Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 24" Kristal Hati Egi 24
Hari ini langit redup, tak secerah biasa nya, burung terbang dengan cepat , mentari belum menampakkan diri. Egi tengah duduk di kursi panjang, sambil di temani makanan yg telah dingin karna sedari matang belum ia sentuh sedikit pun.
" Bang , makan dulu, aku udah masak loh , kasihan sampe dingin gitu"Ferry memberanikan diri untuk mendekati .wajah nya penuh ketakutan karna Egi sedang tidak bersahabat.
" Nanti. Thank ya" Egi tersenyum masam sambil menoleh ke arah sang adik. Mata itu sembab, bibir nya kering,suara perut sangat terdengar karna belum terisi asupan makanan apa pun.
" Bang , mau sampe kapan?Aku tau ini berat dan sakit , tapi kesehatan mu itu tetap harus di jaga, aku hanya punya abang di dunia ini, mamah dan papah sudah tiada, aku sedih kalo sampe abang sakit. jujur dulu hubungan kita tidak dekat karna kak Arin itu. Tapi jangan sampe karna dia juga abang gila" Ferry mendekap erat tubuh Egi sambil tersenyum sendu.air mata itu jatuh tanpa di undang, melihat ke arah wajah Egi yg pucat. Keceriaan itu sudah tak terlihat lagi di diri Egi.
Kini hanya diam tak banyak bicara, mata nya sembab , sikap cuek nya kini tidak ada. Yg ada hanya lamunan dan lamunan saja.
" Iya Gi benar itu, Gua juga sedih, jangan sampe elu gila karna dia, makan lah, hiburan ya?" Aura menghampiri sambil tersenyum manis . Membawa satu plastik berisi roti, snack, dan susu kotak.
" Ra . Gua mau menenangin diri dulu, elu jangan membuat gua makin sedih, gua tau elu sahabat terbaik, di balik sikap berisik elu gua menemukan sebuah ketenangan . Tapi untuk hari ini dan seterusnya gua mau sendiri. Udah cukup luka ini aja yg membuat gua jadi lelaki kuat, gua nggak mau ada masalah baru, hidup gua penuh dengan luka yg menyakitkan , urusan kesehatan gua itu menjadi tanggung jawab gua sendiri. Karna gua sakit bukan elu yg ngerasain . Jadi tolong ngertiin lah sedikit." Egi bangkit dan melangkah dengan lemas menuju ke kamar.
" Elu sakit gua juga sakit Gi,karna gua mulai mencintai elu. Gua sayang elu Gi, hidup elu hidup gua juga. Gua jadi hampa tanpa elu , tanpa keceriaan , jail nya elu, senyum itu membuat gua nyaman." Aura memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa itu pada Egi, membuat nya terdiam menghentikan langkah kaki itu.
" Sakittt Ra, Gua nggak mau membuka hati ini untuk orang lain, cukup elu jadi sahabat gua aja itu udah bikin gua hidup lagi. Tolong lah, gua mau sendiri, gua mau makan nggak nya itu terserah gua aja." Egi melanjutkan lagi langkah kakinya menuju ke kamar .
" Gua tau Gi tapii............" ucapan gadis itu terhenti ketika pundak nya di pegang oleh Ferry. Ia pun langsung menoleh, Egi sudah masuk ke dalam.
" Kak, beri waktu untuk abang bisa tenang, percuma kita ngomong terus tapi nggak bakal di denger ama abang, karna luka itu membuat semangat hidupnya sirna , aku udah berusaha membujuk , menghibur dan membahagiakan nya dengan semampu ku, tapi belum berhasil juga, karna abang sudah terlanjur sakit hati sangat dalam.aku tau kak, memang dulu aku nggak pernah tau akan kisah cinta abang dan kak Arin tapi aku sekarang tau kecewa nya abang .kak tolong jangan bikin abang makin sedih, aku takut dia sampe melakukan hal nekat seperti kemarin, karna aku hanya punya dia di dunia ini."Ferry menatap mata Aura dengan berkaca - kaca . Butiran bening itu jatuh membasahi pipi.
" Sorry ya Fer, kakak akan mencoba untuk tidak menganggu abang Egi lagi, tapi kakak selalu ada untuk nya" Aura memeluk tubuh kurus Ferry sambil berlinangan air mata mengingat semua itu.
Ferry pun memeluk nya dengan erat ,tubuh kurus nya masuk ke dekapan Aura.
Sementara di rumah , Arin sedang makan bersama keluarga dan sang suami . Wajah nya tak seperti biasa nya , karna rasa bersalah itu terus menghantui nya.
" Nak kenapa diam terus?" Ayah nya memberanikan diri untuk memecahkan keheningan karna suasana di meja makan itu begitu hening.
