Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Setelah apa yang dilakukannya kemarin siang pada Agam, Baby tidak diijinkan masuk kerja atau menginjakkan kakinya di perusahaan sepupunya itu. Segala upaya Baby lakukan sampai harus meminta Mom Luna, untuk membujuk Agam agar mengijinkan dirinya kembali bekerja.
Tapi hasilnya tetap sama, sepupunya itu bersikeras pada keputusannya. Bahkan imbas dari permintaannya pada Mom Luna, ia dimarahi habis-habisan oleh Mommy nya karena sudah membuat Agam malu dihadapan seluruh karyawan.
Dan hari ini tepatnya nanti malam, Baby harus menerima kenyataan pria yang dicintainya akan bertunangan dengan wanita lain. Dan dirinya tidak bisa melakukan apa pun selain datang ke acara tersebut, walaupun hatinya sedih dan terluka.
"Mau apa lagi sih dia? Tidak tahu apa aku sedang bersedih?" Baby menatap ponselnya yang sejak tadi berdering, menampilkan sebuah nama pria yang akhir-akhir ini mengisi harinya sejak tidak bekerja di perusahaan Agam.
Tanpa mengangkat panggilan telepon tersebut Baby menaruh ponselnya di atas nakas, karena ia sedang tidak ingin diganggu atau berbicara dengan siapa pun. Namun beberapa detik kemudian ponselnya kembali berbunyi, menampilkan sebuah pesan singkat.
...Angkat Lea! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan....
Setelah membaca pesan singkat tersebut, Baby pun segera mengangkat panggilan telepon dari Sky.
"Ada apa Sky?" tanya Baby.
"Lea kau kenapa?" Sky menjawab pertanyaan Lea dengan sebuah pertanyaan, saat mendengar suara gadis yang dicintainya itu begitu serak.
"Aku baik-baik saja." Jawab Baby dengan singkat.
"Tapi suaramu seperti orang yang habis menangis."
"Benarkah?" Baby berdeham sembari mengusap pipinya yang masih basah oleh air mata.
"Ya, kau baik-baik saja?" Sky kembali bertanya kepada Lea, ia begitu khawatir dengan keadaan gadis itu.
"Aku baik-baik saja, mungkin karena sedang flu jadi suaraku serak." Bohong Baby. "Oh ya, apa yang ingin kau bicarakan?" Baby teringat tujuannya mengangkat panggilan telepon tersebut, karena Sky berkata ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan.
"Itu, aku ingin.. " Sky bingung untuk mengutarakan tujuannya. "Aku ingin mengajakmu pergi malam ini, apa kau ada waktu?" dengan memberanikan diri Sky bertanya.
"Maaf aku tidak bisa, karena malam ini ada acara keluarga yang harus aku hadiri."
"Ah sayang sekali kau tidak bisa ikut, padahal aku ingin sekali mengajakmu." Sky menghela napasnya dengan panjang, karena keinginannya untuk menggandeng gadis cantik pujaan hatinya itu gagal total.
"Maaf," ucap Baby dengan tidak enak hati karena menolak ajakan dari Sky. Padahal kalau boleh memilih Baby ingin pergi bersama pria itu dari pada datang di acara pertunangan Agam.
Setelah berbincang cukup lama dengan Sky, Baby segera menutup ponselnya saat namanya dipanggil oleh Mom Luna.
"Ya mom," Baby duduk di samping mommy nya.
"Cepat kau bersiap! Sebentar lagi kita akan berangkat." Ucap Luna pada putrinya.
"Mom acaranya itu jam tujuh malam, dan ini baru jam empat sore." Gerutu Baby.
"Mom tahu sayang, tapi tidak ada salahnya putri cantikku ini bersiap-siap lebih dulu." Luna mencubit gemas pipi Baby. "Hei kenapa matamu bengkak?" ia baru sadar mata putrinya terlihat sembab.
"Em.. ini karena tadi aku ketiduran cukup lama, jadinya bengkak deh." Baby mencoba untuk tertawa. "Mudah-mudahan Mom percaya dengan kebohonganku." Gumam Baby dalam hati.
Luna menghela napasnya lalu mengusap wajah putrinya. "Kau itu! Sudah cepat mandi dan bersiap-siap, karena kita akan berangkat jam enam sore."
"Oke siap Mom." Baby pun segera pergi dari tempat tempat tersebut, untung saja mom Luna percaya pada kebohongannya kalau tidak bisa panjang urusannya.
Sementara itu Luna yang masih berada di ruang keluarga, menatap punggung putrinya dengan tatapan penuh arti dan raut wajah yang sendu.
tapi sekarang, aku punya suami yang endut /Shhh/
lain kali suruh pake sabuk, Mom
sllu keren karya mom and sllu suka akan alur cerita nya..