," sapa Bibi Ang. Dia mengelus lembut lengan Gege. "Mau berjalan-jalan?" ajaknya.
Gege mengangguk dan tersenyum. Keduanya berjalan mengelilingi taman. Taman yang begitu indah dan beberapa bunga yang di sukai Kakaknya. Tidak pernah di mansion ini ada sesuatu yang kesukaannya, hanya ada kesukaan kakaknya.
"Bersabarlah Nyonya."
"Elmer tidak ingin menceraikan ku, jadi aku ingin pergi."
Bibi Ang langsung menatap wajah Gege, hatinya juga berdenyut nyeri saat melihat Gege di bentak dan di abaikan. Dia meraih kedua tangan Gege. "Saya akan membantu Nyonya, kapan Nyonya akan pergi?"