Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Pagi ini Julian dan Anggun keluar dari Hotel setelah menyelesaikan sarapan mereka.ketika mereka berjalan berdampingan, Setiap mata terpesona melihat sepasang Muda mudi keluar meninggalkan Lobby Hotel. Yang satu pemuda tampan,tinggi,maskulin dan yang satunya seorang gadis cantik mempesona. Sungguh mereka pasangan yang serasi.
Di gerbang Hotel mereka berdiri sambil menunggu taksi yang telah dipesan.
"Kamu tau Showroom Mobil terdekat dari sini..?" Tanya Julian kepada Anggun.
"kamu mau beli mobil.? Aku tau, tak jauh dari sini ada Show room kenalan ku. Sudah lama juga aku nggak main ke sana. Kalau kita datang ke sana dan membeli, pasti ada Diskon buat kita." Jawab Anggun dengan girang.
"Bagus lah, tapi aku belum punya SIM." tambah Julian
"tapi kamu bisa nyetir kan..?" tanya Anggun
"bisa dong.. di Desa aku sering kok Bawa mobil angkat barang di Pasar." Julian meyakinkan.
"nggak ada masalah dong kalau gitu, nanti kita Urus SIM untuk mu, sebelum Sim nya jadi, Aku yang akan jadi Sopir mu sekalian menganalkan daerah Ibukota pada mu." cetus Anggun menjelaskan.
"Ok mari kita ke Showroom."
Tak lama Taksi pesanan sudah datang dan mereka langsung masuk ke mobil.
"Showroom Toyota ya Pak.." ucap Anggun pada pengemudi Taksi
"baik Non.." Jawab Pengemudi. Kemudian menjalankan Mobilnya ke tujuan yang ditunjuk.
"Kamu sukanya mobil type apa Jul..?" Tanya Anggun yang duduk di kursi belakang berdua dengan Julian. Seiring waktu mereka sudah mulai akrab layak seperti kenalan lama.
"belum tau juga.. Hehe... nanti kita lihat di sana aja." Jawab Julian. benar juga, mau beli mobil tapi tak tau type mobil nya, Gumam Julian dalam hati.
Naik taksi selama 30 Menit akhirnya mereka samapai di Pintu Masuk Showroom. sebenarnya jarak tempuh dari Hotel normalnya hanya 10 menit, tapi karna macet membuat perjalanan mereka jadi Lama, maklum Ibukota adalah Kota yang sangat padat dengan aktivitas kendaraan.
Saat memasuki halaman Showroom, terlihatlah pemandangan yang mengejutkan mereka. di sana tergeletak tak berdaya Empat Orang Security Showroom.
mereka menghampiri salah seorang Security yang masih bergerak dan hendak berdiri sambil memegang perutnya.
"apa yang terjadi Pak..?" tanya Julian penasaran
"Ada Rampok Mas, mereka bersenjata tajam dan senjata api, mereka sangat kuat, kami tak sanggup melawannya.baiknya kalian cepat pergi dari sini, saya akan memanggil Polisi..!" jelas Security kesakitan masih memegang perutnya.
"Anggun, kamu tunggu di sini, Aku akan ke dalam membereskan mereka, cepat panggil Polisi..!" perintah Julian dan melangkah santai kearah dalam Showroom.
"Baik, kamu hati hati ya, mereka bersenjata..!" Tanggap Anggun Khawatir.
Di dalam Showroom
"Cepat Buka Brangkasnya,..!!" perintah Seorang Pria tinggi besar memegang Pistol Pendek di tangannya sambil menodongkan ke kepala salah seorang wanita pegawai Showroom.
"Ba.. Baik.." jawab Wanita itu dengan Gemetar , rasa dingin ujung Pistol terasa di kepalanya, membuat Dia Ingin Pingsan Saat ini itu juga. Tapi karna rasa takut dia memaksakan diri.
