Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART24
Dania merasa kalau ada yang mengikutinya saat ini. Ketika
semakin dekat Dania membalikan badannya.
"Kenapa kamu ngikutin saya ??" tanya Dania pada orang yang
bersembunyi di balik tembok.
" Kamu tau kalau saya ngikutin kamu ??" Mona keluar dari
tempat persembunyiannya
"Apa tujuan kamu ngikutin saya. Apa kita saling kenal ?"
selidik Dania heran.
"Oke To the point aja , aku nggak mau banyak basa-basi" Jawab
Mona mulai mendekat.
" Yudha...tujuan saya ngikutin kamu itu karena Yudha !!"
"Apa !!! Yudha ??" Dania Kaget mendengar nama suaminya di
sebut.sang wanita.
" Kamu siapa ? " Tanya Dania.
"Aku Mona, mantan tunangan Yudha 2 tahun yang lalu" jawab
Mona.
"Jadi ini cewe yang udah tega ninggalin Yudha " batin Dania
memperhatikan Mona.
" Cuma mantan tunangan kan ? " Jawab Dania enteng.
"Iya...kamu istri Yudha kan ??" tanya Mona memelas.
"Heemmm...." Jawab Dania mengangguk malas.
Namun tiba-tiba Mona memeluk Dania dan menangis di bahu
Dania.
"Saya udah ngelakuin kesalahan besar Dan , sangat besar "
"Ada apa ? Kenapa kamu malah nangis , Apa Yudha udah
macem-macem sama kamu ??" tanya Dania mencoba
memancing.
"Gak , justru Saya . Saya yang udah nyakitin dan ninggalin Dia.
Saya udah buat Yudha kecewa !!" Air mata itu semakin deras
mengalir.
"Terus kenapa kamu ngasih tau ini semua ke saya ??"
" Saya mau minta bantuan sama kamu Dan " pinta Mona
memohon.
"Apa yang bisa saya bantu ??" tanya Dania.
"Lepasin Yudha Dan , kembaliin Yudha sama Saya !!" ucap Mona
meminta dengan iba.
DEGGGG....
Sesuatu seakan mengganjal di tenggorokannya.
"Apa maksud kamu ? Saya sama Yudha udah nikah. Gak
segampang itu Kamu minta Yudha untuk kembali sama kamu"
Jawab Dania melepas pegangan tangan Mona dari bahunya
" Yudha bukan barang yang bisa kamu tinggalin gitu aja saat
bosan dan kamu ambil kembali ketika kamu butuh !" ucap
Dania menatap Mona tak suka.
"Maaf tapi hal kayak gini saya gak bisa bantu dan menuhin
permintaan kamu ini. Ini terlalu konyol buat saya !!" Dania
melangkah pergi meninggalkan Mona.
" Saya sakit Dan , hidup saya gak akan lama lagi. Itu alesan saya
pergi waktu itu " Mona tertunduk lesu.
" Tapi saya sadar itu malah membuat saya semakin sakit Dan
. Saya cuma mau di sisa-sisa hidup saya , saya bisa nembus
semua kesalahan saya sama Yudha . Saya ingin di akhir hidup
saya , saya bersama orang yang saya sayangi" kata-kata Mona
mengehentikan langkah Dania.
"Saya gak bisa kayak kamu, saya cuma minta Yudha ada di sisi
gue sampai waktu itu tiba. Setelah itu kalian bisa sama-sama
lagi " lanjut Mona.
Dania memilih terus pergi meninggalkan Mona yang masih
terpaku di tempatnya menyunggingkan senyum penuh
kelicikan.
****
Selesai kuliah Shafira lebih memilih pulang menggunakan Taksi.
Sesampainya Di Apartemen Shafira kaget melihat seluruh
ruangan yang berantakan oleh barang-barang yang
berhamburan di lantai.
Shafira melihat seseorang yang duduk sambil menatap kosong
ke arah jendela. Shafira berusaha bersikap biasa menanggapi
Julian yang Kini mulai bangkit dan berjalan kearahnya.
Shafira memunguti beberapa barang yang tergeletak di dekat
kakinya. saat Shafira berjongkok untuk mengambil barang
Shafira menatap kaki Julian kini sudah berada di sampingnya.
Shafira mendongokan kepala untuk melihat laki-laki di
hadapannya , dan saat itu Julian ikut berjongkok dan
menenggelamkan kepalanya di pundak Shafira.
Raut Muka Shafira seketika berubah ketika merasakan ada
cairan panas mengalir di bahunya.
"Dia menangis ?? Apa sebesar itu beben dalam hatinya saat ini ,
tapi kenapa ?" batin Shafira.
"Aku tau kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan sekarang
tanpa aku mengucapakan. Karena mengucapakan itu sangat
sulit !!!" batin Julian masih bersandar di bahu sang gadis.