NovelToon NovelToon
Perjuangan Si Gadis Kecil

Perjuangan Si Gadis Kecil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.

Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Subuh Reni sudah bangun

"Sudah subuh ini, adzan mi di masjid. Tapi kok masih sepi ya? Mungkin masih pada tidur. Tumben!" gumamnya melangkah turun dari ranjang.

"Nanti saja deh ke kamar mandi, cek² baju dulu cukup apa gak nih!" gumamnya lagi, karena senangnya sampai bolak balik cek pakaiannya.

"Cukup!" fix sudah kelar.

***

Teng

"Huh siapa tuh? Kayak di dapur! Apa ibu sudah bangun ya?" gumamnya pelan seraya mengintip digorden pintu. Masih gelap dan sepi, Paman dan Bibinya juga masih tidur di ruang tamu.

"Ibu tuh di dapur!" seraya melangkahkan kaki ke dapur tapi singgah dulu di kamar Nay.

"Nay bangun, tumben lambat!"

"Hoamm susah tidur aku tadi malam." masih sambil menguap lalu menjawab.

"Kenapa?" tanyanya heran.

"Ramai ibu dan bibi berisik."

"Ha kok bisa?" masih terheran².

"Iya kan lama lagi baru ketemu jadi ngobrol sampai lupa waktu!"

"Tumben kamu denger berisik², atau jangan² takut rindu aku ya!" ledek Reni.

"Siapa juga yang rindu kakak, aku masih bisa main sama Naysa!" seraya bangkit menuju ksmar mandi.

"Eh tunggu! Sama² ke kamar mandi, aku juga belum shalat ini."

"Ayo gak usah cerewet kak."

"Iya iya." sambil cemberut Reni ngikutin Nayla menuju kamar mandi.

***

"AlhamduLillah sudah shalat lega rasanya." gumam Nay.

"Emang kenapa kamu de?"

"Ya tenang setelah shalat."

"Huh terserah deh!" mode pasrah. "Kamu sekolah de?" tanyanya lagi.

"Iya lah kak, aku kan anak rajin."

"Cie sejak kapan kamu begitu? Biasanya juga cuek!"

"Emang gak boleh?"

"Gak juga sih!" garing.

***

Siang hari waktunya berangkat ke Kota lebih tepatnya ke Pelabuhan.

"Reni sudah siap nak?" tanya bibi Yati.

"Iya bi, ini tasku bi."

"Ya sudah ayo, itu mobilnya sudah datan!"

"Iya bi. Bu, yah, Nay, Sa, kakak berangkat dulu ya," sambil bersalaman.

"Hati² kak." ucap mereka kompak.

"Iya bu, dada." seraya melangkah dan melambaikan tangan meninggalkan rumah menuju mobil pak Supardi.

"Ayo Ren," ajak bibi setelah berpamitan juga dengan keluarga. Disusul paman Anto dan paman Joy naik ke mobil.

"Sini kamu dekat paman Joy saja!" Reni menurut, "Biar bibimu sama paman Anto." lanjutnya.

"Iya paman." ucap Reni pelan.

Mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah Reni.

"Nay bantu ibu jaga adikmu ya!"

"Ya bu."

"Kamu sekarang yang bantu ibu nak karena kakakmu ikut paman dan bibi."

"Iya bu, kenapa ibu izinkan kakak ikut?" tanyanya cemberut.

"Emang kenapa? Hm?"

"Ya kan jadi sepi bu!" jawabnya sendu.

"Nanti kita susul kakak kalau bulan Ramadhan ok." ibu beri semangat kepada Nayla.

"Jaga adik dulu ibu mau ke kamar mandi."

"Iya bu."

***

Sesampainya di Pelabuhan tidak langsung naik kapal.

"Ayo beli tiket dulu!" ajak paman Joy.

"Ayo Mas. Nanti kalau sudah beli tiket bisa langsung beli makan, biar tau kepastiannya jam berapa berangkat kapal." jawab Bi Yati. Mereka berjalan menuju penjualan tiket.

