NovelToon NovelToon
Sistem, Berikan Aku Segalanya...

Sistem, Berikan Aku Segalanya...

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Slice of Life
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bayu Aji Saputra

Yang baik hati boleh follow akun ig di bawah.

ig: by.uas

Tag: comedy, slice of life, sistem, Kaya raya, semi-harem.

Jadwal Update: Random—kalo mau upload aja.

Sypnosis:

Remy Baskara, pemuda sebatang kara tanpa pekerjaan, sudah lelah dengan hidupnya yang hampa. Saat hampir mengakhiri hidupnya, tiba-tiba sebuah suara menggema di kepalanya.

[Sistem "All In One" telah terikat kepada Host...]

Dengan kekuatan misterius yang bisa mengabulkan segala permintaannya, Remy bertekad mengubah nasibnya—membalas semua yang menindasnya dan menikmati hidup yang selama ini hanya ada dalam angannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bayu Aji Saputra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 - Bantai-Bantai

Pria yang memegang tongkat besi mendengus. "Lo udah jatuh, masih sok jago?"

Pria besar di depan hanya tertawa dingin. "Lo bakal jadi sejarah, bocah. Biar kita kasih pelajaran soal kehidupan di jalanan."

Remy mendecak sambil melompat pendek beberapa kali. "Sistem, lo bisa ngilangin bukti kalo gue bunuh orang gak?"

[Bisa]

Mereka mulai maju bersamaan, mengepung Remy dari segala arah.

Salah satu pria mengayunkan batang besinya ke arah kepala Remy, tapi dalam sekejap, Remy melangkah ke samping.

Ayunan itu meleset dan menghantam dinding, menghasilkan suara keras.

Sebelum pria itu bisa mundur, Remy melompat, menggunakan dinding sebagai pijakan untuk meluncur ke arah lehernya.

Lutut Remy menghantam sisi kepalanya dengan keras, membuatnya terpelanting seperti boneka kain.

Pria lain tidak tinggal diam. Dia mencoba menusukkan pisau panjangnya ke arah dada Remy, tapi Remy sudah membaca gerakannya.

Dengan kecepatan luar biasa, dia menangkap pergelangan tangan pria itu dan memelintirnya, membuat pisau itu terlepas.

"AAAAARGH!" pria itu menjerit, tapi teriakan itu langsung terhenti ketika Remy menghantamkan siku ke tenggorokannya.

Pria itu tersungkur sambil terbatuk, tidak mampu bernapas.

Remy memungut pisau yang jatuh dan memutarnya di tangannya dengan gaya santai. Matanya tajam, seperti predator yang sedang memilih mangsa berikutnya.

"Bangsat! Serang dia bareng-bareng!" teriak salah satu pria yang tampak seperti pemimpin kelompok.

Tiga orang langsung maju bersamaan, dua dengan rantai dan satu lagi membawa palu besar.

Remy bergerak seperti bayangan, menghindari setiap serangan dengan langkah ringan.

Dia melompat ke belakang, memanfaatkan tong sampah sebagai pijakan untuk melayangkan tendangan memutar ke arah salah satu pria.

Krak!

Tendangan itu mengenai rahang pria tersebut. Dia langsung jatuh ke tanah, tidak bergerak.

Remy mendarat dengan anggun, tapi belum sempat menarik napas, palu besar itu sudah meluncur ke arahnya.

Dia melompat ke samping, nyaris terkena hantaman yang menghancurkan aspal di tempat dia berdiri sebelumnya.

Pria itu mengayunkan palunya lagi, tapi kali ini Remy melompat ke atas, memanfaatkan momentum serangan itu untuk melompat ke punggung pria tersebut.

Dengan brutal, Remy menusukkan pisau ke sisi leher pria itu dan menariknya dengan cepat.

Darah menyembur seperti air mancur, dan tubuh besar itu ambruk.

Sisa pria-pria itu mulai ragu. Mereka saling melirik, keringat mengalir di wajah mereka meski udara dingin malam itu.