"Cepat,,!! Sebelum ku bolongkan kepalamu..!!!" teriak Pria bertopeng.
Dengan tangan gemetar dan mulai menangis wanita itu mencoba membuka Password Brangkas, tapi karna rasa takut membuat dia sedikit lupa angka yang akan dipencet.
Saat dia mulai memasukkan beberapa angka tiba tiba Ada yang terbang dan terjatuh di tepat di sampingnya.
Gedebug..,,brak..
"Au...!!"
Wanita itu terpekik, karna kagetnya. melihat ke samping Pria bertopeng terhempas menimpa meja dan patah. Pistol di tangannya terlepas.
"kurang ajar, siapa yang berani..!! Hegg.,"
Belum selesai Pria bertopeng dengan bentakannya, sebuah tendangan kembali menghantam dadanya, hingga membuat dia kembali terlempar jauh dan memuntahkan seteguk darah. Kali ini dia tak sanggup lagi berbicara kemudian pingsan.
Kawanan bertopeng lain sadar dengan keadaan, mulai mengambil alih. Segera menghampiri salah seorang Pegawai lainnya dan meletakkan sebuah pisau belati di leher sandranya.
"Siapapun yang berani bertindak, maka wanita ini akan mati..!!" teriak Pria bertopeng lainnya.
Tak ada seorangpun yang berani bersuara apa lagi bergerak. Julian yang selesai denga Pria bertopeng berpistol,melihat dan ingin menghampiri Pria topeng lainnya yang sedang menyandera. Tapi terhenti oleh teriakan wanita dari dalam Ruangan. Melihat itu,awalnya ingin menyelamatkan sandera Julian Urungkan niatnya. Lalu secepat kilat berlari ke arah wanita yang baru datang lalu menarik kembali wanita itu ke dalam. wanita itu kembali ingin berteriak tapi mulutnya dibekap oleh Julian.
"tenangkan dirimu dulu, sekarang lagi ada sandera dengan mereka. Kamu tetap di sini dan jangn keluar dulu.ucap Julian sambil melepas dekapan tangan di mulut wanita itu.
Saat mulutnya bebes, wanita itu masih ingin berteriak tapi kembali dibekap oleh Julian.
"tenang dulu, aku bukan orang jahat, diluar ada perampokan, ditangan mereka sedang ada sandera, kalau kamu tak ingin jadi sandera selanjutnya maka tolong menurut dan diam, oke..!" Ucap julian meyakinkan.
Barulah wanita itu mengangguk dan diam masih dalam keterkejutannya dam bingung, karna awalnya dia tidak tau apa yang terjadi. ketika tadi di ruangannya mendengar suara gaduh di Lobby, maka dia ingin memastikan, tapi melihat ada Pria bertopeng terlempar dan mematahkan meja yang ada di depannya sontak dia berteriak Histeris.
Akhirnya Julian bisa menenangkan wanita itu dan segera keluar.
"Kau diam di tempat, dan jangan macam macam.!" teriak Pria bertopeng yang lagi memeluk leher sanderanya dari belakang sambil menghunuskan belati di leher wanita itu.
Julian menghentikan langkahnya sambil memperhatikan jumlah Pria bertopeng,ternyata mereka tersisa tujuh Orang lagi setelah satunya telah dilumpuhkan. satu Orang membawa senyata api dan yang lainnya hanya berbekal belati. Dan semua pria bertopeng hanya manusia biasa. Tidak ada satupun yang menguasai tenaga dalam. Dua orang diantaranya ada yang sudah setingkat Ahli beladiri, salah satunya yang bersama sandera.Kemudian Julian melihat kearah Pria yang bersama sandera.
"kau yakin ingin mencelakai wanita itu..?.. Kurasa kau akan terlambat.." setelah ucapan Julian selesai kemudian dia menghilang dari tempatnya, Pria di depannya bingung kemana Anak muda tadi pergi. Tapi tiba tiba belakang lehernya terasa seperti sebuah Gada besar menghantam.