" Nggak yah, aku mulai merasa penyesalan itu datang , aku sedih karna meninggalkan Egi dengan begitu menyakitkan. " Arin menghentikan sejenak makan itu sambil tersenyum sedih ke arah
" Penyesalan memang datang terlambat, tapi kau harus bisa melupakan Egi , karna semua salah mu juga , dulu kau sia - sia kan dia .sampai dirinya berubah" Ibunda Arin membuka suara nya .
" Iya semua salah ku, aku tau itu begitu sulit baginya tapi aku nggak mau menghancurkan lagi hatinya lebih baik aku memilih membuka hatiku untuk suami ku." Arin melanjutkan lagi makan itu . Walau hati kecil nya masih belum bisa melupakan Egi.
Ibu dan Ayah Arin hanya diam sambil tersenyum.
Kembali pada Egi, Egi tengah duduk dibawah guyuran hujan deras tepatnya di taman belakang. Air hujan itu membasahi tubuh nya, semua begitu sakit bagi nya .
" Bang masuk!Aku nggak mau abang sakit" Ferry menghampiri membawa payung dengan air mata tak bisa di bendung.
" nggak ,abang mau menikmati suasana hujan ini" Egi melepaskan tangan Ferry yg memengangi nya . Air mata itu terus terjun membasahi pipi. Semua memang begitu perih dan pilu .
Ferry tidak bisa memaksa nya ia hanya diam sambil memengangi payung memandangi wajah abang nya dalam - dalam hingga butiran hangat itu makin deras membasahi pipi.
Ternyata Aura mengintip dari balik jendela , air mata itu terus terjun membasahi pipi melihat lelaki yg ia cintai seperti orang gila.
Gi gua sangat sedih melihat elu yg seperti ini, gua hanya bisa menghibur elu dengan cara gua sendiri belum bisa membuat elu lepas dari bayangan Arin. Jujur begitu sedih . Elu orang baik Gi. Tapi semua sangat menyakitkan." Tangis Aura pecah melihat Egi seperti itu. Tiba - tiba bahunya di rengkuh oleh Auly dengan pelan. Gadis gendut itu membalikan badan Aura lalu memeluk nya.
" Kak , aku juga sedih, di kala abang Egi seperti itu, ingin rasa nya membuat abang Egi bahagia, tapi dengan hiburan kecil tiap hari dari kita belum bisa membuat nya melupakan kak Arin" Auly mendekap erat tubuh Aura sambil di penuhi air mata.
" iyah, betul ,semua belum bisa membuat Egi bahagia meski dia berhasil tertawa dengan hal kecil yg kita buat. " Aura mengelus pipi Auly sambil tersenyum.
Auly pun menyimpan makanan dan kue yg di bawa nya dari rumah terlebih dahulu di meja. Lalu menarik tangan Aura mendekati Egi dan Ferry.
Mata itu penuh butiran membasahi dan jatuh ke pipi berisi nya.
" Hidup tak selalu indah bang, ada saja celah tuk kita sakit , terluka dan sedih, aku pernah merasakan kesedihan di kala pertengkaran ku dengan Vano hanya karna aku dekat ama Ferry, tapi takdir memberikan ku pilihan yg tepat , ku lepaskan Vano tapi aku dapat Ferry , orang yg mampu membuat hidupku bahagia." Auly memeluk tubuh Egi tanpa memperdulikan baju lelaki itu basah.
" Ly thank ya, untuk semua nya,abang sangat bahagia karna kamu mau menjadi pacar Ferry walau dia belum bisa membuat mu bahagia dengan sepenuhnya" Egi mengelus punggung gadis gendut itu.
" iyah bang, aku sangat bahagia meski hal kecil yg ku dapatkan dari Ferry tapi begitu berarti besar bagiku" Auly menyeka air mata Egi.guyuran air hujan menjadi saksi .
Egi hanya terdiam sambil memeluk Auly. lalu Ferry dan Aura memeluk Egi dari belakang.
Egi di kelilingi orang - orang baik, meski hidup nya penuh luka karna ulah Arin .
Tubuh Egi sangat lemas, karna belum terisi asupan apa pun. Matanya sangat sembab, suara nya serak. Membuat Ferry, Aura dan Auly semakin sedih karana semua ini terjadi penyebab nya Arin . Kesetiaan Egi di balas penghianatan yg amat menyakitkan .luka itu begitu perih lebih dari luka tersayat belati. Seringkali Egi bertanya . Mengapa hubungan itu terjalin jika pada Akhir nya begitu sakit. pertanyaan itu sering terlintas di benak nya. Hingga kini semua itu belum bisa di lupakan dengan mudah bagi seorang Eginando.
ngor0k y ngor0k ajah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kek bocil aja fer