"Mau beli tiket kapal Fery 3 bu, kalau anak kecil bayar kah bu?" tanya paman Joy kepada penjual tiket.

"Tidak pak. Tunggu saya ambilkan. Ini tiketnya pak, nanti akan ada pengumuman, biasa kapal berangkat jam 5 sore." Ibu Nuni nama penjual tiket kapalnya.

"Baik. Terima kasih bu Nuni."

"Sama² pak."

***

"Masih jam setengah dua, ayo cari makan dulu," ajak bi Yati.

"Gak shalat dulu kah bi?" tanya Reni pelan.

"Bibi haid nak." jawabnya pelan juga. Reni hanya manggut² tanda paham.

"Tapi kok paman gak ada yang shalat ya? Apa nanti dijamak ya?" tanya² dalam hati tanpa berani bertanya langsung.

"Hhmm enaknya itu makanan, jarang² makan bakso kalau di rumah." gumam Reni lagi dalam hati.

"Ayo makan bakso, mau pake indomie?" tanya bibi.

"Gak usah bi, ini saja cukup!" jawab Reni dengan senyum ramah. Reni memakan bakso kuah tanpa indomie.

......................

Flashback On

"Ren, beli bakso sana nak, mumpung malam Jum'at. Nay sana antar kakakmu." kalau di kampung pada zaman itu jarang penjual bakso kecuali hari pasar atau hari raya.

"Beli berapa bu?" tanya Reni semangat.

"10rb saja nanti kita makan sama²."

"Iya bu. Ayo de kita berangkat, ambil mangkok atau rantang kecil di dapur!"

"Ok." semangat sekali.

Mereka pergi malam Jum'at dengan berjalan kaki karena jaraknya hanya sekitar 200 meter, karena gelap makanya menggunakan senter.

"Akhirnya kita makan bakso lagi ya de!"

"Iya kak. Kangen pengen makan bakso, kita jarang makan enak!" ucapnya sendu.

"Kita harus hemat de, kadang kakak juga pengen makan enak bahkan sampai mencuri supaya dapat makan enak, karena uang yang hasil kerja disimpan untuk beli yang kakak inginkan!" Reni baru ingat itu rahasianya. "ops keceplosan!" gumam dalam hati. Sampai Nay menghentikan langkah.

"Kakak mencuri dimana? Nanti aku laporin ayah."

"Gak kok baru rencana! Udah keceplosan aja." hehe tersenyum kikuk.

"Huffft." helaan nafas Reni terdengar berat.

***

"Bude, mau beli bakso." setelah ucap salam mereka memanggil pemilik rumah yang menjual bakso.

"Iya nak tunggu sebentar, bude masih di dapur." ucap bude Sumi.

"Oh kalian, ayo masuk, bude masih di dapur bantu pakde bikin bakso. Ada apa?" tanya bude ramah. Bude Sumi bikin bakso bersama suaminya bernama Pakde Sahwi.

"Mau beli bakso 10rb bude, bakso kuah saja gak pake indomie." jawab Reni.

"Iya tunggu bude ambilkan, untung sudah ada yang masak baksonya nak." lalu melangkah ke dapur mengambilkan pesanan Reni dan memberikan beberapa tambahan.

"Terima kasih buda, kami pamit."

"Ya hati² malam gelap." setelah menjawab salam lalu masuk kembali ke dalam rumah.

***

"Harum aromanya bikin lapar kak."

"Iya de tunggu sampai di rumah!"

"Pasti makan sama nasi ramai² kak."

"Ya gak apa² de, harus disyukuri, di luar sana banyak orang pengen makan nasi saja susah de!"

"Bener juga kak." jawabnya sedih.

"Kita sudah sampai, kamu duluan buka pintunya!" perintah Reni.

"Iya kak." penuh semangat.

***

"Ibu kami pulang. Ayo makan bu, kami sudah lapar!" serunya pada ibunya.