Bug..
Seketika Pria bertopeng lemas dan jatuh,pisau belati yang di pegang terlepas. Sementara wanita yang tadi di sandera hanya diam terpaku belum sadar apa yang terjadi.
"Cepat pergi dari sini." Ucap Julian
Wanita itu diam sejenak karna masih shok dengan kejadian barisan. Julian menyentuh bahunya untuk menyadarkan dan menyuruhnya segera pergi.
Para pria bertopeng lainnya masih belum sadar apa yang terjadi tapi seluruh senjata mereka telah dilucuti dan sebuah pukulan keras menghantam belakang lehernya masing masing.
Semua kejadian itu begitu cepat, mereka hanya melihat bayangan seseorang wara wiri di sekitar dan para pria bertopeng telah jatuh ke lantai.
Tak lama suara serinai mobil Polisi terdengar dari kejauhan dan mendekat. Ketika polisi masuk ke area Showroom situasi telah aman terkendali. para Perampok yang berjumlah delapan Orang telah dilumpuhkan oleh Julian tanpa perlawanan.
Melihat situasi telah aman semua, Komandan polisi menghampiri salah seorang Pengunjung Pria yang masih berdiri di depan meja Loker.
"apa semua baik baik saja, apa ada korban..? Tanya Pria paruh baya berseragam polisi dengan Lambang satu melati di bahunya, yaitu berpangkat Kompol( Komisaris Polisi )
" Sudah aman Pak. Tadinya ada penyandraan, mereka bersenjata. Tapi sudah dibereskan oleh pemuda hebat itu." jawab Pria yang didatangi sambil menunjuk ke arah Julian yang melangkah keluar ruangan terlihat acuh tak acuh.
Kompol itu menoleh ke arah yang ditunjuk. Dan memanggil.
"Saudara, tunggu..!" Kompol itu mengajar Julian, sambil memerintahkan bawahannya untuk membereskan Para perampok untuk dibawa ke kantor Polisi.
Julian menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Polisi yang memanggil.
"Tunggu Saudara.. Saya hanya mengucapkan terimakasih atas bantuan anda." ulang Kompol setelah berada dihadapan Julian.
"Oh.. Iya Pak. itu bukan apa apa. Saya hanya kebetulan berkunjung ke sini dan melihat kejadian tadi." Jawab Julian santai.
" Anda terlalu merendah, Tindakan Saudara sungguh superior dan sangat membantu kami.
kami dari Kepolisian akan memberi apresiasi terhadap Orang yang membantu pihak Kepolisian, Jadi maukah Saudara ikut dengan kami ke Kantor..?"
"Eh.. Nggak Usah Pak. Saya cuma sedikit melakukan perlindungan terhadap Orang yang tak bersalah.." jawab Julian sedikit kaku.
"Sebentar Saja, ada sedikit yang mau kami tanyakan tentang kejadian tadi. Mau yah.." ucap Kompol sedikit memohon.
"Maaf Pak sebelumnya, bapak bisa tanya ke yang lain. Saya ada keperluan lain juga di Showroom ini. kalau ada yang sangat penting, Bapak bisa tanya sekarang" Julian terus menolak dengan sopan. Saat itu Anggun datang menghampiri setelah yakin suasana aman.
"Maaf Pak Sofian, Pria ini teman saya, apa ada yang bisa saya bantu." tanya Anggun menghampiri.
"Eh Nak Anggun, itu kamu..? Tak apa saya hanya ingin mengucapkan Terimakasih karna telah membantu kami dari kepolisian" Jawab Sofian setelah mengetahui Pria ini adalah teman dari anggun. Sofian sangat kenal dengan Anggun, karna Anggun adalah teman sekampus anaknya dan juga Ayah dari Anggun adalah salah satu Orang yang disegani di Ibukota.