"Dia bukan manusia… dia kayak iblis," salah satu dari mereka berbisik.

Tapi pemimpin mereka menggeram. "Bacot! Dia sendirian tolol gak usah takut. Bunuh dia, SEKARANG!"

Semua maju lagi, kali ini tanpa strategi. Mereka menyerang dengan brutal, berharap bisa menghancurkan Remy dengan jumlah mereka.

Remy tersenyum tipis. Matanya berbinar tajam, dan tubuhnya bergerak seolah-olah dia sedang menari di antara serangan mereka.

Dia menggunakan tembok gang untuk melompat, berputar, dan menyerang dari sudut-sudut tak terduga.

Salah satu pria mencoba menebasnya dengan parang, tapi Remy berjongkok rendah, membuat pria itu kehilangan keseimbangan.

Dalam satu gerakan cepat, dia melompat dan menendang pria itu ke dinding.

Kepala pria itu menghantam tembok dengan keras, meninggalkan noda darah.

"Lo main kotor, ya?!" teriak salah satu pria sambil menyerang dengan tongkat kayu.

"Pake armor, pake senjata." balas Remt kesal. "Lo kira itu bukan main kotor?"

Dia memutar tubuhnya, menangkap tongkat itu di udara, lalu memukul wajah pria itu dengan ujungnya.

Darah mengalir dari hidung pria itu, dan dia jatuh ke tanah dengan suara mengaduh.

Sekarang hanya tersisa tiga orang, termasuk pemimpin kelompok.

Dua pria yang lain terlihat gemetar, tapi pemimpinnya masih penuh percaya diri.

"Lo pikir udah menang?" pria itu menggeram. Dia mengeluarkan pisau besar dari pinggangnya dan melangkah maju. "Gue mutilasi lo anjing!"

Pria itu meluncur ke depan dengan serangan cepat, pisau di tangannya berkilauan di bawah cahaya lampu.

Tapi Remy berhasil menghindari setiap serangan dengan langkah gesit, seperti sedang bermain-main.

Ketika pria itu mencoba menikamnya lagi, Remy menangkap pergelangan tangannya, lalu memutar tubuh pria itu hingga tulang lengannya patah.

Teriakan kesakitan memenuhi gang itu.

Remy tidak berhenti. Dia meraih kepala pria itu dan menghantamkannya ke lututnya dengan keras.

Terdengar suara tulang retak, dan pria itu jatuh ke tanah, tidak bergerak.

Pria terakhir melihat semuanya dan langsung berbalik, mencoba kabur.

Remy melompat ke dinding, menggunakan tembok sebagai pijakan untuk meluncur ke arah pria itu.

Dia menangkap kerah pria itu dan membantingnya ke tanah.

"AAARGH! JANGAN! JANGAN BUNUH GUE!" pria itu memohon, wajahnya penuh ketakutan.

Remy menatapnya dengan dingin, lalu melepaskannya. "Cabut," katanya pelan.

Pria itu tidak butuh diberitahu dua kali. Dia berlari keluar dari gang dengan langkah terhuyung-huyung, meninggalkan teman-temannya yang tergeletak di tanah.

Remy menghela napas, matanya kembali tenang.

Dia berjalan keluar dari gang, meninggalkan tubuh-tubuh yang hilang perlahan menjadi cahaya, bersama dengan jejak-jejaknya.

[Berhasil menghilangkan jejak pembunuhan.]

1
Aisyah Suyuti
seru
Äï
kasian kemempuan mc langsung di nerf habis²an atau mungkin kemempuan yg di kasih system langsung hilang
Igris: itu si remy nahan diri krena lawannya itu temennya dlu
total 1 replies
Mahendra
up nya kelamaan
Igris: males
total 1 replies
Ryan Hidayat
lanjutkan bos ku
Äï
crazy up lah thor
dennisad
👍👍👍
dennisad
Lanjuttt
RidhoNaruto RidhoNaruto
up
Aisyah Suyuti
bagus juga nih
Äï
emang panigale V4 bisa buat boncengan? perasaan gk bisa deh 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!