"Ssttt Naysa tidur kalian kenapa berisik?"

"Hehehe maaf bu, kami semangat." jawab Reni.

Akhirnya mereka makan dengan lahap, bakso 10rb dibagi menjadi tiga bagian karena tiga orang, ada ibu, Reni, dan Nayla. Karena Naysa masih kecil jadi tidak dikasih.

"Ayah kemana bu?" tanya Reni.

"Malam Jum'at ini kak, ayahmu yasinan di rumah paman Makmur kayaknya, emang pakde Sahwi gak pergi?"

"Gak tuh bu, mungkin nanti sih! Tapi bude Sumi juga di rumah tuh."

"Oh ya sudah. Kalau sudah makan belajar ya."

"Iya bu." jawab mereka kompak.

Flashback Off

...----------------...

Setelah cukup beberapa waktu menunggu, sekarang saatnya naik kapal laut.

"Bi, ini namanya kapal laut ya? Nama kapalnya apa?"

"Kapal Very, kamu kan sering naik kapal begini sejak kecil bahkan kamu gak mabok nak." ucap bibi Yati dengan senyum ramah.

"Iya bi, terakhir aku ke Selatan kayaknya aku pulang duluan deh sama ayah, ibu dan Nayla masih disana."

"Ingatanmu kuat juga nak." merasa haru ternyata ingatan Reni kuat padahal masih kecil.

"Iya bi, seingatku itu aku pulang sama ayah, pas dijalan ada jembatan putus akhirnya macet tapi aku gak ingat itu jembatan dimana! Aku diajak nginap di Bone sama ayah karena disana ada sepupu aku."

"Oh iya itu kemenakan ayahmu. Kamu ingat sedetail itu, pintar!"

"Iya bi. Bi aku mau kencing!"

"Sabar ya, tunggu cari tempat dulu." sambil masuk ke dalam kapal seraya mencari tempat duduk, Reni banyak bercerita.

"Itu sana toilet, Mas aku kesana dulu sama Reni."

"Iya de," jawab Mas Anto. "Ayo kita cari duduk disitu saja Mas." ajaknya pada paman Joy yang dijawab dengan anggukan kepala.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ☆☆☆

1
Nurul Hanifah
☆☆☆☆☆
Hani
♡♡♡
Delita bae
👍👍👍👍👍👍🙏
Nurul Hanifah
mampir ♡♡♡
Azmori
Aku mampir kk🔥
Hani: makasih kak. dukung terus karya thor yaa... semangat juga
total 1 replies
yeti kusmirah
semangat kak, kita sama sama belajar yah
Hani: terima kasih kak
total 1 replies
yeti kusmirah
pejuang receh sudah mampir ya kak/Grin//Grin//Grin/
Hani: siap kak
yeti kusmirah: sama sama kak, saling dukung yah. kasih kritik dan saran juga boleh kak di karya ku
total 3 replies
Nurul Hanifah
wah ada karya baru thor /Rose/
Hani
siap kawan
Delita bae
hadir lagi jangan bosan ya dengan saya dan karya saya😂😁👍🙏
Hani
terima kasih. aku suka kalau ada teman saling dukung
Delita bae
semangat💪👍
Nurul Hanifah
semangat /Rose/
Hani
Lebih semangat lagi
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
Seru kak cerita nya, semangat Terus ya
Hani: terima kasih ya /Heart/
total 1 replies
TAG
maaf kak izin koreksi, kalo bisa huruf pertamanya kapital /Smile/
TAG: ok oa
Hani: mksh koreksiannya /Smile/
total 2 replies
TAG
Keren Thor semangat /Smile/
Hani: terima kasih sudah mampir/Rose/
total 1 replies
Nurul Hanifah
aku akan mampir dikarya thor/Rose//Heart/
Nurul Hanifah
semangat mengajinya Reni
Nurul Hanifah
sedihnya kalau kehilangan orang yang disayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!